Ditemukan 965 data
13 — 9
mendamaikanpemohon dan termohon, dengan menasihati pemohon agar rukun kembalidengan termohon bahkan pihak keluarga kedua belah pihak juga telahberusaha untuk merukunkan akan tetapi tidak berhasil, hal ini memberikanindikasi bahwa pemohon tidak dapat mempertahankan rumah tangganyalagi;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
13 — 6
suami istri, sehingga tujuan yangdiharapkan dari perkawinan agar tercipta keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah tidakdapat diwujudkan lagi;11Menimbang, bahwa pada hakikatnya rumah tangga pemohon dan termohontelah pecah dan sudah tidak bisa dirukunkan kembali yang jika dipaksakan untukditeruskan akan membawa mafsadat lebih besar daripada maslahatnya, hal ini perludihindari sesuai dengan kaidah ushul fiqih yang diambil alih menjadi pertimbanganMajelis Hakim dalam memutuskan perkara ini, berbunyi :Wlas
22 — 10
Putusan No.309/Pat.G/2020/PA.Blpbukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas! ule Ge prio swlaod!
13 — 8
wlas r9>9J Lillo bI! girsMaka jatuhlah talak dengan mutlak karena telah terwujudnya sifat talakyang digantungkan.Hal. 7 dari 10 halaman Put. No.67/Pdt. G/2020/PA.
7 — 0
memenuhi ketentuan hukum Islam, makadengan didasarkan kepada ketentuan pasal 2 ayat (1) dan pasal 64 Undangundang nomor 1 tahun 1974 sejalan dengan ketentuan Hukum Islamsebagaimana tersebut pada pasal 4 KHI, permohonan para Pemohon agarperkawinan mereka yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari 2015 dalamwilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Taktakan Kota Serang ditetapkankeabsahannya patut diterima dan dikabulkan;Menimbang, bahwa majelis sependapat dan mengambil alih kaidah figihyang menyatakan :Wlas
Rosmayanti alias Rosmayanti Basri binti Halimda
Tergugat:
Ikhsan Rahsyar bin Sjahrir
7 — 3
Menimbang bahwa sehingga majelis hakim menilai sikap kedua belahpihak tersebut dianggap tidak lagi saling mencintai sebagai suami isteri,sebagaimana maksud Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
14 — 8
:Wlas ul> Glo r80 awlaol! 5) >Artinya:Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz II halaman 133sebagai berikut :HIlm. 8 dari 11 Hlm.
13 — 7
Oleh karenanyaHal 7 dari 11 Putusan No 0672/Pdt.G/2016/PA.Bgr.majelis menilai alternatif terbaik bagi Penggugat dan Tergugat agar terhindardari mafsadat (keburukan) tersebut adalah dengan bercerai, sebagaimanakaidah ushul figih yang terdapat dalam Kitab A/ Asybah Wan Nazhoir, yangberbunyi : 8 wlas)l ls le 2582 awlaall 55Artinya : "Menolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharapkebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 39 UndangundangNo. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan
21 — 6
wlas r9>9J Lillo bI! girsMaka jatuhlah talak dengan mutlak karena telah terwujudnya sifat talakyang digantungkan.Hal. 7 dari 10 halaman Put. No.0299/Pdt. G/2019/PA.
10 — 3
kebenciannya terhadap suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya suami Menimbang, bahwa terjadinya perselisinan dan pertengkaran yangberakhir dengan terjadinya perpisahan tempat tinggal, tidak ada maksuduntuk kembali hidup rukun, jika perkawinan keduanya dipaksakan untukditeruskan, maka akan membawa mafsadat lebin besar daripadamaslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerus dalampenderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyahyang berbunyi :Wlas
20 — 4
pertengkaran yang terus menerus, sehinggamajelis hakim menilai sikap kedua belah pihak tersebut dianggap tidak lagisaling mencintai sebagai suami isteri, sebagaimana maksud Pasal 77 ayat (2)Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya baik bagi Penggugatjuga Tergugat, hal ini perlu dihindarisesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbuny :Wlas
8 — 6
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami ister;Wlas)!
10 — 2
No. 717/Pdt.G/2018/PA.Ltbersatu akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua pihak, padahal kKemudharatantersebut harus dihilangkan sebagaimna kaidah ushul figh yang oleh Majelis Hakimdiambil alin sebagai sandaran pertimbangan yaitu :Wlas ule Gle prio rwlasll s 5sArtinya : Menolak kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan ;Jnr wallArtinya : Kemudharatan itu harus dihilangkan ;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim telah mendengarketerangan keluarga dan/atau orang dekat dengan
9 — 2
No. 1840/Pdt.G/2014/PA.Mksbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas ule le rio rawladl s) >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikanpenggugat dan tergugat, dengan menasihati penggugat agar rukun kembalidengan tergugat akan tetapi tidak berhasil, hal ini memberikan indikasi bahwapenggugat tidak dapat mempertahankan rumah tangganya lagi;Menimbang, bahwa
14 — 5
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan duamanusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabsebabterjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri;Wlas)!
6 — 1
No 0158/Pdt.P/2019/PA.PMLmendesak untuk menikahkan anak Pemohon dengan calon suami anakPemohon untuk menghindari fitnah yang berkepanjangan dan kemungkinanterjadinya mafsadat yang lebih besar bagi keduanya, hal mana sejalan QoidahFighiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62:Wlas!
8 — 1
:Wlas! ule Ge prio awlaol!
17 — 6
Kaidah fikih dalam kitab AlBayan halaman 38 yang diambil menjadi pendapatMajelis;Wlas ule We prio swladdls 5Artinya : Menolak mafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripadamendapatkan kemaslahatan (kebaikan);Halaman 13 dari 17 halaman, Putusan Nomor 0046/Pdt.G/2015/PA.TIbMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut juga telah memenuhi ketentuanPasal 39 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.
11 — 0
tidak kekal lagi, bahkan kondisi hatikeduanya sudah terbelah, berarti ikatan batin yang menjadi unsurdominan dalam membangun rumah tangga tersebut sudah kehilanganmaknanya, karena itu Majelis Hakim berpendapat, bahwa meneruskanrumah tangga dalam kondisi seperti ini akan lebih besar mudhoratHalaman 14 dari 20 halaman Putusan Nomor 2230/Padt.G/2015PA.JBdari pada manfaatnya, karena itu rumah tangga ini tidak perlu dilanjutkan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengacu kepada qoidah Fikhiyahyang berbunyi :Wlas
68 — 13
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas