Ditemukan 4317 data
73 — 21
Termohon' pergi meninggalkan Pemohon tanpa kabar berita dantidak diketahui lagi keberadaannya;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tangganya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
13 — 1
Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRum ayat21:C3 Say a gil GLY alas 5) Len y 5 Baye aSiny Uae y Leal!
10 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecahdan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karenasudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah,warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalamSurat ArRuum: 21:GAN 2HRA ~QOW) BOVOKsOO.O7
16 — 8
Pasal 39,40, 41 dan 42 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firmanAllah SWT.
13 — 9
adalah sebagaipenganut agama Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukumIslam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz Il, halaman 3 yang artinya disyaratkan dalam pelaksanaan aqadnikah haadir 4 orang, yaitu wali nikah, calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orangsaksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu Pemohon telah memberikan mahar kepadaPemohon II berupa cengkeh 3 pohon, hal ini telah sejiwa
15 — 8
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:5 wl Bp Ge EELS 6b autl 9pvo 5 Lags 558 oS i Dass Lal isK hls 5Y 09 Sai JX U5Terjemahnya: dan adi antara tandatanda kekuasaanNya
28 — 7
Bahwa penggugat dan tergugat tidak pernah tinggal bersama;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam
9 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
6 — 0
Adapunmaksud dan tujuan perkawinan rnenurut ketentuan pasai 3 Kompilasi HukumIslam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinan yang terkandung didalam AlQur'an surat ArRum ayat 21 yaitu: .bertujuan membentuk rumahtangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuh mawaddah (rasa cinta) danrahmah (rasa kasih sayang)...".Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana
12 — 1
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung di dalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana dikemukakan
12 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suamiistri itu wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3 KompilasiHukum Islam adalah sejiwa
12 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami isitri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
73 — 15
denganTergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 sebagaimana telah dirubah denganUndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan yakni membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidaklagi tercapai, yang tidak sejiwa
20 — 11
Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak pernah tinggal bersama setelahmenikah;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman
18 — 4
Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung didalam AlQuran surat ArRum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana dikemukakandiatas
9 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:=Sil ge gIs , L, apl es.v5 5 a Bish oSt 3 ; Lass Led leis ch sg Y) 9 S255 cy, deay ausTerjemahnya: dan di antara tandatanda
24 — 15
Nomor 16 Tahun 2019 jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, majelis hakim berpendapat bahwa rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untukPutusan No.86/Pdt.G/2020/PA.Lss Hal. 6 dari 10membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan UndangUndangNomor 16 Tahun 2019 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
18 — 1
berpisah tempat tinggal lebih dari enambulan lamanya, atau sejak Januari 2015 hingga sekarang;Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut MajelisHakim berpendapat, perkawinan antara Pemohon dengan Termohon sudahpecah dan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga,karena sudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah,mawaddah, warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, yang sejiwa
20 — 3
penganutagama Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukum Islam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz Il, halaman 3 yang artinya sebagai berikut :disyaratkan dalam pelaksanaan agad nikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah,calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu Pemohon telah memberikan mahar kepadaPemohon II berupa cincin emas, hal ini telah sejiwa
13 — 1
Bahwa adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuanPasal 3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dantujuan perkawinan yang terkandung didalam alquran surat ArRum ayat21 yaitu bertujuan membentuk rumah tangga yang sakinah (tentram danbahagia) penuh Mawaddah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasihsayang). Akan tetapi ternyata rumah tangga Pemohon dan Termohonsudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauh menyimpang dari maksuddan tujuan perkawinan tersebu.