perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasa salingcinta dan kasih sayang dari kedua belah pihak maka akan sulit untuk mewujudkantujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagi mewujudkantujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga pemohon dengan termohon) adalahakan siasia jika tetap dipertahankan; Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagirasa cinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain makaakan sulit untuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga pemohon dengantermohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagi mewujudkantujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon) adalahakan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasa salingcinta dan kasih sayang dari kedua belah pihak maka akan sulit untuk mewujudkantujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagi mewujudkantujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga pemohon dengan termohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sullituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohon denganTermohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

Endang M Fiman bin Suratman sebagai anak laki lakimendapat 2/9 bagian;Menimbang bahwa penetapan ahli waris ini antaralain akan digunakan untuk mengurus tabungan almarhumah padaBank BNI Bom Baru Cabang Palembang dengan Rekening No.232.000108701.102 Bukti P 5 , dan nomor Rekening 82511176 9,kode P.6 yang merupakan tirkah dari almarhumah ;Menimbang, bahwa karena masing masing Ahli Warisberhak atas tirkah tersebut, maka para Ahli Warisdiperintahkan untuk membagikan tirkah tersebut sesuai denganandil

menderita lahir danbatin.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas,Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugatdengan Tergugat telah pecah sedemikian rupa keadaannya ( brokenmarriage) sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 danatau keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana maksudPasal 3 Kompilasi Hukum Islam serta Fiman

berceraidengan tergugat.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwakeadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat telah pecah sedemikian rupa keadaannya ( brokenmarriage) sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 dan atau keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana maksud Pasal 3 KompilasiHukum Islam serta Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (Sebagaimana halnya rumah tangga Pemohon denganTermohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

pula dipersalahkan memfitnah bahwa pewaris telahmelakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahunpenjara atau hukuman yang lebih berat.Menimbang, bahwa dengan telah ditemukannya faktafaktasebagaimana tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPemohon adalah ahli waris dari Sujito sebagaimana maksud ketentuan Pasal174 Kompilasi Hukum Islam, dan karenanya maka permohonan Para Pemohonsebagaimana petitum nomor 2 dapat dikabulkan;Menimbang bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan Fiman

apabila sudah tidak ada lagi rasa cintadan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulit untukmewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagi mewujudkantujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga pemohon dengan termohon) adalahakan siasia jika tetap dipertahankan; Memperhatikan, Fiman

kandung calon anak angkat tidak akan meminta kembali anak yang telahdiberikan kepada Pemohon dan bekas suaminya pun tidak ada kemungkinan akanmeminta kembali ;Menimbang, bahwa dengan adanya faktafakta tersebut di atas, maka dapatdiketahui bahwa Permohonan pengangkatan anak ini telah memenuhi kehendak Pasal39, 40 dan 41 Undangundang Nomor 23 Tahun 2002 jo Pasal 2, 3, 4 , 12 dan 13Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2007 ;Menimbang, bahwa dalam memeriksa perkara ini Majelis Hukim jugaberpedoman dengan Fiman

sikap dan tekadnya untukbercerai dengan tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelis berpendapatbahwa keadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat telah pecah sedemikian rupakeadaannya sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yangbahagia dan kekakl berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana maksud Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan atau keluarga sakinah, mawaddah dan warahmahsebagaimana maksud Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam serta Fiman

sikap dan tekadnyauntuk bercerai dengan tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelisberpendapat bahwa keadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat telah pecahsedemikian rupa keadaannya sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan atau keluargasakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana maksud Pasal 3 Kompilasi HukumIslam serta Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagirasa cinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain makaakan sulit untuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohondengan Termohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagirasa cinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain makaakan sulit untuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohondengan Termohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (Sebagaimana halnya rumah tangga Pemohon denganTermohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (Ssebagaimana halnya rumah tangga Pemohon denganTermohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagi rasacinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain maka akan sulituntuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagi mewujudkantujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon) adalahakan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman

perkawinan apabila sudah tidak ada lagirasa cinta dan kasih sayang dari salah satu pihak kepada pihak lain makaakan sulit untuk mewujudkan tujuannya sebagaimana ketentuan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa perkawinan apabila sudah tidak bisa lagimewujudkan tujuannya (sebagaimana halnya rumah tangga Pemohondengan Termohon) adalah akan siasia jika tetap dipertahankan;Memperhatikan, Fiman