Ditemukan 2073 data
14 — 12
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (jpassion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
10 — 1
Adapun fakta hukum yang terbuktidalam persidangan perkara a quo menunjukkan bahwa rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah pecah dan jauh menyimpang dari kondisi idealontologi dan aksiologi perkawinan itu sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan kajian sosiologis, dalam teori peran(role theory) yang dicetuskan oleh Robert Linton, yang diambilalin menjadipendapat Majelis, menyatakan bahwa dalam sebuah interaksi sosial, hak dankewajiban masingmasing subjek (Suami dan isteri) haruslah dipenuhi secaraberimbang
46 — 16
TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY) dariFRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHIUNLJKHEIDS THEORY atau TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF. Van BEMMELEN dan POMPE yangmengatakan bahwa perbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akantetapi akibat dari pada perbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapatdiharapkan akan terjadi oleh pembuat, setidaknya masalah tersebut akandapat dibayangkan akan terjadi oleh pembuat ;C.
19 — 12
TEORI KEHENDAK (WILLSTHEORY) dariVON HIPPEL seorang guru besar di Gottingen,Jerman mengatakan bahwa opzet itu sebagaiDE WILL atau kehendak, dengan alasankarena tingkah laku (HANDELING) itumerupakan suatu pernyataan kehendak yangmana kehendak itu dapat ditujukan kepadaSuatu perbuatan tertentu (FORMALEE OPZET)yang kesemuanya dilarang dan diancam denganpidana oleh undang undang ;TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN(VOORSTELLINGS THEORY) dari FRANK seorangguru. besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHIJNLJKHEIDS
THEORY atau TEORIPRADUGA/TEORI PRAKIRAAN dari PROF.
22 — 3
TEORI KEHENDAK (WILLSTHEORY) dari VON HIPPEL seorang guru besardi Gottingen, Jerman mengatakan bahwa opzet itu sebagai DE WILL ataukehendak, dengan alasan karena tingkah laku (HANDELING) itu merupakansuatu pernyataan kehendak yang mana kehendak itu dapat ditujukan kepadasuatu perbuatan tertentu (FORMALEE OPZET) yang kesemuanya dilarang dandiancam dengan pidana oleh undang undang.b.TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY) dariFRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHIJNLJKHEIDS
THEORY atau TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF.
66 — 27
menurut doktrin pengertian OPZET ini telah dikembangkan dalambeberapa teori, yaitu :TEORI KEHENDAK (WILLSTHEORY) dari VON HIPPEL seorang gurubesar di Gottingen, Jerman mengatakan bahwa opzet itu sebagai DE WILLatau kehendak, dengan alasan karena tingkah laku (HANDELING) itumerupakan suatu pernyataan kehendak yang mana kehendak itu dapat ditujukankepada suatu perbuatan tertentu (FORMALEE OPZET) yang kesemuanyadilarang dan diancam dengan pidana oleh undang TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY
) dariFRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHIJNLJKHEIDS THEORY atau TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF.
42 — 8
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), danHalaman 8 dari 11 Putusan Nomor 742/Pdt.G/2021/PA.PIhkomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
56 — 12
Adapun fakta hukum yang terbukti dalam persidangan perkara aquo menunjukkan bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohonsudah pecah dan jauh menyimpang dari ontologi dan aksiologi perkawinanitu sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan kajian sosiologis, dalam teoriperan (role theory) yang dicetuskan oleh Robert Linton (1936), yangdiambilalih menjadi pendapat Majelis, menyatakan bahwa dalam sebuahinteraksi sosial, hak dan kewajiban masingmasing subjek (suami danisteri) haruslah dipenuhi secara berimbang
Terbanding/Tergugat I : RONI THALIB
Terbanding/Tergugat II : MIRNA MOHAMAD
134 — 33
adalahsebagai tersebut di bawah ini;1.1.Bahwa secara normatif hakim mengadili perkara dengan ketentuanhukum yang telah ada dengan memperhatikan teori hukum dalam hal iniadalah teoeri keadilan, sehingga pada sebenarnya hukumn mutlakmengikuti teori keadilan dan apabila menggunakan teori keadilan, makateori hukum sebagai dasar teori keadilan dikenal dengan GrandTheory yaitu UndangUndang Dasar 1945 halmana kedudukan semuapengadilan di Indonesia diakui dalam ammendemen UndangundangDasar 1945 sehingga Grand theory
dijabarkan ataupun diaplikasikanmelalui kewenangan masingmasing pengadilan dalam hal iniHalaman 12 dari 21 Putusan Nomor 1/PDT/2021/PT GTOmenggunakan teori hukum yang disebut Meddle Theory yaituwewenag dalam kekuasaan mengadili, maka teori keadilan harusmelalui meddle teori untuk mencapai pada konsep Poetic of justiceinilah yang disebut dengan konsep Value of law;1.2.Bahwa teori dan konsep hukum tersebut dikorelasi dengan problemahukum dalam perkara Nomor : 39/Pdt.G/2020/PNGto yang meskipundalam
26 — 9 — Berkekuatan Hukum Tetap
setidaktidaknya tidak ada pihak yang merasakan dirugikan akibat perbuatanyang dilakukan oleh para Terdakwa;Menimbang, bahwa oleh karena itu, perobuatan yang dilakukan oleh paraTerdakwa berupa penjualan limbah/shipingan minyak sawit kepadaUjang melalui Jari bin Istat dilakukan secara "Dengan sengaja" sebagai"Willen en wetents" dalam artian para Terdakwa menghendaki (Willen)melakukan perbuatan tersebut dan juga mengerti (Weten) akan akibatdari pada perbuatan itu sebagaimana Teori Kehendak (Wills Theory
)dan Teori Bayangan/Pengetahuan (Voorstellings theory) dari Frank yangmengatakan bahwa perbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akantetapi akibat dari perbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapatdiharapkan akan terjadi oleh pembuat, setidaktidaknya masalahtersebut akan dapat dibayangkan akan terjadi oleh pembuat;Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan para Terdakwa berupapenjualan limbah/shipingan minyak sawit kepada Ujang melalui Jari binIstat tidak ada seseorang maupun pihak lain yang dirugikan
92 — 33
TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY)dari FRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atau"WAARSCHIJNLJKHEIDS THEORY atau "TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF. Van BEMMELEN dan POMPE. yangmengatakan bahwa perbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akantetapi akibat dari pada perbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapatdiharapkan akan terjadi oleh pembuat, setidaknya masalah tersebutakan dapat dibayangkan akan terjadi oleh si pembuat;4.
29 — 14
Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalahmelakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertaidengan alat bukti yang lain, dan secara a contrario dapat ditarik suatu kesimpulanbahwa Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa iatidak bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkanharus disertai dengan alat bukti yang lain, hal ini senada dengan sistempembuktian yang dipedomani dalam KUHAP, yaitu negative wettelijk bewjs theory
,bukan positive wettelijk bewjs theory, bukan juga conviction intime, maupunconviction raisonee;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 189 ayat (4)KUHAP yang dibaca secara a contrario, Majelis Hakim berkesimpulan bahwaseluruh penyangkalanpenyangkalan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut harus Putusan.
100 — 59 — Berkekuatan Hukum Tetap
Individualisering theory yaitu dengan cukup yang menyebutkan yangpokok saja karena hal tersebut dikemukakan dan dibuktikan dalampersidangan;Bahwa pertimobangan Judex Facti yang menyatakan bahwamendudukkan Pemerintah Kota Surabaya sebagai Turut Tergugat tidak tepatadalah pertimbangan yang keliru sebab salah satu objek waris dalam statusletter ijo (belum dileges sebagai milik pemerintah daerah), jadi Penggugatmemasukkan pemerintah kota sebagai Turut Tergugat sudah tepat,sedangkan tidak melibatkan pihak
81 — 26
tersebut diatas, Majelisberpendapat unsur ke1 telah terpenuhi;Ad.2 Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiribarang sesuatuyang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan oranglain;Menimbang, kalimat "dengan sengaja dan melawan hukum , memilikimakna bahwa perbuatan tersebut harus didahului dengan adanya niat dankehendak dari pelaku dimanaperbuatan tersebut dilakukan denganmelanggarnorma norma hukum baik yang tertulis ataupun tidak tertulis.Hal ini sesuaidengan "wills en wettens theory
43 — 25
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
30 — 15
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
59 — 21
van verboden handelingwillens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yangterlarang secara diketahui dandikehendaki; Menimbang bahwa, dalam teori kesengajaan dikenal duateori yaitu teori kehendak (wilstheory) dimana seseorangdikatakan sengaja apabila orang itu menghendakidilakukannya perbuatan tersebut, jadi dalam diri orangtersebut ada kehendak untuk mewujudkan unsur unsur delikdalam rumusan tindak pidana; Menimbang bahwa, teori yang kedua adalah teoripengetahuan /membayangkan (voorstelling theory
44 — 22
Sternberg, dalam artikel yangberjudul A Triangular Theory of Love, diterbitkan dalam Psychological Review,American Psychological Association, Inc, Vol. 93, No. 2, 1986, hal. 119 135,komponen cinta mencakup kedekatan (intimacy), hasrat (passion), dankomitmen (commitment). Komponen kedekatan merujuk kepada perasaankedekatan, keterhubungan, dan keterikatan yang menimbulkan kehangatandalam hubungan cinta.
33 — 14
TEORI BAYANGAN/PENGETAHUAN (VOORSTELLINGS THEORY)dari FRANK seorang guru besar di Tubingen, Jerman atauWAARSCHIUNLJKHEIDS THEORY atau TEORI PRADUGA/TEORIPRAKIRAAN dari PROF.
81 — 32 — Berkekuatan Hukum Tetap
Didalam Pasal 1365 Kitab Undangundang Hukum Perdata, unsurunsur dari Perbuatan Melawan Hukum adalah sebagai berikut: Adanya perbuatan/kelalaian; Melanggar hukum; Kerugian; Kesalahan;Ditambah dengan 2 (dua) unsur berdasarkan yurisprudensi:1.Kausalitas, yaitu bahwa perbuatan itu harus conditio sine qua nondari kerugian dan bahwa kerugian itu harus adequaat.Schutznorm theory, yang menyatakan bahwa seorang pelakuPerbuatan Melawan Hukum hanya wajib mengganti kerugian,apabila kaidah yang dilanggar itu
Rekonvensi, hal inilahyang tidak bisa diterima oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat Dalam Rekonvensyi;Bahwa sesuai dengan uraian fakta dari perkara a quo yang telahdijelaskan di atas, perbuatan yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat dalam Rekonvensi jelas bukan merupakanPerbuatan Melawan Hukum;Bahwa sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1365 KUHPerdata,unsurunsur Perbuatan Melawan Hukum meliputi: Perbuatan/Kelalaian, Melawan Hukum, Kerugian, Kesalahan, Kausalitas, danSchutznorm Theory
Sebagaimana telah diuraikan diatas, perbuatan melawan hukum yang dimaksud dalam Pasal 1365KUHPerdata harus memenuhi unsurunsur sebagai berikut: (1) adanyaperbuatan/kelalaian (2) adanya kesalahan; (3) adanya unsur melawanhukum;(4) adanya kerugian; (5) adanya hubungan sebabakibat (kausalitas); dan (6)Schutznorm theory;Dalam perkara a quo, Judex Facti tingkat pertama telah keliru menerapkanhukum dengan memutuskan bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, karenasesungguhnya