B/2017/ PN Sdnpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati nurani. Hakim tidak sepatutnya sematamata hanya menjadi corongundangundang (labousch de laloa).

Joni Bin Syamaun;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrin menyatakanbahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasakeadilan masyarakat dan pemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati nurani, oleh karena itu, Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana sebagaimana tersebutdalam amar putusan dan Majelis Hakim berketetapan bahwa telah mempertimbangkan secaracukup, membahas semua dalil dan alasan Penuntut Umum, maupun

363Ayat (1)ke4 KUHPidana oleh karena itu terdakwa dapat dipersalahkan dan harus dijatuhihukuman ;Menimbang, bahwa seluruh unsur dari dakwaan primair Jaksa Penuntut Umum telahterpenuhi maka Majelis Hakim tidak mempertimbangkan lagi dakwaan selanjutnya ;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrin menyatakanbahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasakeadilan masyarakat dan pemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

telahberkeyakinanterdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatansebagaimana yang dikehendaki dalam Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum Melanggar Pasal363 Ayat (1)ke4 KUHPidana,oleh karena itu terdakwa dapat dipersalahkan dan harus dijatuhihukuman ;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrin menyatakanbahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasakeadilan masyarakat dan pemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

lain, putusan yang dijatuhkanharuslah benarbenar bertujuan menyelesaikan permasalahan sehinggamemberi kecenderungan agar pasca putusan, keseimbangan masyarakat bisakembali mendekati seperti Sedia kala (restitutio in integrum).Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Dengan adanya gugatan iniTergugat akhirnya menyadari bahwa Tergugat tidak bisa mendidik anakanak hasil cinta kasih antara Tergugat dan Penggugat seorang diri,Tergugat membutuhkan Penggugat sebagai pendamping dalam hidup ini,jika Tergugat melakukan kesalahan selama perkawinan Tergugat danPenggugat, dalam jawaban terhadap gugatan ini, Tergugat sampaikan darihati yang paling dalam kiranya Penggugat memaafkan jika ada kesalahanyang dilakukan baik secara sengaja atau tidak oleh Tergugat.

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

HATI NENO, Almarhum. meninggal di mana TANAHtersebut sebagaimana yang terurai pada point (1) dikuasai dan beralihdimiliki oleh ANAK LAKELLAKI adalah BAO NENO, Almarhum danditeruskan oleh SALAH SATU ANAK LAKILAKI adalah NOH NENO,Almarhum. dan dalam HUKUM ADAT masyarakat Orang TIMORKUPANG yang masih kental berlaku dan diakui yang menganut SISTIMPEWARISAN PATRILINEAL MURNI SECARA UMUM yang palingBERHAK terhadap TANAH tersebut adalah NOH NENO, Almarhumsebagai SALAH SATU KETURUNAN CUCU KANDUNG LAKILAKI dariHATI

tanah warisan peninggalan Hati Neno Almarhumhanya dikuasai dan dimiliki oleh Bao Neno Almarhum sebagaimana dalipara Penggugat pada poin 3 (tiga) gugatan para Penggugat melainkansemua berhak dan dimiliki oleh keturunan lakilaki dan perempuan yangtidak kawin keluar termasuk Magdalena Neno (ibu kandung Tergugat dan nenek kandung dari Tergugat Il dan Ill) yang adalah saudarakandung dari Noh Neno Almarhum (ayah kandung para Penggugat) danjuga Tergugat IV yang adalah keturunan dari anak Bi Poni Neno anak dariHati

Tasey dan Kamilus Talise yang pada pokokmenerangkan bahwa awalnya tanah sengketa merupakan tanah milik HatiNeno Almarhum yang merupakan nenek moyang para Penggugat yangdiwariskan kepada keturunannya salah satunya Bao Neno Almarhum yangmerupakan orangtua dari Noh Neno Almarhum dan saudarinya MagdalenaNeno Almarhumah yang merupakan orangtua para Penggugat dan orang tuaTergugat , Il dan Ill demikian pula halnya dengan Tergugat IV yangmerupakan keturunan dari Bi Poni Neno Almarhumah anak perempuan dariHati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perobuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukHal. 12 dari 15 Putusan No. 411/Pid.B/2017/PN.MGLbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Hal. 13 dari 15 Putusan No.94/Pid.B/2018/PN.MGLMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Bahwa puncak dari keretakan hubungan rumah tanggaantara Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 6 September 2018,dimana Penggugat sebagai seorang isteri selalu bersikap sabar danmengalah, dengan menuruti segala kemauan Tergugat sesuai dengankewajibannya sebagai seorang isteri serta berusaha untuk berbicara darihati ke hati dengan Tergugat dengan melihat sikap dan perilaku yangTergugat yang sangat tempramental serta tidak ada keinginan untukberubah menjadi lebih baik oleh karena itu apabila

B/ 2018/ PN SdnMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati nurani. Hakim tidak sepatutnya sematamata hanya menjadi corongundangundang (labousch de laloa).

Bahwa tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esatidak dapat dipertahankan lagi antara PENGGUGATdengan TERGUGAT dikarenakan dengan berjalannyawaktu setiap ada permasalah yang ingin dibicarakanmaupun dimusyawarahkan oleh PENGGUGAT, selalu tidakmendapat tanggapan dari TERGUGAT dalam arti setiapkali PENGGUGAT mengajak TERGUGAT berbicara darihati ke hati, TERGUGAT langsung menanggapi denganemosi tinggi dan kemudian meninggalkan rumah ;.

perkawinan, maka dalildalil penggugat dan jawaban tergugatyang berhubungan dengan pertengkaran fisik, seperti memecahkan barangbarang dalam rumah, melakukan kekerasaan dalam rumah tangga patut untukdinyatakan tidak terbukti;Menimbang, bahwa keadaan disharmonisasi perkawinan tidak melekatkemutlakan dalam arti penertapan sesuai kasuistik yang terjadi, halmanakeadaan rumah tangga penggugat dan tergugat pada sebenarnya masih adapeluang untuk rukun, apalagi pisahnya baru 2 (dua) bulan, namun alat ukur darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perobuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, dokirinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati