Ditemukan 857 data
114 — 13
Klatenmengunakan uang setoran Salesman dari Andika Putra sebesar Rp 3.815.572,(tiga juta delapan ratus limabelas ribu lima ratus tujuh puluh dua rupiah) danYusuf Palgunanto sebesar Rp. 54.719.810, (lima puluh empat juta tujuh ratussembilan belas ribu delapan ratus rupiah) secara berturutturut selama 6 bulandengan cara setoran yang telah diserahkan oleh salesman Andika Putra danYusuf Palgunanto akan tetapi dimasukkan dalam Rencana Realisasi Penagihanbaru padahal sudah tertagih, dan setoran dari Salesman
tidak dimasukkan dalampembukuan semua misalnya suatu pagi hari salesman membawa RRP (RencanaRealisasi Penagihan) misalnya Rp. 5.000.000, sore harinya salesman membawauang tagihan berdasarkan RRP tertagih Rp. 5.000.000, oleh terdakwa tidakdibukukan semua dan untuk menghilangkan jejak terdakwa membuat RRP baruatau fiktif seolaholah hasil tagihan dari salesman belum tertagih semua;Berdasarkan temuan audit perusahaan tanggal 14 Nopember 2011 setoran darisalesman yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi
Klaten mengunakan uang setoranSalesman dari ANDIKA Putra sebesar Rp 3.815.572, tiga juta delapan ratuslimabelas ribu lima ratus tujuh puluh dua rupiah) dan Yusuf Palgunanto sebesarRp. 54.719.810, (lima puluh empat juta tujuh ratus Sembilan belas ribu delapanratusupiah) secara berturutturut selama 6 bulan dengan cara setoran yang telahdiserahkan oleh salesman Andika Putra dan Yusuf Palgunanto akan tetapidimasukan dalam Rencana Realisasi Penagihan baru padahal sudah tertagih, dansetoran dari Salesman
Raya Delanggu no.8 Desa Gatak,Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten sedangkan pimpinan CabangDelanggu yaitu saksi Jumarno sekarang sudah meninggal dunia;Bahwa tugas Terdakwa adalah menerima setoran, menyetorkan uang di bankdan menyiapkan tagihan;Bahwa berdasarkan audit tersebut Terdakwa tidak memasukkan dalampembukuan tetapi malah dimasukkan dalam rencana realisasi penagihan barupadahal sudah tertagih;Bahwa Terdakwa membuat rencana realisasi penagihan fiktif seolaholahpenagihan belum tertagih;14Bahwa
dansetoran dari salesman tidak dimasukkan dalam pembukuan semua misalnya suatupagi hari salesman membawa RRP (Rencana Realisasi Penagihan) misalnya Rp.5.000.000, (lima juta rupiah) sore harinya salesman membawa uang tagihanberdasarkan RRP tertagih Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah) oleh Terdakwa tidakdibukukan semua dan untuk menghilangkan jejak Terdakwa membuat RRP baruatau fiktif seolaholah hasil tagihan dari salesman belum tertagih semua;Bahwa berdasarkan temuan audit perusahaan tanggal 14 Nopember
111 — 50
Bahwa saksi VICKY SUNARTIO kemudian memisahkan notanota hasil penjualanperbulan dengan notanota penjualan yang belum tertagih, dan terhadap notanotapenjualan yang belum tertagih tersebut, saksi VICKY SUNARTIO kemudianmelakukan penagihan kepada konsumen yang tertera dalam notanota tersebutsehingga didapati ada konsumen yang ternyata sudah membayar uang kepada paraTerdakwa namun para Terdakwa tidak menyetorkan uang tersebut ke RekeningDirektur PT Samudra Harapan sementara terdapat juga konsumen yang
Samudra Harapan, ternyata terdapatketidaksamaan antara laporan dan buku kartu stock barang yang dibuat oleh paraTerdakwa.Bahwa saksi VICKY SUNARTIO kemudian memisahkan notanota hasil penjualanperbulan dengan notanota penjualan yang belum tertagih, dan terhadap notanotapenjualan yang belum tertagih tersebut, saksi VICKY SUNARTIO kemudianmelakukan penagihan kepada konsumen yang tertera dalam notanota tersebutsehingga didapati ada konsumen yang ternyata sudah membayar uang kepada paraTerdakwa namun
seolaholah uangnya belum tertagih danmasih berada di toko tersebut;Bahwa uang tersebut Terdakwa berikan kepada istri Terdakwa sebesarRp.2.000.000.
I menyuruhTerdakwa II membuat notanota penjualan fiktif yang belum tertagih yang dibuathalaman 37 dari 56 halaman Putusan No. 48/Pid.
127 — 86 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Nomor 2640/B/PK/Pjk/2020 Menetapkan kembali jumlan PPh Terutang dan PPh yang Kurang (Lebih)Dibayar dengan rincian sebagai berikut: Putusan Banding PemohonPenghasilan Neto Rp. 1.564.535.145.607 Rp. 1.564.535.145.607Piutang Tak Tertagih Rp. 250.219.280.561Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.564.535.145.607 Rp. 1.314.315.865.046Pajak Penghasilan (PPh) Rp. 312.907.029.121 Rp. 262.863.173.009terutangKredit Pajak Rp. 321.972.206.616 Rp. 321.972.206.616PPh kurang/(lebih) dibayar (Rp. 9.065.177.495) (Rp
Bahwa alasanalasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalamperkara a quo yaitu Koreksi Penghapusan Piutang Tak Tertagih sebesarRp250.219.280.561,00; yang tetap dipertahankan oleh Majelis HakimPengadilan Pajak tidak dapat dibenarkan, karena setelan meneliti danmenguji kembali dalildalil yang diajukan dalam Memori Peninjauan Kembalioleh Pemohon Peninjauan Kembali dinubungkan dengan Kontra MemoriHalaman 4 dari 8 halaman.
Bahwakarenanya yang menjadi obyek sengketa berupa Koreksi PenghapusanPiutang Tak Tertagih sebesar Rp250.219.280.561,00; yang telahdipertimbangkan berdasarkan fakta, buktibukti dan penerapan hukum sertadiputus dengan kesimpulan tetap dipertahankan oleh Majelis Hakim sudahtepat dan benar.
Sehingga,penghapusan piutang tak tertagih atau penghapusbukuan yang dilakukanPemohon Banding sekarang Pemohon Peninjauan Kembali jugamerupakan hal yang lazim dan wajar untuk menyehatkan systemperkreditannya yang mendasarkan bahwa dalam mengimplementasikanprinsip kehatihatian (vide ketentuan Pasal 2 Undang Undang RepublikIndonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan) untuk melakukanusahanya dan dalam melakukan pemberian kredit kepada nasabahnya.Namun demikian agar tidak mengurangi kaidah hukum yang
bidang perpajakan adakewajiban pencantuman NPWP, sedangkan kewajiban dimaksud bukanmerupakan hal yang sulit bagi Pemohon Banding sekarang PemohonPeninjauan Kembali karena dalam persyaratan pengajuan kredit harusdilampiri dengan NPWP sebagai piranti kebijakan pengawasan di bidangperpajakan, maka Majelis Hakim Agung berketetapan untukmempertahankan koreksi Terbanding sekarang Termohon PeninjauanKembali karena Pemohon Banding sekarang Pemohon Peninjauan Kembalitidak menyerahkan daftar piutang tak tertagih
165 — 126 — Berkekuatan Hukum Tetap
sebesar Rp 11.945.007.835,00Bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas koreksi beban Piutang Tak Tertagih sebesar Rp.11.945.007.835,00 dengan alasan Pemohon Banding telahmelaksanakan syaratsyarat penghapusan piutang tak tertagih, berupa:Halaman 6 dari 25 halaman.
Membebankan piutang tak tertagih tersebut sebagai kerugian perusahaandalam laporan keuangan tahun berakhir 31 Desember 2007 yang telahdiaudit dan ditandatangani oleh KAP Sidharta Siddharta & Wijaya padatanggal 22 April 2008;2.
Menyerahkan daftar piutang tak tertagih pada saat proses pemeriksaanmaupun keberatan (lampiran 10);5. Daftar piutang tak tertagih juga telah Pemohon Banding lampirkan padaSPT PPh Badan tetapi dikarenakan kolom daftar lampiran tidak mencukupi,sehingga daftar tersebut tidak disebutkan dalam daftar lampiran pada indukSPT PPh Badan.
Bahwa pada saat SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak2007 Termohon Peninjauan Kembali (Ssemula PemohonBanding) disampaikan belum ada lampiran daftar piutang.Atas pernyataan ini juga diperkuat oleh pernyataanTermohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding)yang menyerahkan daftar piutang tak tertagih pada saatproses pemeriksaan dan keberatan;b.
Putusan Nomor 1943/B/PK/PJK/2017Piutang Yang Tak Tertagih sebesar Rp 11.945.007.835, tidakdapat dipertahankanbertentangan dengan ketentuan Pasal 6 Ayat(1) huruf h UU PPh jo.
130 — 97 — Berkekuatan Hukum Tetap
kredit 019) Penghapusan piutang/kredittak tertagih tahun 2001Saldo akhir cadangan piutangtak tertagih kredit316.555.709.404845.493.289.314297.581.1800. 18.974.529.026713.626.194.940 131.867.094.374 Biaya cadangan/penyisihankredit tak tertagih 168.012.542.731 36.186.164.299 131.826.378.432 Tanggapan Pemohon Banding:Koreksi negatif terhadap saldo awal cadangan penghapusan Koreksipiutang/kredit tak tertagih sebesar Rp. 19.015.224.968,00adalah berkaitan dengan koreksi positif Terbanding atas saldoakhir
per 31Desember 2001 menjadi berkurang;Koreksi atas dasar pokok kredit sebesar100.146.478.354,00 yang terdiri dari :Penambahan dasar pokok kredit sebesarRp.Rp.26.983.558.366,00 yang berasal dari deemed pendapatankredit nonperforming dalam perhitungan cadangan kredittak tertagih per 31 Desember 2001.Tidak diperhitungkannya (pengurangan) dasar pokok kreditsebesar Rp. 127.130.036.720,00 yang berasal dari TradeBills dalam perhitungan cadangan kredit tak tertagih per 31 Desember 2001;Koreksi atas nilai
Initerlihat dan ketentuan Pasal 1 ayat (4) dan (5) dan KMKNo. 68/KMK.04/1999 yang menyebutkan sebagai berikut :Jumlah kredit yang digunakan sebagai dasar untukmembentuk dana cadangan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dan ayat (3) adalah pokok pinjaman yangdiberikan oleh bank.pembentukan dan penghitungan dana cadangan piutangtak tertagih wajib diaudit oleh Akuntan Publik yangmenyatakan bahwa perhitungan dana cadangan piutangtak tertagih wajib diaudit oleh Akuntan Publik yangmenyatakan bahwa perhitungan
No. 301 B/PK/PJK/200928piutang tak tertagih tertulis demikian:Yang dimaksud dengan pengertian kredit yangdigolongkan lancar, perhatian khusus, kurang lancar,diragukan dan macet disesuaikan dengan pengertianyang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.Dalam laporan keuangan komersil bank yang diaudit olehAkuntan Publik harus mencantumkan pejelasan bahwapembentukan dan penghitungan dana cadangan piutangtak tertagih sebagaimana dimaksud pada butir 1 telahdilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dandiperhitungkan
S128/PJ.42/2003 tentang pembentukan danacadangan penghapusan piutang tak tertagih bagi usahabank menegaskan bahwa :Pada prinsipnya pembentukan dan perhitungan besarnyadana cadangan piutang tak tertagih, yang diperkenankanuntuk tujuan perpajakan bagi usaha bank adalah mengacukepada aturan umum yang ditetapkan oleh Bank28Indonesia.
130 — 94 — Berkekuatan Hukum Tetap
Menurut Pemohon Bandingbahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbandingyang melakukan koreksi atas pencadangan piutang tak tertagih sebesarRp49.342.738.208,00 dengan alasan sebagai berikut:1.bahwa Pemohon Banding telah menghitung perhitunganpencadangan piutang tak tertagih sesuai dengan Peraturan BankIndonesia (PBI) Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005mengenai penilaian nilai agunan;bahwa sesuai dengan Surat Dirjen Pajak Nomor S191/PJ.42/2002tertanggal 16 April 2002 mengenai Pembentukan
Selisih ini terjadi karena pada saat pemeriksaan, Pemeriksamelihat kertas kerja perhitungan pencadangan piutang tak tertagihsebelum diaudit, di mana reclass adjustment dari auditor belum ada.Setelah recilass adjustment dilakukan, total perhitunganpencadangan piutang tak tertagih atas loan (pinjaman) menurutfiskal adalah sebesar Rp136.175.345.355,00.
Hal ini telah sesuaidengan perhitungan pencadangan piutang tak tertagih yang telahPemohon Banding laporkan pada SPT Tahunan Pajak Penghasilan(PPh) Badan tahun 2008;bahwa perlu Pemohon Banding informasikan bahwa selisihperhitungan pencadangan piutang tak tertagih atas PI PutraSumber Utama sebesar Rp493.225.000,00 disebabkan olehPemeriksa belum memperhitungkan reclass adjustment padaperhitungan pencadangan piutang tak tertagih yang dilakukan olehexternal auditor Pemohon Banding yaitu Ernst & Young
Hal ini telah sesuaidengan perhitungan pencadangan piutang tak tertagih yang telahHalaman 11 dari 61 halaman.
Fiskal Per SPTper SPTPencadangan Piutang Tak Tertagih 60.000.000.000 76.175.345.355 136.175.345.355 2.
107 — 5
UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY melakukan audit laporanpenjualan, dari hasil audit tersebut terdapat sisa faktur yang belum tertagih, kemudiansaksi DASEP merekap sisa faktur tersebut, sehingga terdakwa memiliki piutangtoko/piutang dagang sebesar Rp. 7.206.352, (tujuh juta dua ratus enam ribu tiga ratuslima puluh dua rupiah, kKemudian saksi DASEP melakukan audit ulang pada tanggal 13Agustus 2015, ditemukan ada 5 (lima) faktur yang belum diinput ke perusahaan sebagaipelunasan yang nilainya sebesar
DASEP (audit perusahaan) mengaudit laporanpenjualan tersebut dan terdapat sisa Faktur yang belum tertagih kemudianSdr. DSEP merekap sisa faktur yang belum tertagih tersebut, sehinggamasingmasing Salesman memiliki piutang toko/piutang dagang uangbesarnya:1. Sdr. EDI RYANTO memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.223.989.519,54. ;2. Sdr. LASMONO BAGUS memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.7.206.352, ;173.
Sdr.SUSAN SOPYAN memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.30.358.696,97 ;Sehingga total keselurunan faktur yang belum tertagin ada sebesarRp.261.554.567,97, ( Dua ratus enam puluh satu juta lima ratus lima puluhempat ribu lima ratus enam puluh tujuh rupiah sembilan puluh tujuh sen) ;Setelah rekapan piutang tersebut dibuat kemudian Sdr. Dasep bersamadengan Sdr.
DASEP (audit perusahaan) mengaudit laporanpenjualan tersebut dan terdapat sisa Faktur yang belum tertagih kemudianSdr. DSEP merekap sisa faktur yang belum tertagih tersebut, sehinggamasingmasing Salesman memiliki piutang toko/piutang dagang uangbesarnya:1. Sdr. EDI RYANTO memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.223.989.519,54. ;2. Sdr. LASMONO BAGUS memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.7.206.352, ;3.
Sdr.SUSAN SOPYAN memiliki sisa faktur yang belum tertagih sebesarRp.30.358.696,97 ;Sehingga total keselurunan faktur yang belum tertagih ada sebesarRp.261.554.567,97, ( Dua ratus enam puluh satu juta lima ratus lima puluhempat ribu lima ratus enam puluh tujuh rupiah sembilan puluh tujuh sen) ;Setelah rekapan piutang tersebut dibuat kemudian Sdr. Dasep bersamadengan Sdr.
80 — 35 — Berkekuatan Hukum Tetap
Terdakwa dengan cara dan perbuatan sebagai berikut :Bahwa pada waktu tersebut di atas Terdakwa Kartini Darea alias Tiniyang bertugas sebagai kasir atau bendahara yang mengolah masalah keuanganyaitu keluar masuknya keuangan pada Koperasi Citra Budaya, menerima uangsetoran nasabah ke Koperasi yaitu sebagai uang setoran pinjaman nasabahyang dikembalikan ke Koperasi Rp 10.094.000, (sepuluh juta sembilan puluhempat ribu rupiah), namun setelah uang setoran dari pada nasabah tersebutterkumpul atau sudah tertagih
No. 14 K/PID/201 1memasukkan keseluruhan setoran tersebut ke Kas Koperasi Citra Budaya.Sehingga setelah uang Koperasi Citra Budaya termasuk di audit oleh KetuaKoperasi yaitu Lelaki Yusuf Ahmad, ternyata posisi kKeuangan yang seharusnyaada pada nasabah yang belum tertagih berjumlah Rp 60.760.000, (enam puluhjuta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah) ternyata setelah dihitung hanya Rp50.760.000, (lima puluh juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah) yang ada padanasabah yang belum tertagih.
Dengan demikian ada selisin uang sebesar Rp10.094.000, (sepuluh juta sembilan puluh empat ribu rupiah) yang sudahdikembalikan atau disetor dari para nasabah ke Koperasi Citra Budaya melaluiTerdakwa dan sudah tertagih dari para nasabah tersebut tidak dicatat dan dimasukan oleh Terdakwa pada posisi keuangan atau kas Koperasi Citra Budaya.Namun setelah ditanyakan kepada Terdakwa selisih uang tersebut, Terdakwatidak dapat mempertanggung jawabkannya.Bahwa akibat perouatan para Terdakwa korban Ronny Pandeanmenderita
Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan yang diikuti dengantuntutannya berkeyakinan ada uang Koperasi yang dipinjamkan kepadanasabah sejumlah Rp 60.760.000, (enam puluh juta tujuh ratus enam puluhribu rupiah) yang setelah diaudit oleh Ketua Koperasi Jusuf Ahmad uang yangberada di tangan nasabah yang tertagih hanya Rp 50.760.000, (lima puluh jutatujuh ratus enam puluh ribu rupiah), dengan demikian selisin uang sejumlah Rp10.000.000, (Sepuluh juta rupiah) dianggap telah digelapkan oleh Terdakwa.Bahwa
870 — 740 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 45 K/Pdt.Sus/20133031kenaikan harga urea larutan dan amoniak tersebut haruslah dinyatakan tidaksah (vide Pasal 1320 KUHPerdata);Bahwa sebelum dibuatnya Berita Acara Rekonsiliasi (vide P.1) Termohontelah melunasi seluruh harga urea larutan dan amoniak untuk periode Julisampai dengan Desember 2008 sebagaimana terbukti dari lampiran P.1berupa Daftar Kurang Tagih dimana dalam Daftar Kurang Tagih tersebutdiperinci: Pemakaian Bahan Baku, Tarif Lama, Tarif Baru, Nilai Tagihan/Tertagih;Bahwa sebagaimana
USD 85.854, berarti lunas;Amoniak = 139.604 ton x harga lama USD 420.00 = 139.604 x USD 420,00= USD 58.633.680, tertagih USD 58.634, berarti lunas;Pemakaian Bahan Baku Periode Agustus 2008/sesuai Daftar Kurang Tagih:Urea larutan = 178.404 ton x harga lama USD 268,00 = 178.404 x USD268,00 = USD 47.812.272, tertagih USD 47.812,00, berarti lunas;Amoniak = 170.806 ton x harga lama USD 420,00 = 17.0806 x USD 420,00= USD 71.738,52, tertagih USD 71.739,00, berarti lunas;Pemakaian Bahan Baku Periode September
2008/sesuai Daftar Kurang Tagih:Urea larutan = 4.586.615 ton x harga lama USD 268,00 = 4.586.615 x USD268,00 = USD 1.229.212, tertagih USD 1.229.213, berarti lunas;Amoniak = 831.077 ton x harga lama USD 420,00 = 831.077 x USD 420,00= USD 439.052,34, tertagih USD 439.052, berarti lunas;Pemakaian Bahan Baku Periode Oktober 2008/sesuai Daftar Kurang Tagih:Urea larutan = 6.043.352 ton x harga lama USD 268,00 = 6.043.352 x USD268,00 = USD 1.619.618,33, tertagih USD 1.619.618, berarti lunas;Amoniak =
859.059 ton x harga lama USD 420,00 = 859.059 x USD 420,00= USD 360.804,78, tertagih 360.805, berarti lunas;Pemakaian Bahan Baku Periode November 2008/sesuai Daftar Kurang Tagih:3233Urea larutan = 428.570 ton x harga lama USD 268,00 = 428.570 x USD268,00 = USD 114.856,76, tertagih USD 114.857, berarti lunas;Urea larutan = 1.473.937 ton x harga lama USD 268,00 = 1.473.937 x USD268,00 = USD 395.015.11, tertagih USD 395.015, berarti lunas;Amoniak = 551.546 ton x harga lama USD 420,00 = 551.546 x USD
420,00= USD 231.649,32, tertagih 231.649, berarti lunas;Bahwa seandainya yang dimaksud para Pemohon dalam perkara a quo,hutang Termohon kepada para Pemohon yang telah jatuh tempo dan dapatditagih tersebut adalah nilai selisih harga baru dikurang nilai selisih hargalama quod non, maka selisih nilai/angka tersebut tidak dapat dinyatakansebagai hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih dan pembuktiannyatidak semudah yang para Pemohon sampaikan, karena:1 Termohon tidak terikat dengan Berita Acara
133 — 423 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Nomor 1713/B/PK/PJK/2016 SPT PPh Badan RepresentasiDaftar Nominatif tidak dilampirkan diSPT PPh Badan1.157.021.678 EntertainmentDaftar Nominatif tidak dilampirkan diSPT PPh Badan748.334.201 Total Biaya Entertainment1.991.311.830 Biava Community Development Overhead : Community Tidak dapat dibiayakan12.897.151645 Total Biaya Community Development12.897.153.645 3Biaya Doubtful Account/Penghapusan Piutang Tak Tertagih Doubtful Account/Pihutang Tidak Tertagih Daftar Piutang dihapuskan tidakdilampirkan
didalam SPT PPh Badan(152.696.839.156) Total Doubtful Account/Penghapusan Piutang Tak Tertagih (152.696.839.156) Bahwa dan atas koreksi tersebut Pemohon Banding mengajukankeberatan dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut:TsBiaya Entertainment dan Sejenisnya (Biaya Overhead: Suspend Account,Biaya Representasi dan Biaya Entertainment) sebesar Rp1.991.311.830,00bahwa dasar koreksi Pemeriksa Pajak adalah atas biayabiaya tersebut,Daftar Nominatifnya belum dibuat, Sehingga Pemeriksa menyimpulkanbahwa
Atas Biaya Doubtful Account/Penghapusan Piutang Tak Tertagih sebesarRp152.696.839.156,00bahwa dasar koreksi Pemeriksa Pajak adalah di dalam SPT PPh Badanuntuk Formulir Induk SPT tidak diberikan tanda contreng (V) atas lampirandaftar piutang yang nyatanyata tidak dapat ditagih.
Oleh karena itu, menurut Pemohon Banding koreksi Terbandingtidak dapat diterima dan mohon untuk dibatalkan;Atas Biaya Doubtful Account/Penghapusan Piutang Tak Tertagih sebesarRp152.696.839.156,00bahwa dasar koreksi Terbanding atas Biaya Doubtful Account adalahsebagai berikut:a.Koreksi Pemeriksa atas Doubtful Account sebesarRp152.696.839.156,00, dilakukan karena tidak memenuhi Pasal 6 ayat(1) huruf h angka 4 UU PPh juncto Pasal 5 ayat (1) KEP238/PJ./2001juncto SE08/PJ.42./1999 terutama mengenai Daftar
MHU ini sudah memiliki hutang kepadaTermohon Peninjauan Kembali (Semula Pemohon Banding)sejak tahun 2005 dengan jumlah yang besar dan sudahdicadangkan oleh Termohon Peninjauan Kembali (semulaPemohon Banding) sebagai Piutang tak tertagih. Inimenunjukkan bahwa PT. MHU bukan termasuk debitur yang baik.Namun demikian, Termohon Peninjauan Kembali (semulaPemohon Banding) tetap melakukan kontrak dengan PT.
1166 — 831 — Berkekuatan Hukum Tetap
Kerugian piutang FL tidak tertagih : Ro 163.090.441,00;4.1.4. Sisa sarana belajar milik MF >Rp 52.781.875,00;4.1.5. Kerugian pendapatan sarana >Rp 804.719.308,00;Halaman 3 dari 18 hal. Put. Nomor 325 K/Pdt/2019Jumlah : Rp7.643.091.624,00;4.2. Untuk Master Franchise (MF) Jakarta Selatan;4.2.1. Kerugian fee manajemen; FLAktif : Rp3.973.200.000,00; FL Baru : Rp1.181.400.000,00;4.2.2. Kerugian perpanjangan goodwill; FLAktif : Rp1.840.000.000,00; FL Baru : Rp 800.000.000,00;4.2.3.
Kerugian piutang FL tidak tertagih : Rp 134.592.806,00;4.2.4. Sisa sarana belajar milik MF >Rp 97.206.250,00;4.2.5. Kerugian pendapatan sarana >Rp 564.604.783,00;Jumlah : Rp8.591.003.839,00;4.3. Untuk Master Franchise (MF) Indonesia Timur;4.3.1. Kerugian fee manajemen; FLAktif : Rp2.520.000.000,00; FL Baru : Rp 895.000.000,00;4.3.2. Kerugian perpanjangan goodwill: FLAktif : Rp1.275.000.000,00; FL Baru : Rp 475.000.000,00;4.3.3. Kerugian piutang FL tidak tertagih : Rp 501.601.608,00;4.3.4.
Kerugian piutang FL tidak tertagih : Rp 163.090.441,00;5.1.4. Sisa sarana belajar milik MF >Rp 52.781.875,00;5.1.5. Kerugian pendapatan sarana >Rp 804.719.308,00;Jumlah : Rp7.643.091.624,00;5.2. Untuk Master Franchise (MF) Jakarta Selatan;5.2.1. Kerugian fee manajemen; FLAktif : Rp3.973.200.000,00; FL Baru : Rp1.181.400.000,00;9.2.2. Kerugian perpanjangan goodwill; FLAktif : Rp1.840.000.000,00; FL Baru : Rp 800.000.000,00;5.2.3. Kerugian piutang FL tidak tertagih : Rp 134.592.806,00;5.2.4.
Kerugian piutang FL tidak tertagih : Rp 501.601.608,00;5.3.4. Sisa sarana belajar milik MF >Rp 104.322.500,00;5.3.5. Kerugian pendapatan sarana >Rp 454.317.257,00;5.3.6.
51 — 5
SPSJ DepoDumai, saksi LUSIANA Binti MULLER SITOMPUL menemukan ada fakturtanggal 30 Januari 2015 yang isinya tentang penjualan barang kepada TokoAHO, dan setelah dilakukan cross cek dengan laporan umur piutang ternyatafaktur tersebut tidak ada di laporan umur piutang, kKemudian saksi LUSIANABinti MULLER SITOMPULmenanyakan hal tersebut kepada saksi REVI NOVIAAMALIA selaku operator, apakah faktur tersebut sudah tertagih, saksi REVINOVIA AMALIA mengatakan bahwa faktur tersebut sudah tertagih sejaktanggal
, dimana seharusnya sudah ditagihuangnya, kemudian di tipex oleh terdakwa agar seolaholah belum tertagih,pada Laporan Penagihan Piutang, data tertagih tersebut memang tidakdicantumkan, sehingga saksi LUSIANA Binti MULLER SITOMPUL dan tim auditlainnya membandingkan antara Laporan Penagihan Piutang tersebut dengandokumen faktur dari gudang dan faktur yang ada dalam systemdiperoleh selisihsebesar Rp. 240.403.508,, Ada juga penerimaan uang tagihan yang dibayarsecara tunai yang dititipkan oleh sales kepada
Selatan PrimaSejahtera Jaya (SPSJ) Depo Dumai adalah menyerahkan uang, LaporanPenagihan Piutang, Bukti Penerimaan Kas, Lembaran Kas Register, danlaporan biaya pengeluaran Kas faktur tertagih dari Salesman Depo Dumaiberupa laporan penagihan piutang berikut dengan fakturfakturnya;Bahwa Terdakwa bekerja di PT.
, dimana seharusnya sudah ditagih17uangnya, kemudian di tipex oleh Terdakwa agar seolaholah belum tertagih,pada Laporan Penagihan Piutang, data tertagih tersebut memang tidakdicantumkan, sehingga saksi dan tim audit lainnya membandingkan antaraLaporan Penagihan Piutang tersebut dengan dokumen faktur dari gudangdan faktur yang ada dalam system diperoleh selisin sebesar Rp.240.403.508, (dua ratus empat puluh juta empat ratus tiga ribu lima ratusdelapan rupiah) ada juga penerimaan uang tagihan yang
Selatan Prima Sejahtera Jaya (SPSJ) Depo Dumai adalahsebagai kasir, yang mempunyai tugas untuk menerima uang dari para salesmen,menyerahkan uang, Laporan Penagihan Piutang, Bukti Penerimaan Kas,Lembaran Kas Register, dan laporan biaya pengeluaran Kas faktur tertagih dariSalesman Depo Dumai berupa laporan penagihan piutang berikut dengan fakturfakturnya;31Menimbang, bahwa dari faktafakta yuridis tersebut diatas diketahuiTerdakwa bekerja di PT.
54 — 37 — Berkekuatan Hukum Tetap
jawaban yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Pajak tanggal 11 September 2007;Menimbang, bahwa oleh karena permohonan PeninjauanKembali aquo beserta alasanalasannya telah diberitahukankepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggangwaktu. dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang undang,maka oleh karena itu formal dapat diterima ;Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telahmengajukan alasan alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknyaberbunyi sebagai berikutCadangan A/R Tak Tertagih
Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2003 yang mengakibatkanterjadinya perbedaan pada akun Penyisihan Piutang Dagang Lokaldan Biaya Provisi' Bad Debt sebesar Rp. 1.111.349.152,00,sehingga transaksi sebesar Rp.1.111.349.152,00 bukan merupakanpenerimaan dari penjualan, tetapi merupakan jurnal balik untukpenyesuaian dengan Akuntansi Perpajakan".Halaman 16 alinea 3"Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelisberkesimpulan bahwa koreksi positif atas Peredaran Usaha dariCadangan A/R Tak Tertagih
Dengan demikian terdapat koreksi positifPeredaran Usaha berupa Cadangan A/R tak tertagih sebesarRp.1.111.349.152,00.Bahwa dengan demikian pendapat Majelis Hakim PengadilanPajak yang menyatakan bahwa koreksi positif atas PeredaranHal. 10 dari 16 hal. Put.
No. 192R/PK/P.IK/ONN7Usaha dari Cadangan A/R~ Tak Tertagih sebesar Rp.1.111.3849.152,00 tidak dapat dipertahankan adalah kurangtepat dan nyatanyata tidak ~~ sesuai dengan ketentuanperundang undangan yang berlaku.Piutang Lain lain sebesar Rp. 913.639.876,00Bahwa Termohon Peninjauan Kembali semula Terbanding sangatkeberatan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim PengadilanPajak yang berbunyiHalaman 14 alinea 3"Bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas dokumen imporantara lain berupa : Pemberitahuan
SR. Damanik, S.H.
Terdakwa:
Lukas
34 — 2
i 1.815.000.000Tunggakan Tahun Ajaran Sebelumnya sebagai berikut :Tunggakan Tahun Ajaran Sebelumnya sebagai berikut :TUNGGAKAN T.A 2006 /2010 5.400.000TUNGGAKAN T.A 2010 /2011 4.852.000TUNGGAKAN T.A 2011 /2012 18.645.000TUNGGAKAN T.A 2012 /2013 96.245.000 +Total Tunggakan Tahun Ajaran Sebelumnya : 125.142.000Uang sekolah seharusnya diterima untuk Tahun Ajaran 2013/2014. 2.027.966.000+Jumlah Uang Sekolah Sebelum dikurangi tunggakan yang belum 2.153.108.000Tertagih dari siswa.Tunggakan Yang Belum Tertagih
155.052.000280.000.0000JUMLAH : 1.897.944.000 : 1.829.794.000Tunggakan Tahun Ajaran Sebelumnya sebagai berikut :TUNGGAKAN T.A 2006 2010 3.480.000TUNGGAKAN T.A 2010 2011 2.640.000TUNGGAKAN T.A 2011 2012 3.750.000TUNGGAKAN T.A 2012 2013 1.000.000TUNGGAKAN T.A 2013 2014 10.658.000 +Total Tunggakan Tahun Ajaran Sebelumnya : 21.528.000Uang sekolah seharusnya diterima untuk Tahun Ajaran 2014/2015 1.897.944.000 +Jumlah uang sekolah sebelum dikurangi tunggakan yang belum 1.919.472.000tertagih dari siswa.Tunggakan Yang Belum Tertagih
Dari Siswa (Faktor Pengurang)TUNGGAKAN T.A 2006 2010 3.480.000TUNGGAKAN T.A 2010 2011 2.640.000TUNGGAKAN T.A 2011 2012 3.750.000TUNGGAKAN T.A 2012 2013 1.000.000TUNGGAKAN T.A 2013 2014 10.658.000TUNGGAKAN T.A 2014 2015 26.750.000 +Total Tunggakan Yang Belum Tertagih Dari Siswa 48.278.000 Total Seharusnya Disetor Ke Yayasan utk Tahun Ajaran 2014/2015 1.871.194.000Yang Disetor oleh Terdakwa LUKAS utk Tahun Ajaran 2014/2015 1.829.794.000 Sehingga terjadi kekurangan untuk Tahun Ajaran 2014 / 2015 41.400.000Adapun
153 — 84
tentang Pajak Penghasilansebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 36 Tahun 2008 dPasal 3 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.03/2010 tanggal 9 Maret 20yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri KeuarNomor 105/PMK.03/2009 tentang Piutang Yang NyataNyata Tidak Dapat Ditagih Yang DapatDikurangkan Dari Penghasilan Bruto, yaitu apabila Wajib Pajak melakukan pembebanan secara fiatas penghapusan piutang tak tertagih
Berdasarkan kenyataan inilah, smelalui serangkaian pembahasan internal Bank, Manajemen Bank memutuskan menghapusbukukan piutang tak tertagih tersebut; Pemohon Banding tidak bermaksud untukmemberikan informasi NPWP debitur dimaksud kepada Fiskus.
bahwa:e Setiap wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif sesuai deketentuan peraturan perundang undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kDirjen Pajak;e Dirjen Pajak menerbitkan NPWP dan/ atau mengukuhkan Pengusaha Kena Pajak sjabatan apabila wajib pajak atau Pengusaha Kena Pajak tidak melaksanakan kewajibzsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/ atau ayat (2);bahwa menurut Majelis, berdasarkan pernyataan Pemohon Banding dan didukung dengan LPenghapusan Piutang Tak Tertagih
piutang oleh kreditur pada sisi debitur (lawan transaksi), sesuai deprinsip deductibilitytaxibility, yaitu pembebanan biaya di sisi kreditur dan pengakuan penghasilsisi debitur atas penghapusan piutang tersebut;bahwa menurut Majelis, dengan tidak adanya informasi NPWP debitur, Direktorat Jenderal Pajakdapat menindaklanjuti konsekuensi penghapusan piutang oleh kreditur (Pemohon Banding) paddebitur, yaitu pengakuan penghasilannya, karena sudah tersedia informasi penting menpenghapusan piutang tak tertagih
DODDY SUSANTO, SH
Terdakwa:
LISA HERLINA als. Mb.ICHA
99 — 17
tanpa sepengetahuan atauseizin terlebih dahulu dari perusahaan PT Sinar Sosro, namun barangyang Terdakwa turunkan kepada Agus tersebut Terdakwa tulis atas namaorang lain atau faktur fiktif dan Terdakwa lakukan secara berangsurangsur, awalnya perbuatan tersebut pembayarannya berjalan lancarternyata setelah berjalan kurang lebih 1 (satu) bulan, pembayaran Agustidak sesuai dengan barang yang terdakwa kirim (Sesuai faktur) yangTerdakwa turunkan atau mulai tersendat, sehingga menimbulkan piutangtak tertagih
Dan hingga saat ini AGUS tidak pernah ada dirumahnyasehingga Terdakwa harus bertanggung jawab atas piutang tak tertagihtersebut karena yang menerima barang tersebut adalah salesnyaTerdakwa sendiri dan Terdakwa sendiri yang bertanggung jawab.Kemudian setelah dilakukan audit ditemukan piutang tak tertagih senilaiRp 38.293.000,00 (tiga puluh delapan juta dua ratus sembilan puluh tigaribu rupiah) dan setelah itu Terdakwa ada kesepakatan dipotong gajiTerdakwa setiap bulan senilai Rp 1.000.000,00 (satu
perusahaan PT Sinar Sosro, namun barang yangterdakwa turunkan kepada Agus tersebut terdakwa tulis atas nama oranglain atau faktur fiktif dan Terdakwa lakukan secara berangsur angsur,awalnya perbuatan tersebut pembayarannya berjalan lancar ternyatasetelah berjalan kurang lebih 1 (satu) bulan, pembayaran Agus tidaksesuai dengan barang yang Terdakwa kirim (Sesuai faktur) yangHalaman 4 dari 21 Putusan Nomor 544/Pid.B/2019/PN JmrTerdakwa turunkan atau mulai tersendat, sehingga menimbulkan piutangtak tertagih
Dan hingga saat ini Agus tidak pernah ada dirumahnyasehingga Terdakwa harus bertanggung jawab atas piutang tak tertagihtersebut karena yang menerima barang tersebut adalah salesnyaTerdakwa sendiri dan Terdakwa sendiri yang bertanggung jawab.Kemudian setelah dilakukan audit ditemukan piutang tak tertagih senilaiRp 38.293.000,00 (tiga puluh delapan juta dua ratus sembilan puluh tigaribu rupiah) dan setelah itu Terdakwa ada kesepakatan dipotong gajiTerdakwa setiap bulan senilai Rp 1.000.000 (satu juta
Eko Agus, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut: Bahwa Saksi diajak bekerja sama sebagai sales motoris oleh Terdakwauntuk membantu menjual produk PT Sinar Sosro sejak bulan Agustus2017 selama kurang lebih satu setengah bulan; Bahwa sesuai faktur yang Saksi terima sejumlah Rp. 10.167.000,00(sepuluh juta seratus enam puluh tujuh ribu rupiah) dan tidak pernahmenerima barang melebihi jumlah tersebut; Bahwa Saksi telah membuat kesepakatan dengan saksi Narto ataspiutang tak tertagih
37 — 4
Hal itu dilakukan berulangulang,sehingga nota putih yang ada diperusahaan yang dianggapsebagai piutang yang masih belum tertagih. Sewaktu dilakukanaudit mulai tanggal 12 Desember 2013 ditemukan sebanyak 215(dua ratus lima belas) lembar nota kredit warna putih atau piutangdengan nilai sebesar Rp 34.672.750, (Tiga puluh empat jutaenam ratus tujuh puluh dua ribu tujuh ratus lima puluh rupiah),kemudian saksi memintai keterangan Sdr.
Sari Melati SejahteraPerwakilan Madiun, lebih dulu Saksi jadi kirakira dia bekerja sejakbulan Oktober 2012.Bahwa saksi awalnya tidak tahu karena menganggap memangNotanota kredit yang masih ada pada Saksi adalah benarbenarbelum tertagih, karena sewaktu mengembalikan Nota Kredit warnaputih kepada Saksi, Sdr.
SLAMET berkata, belum tertagih denganalasan pelanggan belum punya uang, orangnya tidak ada ,*tokonya tutup , orangnya tidak punya uang , *barangnya belumlaku dan sebagainya. sehingga pihak perusahaan atau Saksimenganggap betulbetul Nota itu belum tertagih. Sewaktudilakukan pemeriksaan dari Kantor Pusat yaitu Pak EKSAN31SUTOPO dan Sdr.
M FARIZ AFADA mulai awal Desember 2013Nota Kredit sebagai piutang atau yang belum tertagih atas namaSales Pak SLAMET sebanyak 223 (dua ratus dua puluh tiga)lembar senilai Rp 40.612.750, (Empat puluh juta enam ratus duabelas ribu tujuh ratus lima puluh rupiah), kemudian teampemeriksa menanyakan, dan saat itu Sdr.SLAMET mengakuiterus terang bahwa semua Nota Kredit tersebut adalah fiktif, jadisebenarnya tidak ada transaksi sesuai nota kredit tersebut, danSdr.
Danadapula yang yang dilakukan dengan cara tidak menyetorkanuang hasil penagihan namun Nota Kreditnya dikembalikan kepadaSaksi sambil menjelaskan kalau belum tertagih. Hal itudilakukannya berulangulang sehingga mencapai sebagaimanatersebut di atas.Bahwa yang dimaksud Nota Fiktif adalah setelah diketahuisebenarnya transaksi sesuai Nota kredit itu tidak ada. Oleh karenaSdr.
69 — 13
Bahwa saksi mengetahui tindak pidana penggelapan tersebut sekitarbulan Agustus 2015 karena ada beberapa Nota yang tidak tertagih,Halamans dari 33, Putusan Nomor:551/Pid.B/2015/PN.Smn.kemudian dilakukan pengecekan ke TokoToko sebagaimana yangtercantum didalam Notanota tersebut.Bahwa setelah dilakukan pengecekan ternyata sudah dibayar lunas,kemudian pihak PT.
Sumber Pangan Gizindo, dan setelah dilakukanaudit diketemukan ada beberapa Nota yang belum tertagih, kemudianoleh pihak PT. Sumber Pangan Gizindo dilakukan pengecekan lapangandan didapat fakta bahwa tokotoko pemesan yang telah menerimakiriman barang dari PT. Sumber Pangan Gizindo telah membayar lunas.Halamani12 dari 33, Putusan Nomor:551/Pid.B/2015/PN.Smn.
Bahwa setelah dilakukan pemanggilan dan ditunjukkan notanota yangbelum tertagih sebanyak 10 Nota, terdakwa mengakui telahmenggunakan uang perusahaan tanpa seijin dari PT. Sumber PanganGizindo sebesar lebih kurang Rp.51.000.000, ( lima puluh satu jutarupiah ), sedangkan selebihnya yang menggunakan adalah Sdr. AdeSaputra selaku atasan terdakwa (supervisor).
Sumber Pangan Gizindo, dan setelah dilakukanaudit diketemukan ada beberapa Nota yang belum tertagih, kKemudianoleh pihak PT. Sumber Pangan Gizindo dilakukan pengecekan lapangandan didapat fakta bahwa tokotoko pemesan yang telah menerimakiriman barang dari PT. Sumber Pangan Gizindo telah membayar lunas.
Bahwa setelah dilakukan pemanggilan dan ditunjukkan notanota yangbelum tertagih sebanyak 10 Nota, terdakwa mengakui telahmenggunakan uang perusahaan tanpa seijin dari PT. Sumber PanganGizindo sebesar lebih kurang Rp.51.000.000, ( lima puluh satu jutarupiah ), sedangkan selebihnya yang menggunakan adalah Sdr. AdeSaputra selaku atasan terdakwa.
26 — 15
(satu juta rupiah) ; Uang tagihan yang dipergunakan oleh terdakwa tidak dibuatkan pelunasan yang diinput di komputer karena faktur faktur tagihan yang sudah tertagih tersebut tidak ada TTS(tanda terima setoran) sebab memang uang tagihan tersebut tidak disetorkan ke kasir. Danoleh terdakwa uang tagihan yang dipergunakannya itu dibuatkan data dan catatan padaTanda Terima Bukti Tagih (TTBT) dengan keterangan tidak tertagih ; Terdakwa mengeluarkan faktur dan menerima uang tagihan dari kolektor sdr.
Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa MADE LISTIANA DEWI tapi tidak adahubungan keluarga.11 Bahwa benar setahu saksi, terdakwa MADE LISTIANA DEWI bekerja di PTArta Boga Cemerlang yang mendapat gaji bulanan dengan jabatan bagianAdministrasi ; Bahwa benar tugas dan tagung jawab terdakwa MADE LISTIANA DEWIsebagai Administrasi adalah menyimpan faktur tagihan kemudianmengeluarkan kembali pada saat tanggal jatuh tempo untuk di tagih oleh selesatau kolektor, kemudian mengimput pelunasan faktur yang tertagih
(delapan juta rupiah) ;Bahwa benar cara saksi bisa menerima uang setoran dari Kolektor atas namaTAUFAN DWI ARIDIANTO yaitu dengan cara terdakwa menyuruh kolektormelakukan penagihan kepada Toko sesuai dengan faktur tagihan yang terdakwaserahkan kepada kolektor, setelah tertagih uangnya terdakwa minta agar uangtersebut di setorkan ke terdakwa dengan alasan seles punya utang kepada terdakwa,kemudian uang tagihan tersebut disetorkan ke terdakwa ; Bahwa benar kolektor seharusnya tidak boleh menyetorkan
Uang tagihan yang dipergunakanoleh terdakwa tidak dibuatkan pelunasan yang di input di komputer karena faktur fakturtagihan yang sudah tertagih tersebut tidak ada TTS (tanda terima setoran) sebab memanguang tagihan tersebut tidak disetorkan ke kasir. Dan oleh terdakwa uang tagihan yangdipergunakannya itu dibuatkan data dan catatan pada Tanda Terima Bukti Tagih (TTBT)25dengan keterangan tidak tertagih. Terdakwa mengeluarkan faktur dan menerima uangtagihan dari kolektor sdr.
Ir. ANDY SUKMA, Dk
Tergugat:
PT. WAHANA RAHARDJA
166 — 23
Wahana Rahardja yang mana Tergugat mendalilkanbahwa Para Penggugat tidak melakukan kesalahan yaitu karena adanyapermasalahan tertunggaknya pembayaran semen dari konsumen yangtidak tertagih sehingga hal terserbut membebani keuangan perusahaandan berakibat merugikan perusahaan ;2.
Bahwa kemudian Tergugat juga melakukan hal yang sama kepadaPenggugat II dengan mengalihkan piutang tak tertagih perusahaankepada para konsumen menjadi Utang Pribadi Penggugat II sebesar Rp.55.255.500, (lima puluh lima juta dua ratus lima puluh lima ribu limaratus rupiah) ;Halaman 26 dari 51 Putusan PHI Nomor 26/Pdt.SusPHI/2021/PN Tjk4.
Sangsang untukmelakukan penjualan kepada Customer yang mengakibatkan terjadinya Piutangtak tertagih/ Piutang Macet yang sangat besar yang dilakukan oleh orang luar/orang yang bukan bekerja/ Karawan pada PT.
Wahana Rahardja mengalamiPiutang tak tertagih/ Piutang Macet dari Penggugat Andy Sukma sebesar Rp.2.564.744.336, (dua milyar lima ratus enam puluh juta tujuh ratus empat puluhempat ribu tiga ratus tiga puluh enam rupiah) dan dari Penggugat II Amir Hasanpiutang tak tertagih/ Piutang Macet per tanggal 1 Juli 2018 adalah sebesar Rp.54.587.500, (lima puluh empat juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu limaratus rupiah) sehingga hal tersebut menyebabkan kerugian financial bagi PT.Wahana Rahardja (vide
bukti T5) dan ini juga diperkuat oleh keterangan saksiAlamsyah dan Tadjuddin, SH ;Menimbang, bahwa dari total Piutang tak tertagih/ Piutang Macet ParaPenggugat tersebut kemudian Para Penggugat membuat Surat Pernyataanyang menyatakan bahwa Para Penggugat secara tegas telah mengakuikesalahan yang membuat piutang tak tertagih/ Piutang Macet tersebut danbersedia untuk bertanggungjawab sesuai ketentuan dan Peraturan Perusahaanbilamana dianggap lalai dan tidak berhatihati dalam menjalankan tugas dantanggung