Ditemukan 4317 data
19 — 11
Putusan No.209/Pdt.G/2020/PA.TRMenimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentutidak akan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahteradalam membangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinandalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa tidak lagi tercapai, yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWTdalam alQuran Surah arRum ayat
7 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddahdan rahmah sulit untuk dapat diwujudkanlagisebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud pada pasal 1Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan pasal 2Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT. dalam alQur'an surat arRum ayat 21:kul & ge gs , L ale of wd Ul 4055 6350 oS i a L255 Le dl afk ah $8 fY) O9 580m Heavy ausTerjemahnya: dan adi antara tandatanda
16 — 5
dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu bolehrujuk lagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwaHalaman 6 dari 9 putusan Nomor 455/Pdt.G/2018/PA.Gtlorumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
13 — 6
No. 447/Pdt.G/2019/PA TRyang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRumayat 21;=cJats allistiu JUsh Sutl 40a atl osis Sata Da UWS ys S Sa 55 8553 Sa 3Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang berfikir.Menimbang, bahwa dalam hubungan
13 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:pSis Lass Lgl atial Lesh i undil 305) als baile Besv1 593855 Ab US 9d 5 Ags 8555Terjemahnya: dan di antara tandatanda kekuasaanNya
8 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Pemohon dengan Termohon sudah pecah dansudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudahsulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah, warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalam Surat ArRuum: 21:Artinya : Dan di antara tandatanda
8 — 0
Tergugat baik dalam proses mediasi maupun selama dalamproses persidangan, sekalipun Tergugat tetap ingin mempertahankan rumahtangganya dengan Penggugat adalah merupakan fakta kongkrit yangmenunjukkan bahwa hubungan antara Penggugat dengan Tergugat sudahsampai pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), oleh karena ituMajelis Hakim berkesimpulan bahwa tujuan yang diharapkan dari perkawinanyang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana tersebut pada pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang sejiwa
7 — 0
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung di dalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu:Leal loiSaui blo jl pS.uail (Ko oS gl> yl aibl yogaor 39 0290 pS Jx>9 p92) wLV > 9 vlUg 7S2isArtinya: "Dan di antara tandatanda kebesaran Allah ialah diciptakanNyauntukmu (wahai kaum lelaki), isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamumerasa senang dan tenteram hidup mesra bersama isteriisteri tersebut, dandijadikanNya
26 — 9
2019 telah berpisahtempat tinggal, Penggugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
6 — 4
Penggugatdan Tergugat;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahansebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 yakni untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa dan Pasal 3 Kompilasi HukumIslam yakni untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah, yang sejiwa
15 — 2
Hal tersebutmenunjukkan pula bahwa pembentukan kebahagiaan suami isteri sangatditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran
36 — 1
Bahwa usaha mendamaian Penggugat dan Tergugat telah dilakukan,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecahdan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karenasudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah,warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalam surat ArRuum ayat 21 berbunyi
15 — 3
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:Terjemahnya: fo di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Diamenciptakan untukmu istriistri dari jenismu sendiri, Supaya kamucenderung
18 — 3
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang = sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 INPRES Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa dengan firman Allah SWT. dalam alQur'an surat arRum ayat21:>Sa ge 6 Is b wii os.od Ol 4 4555 6550 aS i 1 L255 Le dl TgiS ah Ss fY 9 580m Heavy ausTerjemahnya
8 — 0
No.2804/Pdt.G/2012/PAJTbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkaiwnanyang terkandung didalam AlQuran surat ArRuum ayat
48 — 13
denganTergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 sebagaimana telah dirubah denganUndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan yakni membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidaklagi tercapai, yang tidak sejiwa
28 — 9
No. 575/Pdt.G/2019/PA TRmembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRumayat 21;$558 pSis La55 Lil isi dss) Swill B.S ab wh oyOssi Dei Ws 9 S de 55Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
11 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
10 — 2
Putusan No. 0469/Pdt.G/2016/PA Lbt.diperjanjian untuk mempertahankan ikatan suci demi mencapai tujuanpernikahan sesungguhnya untuk membentuk rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan warahmah sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 dan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman AllahSWT dalam alQuran Surah arRum ayat 21;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini
11 — 2
bilahamil, maka jalan satusatunya yang dipilin adalah mengawinkan keduanya;Menimbang, bahwa perkawinan tersebut dilaksanakan sesuai denganhukum Islam, namun yang menjadi masalah kemudian, hanya dititikberatkanpada terlaksanakannya perkawinan dan tidak ada jamin atau ikatan yangdiperjanjian untuk mempertahankan ikatan suci demi mencapai tujuanpernikahan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah danwarahmah sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 2Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa