Ditemukan 43860 data
82 — 31
harus tidak terdapat halangan perkawinan vide: Pasal18 Kompilasi Hukum Islam, baik halangan yang bersifat muabbad (permanen)maupun muwaggat (sementara);Menimbang, bahwa terhadap halangan perkawinan permanen berdasarkanjenis kelamin, Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa perkawinan tidak bisa dilakukan oleh dua orang yang memiliki jeniskelamin yang sama, sehingga harus terang bahwa Pemohon adalah lakilakisenyatanya dan Pemohon II adalah perempuan senyatanya, sebagaimanadoktrin fikin
Pemohon II tidak memiliki hubungan nasab, semenda,dan sesusuan;Bahwa keterangan yang disampaikan saksi, selain merupakan pengetahuanyang dilihat sendiri, namun juga merupakan pengetahuan yang umumdiketahui oleh masyarakat, sehingga beralasan untuk dipertimbangkan,sesuai dengan ibarah dalam kitab ajlFigh allslami wa Adillatuh, karyaWahbah azZuhaili, juz 10, halaman 7272, yang diambil alin sebagi pendapatMajelis Hakim sebagai berikut:Bah gey Camm) COL ilar le dary) Gatill clgdd gait 5,G LowPara ahli fikin
bahwa tidak ada suatusebab yang menjadikan terhalangnya perkawinan antara Para Pemohon, baikyang bersifat permanen maupun sementara;Menimbang, bahwa selain syarat sebagaimana telah dipertimbangkan, bagicalon suami dan calon istri juga harus memenuhi ketentuan sebagai orang yangcakap hukum sebagaimana dapat dipahami dari maksud Pasal 15 KompilasiHukum Islam, dan terhadap ketentuan ini Majelis Hakim memberikanpertimbangan sebagai berikut: Bahwa tolok ukur cakap hukum (alahliyyah) dalam ketentuan fikin
bersangkutan menerimauntuk menjalin hubungan perkawinan dengan calon istri vide: Pasal 27, 28, dan29 Kompilasi Hukum Islam;Bahwa saksi Pemohon telah memberikan keterangan yang pada pokoknya ijabkabul antara Pemohon dan Pemohon II telah dinyatakan sah seketika setelahdilangsungkannya akad tersebut oleh para saksi nikah;Hal. 16 dari 23 Halaman Penetapan No.73/Padt.P/2021/PA.Kmn Bahwa sepanjang tidak ada yang mengubah status hukum akad nikah tersebut,maka keabsahannya tetap berlaku, sesuai dengan kaidah fikin
57 — 16
nafkah iddah dari bekassuaminya, kecuali bila ia nusyaz;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan; darijawabmenjawab serta keterangan saksisaksi kedua belah pihak yangberperkara, tidak ditemukan fakta yang menjelaskan nusydznya Penggugat,maka oleh karena itu, Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa Penggugatberhak atas nafkah iddah, sebagaimana dimaksudkan Pasal 149 huruf (b) danPasal 152 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu' pulamengetengahkan kaidah fikin
dan pendapat Ahli fikin mengenai persoalan ini,yaitu:Kaidah fikih:Yang artinya: Setiap orang yang dihalangi dari keuntungan lain, wajibdinafkahi;Oleh karena Penggugat yang berada di dalam masa iddah tersebutterhalang untuk mendapat keuntungan lain, termasuk menikah denganorang lain, maka Penggugat Rekonpensi wajib diberi nafkah oleh TergugatRekonpensi selama dalam masa iddah tersebut;Hal 18 dari 23 hal.
11 — 2
Doktrin fikin sebagaimana disebutkan dalam kitab Bughyatul mustarsyidinhalaman 298, yang berbunyi :Isls maga Ug) Ain le 559 sot wig duro JI Oly ( aeyuu pio : 298)Artinya : Apabila telah ada saksi yang menerangkan tentang adanya perkawinanseorang perempuan dan kesaksian tersebut telah sesuai dengangugatannya, maka tetaplahn ada pernikahan dan hubungankewarisannya itu2.
Penetapan No.58/Pdt.P/2012/PA.TTDMenimbang, bahwa berdasarkan hadishadis di atas dan nash syara lain yangterkait, maka sesuai dengan pendapat Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafiiydan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, menetapkan bahwa rukun(unsur) perkawinan itu ada lima, yaitu: Calon suami, calon istri, wali nikah, dua orangsaksi, dan ijab kabul, sebagaimana dikemukakan oleh Abd alRahman alJaziriy didalam Kitaab alFigh alaa alMadzaahib alArbaah berikut:ee ee ee eeArtinya : Menurut
para Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi, bahwa rukun(unsur) perkawinan tersebut ada lima, yaitu calon suami, calon istri,wali nikah, dua orang saksi, dan ijab qabul.
14 — 4
Put No. 0123/Pdt.G/2017/PA Bko.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 2 (dua) dan 4 (empat)yang diucapkannya setelah melangsungkan akad nikah;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
Put No. 0123/Pdt.G/2017/PA Bko.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugatdengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri sehinggagugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin sebagai berikut:1.2.Firman
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalihnnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Lill) wate ec leoge 9) alg diva Wb Gle Ge Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat, makatalak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut, sebagaiimplikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut,dan dengan diserahkannya uang 'iwadh sejumlah Rp10.000.00 (sepuluh
14 — 3
Kompilasi Hukum Islam diIndonesia, sehingga gugatan Penggugat dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 ayat (1) RBgkarena Tergugat tidak hadir di depan sidang, meskipun telahdipanggil secara resmi dan patut, sedangkan gugatan Penggugattidak melawan hak dan telah beralasan, maka Tergugat yangtelah dipanggil secara resmi dan patut tersebut harus dinyatakantidak hadir dan gugatan Penggugat dikabulkan dengan verstek;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambilalin pendapat ahli Fikin
No.0506/Pdt.G/2016/PA.Btaberdasarkan pengakuan suami (Tergugat) sedangkan dalil/ positayang menyatakan bahwa telah terjadi sesuatu) yangmenyakitkan itu menyebabkan isteri tidak sanggup lagibermu'asyarah secara langgeng dengan suaminya,demikian pula majelis hakim telah berupaya secara optimalmenasihati Penggugat agar bersabar ternyata tidaktercapai, maka hakim dapat menjatuhkan talak satu bainterhadap isteri (Penggugat) "Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat danmengambil alin pendapat ahli Fikin
78 — 33
harus tidak terdapat halangan perkawinan vide: Pasal18 Kompilasi Hukum Islam, baik halangan yang bersifat muabbad (permanen)maupun muwaggat (sementara);Menimbang, bahwa terhadap halangan perkawinan permanen berdasarkanjenis kelamin, Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa perkawinan tidak bisa dilakukan oleh dua orang yang memiliki jeniskelamin yang sama, sehingga harus terang bahwa Pemohon adalah lakilakisenyatanya dan Pemohon II adalah perempuan senyatanya, sebagaimanadoktrin fikin
Pemohon II tidak memiliki hubungan nasab, semenda,dan sesusuan;Bahwa keterangan yang disampaikan saksi, selain merupakan pengetahuanyang dilihat sendiri, namun juga merupakan pengetahuan yang umumdiketahui oleh masyarakat, sehingga beralasan untuk dipertimbangkan,sesuai dengan ibarah dalam kitab ajlFigh allslami wa Adillatuh, karyaWahbah azZuhaili, juz 10, halaman 7272, yang diambil alin sebagi pendapatMajelis Hakim sebagai berikut:Bah gey Camm) COL ilar le dary) Gatill clgdd gait 5,G LowPara ahli fikin
bahwa tidak ada suatusebab yang menjadikan terhalangnya perkawinan antara Para Pemohon, baikyang bersifat permanen maupun sementara;Menimbang, bahwa selain syarat sebagaimana telah dipertimbangkan, bagicalon suami dan calon istri juga harus memenuhi ketentuan sebagai orang yangcakap hukum sebagaimana dapat dipahami dari maksud Pasal 15 KompilasiHukum Islam, dan terhadap ketentuan ini Majelis Hakim memberikanpertimbangan sebagai berikut: Bahwa tolok ukur cakap hukum (alahliyyah) dalam ketentuan fikin
bersangkutan menerimauntuk menjalin hubungan perkawinan dengan calon istri vide: Pasal 27, 28, dan29 Kompilasi Hukum Islam;Bahwa saksi Pemohon telah memberikan keterangan yang pada pokoknya ijabkabul antara Pemohon dan Pemohon II telah dinyatakan sah seketika setelahdilangsungkannya akad tersebut oleh para saksi nikah;Hal. 16 dari 23 Halaman Penetapan No.73/Padt.P/2021/PA.Kmn Bahwa sepanjang tidak ada yang mengubah status hukum akad nikah tersebut,maka keabsahannya tetap berlaku, sesuai dengan kaidah fikin
17 — 10
disimpulkantelah diperolehnya fakta hukum bahwa sejak 4 (empat) tahun yang laluTergugat telah pergi meninggalkan Penggugat di tempat kediaman bersamatanpa alasan yang sah, dan sejak saat itu pula Tergugat telah mengabaikan(tidak mempedulikan) Penggugat dan tidak pula memberikan nafkah wajibPenggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapat disimpulkanTergugat telan melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yangdiucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelahn akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syargawiy ala alTahrir Juz 2, halaman304, dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagaiberikut:Hal. 12 dari 14 Hal. Put.
83 — 18
menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Pemohon dan Termohon akan selalu diselimuti Kesedihan, tiadabertambahnya hari selain bertambahnya kehancuran hati danpahitnyapenderitaan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan bathin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraandan penderitaan, merupakan alternatif Pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang, bahwa relevan dengan alur pikir di atas dapat merujuksebuah kaidah fikin
mencegah mafsadat harus didahulukan dari padamemperoleh mashlahat (gelleacll Gila cle ards uulell 52):Menimbang, bahwa bertitik tolak dari kaidah fikin tersebut, walaupundengan perkawinan terdapat banyak mashlahat, akan tetapi jika denganHal.10 dari 13 Nomor :549/Pdt.G/2019/PA.Sgta.perkawinan justru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadatdengan jalan perceraian akan diperoleh mashlahat;Menimbang, bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari hadist yang menegaskan
peeArtinya :tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barang siapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa saja yangmenyusahkan maka Allah akan menyusahkannya:Menimbang, bahwa bertolak dari kaidah fikih tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaistrinya begitu juga sebaliknya, seorang istri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat Islam;Menimbang, bahwa dalam ilmu fikin
13 — 3
Selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan pemenuhansyarat ini sebagai berikut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 1 (Satu), 2 (dua) dan 4(empat) yang diucapkannya setelah melangsungkan akad nikah;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHalaman 9 dari 14 halaman
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugatdengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri sehinggagugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan dan tidak melawan hukum;Halaman 10 dari 14 halaman Putusan Nomor 182/Pdt.G/2019/PA.LB.Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syargawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:boa waite, Mos lnrg>5) 959 Ana Wb gle yo Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat, makatalak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut, sebagaiimplikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut,dan dengan diserahkannya uang iwadh sejumlah Rp10.000.00 (sepuluh
13 — 5
fakta hukum bahwa Tergugat telah pergimeninggalkan tempat tinggal bersama tanpa alasan yang sah selama lebih dari10 tahun, dan selama itu pula Tergugat telah membiarkan (tidak mempedulikan)Penggugat, serta tidak pernah memberi nafkah Penggugat dan tidak pulameninggalkan harta yang dapat Penggugat jadikan sebagai nafkah, makadengan demikian terbukti bahwa Tergugat telah melanggar taklik talak padaangka (2) dan (4) yang diucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
Sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf gInstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalihnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Lea uate, Mot lar9>q: 29 day Mb Sle pyo9Halaman 12 dari 14 putusan Nomor 0590/Pdt.G/2020/PA.
12 — 1
diperolehnya faktahukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan tempat tinggal bersama tanpaalasan yang sah selama 1 tahun, dan selama itu pula Tergugat telahmembiarkan (tidak mempedulikan) Penggugat, serta tidak pernah mengirimnafkah Penggugat dan tidak pula meninggalkan harta yang dapat Penggugatjadikan sebagai nafkah, maka dengan demikian terbukti bahwa Tergugat telahmelanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yang diucapkannya setelahmelaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Joa!
10 — 4
Perkara No. 173/Pdt.G/2020/PA.SakMenimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
Perkara No. 173/Pdt.G/2020/PA.SakMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin sebagai berikut:1.
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatun disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut:Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dinubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak,dinubungkan dengan ketentuan Pasal
Winarti binti Karto
Tergugat:
Purnomo bin Ngadiman
9 — 3
tidakdiketahui dimana tempat tinggalnya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 1, 2 dan 4 yangdiucapkannya setelah melangsungkan akad nikah, maka oleh karena itu MajelisHakim sepakat menilai bahwa gugatan Penggugat telah berdasarkan hukum,yaitu Sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g) Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, sehingga harusdipertimbangkan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
g) Suami melanggar taklik talak;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa antaraPenggugat dengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istrisehingga gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan, berdasarkanhukum dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa dalam Pasal 149 ayat (1) R.Bg dinyatakan Bilapada hari yang telah ditentukan Tergugat tidak datang meskipun sudahdipanggil dengan sepatutnya dan
12 — 5
apabila dikaji secara mendalam tujuan syariah(magasshid syariah) khususnya mengenai hukum munakahat, dapat disimpulkanbahwa pada hakekatnya hukum asal (dasar) perceraian adalah dilarang dandibenci, kecuali berdasarkan alasan yang sangat darurat;Hal.11 dari 18 Nomor :0141/Pat.G/2017/PA.TgtMenimbang, bahwa mengenai formulasi rumusan alasan darurat sebagaialasan perceraian, dalam syariat tidak ditentukan secara terinci dan liminatif, akantetapi dapat ditemukan melalui hasil ijtihad atau pemahaman fikin
bertambahnya kehancuran hati dan pahitnyapenderitaan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan bathin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa relevan dengan alur pikir di atas dapat merujuk sebuahkaidah fikih mencegah mafsadat harus didahulukan dari pada memperolehmashlahat (qWLacd ule le prio xuwlell 59);Menimbang, bahwa bertitik tolak dari kaidah fikin
akan tetapi jika denganperkawinan justru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadat denganjalan perceraian akan diperoleh mashlahat;Menimbang, bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari hadist yang menegaskan:aule all gv Gi Yoo all ope po Yo los j podArtinya :"tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barang siapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa saja yangmenyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari kaidah fikin
tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaistrinya begitu juga sebaliknya, seorang istri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat Islam;Hal.12 dari 18 Nomor :0141/Pat.G/2017/PA.TgtMenimbang, bahwa dalam ilmu fikin dikenal kaidah yang menyatakankemudharatan harus dihilangkan Jl jy aJl)) dan kalau kaidah tersebutdihubungkan dengan perkara ini, mengandung makna segala perbuatan ataukeadaan
8 — 1
Nomor 3965/Pdt.G/2018/PA.Jrkesengsaraan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan batin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa dalam konteks pertimbangan hukum perkara ini, kitadapat merujuk pada sebuah kaidah fikin yang menegaskan Mencegah mudharatharus didahulukan daripada memperoleh masalah.Celleenall Gila le age aus Ledll gynMenimbang, bahwa
bertitik tolak dari kaidah fikin tersebut, walaupundengan perkawinan terdapat banyak maslahat, akan tetapi jika denganperkawinan justeru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadatdengan jalan perceraian, harus didahulukan daripada mendapat manfaat denganmempertahankan perkawinan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat auladlle jay cl Leall alk (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum
dankalau kaidah fikin tersebut dihubungkan dengan perkara ini, mengandung maknasegala perbuatan atau keadaan yang menimbulkan atau menyebabkan timbulnyakerusakan atau kemafsadatan harus dihilangkan;Menimbang, bahwa sejalan dengan makna kaidah fikih tersebut di atas, adasebuah norma yang sangat mendasar yang menjadi koridor pengatur tata nilaihidup berumahtangga, adalah dengan memegang teguh perintah Allah dalam AlQuran surah AlBagarah ayat 229 sebagai berikut :Artinya ; Maka peganglah dengan cara
berdasarkan analisis penalaran dalam pertimbangandiatas, maka petitum gugatan angka 1 (satu) dapat dikabulkan ;Menimbang bahwa petitum gugatan angka 2 dapat dikabulkan denganmenjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat ( Masturi bin P.Bari) ternhadappenggugat PENGGUGAT);Menimbang, bahwa dalam perkara ini pengadilan menjatuhkan talak bainsughra yang menimbulkan akibat hukum seorang suami tidak boleh merujukisteri, meskipun dalam masa iddah tetapi boleh melakukan akad nikah baru;Menimbang, bahwa dalam ilmu fikin
15 — 8
Perkara No. 244/Pdt.G/2019/PA.SakMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapat disimpulkanTergugat telah melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yangdiucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
No. 244/Pdt.G/2019/PA.SakMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syargawiy ala alTahrir Juz 2, halaman304, dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagaiberikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatun disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak,dihubungkan dengan ketentuan Pasal
22 — 10
nafkah iddah dari bekassuaminya, kecuali bila ia nusyaz;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan; darijawabmenjawab serta keterangan saksisaksi kedua belah pihak yangberperkara, tidak ditemukan fakta yang menjelaskan nusydznya Penggugat,maka oleh karena itu, Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa Penggugatberhak atas nafkah iddah, sebagaimana dimaksudkan Pasal 149 huruf (b) danPasal 152 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang' perlu' pulamengetengahkan kaidah fikin
dan pendapat Ahli fikin mengenai persoalan ini,yaitu:Kaidah fikin yang artinya Setiap orang yang dihalangi dari kKeuntungan lain,wajib dinafkahi;Oleh karena Penggugat yang berada di dalam masa iddah tersebutterhalang untuk mendapat keuntungan lain, termasuk menikah denganorang lain, maka Penggugat Rekonpensi wajib diberi nafkah oleh TergugatRekonpensi selama dalam masa iddah tersebutPutusan Nomor.0338/Pdt.G/2017/PA.Bkt Hal. 16 dari 21 Hal.Pendapat ulama dari kalangan Hanafiyyah dan mengambilalinnya
mempertimbangkantentang tuntutan mutah Penggugat, sebagai berikut:Bahwa ketentuan tentang mutah ini terdapat di dalam Pasal 149 huruf a)Kompilasi Hukum Islam, dinyatakan bahwa Bilamana perkawinan putus karenacerai talak, maka bekas suami wajib memberikan mutah yang layak kepadabekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut gab/aldukhal,Putusan Nomor.0338/Pdt.G/2017/PA.Bkt Hal. 17 dari 21 Hal.Menimbang, bahwa Majelis Hakim merasa perlu mengetengahkannashnash syariy dan pendapat Ahli Fikin
12 — 6
Perkara No. 354/Pdt.G/2021/PA.Saktelah diperolehnya fakta hukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan rumahkediaman bersama 7 (tujuh) bulan yang lalu yang lalu, dan sejak saat itu pulaTergugat telah mengabaikan (tidak mempedulikan) Penggugat dan tidak pulamemberikan nafkah wajib Penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapat disimpulkanTergugat telan melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yang diucapkannyasetelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluh riburupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelan akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ald alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Teall) jwaides Moc aa ga 5: aby dave: DL gle GneyArtinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut:Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar
12 — 7
Majelis Hakim sepakat menilai bahwa gugatan Penggugat telahberdasarkan hukum, yaitu sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g)Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islamdi Indonesia, sehingga harus dipertimbangkan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapansyarak harus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak, sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunyaPenerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.Maksudnya, penilaian
g) Suami melanggar taklik talak;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa antaraPenggugat dengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suamiistri sehingga gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan,berdasarkan hukum dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlumengetengahkan nashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman304, dan mengambilalihnnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagaiberikut:baalJArtinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatusifat, maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifattersebut, sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannyatersebut;Menimbang, bahwa dalam Pasal 149 ayat (1) RBg dinyatakan Bilapada hari yang telah ditentukan Tergugat tidak datang meskipun sudahdipanggil dengan sepatutnya
12 — 4
diperolehnya fakta hukum bahwa Tergugat telah pergimeninggalkan tempat tinggal bersama tanpa alasan yang sah selama 2 tahun,dan selama itu pula Tergugat telah membiarkan (tidak mempedulikan)Penggugat, serta tidak pernah mengirim nafkah Penggugat dan tidak pulameninggalkan harta yang dapat Penggugat jadikan sebagai nafkah, makadengan demikian terbukti bahwa Tergugat telah melanggar taklik talak padaangka (1), (2) dan (4) yang diucapkannya setelah melaksanakan akadpernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
Putusan No.0377/Pdt.G/2019/PA.BkIsMenimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin sebagai berikut:1. Firman Allah Swt dalam surat Bani Israil ayat 34:Yggsce US agall oy agetls 1d slArtinya: Tepatilan janjimu, Sesungguhnya janji itu kelak akan dimintakanpertanggungjawabannya;Firman Allan Swt di atas menjelaskan bahwa janji yang telah diucapkan akandiminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Anal!)