Ditemukan 1241 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 28-01-2016 — Putus : 15-03-2016 — Upload : 05-04-2016
Putusan PN MANADO Nomor 6/PID.SUS/TPK/2016/PN Mnd
Tanggal 15 Maret 2016 — - TEDAKWA Dra. Hj. MARLINA MOHA SIAHAAN.
1272565
  • Sela No. 6/Pid.SusTPK/2016/PN.Mnd.Bahwa jika menjimak dengan teliti dan saksama isi dakwaan Jaksapenuntut Umum maka dapat disimpulkan bahwa dakwaan yangditujlukan terhadap Terdakwa adalah mengenai Concursus Realis(MEERDAADSSCHE SAMENLOP) atau perbarengan beberapaperbuatan atau tindak pidana yang berbeda atau berdiri sendirisendiri,namun beberapa perbuatan pidana itu mempunyai hukuman pokoksejenis (misalnya hukuman penjara semua atau hukuman kurungansemua) dan bahwa setiap perbuatan pidana yang bersiri
    MARLINA MOHA SIAHAAN adalah kumulasibeberapa perbuatan atau tindak pidana yang berbedabeda atau berdirisendirisendiri (concursus realis), kiranya rangkaian perbuatan atautindak pidana yang diuraikan dalam dakwaan KESATU Primair, Subsidairdan KEDUA adalah sangat tidak tepat dan tidak benar dijunctokandengan pasal 64 ayat (1) KUHP.
    Seharusnya Jaksa Penuntut Umummengjunctokan dengan pasal 65 KUHP karenaRangkaian dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersirat dan tersuratmendakwakan Terdakwa telah melakukan perbarengan beberapaperbuatan atau tindak pidana yang berbeda atau berdiri sendirisendiri,namun beberapa perbuatan pidana itu mempunyai hukuman pokoksejenis (misalnya hukuman penjara semua atau hukuman kurungansemua) atau Concursus realis sebagaimana dimaksud dalam pasal 65KUHP.
    Sela No. 6/Pid.SusTPK/2016/PN.Mnd.Menimbang, bahwa mengenai Keberatan Pertama dari PenasihatHukum terdakwa menyatakan bahwa secara keseluruhan pada uraianmateriil surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa didakwa melakukanPerbuatan atau Tindak Pidana Korupsi (dakwaaan kesatu) dan didakwa pulamelakukan Perbuatan atau Tindak Pidana Pencucian Uang (dakwaankedua), dimana selanjutnya Penasihat Hukum terdakwa menyimpulkanbahwa dakwaan yang ditujukan terhadap terdakwa adalah mengenaiconcursus realis (meerdaadsche
    Marlina MohaSiahaan adalah kumulasi beberapa perbuatan atau tindak pidana yangberbedabeda atau berdiri sendirisendiri (concursus realis) adalahrangkaian perbuatan atau tindak pidana yang diuraikan dalam dakwaanKESATU Primair, Subsidair dan KEDUA adalah sangat tidak tepat dan tidakbenar dijunctokan dengan Pasal 64 ayat (1) KUHP, seharusnya JaksaPenuntut Umum menjunctokan dengan Pasal 65 ayat (1) KUHP ;Menimbang, terhadap alasan keberatan / eksepsi Penasihat Hukumterdakwa tersebut, Penuntut Umum telah
Register : 08-10-2014 — Putus : 10-12-2014 — Upload : 23-12-2014
Putusan PN KABANJAHE Nomor 208/PID.B/2014/PN.KBJ
Tanggal 10 Desember 2014 — -PERDINAN ADIANTA GINTING
14746
  • Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandangsebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapakejahatan;Menimbang, bahwa mengenai unsur Dalam hal perbarengan perbuatanyang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendirisendiri, sehinggamerupakan beberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yangsejenis, maka hanya dijatuhkan satu pidana Majelis akan mempertimbangkansebagai berikut ;Menimbang, bahwa unsur Pasal 65 Ayat (1) KUHP adalah mengenaiConcursus Realis
    atau unsur dalam hal perbarengan perbuatan yang harusdipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendirisendiri, sehingga merupakanbeberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yang sejenis, makahanya dijatuhnkan satu pidana;Menimbang, bahwa Concursus Realis adalah apabila seseorangmelakukan beberapa perbuatan, perbuatanperbuatan mana berdiri sendiri danmasingmasing merupakan pelanggaran terhadap ketentuanketentuang pidanaberupa kejahatan dan/atau pelanggaran terhadap kejahatan dan/ataupelanggaran
    Jadi dalam concursus realis terdapat :a. Seorang pembuat;b. Serentetan tindak pidana yang dilakukan olehnya;c. Tindak pidana itu tidak perlu sejenis atau berhubungansatu sama lain;d.
Putus : 01-01-2012 — Upload : 13-04-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 104 PK/Pid/2011
Tanggal 1 Januari 2012 — FATIMAH Br. HUTABARAT
14299 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pasal 65 ayat (1) KUHP :a.Berarti dengan mengjunctokan atau menghubungkan Pasal335 ayat (1) ke1 KUHP dengan Pasal 65 ayat (1) KUHP,maka dalam tindak pidana Pasal 335 ayat (1) ke1 KUHPyang dilakukan Terdakwa, telah terjadi :e Concursus realis homogeneus atau meerdaatse samenloop, yakni dalam perbuatan tersebut ada PERBARENGAN PERBUATAN ;e Bahwa perbarengan beberapa perbuatan tersebut, meliputi beberapa kejahatan yang dilakukan oleh TerdakwaFatimah Hutabarat ;e Setiap perbuatan itu mengenai beberapa
    kejahatan yangdalam BEBERAPA PASAL PIDANA yang ancamanhukuman pokoknya SEJENIS.Contoh yang paling mudah, concursus realis antara Pasal359 dan Pasal 360 KUHP, dimana korban dalam peristiwapidana tersebut ada yang meninggal dan ada yang menderitalukaluka.
    Dalam kasus ini telah terjadi concursus realis yakniperbarengan antara tindak pidana Pasal 359 KUHP denganPasal 360 KUHP.Bahwa sehubungan dengan itu, jika Putusan Kasasi a quodalam amarnya mengjunctokan Pasal 335 ayat (1) ke1KUHP dengan Pasal 65 ayat (1) KUHP, maka Putusan Kasasiharus dapat menunjukkan dan membuktikan adanyaal. 13 dari 27 hal. Put.
    No.104 PK/Pid/2011Ddaks2.1.3.PERBARENGAN (concursus realis) antara Pasal 335 ayat (1)ke1 KUHP dengan PASAL TINDAK PIDANA LAIN yangancaman hukuman pokoknya SEJENIS (concursus realishomogeneus).TERNYATA, BAIK DALAM SURAT DAKWAAN, PEMERIKSAAN PERKARA MAUPUN PUTUSAN KASASI, TIDAK DITEMUKAN PERBARENGAN BEBERAPA TINDAK PIDANADENGAN PASAL 335 AYAT (1) KE1 KUHPBaik dalam Surat Dakwaan KEDUA PRIMAIR yang menjadidasar Putusan Kasasi maupun dalam pemeriksaan dalam sidangpengadilan :a.
    Padahal menurut hukum, baik dari segi teori danpraktek agar Pasal 65 ayat (1) KUHP dapat diterapkan,harus secara obyektif dan konkret dapat ditunjukkan dandibuktikan terjadinyva PERBARENGAN antara Pasal 335ayat (1) keL KUHP dengan sekurangkurangnya SATUatau BEBERAPA pasal tindak pidana lain yang ancamanhukuman pidananya sejenis (concursus realis homogeneus).Bertitik tolak dari faktafakta yuridis mengenai melekatnyakontradiksi maupun terjadinya kehilafan/kesalahanlkekeliruanpenerapan Pasal 335 ayat
Register : 14-06-2019 — Putus : 27-08-2019 — Upload : 13-08-2021
Putusan PN DUMAI Nomor 225/Pid.B/2019/PN Dum
Tanggal 27 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
AGUNG NUGROHO, SH.
Terdakwa:
MARUDUT SIAGIAN Als MARUDUT Bin PIPIN SIAGIAN
12938
  • Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandangsebagai perbuatanyang berdiri sendiri sehingga merupakanbeberapakejahatan:Menimbang, bahwa Pasal 65 KUHP merupakan ketentuan mengenaipengakumulasian atau penggabungan tindak pidana yang dikenal dalam istilahhukum sebagai concursus realis atau Meerdaadse Samenloop dimana terdapatbeberapa tindak pidana yang masingmasing perbuatan tersebut melanggarketentuan pidana berupa kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan dalamwaktu berbeda dan dilakukan
    JI.SoekarnoHatta tepatnya di sampingBank Mandiri Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai padahari Minggu tanggal 10 Maret 2019 sekitar pukul 22.45 WIB yang manaHalaman 22 dari 27 Halaman Putusan Nomor 225/Pid.B/2019/PN Dumrangkaian tindak pidana tersebut merupakan delik yang sama berupaPencurian yang didahului dengan ancaman kekerasan sehingga walaupunterdiri dari beberapa kejahatan harus dipandang sebagai suatu bentukperwujudan perbarengan perbuatan pidana dalam kategori concursus realis
    Yahya Harahap dalam bukunya PembahasanPermasalahnan dan Penerapan KUHAP, Penyidikan dan Penunttutanmengatakan suatu peristiwa dianggap mengandung concursus realis apabilamemilki ciriciri sebagai berikut: Adanya perbarengan perbuatan dalam peristiwa pidana; Setiap perbuatan itu dipandang tindak pidana yang berdiri sendiri; Hukuman pokok yang diancamakan pada setiap tindak pidana adalahsejenis yaitu misalnya Samasama hukman penjara; Maka sistem penghukumannya adalah absorbs yang dipertajam denganhukuman
    pokok terberat ditambah 1/3 (satu per tiga);Menimbang, bhwa apabila teori concursus realis dikaitkan denganrangkaian perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dapat ditarik kesimpulanbahwa perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai concursus realis denganalasan sebagai berikut:1.
Register : 02-04-2012 — Putus : 06-06-2012 — Upload : 25-06-2013
Putusan PN PASANGKAYU Nomor 9/PID.B/2012/PN.PKY
Tanggal 6 Juni 2012 — ISWANDI Alias WANDI Bin TUWO
218114
  • telah hapus karena daluwarsa; Menimbang, bahwa dalam penerapan ketentuan pasal 76 KUHP tersebut, Majelis Hakim akanmengkomparasikannya dengan ketentuanketentuan lain dalam KUHP yang memiliki korelasi terhadapketentuan pasal 76 KUHP dalam hal ini adalah ketentuanketentuan yang diatur dalam Buku KesatuBab, VI mengenai Perbarengan Tindak Pidana, yang secara teoriitis, dibagi dalam 3 (tiga) bentukPerbuatan, yakni concursus idealis (pasal 63 KUHP), voorgezette handling (pasal 64 KUHP) sertaconcursus realis
    Majelis Hakim akanmenguraikan terlebih dahulu maksud yang terkandung dalam ketentuan pasal 63 KUHP (concursusidealis), pasal 64 KUHP (vorgezette handling), pasal 65 KUHP dan pasal 66 KUHP (concursus realis),dengan uraian sebagai berikut :Tentang Concursus Idealis :1. Bahwa didalam ketentuan Pasal 63 ayat (1) KUHP ditegaskan tentang adanya Perbuatan Pidanayang dilakukan oleh si pelaku melanggar lebih dari satu aturan Pidana, maka yang dikenakan hanyaaturan pidana saja.
    Sehingga didalammelihat perbuatan tersebut haruslah dilihat apakah perbuatan tersebut memiliki kaitan atau adahubungan antara sebabsebab terjadinya perbuatan dengan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatantersebut ; Tentang Concursus Realis :1.
    adanya putusan Hakim atas perbuatannya tersebut atau dengan kata lain sesorang mengulangiperbuatannya setelah adanya suatu putusan hakim (recidiev) ; Menimbang, bahwa dari uraian diatas, maka kewenangan menuntut pidana dan menjalankanpidana menjadi hapus apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : Bahwa Satu Perbuatan Pidana atau beberapa perbuatan pidana baik dilakukan secara sendirisendiri maupun perbuatan yang dilanjutkan bukan termasuk dalam kualifikasi gonditio sinequa non dan concursus realis
    Yang jikadikongklusikan sebagai Perbarengan Beberapa Perbuatan (Consursus Realis/Pasal 65 KUHP), dimanaPerbuatan tersebut adalah Perbuatan yang melanggar dan diancam dengan pidana sejenis. darikongklusi tersebut, maka menurut Majelis Hakim, dari rangkaian peristiwa pidana yang dimuat dalamperkara Nomor : 05/Pid.B/2012/PN.Pky maupun dalam perkara ini, merupakan satu rangkaianPeristiwa Pidana yang dsebut sebagai Perbuatan Berlanjut atau vorgezette handling (pasal 64 KUHP) ; Menimbang, bahwa dari pertimbangan
Register : 22-06-2018 — Putus : 18-07-2018 — Upload : 03-08-2018
Putusan PA BOJONEGORO Nomor 1248/Pdt.G/2018/PA.Bjn
Tanggal 18 Juli 2018 — PEMOHON VS TERMOHON
223
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Realis Sholikin (Pemohon),nomor: 3522081205930003, tanggal 08 Okotber 2015, yang dikeluarkanoleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KabupatenBojonegoro Provinsi Jawa Timur, bukti surat tersebut bermeterai cukup,oleh Majelis telah dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai (buktiP.1 );2.
    Akan tetapi oleh karena perkara a quo merupakanperkara khusus yang pemeriksaan dan penyelesaiannya diatur secarakhusus, oleh karena itu) majelis tetap membebani Pemohon untukmembuktikan dalildalil permohonannya;Menimbang, bahwa bukti P.1 adalah bukti tertulis berupa FotokopiKartu Tanda Penduduk atas nama Realis Sholikin (Pemohon), nomor:3522081205930003, tanggal 08 Okotber 2015 yang dikeluarkan oleh yangdikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KabupatenBojonegoro, isi bukti tersebut
Register : 15-04-2014 — Putus : 11-03-2014 — Upload : 15-04-2014
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 26/Pid.B/2014/PN.Kray
Tanggal 11 Maret 2014 — Terdakwa Agus Suratno alias Toweng bin Sumpono Abdul Rahman
13252
  • hukum;Nn nr Ff YW WYDilakukan pada waktu malam di dalam sebuah rumah ataupun pekarangantertutup yang ada rumahnya yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidakdiketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak;7 Yang masuk ke tempat kejahatan, atau untuk dapat mengambil barang yanghendak dicuri itu, dilakukan dengan membongkar, merusak, memanjat, ataudengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu;dan ketentuan perbarengan kejahatan (meerdadse samenloop atau concursus realis
    disebabkanoleh masalahmasalah yang tidak bergantung pada kemauannya (Lamintang, DasarDasar Hukum Pidana Indonesia, 1997: 536), karenanya Majelis Hakim berpendapatdakwaan terhadap Terdakwa yang paling tepat seharusnya berbentuk kumulatif, dimanajika kedua perbuatan tersebut terbukti sebagai kejahatan yang masingmasing berdirisendiri dan diancam dengan ancaman pidana yang sejenis, maka aspek pemidanaannyamemenuhi ketentuan Pasal 65 Ayat (2) KUHPidana tentang perbarengan (meerdaadsesamenloop atau concursus realis
    Kray 13Menimbang, bahwa perbarengan tindak pidana (meerdaadse samenloop atauconcursus realis) sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Ayat (1) KUHPidana bukanlahmerupakan unsur tindak pidana, melainkan ketentuan umum tentang pemidanaan yangmengatur penjatuhan pidana terhadap gabungan dari dua atau lebih perbuatan yangtermasuk kejahatan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, yangmasingmasing diancam dengan pidana pokok yang sejenis, dan untuk dapat dinyatakansebagai perbarengan tindak pidana
Putus : 19-11-2015 — Upload : 26-01-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 57 PK/PID/2015
Tanggal 19 Nopember 2015 — SRI HANDOKO alias HOK bin JOYO SUDIRO;
19433108 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sedangkandi dalam hal perbuatan yang berlangsung terus menerus, hanyaterdapat satu perbuatan pidana;Gabungan beberapa perbuatan (concursus realis/neerdaadsesamenloop)Yaitu apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan,perbuatanperbuatan mana berdiri sendiri dan masingmasingmerupakan pelanggaran terhadap ketentuanketentuan pidanayang berupa kejahatan dan atau pelanggaran terhadapkejahatan dan atau pelanggaran mana belum ada yangdijatuhkan hukuman oleh pengadilan dan akan diadili sekaligusoleh pengadilan
    maka satupidana saja yang dijatuhkan;(2) Maksimum pidana itu ialah jumlah maksimum yangdiancamkan atas tiaptiap perbuatan itu, tetapi tidak bolehlebih dari yang terberat ditambah sepertiganya;Dari Pasal 65 di atas maka terdapat lebih dari satuperbuatan yang diancam pidana, dari sini maka dapat diketahuibahwa apabila terdapat seseorang yang melakukan beberapakejahatan akan mendapatkan satu hukuman saja dengan syarathukuman itu sejenis seperti hukuman penjara dengan hukumanpenjara;Dalam concursus realis
    Perbarengan pelanggaran dengan masingmasingpidananya berdiri sendiri;Dari ketiga bentuk concursus realis ini maka sistemhukuman yang dipakai antar satu dengan yang lainnya berbeda.Berangkat daripada itu muncul tiga ketentuan yang dipakai untukmenentukan berat ringannya hukuman yang nantinya akandijatunkan. Adapun ketiga ketentuan tersebut adalah :1. Sistem absorbsi yang dipertajam;2. Sistem kumulasi terbatas;3.
Register : 18-11-2020 — Putus : 25-02-2021 — Upload : 26-02-2021
Putusan PN BANJARBARU Nomor 382/Pid.B/2020/PN Bjb
Tanggal 25 Februari 2021 — Penuntut Umum:
1.AI SUNIATI, SH
2.DEWI AGUSTIANY ANDARINI,SH.
Terdakwa:
RAHMADIANSYAH Alias MADI Bin UNTIT Alm.
13793
  • Perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagaiperbuatan yang berdiri sendiri;Menimbang, bahwa perbarengan perbuatan (concursus realis) adalahgabungan dari dua atau lebih perbuatan yang termasuk kejahatan yangdipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, yang masingmasingdiancam dengan pidana pokok yang sejenis;Menimbang, bahwa unsur ini merupakan gabungan beberapa tindakpidana (concursus realis) yang mengandung syaratsyarat:Halaman 12 dari 16 Putusan Nomor 382/Pid.B/2020/PN Bjb1.
    pokoknya yaitu pasal 362 KitabUndangUndang Hukum Pidana telah terbukti seluruhnya, namun dipersidangan untuk pasal pertaliannya yaitu pasal 65 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana Majelis Hakim berpendapat unsur tersebut tidak terbukti;Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah AgungRepublik Indonesia pada putusan perkara Nomor: 236 PK/Pid.Sus/2011 yangpada pokoknya menyatakan inti dari ketentuan Pasal 63 sampai dengan Pasal65 KUHP adalah agar tindak pidana yang berbarengan (Concursus Realis
Putus : 28-01-2014 — Upload : 11-02-2014
Putusan PT PALEMBANG Nomor 0xx/PID/2014/PT.Plg
Tanggal 28 Januari 2014 — PREDI YANTO BIN MULYADI.
7451
  • keberatankeberatan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam memoribandingnya sebagai berikut :e Bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Muara Enim yangmenjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa terlalu ringan serta tidak memenuhirasa keadilan, karena terdakwa dengan sengaja telah melakukan kekerasanmemaksa anak melakukan persetubuhan dengannya, terhadap 3 (tiga) oranganak yang masih berusia dibawah umur (anakanak) dan perbuatan tersebutberdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan (concurcus realis
    Pertama telahmempertimbangkan rasa keadilan hukum (sense of justice) vide putusan (halaman 20), baikdari segi keadilan prosedural maupun keadilan substansional;Menimbang, bahwa terhadap keberatan Jaksa Penuntut Umum setiap orangyang melakukan tindak pidana dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anakmelakukan persetubuhan dengannya, dan hal tersebut juga dilakukan secara berlanjut(Pasal 64 KUHP), dianggap sebagai perbuatan yang dilakukan secara continue dalambeberapa tindak pidana (concurcus realis
Putus : 10-10-2019 — Upload : 07-07-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 55 PK/Pid.Sus/2015
Tanggal 10 Oktober 2019 — GAYUS HALOMOAN PARTAHANAN TAMBUNAN
641440 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bahwa untuk menyatakanperkara ne bis in idem tidak hanya pelaku sama tetapi jugaperistiwa/perbuatan materiil harus sama; Bahwa perbuatan yang dilakukan Terpidana tidak termasukpengertian ne bis idem melainkan termasuk dalam pengertianperbarengan perbuatan pidana/concurs realis/meerdaadschesamenloop,2.
    Tentang Adanya Kekhilafan Hakim atau Kekeliruan Yang Nyata; Bahwa alasan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana tidakdapat dibenarkan, akan tetapi Majelis Hakim akan memberikanpertimbangan tentang penghukuman atas perbuatan Terpidana/Pemohon Peninjauan Kembali atas perbarengan perbuatanpidana/concursus realis/meerdaadsche samenloop bagaimanadimaksud dalam Pasal 65 Ayat (1) dan Ayat (2) juncto Pasal 66 Ayat(1) dan Ayat (2) juncto Pasal 71 KUHPidana; Ketentuan tersebut di atas mengandung arti bahwa jikaseseorang
Register : 11-06-2021 — Putus : 27-07-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN SAMBAS Nomor 136/Pid.B/2021/PN Sbs
Tanggal 27 Juli 2021 — Penuntut Umum:
1.Dodhy Aryo Yudho, S.H.
2.Luthfan Al Kamil, S.H.
3.Agatha Bunga, S.H.
Terdakwa:
YUDA Bin ESWANDI
221150
  • dengandemikian unsur Pencurian yang masuk ke tempat melakukan kejahatan, atauuntuk sampai pada barang yang diambil, dilakukan dengan merusak telahterbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;Halaman 17 dari 22 Putusan Nomor 136/Pid.B/2021/PN SbsAd.6 Unsur Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harusdipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendirisendiri, sehinggamerupakan kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yang sejenisMenimbang, bahwa unsurunsur dari Pasal 65 ayat (1) KUHP(Concursus Realis
    itu, mengenai unsur yang diancam dengan pidana pokok sejenis artinyaadalah suatu perbuatan yang diancam dengan (hukuman) pidana pokok yangsejenis, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 10 (a) KUHP, yaitu: pidanamati, pidana penjara, pidana kurungan, pidana denda, dan pidana tutupan;Menimbang, bahwa berkaitan dengan gabungan perbuatan yang dapatdihukum mempunyai tiga bentuk yang diatur di dalam KUHP Bab.VI, yakni:Concursus Idealis (Pasal 63 KUHP), Concursus Berlanjut (Pasal 64 KUHP) danConcursus Realis
    Pengertian Concursus Realis sendiriadalah seseorang yang melakukan beberapa perbuatan, dan masingmasingperbuatan itu berdiri sendiri, sebagai suatu tindak pidana (tidak perlu sejenisdan tidak perlu berhubungan). Yang pokok untuk diperhatikan dalam perkarayang mengandung Concursus Realis yang ancaman hukuman pokoknya sejenisialah keharusan untuk menyusun surat dakwaan secara kumulatif dalam satusurat dakwaan.
Register : 27-02-2015 — Putus : 13-05-2015 — Upload : 24-06-2015
Putusan PN WAINGAPU Nomor 14/PID.B/2015/PN.WGP
Tanggal 13 Mei 2015 — - YULIUS NJURUMANA alias LIUS
8368
  • SIMON, gabungan beberapa perbuatan(concursus realis) terjadi apabila tertuduh telah melakukan lebih daripada satu perilakuyang terlarang dari pada satu tundakan, maka dari situ terdapat apa yang disebutmeerdadse samenloop atau concursus realis atau apa yang juga disebut oleh R.Soesilosamenloop atau concursus realis dalam bukunya Kitab UndangUndang Hukum Pidanaserta komentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal (hal. 82);Menimbang, bahwa agar suatu tindak pidana (feit materil) dapatdikualifikasikan
    dalam meerdaadse samenloop atau concursus realis, maka harus adaseorang pembuat, serentetan tindak pidana atau berhubungan satu sama lain dan diantaratindak pidana itu terdapat keputusan hakim;Menimbang, bahwa dipersidangan dari alat bukti dan barang bukti diperolehfakta hukum bahwa pada hari Senin tanggal 22 Desember 2014 sekitar pukul 21.00 witabertempat di Jalan Raya KM 5, Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, KabupatenSumba Timur, Terdakwa YULIUS NJURUMANA alias LIUS melakukan penganiayaandengan
Register : 26-07-2017 — Putus : 24-08-2017 — Upload : 22-12-2017
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 370/Pid.B/2017/PN Gpr
Tanggal 24 Agustus 2017 — ROBERTUS DONI PRAMANA AL AHMAD Bin PAULUS SOEKIMIN
1113612
  • GprBahwa terhadap syarat yang kedua yaitu perbuatan yang didakwakan(untuk kedua kalinya) adalah sama dengan yang didakwakan kepadapelaku dalam perkara sebelumnya, dijabarkan bahwa untuk memaknai artikata perbuatan atau feit haruslah memandang feit sebagai tindakan yangsesual dengan kenyataan (maiteriil feit), sehingga apabila kita hubungkandengan asas concursus idealis sebagaimana terurai dalam pasal 63 KUHPataupun asas concursus realis sebagaimana terurai dalam pasal 6566KUHP tidak didapatkan suatu
    makna yang serupa tentang perbuatan ataufeit sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 ayat (1) KUHP, oleh karenaasas concursus idealis mengatur tentang suatu perbuatan terkena oleh lebihdari suatu ketentuan hukum pidana, sedangkan concursus realis mengaturtentang suatu perbuatan yang mencakup lebih dari satu tindak pidana.Bahwa perbuatan kami terdakwa sebagaimana diuraikan dalam dakwaanperkara Nomor 370/Pid.B/2017/PN.
    Sedangkan terhadap concursus realis yang mengaturtentang perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagaiperbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan,dihubungkan dengan dakwaan Penuntut Umum No. Reg.
    Perk : PDM115/ KDR/ 07/ 2017 (videperkara Nomor 370/Pid.B/2017/PN Gpr) adalah merupakan satupenggabungan perbuatan pidana yang sejenis atau dengan kata lain haltersebut merupakan concursus realis berupa penggabungan perkarasebagaimana pasal 65 ayat (1) KUHP yang menurut hukum telah dikenakankepada terdakwa dalam perkara Nomor 375/Pid.B/2016/PN Gpr.Bahwa berdasarkan uraian faktafakta hukum di atas pula, Majelis Hakimberkesimpulan keberatan terdakwa yang menyatakan perbuatannya adalahmerupakan perbuatan
    Gpr adalah sebanyak 46 (empat puluhenam) orang, sehingga dengan demikian Majelis Hakim berpendapatperbuatan yang dilakukan terdakwa merupakan concursus realis (gabunganbeberapa perbuatan pidana) sebagaimana ketentuan pasal 65 ayat (1)KUHP ;Bahwa dari semua pertimbangan tersebut di atas, syarat poin 2 dalam halprinsipil yang harus dipenuhi untuk dapat dinyatakan suatu perkara tidakdapat diperiksa kedua kalinya telah terpenuhi ;Halaman 29 dari 33 Putusan Sela Nomor 370/Pid.B/2017/PN Gpr3.
Register : 10-09-2015 — Putus : 21-10-2015 — Upload : 10-11-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 1078/Pid.B/2015/PN.Bdg
Tanggal 21 Oktober 2015 — NURROHIM BIN YAYAN SETIAWAN
303240
  • Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandangsebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakanbeberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok sejenis,maka dijatuhkan hanya satu pidana;Menimbang, bahwa mencermati unsurunsur dari Pasal 65 ayat (1)KUHP (Concursus Realis) tersebut di atas, dapat diartikan bahwa Pasal 65 ayat(1) KUHP tersebut mengatur tentang gabungan (beberapa tindak pidana) dalambeberapa perbuatan, tanopa menyebutkan tindak pidana itu sejenis atau tidaksejenis
    Dalam hal adanya beberapa tindak pidana yang sama/sejenis dalambeberapa perbuatan, maka akan menimbulkan suatu pertanyaan, apakahpenuntut umum akan menjunctokan (menghubungkan, ed.) pasal utamadengan Pasal 65 ayat (1) KUHP tentang Gabungan Dalam Beberapa Perbuatan(Concursus Realis), atau dengan Pasal 64 KUHP tentang Perbuatan Berlanjut(Voortgezette Handeling)?
Putus : 21-05-2015 — Upload : 29-09-2016
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 909 K/PID.SUS/2015
Tanggal 21 Mei 2015 — HENDI AFFANDI SURYA
3729 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Indonesiasemakin banyak belum lagi yang diproduksi secara ilegal dalam negerisendiri, jadi sikap putusan Pengadilan Tinggi Medan dalam perkaraTerdakwa HENDI AFFANDI SURYA tidak dapat diterima dan menyalahiaturan main dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika dan juga tidak menyikapi jeritan bangsa dan negarayang bersuara keras untuk membasmi pelakupelaku kejahatan narkotika diIndonesia ini;Bahwa tuntutan pidana terhadap Terdakwa HENDI AFFANDI SURYA dalamperkara ini sangat realis
    ataumelawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakanNarkotika Golongan bukan tanaman yang melanggar Pasal 112 ayat (1)UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika yang tertuang dalam Dakwaan Subsidair dengan mengajukanagar Terdakwa HENDI AFFANDI SURYA dijatuhi pidana penjara selama 4(empat) tahun dikurangi selama Terdakwa berada di dalam tahanansementara dan denda sebesar Rp800.000.000,00 (delapan ratus jutarupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan penjara, dan dikatakan realis
Register : 09-09-2020 — Putus : 16-11-2020 — Upload : 22-12-2020
Putusan PN MASAMBA Nomor 109/Pid.B/2020/PN Msb
Tanggal 16 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
1.A.M. SIRYAN, S.H.
2.MUHITH NUR, S.H., M.H.
Terdakwa:
ROIH ABDULLAH Alias ROI Alias PANJANG Bin JAMAL MIRDAD
351260
  • Unsur gabungan dari beberapa perbuatan yang masingmasing harusdipandang sebagai perbuatantersendirisendiri dan yang masingmasingmenjadi kejahatan yang terancam dengan hukuman utama yang sejenis, makasatu hukuman saja dijatuhkanMenimbang, bahwa terkait unsur ini, Majelis Hakim berpandangandengan mengutip pendapat Simons berdasarkan Memorie van Toelichting, yangmana dalam hal terjadi concursur realis maka mengikuti tussenstelsel atausistem antara.
    atau sistem kumulasi murni yangberarti terhadap setiap pelanggaran yang terjadi dalam concursus realis,Hakim menjatuhkan pidana tanpa pengurangan;Adapun mengenai stelsel mana yang digunakan tentunya tidak terlepas dariconcursus realis yang terjadi dengan mengacu pada Pasal 65 sampai denganPasal 70 Kitab UndangUndang Hukum Pidana;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum dan pertimbanganpada unsur sebelumnya, pada pokoknya perbuatan Terdakwa telah memenuhiketentuan pidana pada pasal mengenai
Register : 24-06-2021 — Putus : 27-07-2021 — Upload : 28-07-2021
Putusan PN KOTOBARU Nomor 103/Pid.B/2021/PN Kbr
Tanggal 27 Juli 2021 — Penuntut Umum:
Fitri Dwi Handayani , S.H.M.H
Terdakwa:
Robi Hartoni Panggilan Robi
438221
  • Menimbang, bahwa perlindungan hukum terhadap para pencarikeadilan (justiciabelen), khususnya Terdakwa, dan untuk mewujudkan prinsipperadilan cepat, sederhana dan biaya ringan, maka idealnya seluruh aparatpenegak hukum (baik penyidik, jaksa penuntut umum, dan hakim) untuk selaluberupaya menyelesaikan proses hukum terhadap perkaraperkara yangberkaitan dengan tindak pidana perbarengan dalam bentuk concursus idealis,tindak pidana berlanjut (voortgezette handeling), dan gabungan tindak pidana(concursus realis
    perlindungan hukum terhadap pelaku yang melakukan tindakpidana lebih dari satu kali dalam menjalani proses peradilan, juga untukmelaksanakan putusan pengadilan secara berurutan sesuai dengan urutanputusan pengadilan yang dijatuhkan terhadap terpidana;Menimbang, bahwa dalam proses peradilan, sering dijumpai kesulitanuntuk melakukan penuntutan dalam satu surat dakwaan di dalam satupersidangan terhadap tindak pidana yang bersifat penggabungan tindak pidana,khususnya dalam tindak pidana gabungan (concursus realis
    sepertiga,maka dalam perkara ini yang semula ancaman maksimum pidana pada Pasal378 KUHPidana adalah penjara selama 4 tahun, selanjutnya diterapkanHalaman 15 dari 18 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Kbrancaman maksimum pidana penjara maksimum menjadi 5 tahun 4 bulansesuai aturan jumlah maksimum pidana dalam Pasal 65 (2) KUHPidana;Menimbang, bahwa peristiwaperistiwa pidana yang dilakukan dalambentuk penggabungan, baik itu concursus idealis, perbuatan berlanjut(voortgezette handeling) maupun concursus realis
Register : 14-02-2013 — Putus : 07-03-2013 — Upload : 13-03-2014
Putusan PA KOLAKA Nomor -75/Pdt.G/2013/PA.Klk
Tanggal 7 Maret 2013 — - Tanti Indarti Arwan binti Arwan - Muh. Darmawansyah, SS.Mi bin Ramli Podaga
4415
  • 07Mei 2012; 222 0220255Bahwa pada waktu akad nikah, Penggugat berstatus perawan sedangkanTergugat berstatus jejaka; Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama layaknyasuami istri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat diLalombaa, Kelurahan Lalombaa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolakaselama kurang lebih 8 bulan; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan badan padalayaknya suami istri (bada dukhul), dan telah dikarunia seorang anakbernama Sastriqani Realis
Putus : 05-06-2017 — Upload : 09-06-2017
Putusan PN KEDIRI Nomor 124/Pid.B/2017/PN Kdr
Tanggal 5 Juni 2017 — MASKUR bin TUYIBAN
11038
  • sebagaimana diatur dalam Pasal 64Ayat (1) KUHP, dimana ketentuan tersebut bukanlah merupakan unsur tindak pidana,melainkan ketentuan umum tentang salah satu bentuk gabungan tindak pidana;Menimbang, bahwa gabungan tindak pidana itu sendiri terdiri dari beberapabentuk yaitu:1 Gabungan dalam satu perbuatan (concursus idealis)sebagaimana diatur dalam Pasal 63 Ayat (1) KUHP;2 Perbuatan berlanjut (voortgezette handeling) sebagaimanadiatur dalam Pasal 64 KUHP;3 Gabungan dalam beberapa perbuatan (concursus realis
    dengan obyek berupa uang setoran dari faktur yang berbedabedawalaupun subyek pelanggannya sama;Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan Arrest Hoge Raad No. 8255 bulanJuni 1905, dinyatakan bahwa dalam hal adanya tindak pidana yang antara satu danlainnya terpisahkan dalam jarak waktu lebih dari empat hari, adalah tidak tunduk padaperbuatan berlanjut, sebagaimana diatur dalam Pasal 64 KUHP, melainkan harusdianggap sebagai perbarengan beberapa tindak pidana/gabungan dalam beberapaperbuatan (concursus realis
    );Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakimberkesimpulan bentuk gabungan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa bukanlahperbuatan berlanjut sebagaimana diatur dalam Pasal 64 KUHP melainkan perbarengantindak pidana (meerdaadse samenloop atau concursus realis) sebagaimana diatur dalamPasal 65 Ayat (1) KUHP yaitu gabungan dari dua atau lebih perbuatan yang termasukkejahatan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, yang masingmasingdiancam dengan pidana pokok