Ditemukan 13256 data
28 — 10
Kitab Ushu alFigh karangan Abdul Wahhab Khallaf, halaman 93 yangberbunyi :Liinlsel, LU andafol ste) jaar jg 789 Mei 9,0Artinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungansuami istri selama tidak adabuktibukti yang menentukan lain(putusnya perkawinan).Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pernikahan Pemohon danPemohon Il yang terjadi pada tanggal 22 Maret
19 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, KitabIImu Ushul alFigh,1977, halaman 208).dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzairhalaman 128 yang diambilalin sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut:4wedebit giads Mites colt a;Artinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencari keadilanharus dikaitkan dengan kemashlahatan .Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, maka telahterbukti secara sah bahwa Pemohon bermaksud untuk menikahkan anakPemohon yang bernama
25 — 10
Kitab Ushu alFigh karangan Abdul Wahhab Khallaf, halaman 93 yangberbunyi :lial sel, LU andafol >be) jaar jg 789 Mei 9,0Hal. 9 dari 12 hal.
10 — 6
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa pada dasarnya Putusan Mahkamah KonstitusiNomor 22/PUUXV/2017, UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17Halaman 10 dari 12 halaman penetapan Nomor 106/Pat.P/2021/PA.Kistahun 2019 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan DispensasiKawin, tidaklah melarang anakanak yang berumur kurang dari 19 tahun,akan tetapi
10 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Page 10 dari 13 hal, Putusan.
33 — 6
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFighi halaman 930:el elo Le aaa JL ages UMS a>g5 ail 195 YoArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumimasih tetap adanya hubungan suamiistri selama tidak ada buktiyang menentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa : itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agamaterbatas mengenai halhal yang berkenaan dengan
17 — 10
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwakedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah
11 — 0
(Abdul Wahhab Khallaf, Z/mu Ushul alFigh, 1977,halaman 208).3. Adil oli ale gle gros) deo Sl AS) ate An! 15(Apabila ketidaksukaan istri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinya dengantalak satu bain shughra), Kitab Ghayah alMaram, halaman 162.4. Aidl als slr Ane gi Syl gl jee ype Ov(Apabila Tergugat membangkang atau bersembunyi atau tidak diketahuitempat tinggalnya, maka Hakim boleh menjatuhkan putusan berdasarkanbukti).
9 — 4
Daruquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:YADC OalE aaC EfaE Udi a YP CalUeei EEEECaOaeliE aCaANEArtinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallaf halaman53:aa UNY YaCaE OaelE YaCa Oal ECAOeeliE acicaaa iba 4a aia Udi AAEACAACArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai Istri seoranglakilaki, maka dihukumkan
20 — 10
bahwa secara sosiokulturalPemohon dan Pemohon Iltelahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara IslamHal.10 dari 13 hal.Penetapan No 0100/Pdt.P/2017/PA Wsptanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal initelah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab
22 — 20
alin sebagai pendapat Hakim sebagaiberikut :Jar yurpbirg tdlagri yo aby ping airo pS) dlyol ole chy gol UdyArtinya Dan dalam pengakuan ia telah menikah dengan seorang perempuanmaka harus dapat menyebutkan syarat sahnya seperti wali dan duaorang saksi;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon Il telah memberikanpernyataan yang sama dimuka persidangan tentang adanya hubunganpernikahan antara Pemohon dan Pemohon Il, hal ini sudah sejalan denganketentuan hukum islam seperti termaktub dalam kitab Fathul Wahhab
25 — 15
Pasal 14, 21 ayat (1) dan30 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa hal ini juga sejalan dengan dalil dalam kitab lanatuthThalibin, halaman 460 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim yangberbunyi sebagai berikut:clSiu s gf aI 099 JarPermohonan pengesahan nikah dengan seorang perempuan harus dapatmenyebutkan kesahan dan syaratsyaratnya, seperti adanya wali dan dua orang saksiyang adil;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan keterangandalam kitab Ushul Figh, Abdul Wahhab
32 — 11
Artinya : rukun nikah itu ada lima yaitu sighat (ijab Kabul), calon isteri,calon suami, wali, dan dua orang saksiDan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:SyVlyg arg is SocoIl 699 le ain Ig) wrg IslsArtinya: Maka jika telah adasaksisaksi yang menyaksikan atasperempuan itu yang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplahpemikahan dan kewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:ule Jo a) o% ol plole arog JL rages UMS arg 5 a9 956 YoLgilgisArtinya: Barang
51 — 4
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telan berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat.
7 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalin sebagai pertimbanganhukum sebagai berikut:Artinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencarikeadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan .Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahan telahterpenuhi, dan permohonan Pemohon untuk diberikan
19 — 6
Daruquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:SOY g Aap g 5 tis oc gall hy (gle Atay Lg Caged JadArtinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:Letbetil cle als al dy al plals dae jll agi (DU das) ADL La ye ysArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan
40 — 12
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208), dan hal ini sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang dalam hal ini juga diambilalih olehMajelis Hakim sebagai pertimbangan hukum yaitu Tindakan Pemerintah/Hakimterhadap rakyatnya/pencari keadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan*.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan
10 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
19 — 10
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshulalFighi halaman 930, yang selanjutnya diambil alih pengadilansebagai pertimbangan dalam penetapan ini, yang berbunyi:Jo at pi ol plo le Arai rg UMS arg j aid 956 YoLele lsBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetapadanya hubungan suamiistri selama tidak adabukti yangmenentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa:Hal
26 — 15
Abdul Wahhab Khallaf, llmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahHal 10 dari 12 ha/, Putusan.