Ditemukan 546 data
11 — 1
dipertahankan lagi karena ternyataPenggugat sudah tidak ridha atas sikap dan prilaku Tergugat serta Penggugattelah membayar iwadh berupa uang sejumlah Rp10.000,00 (sepuluh riburupiah), maka dengan demikian bahwa syarat pelanggaran taklik talak poin 1, 2dan 4 oleh Tergugat atas Penggugat dinyatakan telah terpenuhi;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam sebagaimana petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alihsebagai pertimbangan Hakim yang berbunyi:Cellwcal qila
11 — 1
qila cle ease aulial! 50Artinya : Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.
17 — 10
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
15 — 7
menciptakan keluarga(rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa, serta perkawinan yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimanamaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 3 KompilasiHukum Islam, sudah tidak terwujud dalam rumah tangga Pemohon danTermohon;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipertahankan, maka akan membawa mafsadat lebih besar dari padamaslahainya, hal itu perlu dihindari sesuai kaidah fiqhiyah yang berbunyi :Cella qila
14 — 5
qila le aria aulaall 52Artinya: Menolak mafsadat (kerusakan) didahulukan dari padamendatangkan mashlahat (kebaikan) ;Halaman 12 dari 15 halaman Putusan perkara No. 128/Pdt.G/2018/PAKbjMenimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim menilai bahwaalasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah terbukti danberalasan, telah sejalan dengan maksud Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
105 — 7
Qila gle atda suildall 5.Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikanMenimbang, Bahwa karena rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah tidak rukun, telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga,maka fakta hukum tersebut telah memenuhi alasan perceraian sebagaimanadiatur dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 joPasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sehingga gugatan Penggugatpatut
14 — 12
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Pemohon dan Termohon yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besardari pada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripadamengharap maslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Colwell qila le ais duildall 3Halaman 10 dari 12 halaman, Putusan Nomor 5/Pdt.G/2022/PA. TasArtinya:Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.
12 — 0
perkawinan merekaakan membawa madlorot kepada kedua belah pihak terutama kepadapemohon, oleh karena itu madlotot tersebut harus dihilangkan, sesuai pendapatmajelis sebagaimana kaidah fiqhiyah yang disebutkan dalam Asybah wanNadhoir halaman 3 berbunyi: SN 5a 5 pealArtinya : Kemadharatan itu harus dihindarkan*;Menimbang, bahwa untuk menghindari mafsadat dalam rumah tangga lebihdiutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuai gaidah fighiyah yang diambilsebagai pendapat Majelis, yang berbounyi : Call qila
26 — 10
Pasal 134 KHI telahterpenuhi dan oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwaPenggugat telah mempunyai cukup alasan untuk menggugat perceraian;2.Bahwa oleh karena telah terpenuhinya alasanalasan perceraiansebagaimana maksud Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan, maka petitum angka 2 gugatan Penggugat dapatdikabulkan;Menimbang, bahwa pertimbangan di atas sejalan dengan kaidah yangdiambil alih menjadi pendapat Majelis dalam pertimbangannya sebagai berikut:aslicll qila
15 — 7
qila cle adda alia! 52yang artinya: Menghindari kemudharatan itu lebin utama ketimbangmengharap kemanfaatan:Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut di atas telah pulasejalan dengan kaidah hukum yurisprudensi Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor 38K/AG/1990 Tanggal 5 Oktober 1991, yang berbunyi KalauHal. 10 dari 13 hal., Putusan No.430/Padt.G/2021/PA.
9 — 1
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada13harapan untuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar dari pada manfaatnya, padahal menolak mafsadatdiutamakan daripada mengharap maslahat, sesuai dengan QoidahFiqiyah;Cella) qila Ie athe tilda! 52Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambilkebaikan7.
27 — 12
Hal inisesuai dengan kaidah fikih yang selanjutnya diambilalin sebagai pendapatHakim dalam perkara ini, yaitu:celleell qila le adie uslicl $4Artinya: Menolak kerusakan harus didahulukan daripada meraih kemaslahatan;(Izzuddin bin Abdul Salam,Qawaiidu alAhkami fi Mashalihi alAnam, Juz 1,halaman 7), dan sejalan pula dengan kaidah fikih dalam Kitab AlAsybah WaalNadzair halaman 128 yang artinya Tindakan Pemerintah/Hakim terhadaprakyatnya/pencari keadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan ,Menimbang
11 — 1
Pasal 1 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974,tidak lagi dapat terwujud, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwarumah tangga Penggugat dengan Tegugat sudah dalam suasana yang tidaktentram, tidak terbina dengan baik, oleh karena itu untuk menghindari madlaratyang lebih besar dalam hubungan keluarga, maka perceraian merupakanPutusan Cerai Gugat, nomor: 1786/Pdt.G/2014/PA.TA Halaman 11 dari 14celal qila cle add ld 4pilinan yang dianggap lebih ringan madiaratnya.
15 — 3
Bjn.menyatakan " /slam memilih lembaga thalak ketika rumah tangga sudah dianggapguncangftidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi, nasihat perdamaian danhubungan suami ister sudah hilang (tanpa ruh), sebab dengan meneruskanperkawinan berarti menghukum salah satu ister atau suami dalam penjara yangberkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yangbertentangan dengan semangat keadilan sehingga harus dihindari hal ini sesuaimaksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:cell aall qila cle adie
12 — 8
warohmahsebagaimana dimaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diuttamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;CelLwcral qila
8 — 2
keduabelah pihak pun sudah tidak terpengaruh lagi dengan nasehatnasehat daripihak keluarga untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya;Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga yang sudah sedemikianini sudah tidak patut lagi untuk dipertahankan, karena akan menimbulkaneksesekses negatif bagi kedua belah pihak, juga kemudharatannya lebihbesar daripada kemashlahatannya, dan hal itu harus dihindari sesuai dengankaidah ushuliyah, selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim,yang berbunyi:Tel qila
14 — 2
jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanHalaman 10 dari 13 halaman, Putusan Nomor 2662/Pdt.G/2020/PA.Mruntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;CelLwcral qila
15 — 5
PA.Mrsebagaimana dimaksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 30 ayat 21, telah tidak terwujud;Menimbang, bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diuttamakan daripada mengharapmaslahat, sesuai dengan Qaidah Fighiyah;Cola) qila
10 — 9
mawadah, werohmahsebagaimana dimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 80 ayat 21, telah tidak terwujud;Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumah tanggaPemohon dan Termohon yang sudah pecah dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripadamengharap maslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Cellncel) qila
15 — 20
Qila (le atis suldall 52Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.