SAMHUTANI Desa Lubuk Napal Kec. Pauh Kab.

SAMHUTANI dan PT. ALNKec. Mandiangin Kab.

Samhutani dengan melakukanlandclearing;Hal ini telah terbukti di persidangan terhadap lahan yang telahdimanfaatkan oleh sekitar 15 (lima belas) warga Desa Ladang Panjangyang bermata pecaharian petani karet, oleh Pihak PT. Samhutani tidakdilakukan landclearing dan oleh PT. Samhutani 15 (lima belas) wargaHal. 6 dari 20 hal. Put.

Samhutani terdapat sekitar 15 (limabelas) pemilik lahan yang lahannya telah dikelola dengan baik danbenar yang pada akhirnya akan dijadikan lahan kemitraan olehPT.

Samhutani namun lain dengan lahan yang dilakukan protes olehTerdakwa dan sekelompok warga lainnya yang diminta adalah gantirugi atas luasan tanah yang sempat dikuasai beserta dengan tanamtumbuhnya yang selama ini tidak pernah terawat;Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri KehutananRepublik Indonesia Nomor : SK.863/MenhutII/2014 tanggal29 September 2014 yang merupakan perubahan atas surat keputusanMentri Kehutanan Nomor : 46/KPTSII/87, tanggal 12 Februari 1987tentang Perubahan Surat Keputusan Mentri

Samhutani, sehingga sering timbul benturan kepentinganantara PT. Samhutani dengan warga masyarakat adat setempat. Dengandemikian perbuatan materiil Terdakwa tidak memenuhi unsur tindak pidanaPasal dakwaan tunggal yang didakwakan Penuntut Umum kepadaTerdakwa; Bahwa selain itu alasan kasasi Penuntut Umum berkenaan denganpenilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang sesuatukenyataan.

sebagai Petani Karet sajayang melakukan aktifitas perkebunan karet dengan baik dan benarsesuai dengan kemanpuan berkebun yang mereka dapatkan secaraturun temurun dan mereka juga tidak mempunyai pekerjaan lain selainberkebun karet, sedangkan yang Terdakwa dan warga desa ladangpanjang yang lain hanya melakukan kegiatan menanam bibit karet dikawasan hutan untuk mengklaim saja dengan tujuan akan memintaganti rugi atas lahan beserta dengan tanam tumbuhnya saat akandimanfaatkan pengelolaanya oleh PT Samhutani

dengan melakukanland clearing, Hal ini telah terbukti di persidangan terhadap lahan yangtelah dimanfaatkan oleh sekitar 15 (lima belas) warga Desa LadangPanjang yang bermata pecaharian petani karet, oleh Pihak PTSamhutani tidak dilakukan land clearing dan oleh PT Samhutani 15(lima belas) warga Desa Ladang Panjang tersebut diajukan kepadaPemerintah Daerah agar dimohonkan kepada Menteri Kehutanan untukdikeluarkan dari Kawasan hutan produksi sehingga ke 15 (lima belas)warga Desa Ladang Panjang yang

terdapatsekitar 15 (lima belas) pemilik lahan yang lahannya telah dikeloladengan baik dan benar yang pada akhirnya akan dijadikan lahankemitraan oleh PT Samhutani namun lain dengan lahan yang dilakukanprotes oleh Terdakwa dan sekelompok warga lainnya yang dimintaHal. 11 dari 19 hal.

Nomor 1279 K/Pid.SusLH/2017 Bahwa menurut pihak PT Samhutani, lahan yang ditanami pohon karetoleh Terdakwa masuk dalam areal Kawasan Hutan yang oleh Menteridiberikan izin kepada PT Samhutani, sedangkan menurut Terdakwa besertawarga Desa Ladang Panjang areal tersebut masuk ke wilayah adat DesaLadang Panjang.

Bahwa oleh karena antara PT Samhutani dengan Terdakwa, dalam hal inijuga masyarakat Desa Lasang Panjang masih saling mengklaim tentang hakmasingmasing, maka permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihakmerupakan permasalahan/sengketa keperdataan yang penyelesaiannyadapat ditempuh melalui jalur hukum yaitu. mengajukan gugatan kepangadilan atau melalui penyelesaian musyawarah di luar pengadilan.

HT Samhutani danPT. Agrindo lalu keluar di Jalan Lintas Sarolangun (Tanjung Rambai);Bahwa Terdakwa dan Terdakwa Alkausari membawa sepeda motor tersebut kedaerah Rawas untuk dijual kepada Sdr.

Samhutani dan PT. Agrindo lalu keluar diJalan Lintas Sarolangun (Tanjung Rambai). Sesampainya di daerah TanjungRambai, Terdakwa Muhammad Adam mengatakan kito bawa ke Rawas bae.Pada saat itu Terdakwa Alkausari bertanya ke tempat siapo? lalu dijawab olehTerdakwa Muhammad Adam tempat Rahman, kawan aku. Setelah itu ParaTerdakwa membawa sepeda motor tersebut ke Rawas dan dijual kepada Sadr.Rahman seharga Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).

HT Samhutani dan PT. Agrindo lalu keluar di JalanLintas Sarolangun (Tanjung Rambai). Sesampainya di daerah Tanjung Rambai,Terdakwa Muhammad Adam mengatakan kito bawa ke Rawas bae. Pada saat ituTerdakwa Alkausari bertanya ke tempat siapo? lalu dijawab oleh TerdakwaMuhammad Adam tempat Rahman, kawan aku. Setelah itu Para Terdakwamembawa sepeda motor tersebut ke Rawas dan dijual kepada Sdr. Rahman sehargaRp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).

Penggugat:
1.ABDULLAH BASID
2.M.BADRI
3.HABIBI
4.CIK MAT
5.A.HARIS D
Tergugat:
1.PT SAMHUTANI
2.PT SALE RAYA MERANGIN II
3.PT SIDOMULYO SELARAS Tbk
4.PT GUNUNG SARI KAWI MAS
5.PT ABUN SENDI

AAS(Agronusa Alam Sejahtera) dengan sebelah selatan PT REKI dan PT ALN, sebelahbarat PT Samhutani sebelah utara PT Wanakasita Nusantara;Menimbang, bahwa menurut pendapat Ahli Taryim Bin Akyas adapunmekanisme pengajuan dan pemberian izin berdasarkan Peraturan Menteri LHKNomor : 09/MenLHK/II/2015, tentang tata cara pemberian, perluasan areal kerja danperpanjangan IUPHHKHA, IUPHHKRE, atau IUPHHKHTI pada hutan Produksi,tanggal 20 Maret 2015 adalah :a.

Samhutani mobilyang bermuatan kayu yang Saksi bawa tertangkap oleh pihak Kepolisian;Bahwa Saksi tidak mengetahui pemilik lokasi kebun tempat Saksi bersamarekannya mengangkut kayu pada saat itu, yang Saksi ketahui hanya jumlahkayu yang diangkut berjumlah 24 (dua puluh empat) batang tersebut adalahmilik Saksi Ismail Bin Alm.

Samhutani mobil yang bermuatan kayu yang Saksi bawa tertangkapoleh pihak Kepolisian;Bahwa Saksi tidak mengetahui pemilik lokasi kebun tempat Saksi bersamarekannya mengangkut kayu pada saat itu, yang Saksi ketahui hanya jumlahkayu yang diangkut berjumlah 24 (dua puluh empat) batang tersebut adalahmilik Terdakwa;Bahwa kayu yang di angkut tersebut berjenis kayu meranti berbentuk balok;Bahwa ukuran kayu tersebut memiliki ketebalan 20 cm (dua puluh centimeter)dan memiliki panjang 4 m (empat meter);Bahwa

Samhutani.

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah);