Ditemukan 6199 data
7 — 0
tidak pernah pulang dan tidakpernah kirim kabar serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti diwilayah Republik Indonesia;5 Bahwa Pemohon telah berusaha keras mencari Termohon antara lain ke rumahorangtuanya tetapi Termohon tidak ada dan orangtua Termohon mengatakanbahwa Termohon tidak pernah pulang dan tidak pernah mengirimkan kabarkeberadaanya;6 Bahwa dengan demikian Termohon telah dengan sengaja pergi meninggalkanPemohon selama 3 tahun 8 bulan dan karenanya Termohon telah berbuat nusyuz(durhaka
20 — 5
149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152Kompilasi Hukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan haltersebut menjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum manaantara Tergugat Rekonpensi dan Penggugat Rekonpensi yang menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga TergugatRekonpensi dan Penggugat Rekonpensi sehingga tidak harmonis, hal inidikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat Rekonpensi sebagai isteri yangmelakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah TergugatRekonpensi sebagai Suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadapisteri dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami;Menimbang, bahwa dalam persidangan tidak ada fakta yangmenunjukan Penggugat Rekonpensi sebagai isteri yang melakukannusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibanHal. 17 dari 23 Hal.
137 — 58
Karena Penggugat mendapatbanyak provokasi dari kedua orang tua kandungnya, temantemannya,saudaranya, Penggugat menjadi isteri yang durhaka kepada suami,membangkang, arogan, dan tidak bisa dinasehati oleh Tergugat sebagaisuaminya yang sah secara hukum agama Islam dan hukum NegaraKesatuan Republik Indonesia. Tergugat sering melawan, menghina danmenginjakinjak harga diri Tergugat sebagai suami Penggugat.
Namun sangat disesalkan Penggugatterpengaruh oleh provokasi sehingga Penggugat menjadi sesat dalamberpikir dan menjadi durhaka kepada suami juga zolim kepada anakanakkandungnya.
Tergugat sudah berkalikali memberikan nasehat dan peringatansecara baikbaik kepada Penggugat, Tergugat sudah meminta Penggugatuntuk tidak selalu meremehkan Tergugat, dan Tergugat pun sudah seringmengingatkan kepada Penggugat kalau Penggugat tetap selalu bersikapangkuh dan durhaka kepada Tergugat sebagai suami, maka Tergugat akanmengusir Penggugat dari kehidupan Tergugat dan anakanak Tergugat danPenggugat.
Namun keadaan menjadi tambah rumitketika ada campur tangan dari kedua orang tua kandung Penggugat dan daritemanteman Penggugat, mereka adalah provokator yang memberikannasehat sesat, yang tidak memahami situasi sesungguhnya namun mencuciotak Penggugat sehingga Penggugat tertutup mata hati, pikiran, dankehilangan akal sehatnya sehingga menjadi durhaka kepada suami danzolim juga tega kepada anakanak kandungnya.
Tergugat sudah melaksanakankewajibannya, bertanggung jawab lahir bathin kepada keluarga, namunkarena Penggugat terpengaruh oleh provokasi sehingga Penggugatmenjadi sesat dalam berpikir dan menjadi durhaka kepada suami danzolim kepada anakanak kandungnya.
12 — 12
Majelis Hakim merujuk 2 (dua) Yurisprudensi MARI yang mengaturmengenai kewajiban suami membayar nafkah iddah kepada mantan isterinyasekalipun perceraian terjadi karena talak bain sugrah serta diperoleh faktafakta yang tetap di dalam persidangan bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim merujuk kepada YurisprudensiHal
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mut'ah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
47 — 13
rekonvensinyamenyatakan tetap dengan tuntutannya, sedangkan Tergugat Rekonvensi dalamdupliknya menyatakan tetap dengan jawaban semula.Menimbang, bahwa meskipun rekonvensi Penggugat mengenai nafkah iddah,maskan, kiswah dan mutah dalam hal ini Penggugat Rekonvensi tidak menyebutkanjumlah tuntutannya adalah merupakan hakhak istri yang dapat dituntut apabilasuami menceraikan isteri, akan tetapi hakhak tersebut dapat dituntut apabila istriyang akan diceraikan tersebut tamkin, taat dan patuh pada suaminya dan tidaknuzyus (durhaka
setiapPemohon cuti berlayar dan pulang ke rumah terkadang 2 minggu lamanya, dan pihakkeluarga Penggugat Rekonvensi juga tidak mengetahui keberadaan PengggugatRekonvensi, bahkan adik Pengggugat Rekonvensi yang bernama XxXxXxxxxxxx danXXXXXXXXXXX menerangkan bahwa Penggugat Rekonvensi telah menikah lagi (buktiP.2) keterangan mana membuktikan bahwa Penggugat Rekonvensi bukanlah seorangistri yang patuh dan taat kepada Tergugat Rekonvensi sehingga PenggugatRekonvensi dikategorikan sebagai isteri yang nusyuz (durhaka
untuk menuntut biaya akibat talak aquomenjadi gugur, dan oleh karenanya gugatan tersebut harus ditolak.Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi tentang nafkah lampauPenggugat Rekonvensi yang tidak diberikan Tergugat Rekonvensi sejak tahun 2004sampai dengan tahun 2010 selama 72 bulan, setiap bulan sebesar Rp. 3.000.000, x72 bulan = Rp 216.000.000,(dua ratus enam belas juta juta rupiah), dalamjawabannya Tergugat Rekonvensi menyatakan keberatan karena TergugatRekonvensi adalah sorang istri yang durhaka
(nusyuz).Menimbang, bahwa sesuai pertimbang hukum di atas bahwa PenggugatRekonvensi telah dikategorikan sebagai seorang istri yang nusyuz (durhaka), makaMajelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat Rekonvensi tidak berhak dan tidakberdasar hukum untuk menuntut nafkah lampau dimaksud, oleh karenanya gugatanaquo harus ditolak.Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi agar PenggugatRekonvensi ditetapkan sebagai pemegang hak hadhonah terhadap 2 orang anakPenggugat Rekonvensi dan menetapkan biaya nafkah
8 — 1
sejak awal tahun 2011 kehidupan rumah tanggaantara Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanyaperselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang teruS menerusdalam rumah tangga yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkanantara lain :Tergugat cemburuan atau curiga berlebihan:Tergugat sering melarang Penggugat untuk mengikuti kegiatankegiatankemasyarakatan;Tergugat sudah tidak bisa berhubungan badan dengan Penggugat;Tergugat sering berbicara kasar kepada Penggugat seperti, istri durhaka
gugatan Penggugat, dapat dinyatakanbahwa yang dijadikan alasan gugatan Penggugat adalah karena dalam rumahtangga antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan yang terusmenerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain Tergugatcemburuan atau curiga berlebihan: Tergugat sering melarang Penggugat untukmengikuti kegiatankegiatan kemasyarakatan; Tergugat sudah tidak bisaberhubungan badan dengan Penggugat; Tergugat sering berbicara kasarkepada Penggugat seperti, istri durhaka
11 — 0
dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai pamanPeng gugat;~+ 522 22225 = =e Bahwa sepengetahuan saksi kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatpada mulanya rukun dan tinggal bersama di Kabupaten Cilacap dan belumdikaruniai anak; 222222222 22 nn nnn n enn n neee Bahwa akan tetapi kemudian rumah tangga mereka menjadi tidak harmonis,Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar karena perkawinanPenggugat dan Tergugat karena dipaksa oleh orang tua Penggugat karenaPenggugat takut dikatakan anak durhaka
di bawah sumpahpada pokoknya:9Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetanggaPenggugat;Bahwa sepengetahuan saksi kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatpada mulanya rukun dan tinggal bersama di Kabupaten Cilacap dan belumdikaruniai anak;Bahwa akan tetapi kemudian rumah tangga mereka menjadi tidak harmonis,Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar karena perkawinanPenggugat dan Tergugat karena dipaksa oleh orang tua Penggugat karenaPenggugat takut dikatakan anak durhaka
90 — 40 — Berkekuatan Hukum Tetap
Yang dimaksud dengan nuyuzadalah istri durhaka kepada suami dalam perkara ketaatan padasuami yang Allah wajibkan. Nuyuz menurut lbnu Katsir adalahmeninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinyasebagaimana tafsir Al Quran surat Al Azlim, 4 : 24. Hukum Wanitanuyuz pada suami adalah haram menurut Hukum Islam.
No. 2202 K/Pid.Sus/2015Ancamanancaman mengenai istri yang durhaka telahdisebutkan dalam kewajiban istri sebagaimana diatur dalam Pasal83 dan 84 Kompilasi Hukum Islam;Pasal 83 ayat (1) : Kewajiban utama bagi seorang istri adalahberbakti lahir dan batin kepada suamididalam batasbatas yang dibenarkan olehHukum Islam;(2) : Istri menyelenggarakan dan mengaturkeperluan rumah tangga sehariharidengan sebaikbaiknya;Dan bunyi Pasal 84 ayat (1) : istri dapat dianggap Nuyuz jika iatidak mau melaksanakan kewajiban
22 — 19
(corona virus disease 19) mengakibatkan Tergugat Rekonvensiberpenghasilan tidak tetap;Bahwa menurut KHI Penggugat Rekonvensi tidak berhak mendapatkan Mutahdan Iddah karena Penggugat Rekonvensi telan durhaka kepada suami(nusyuz) karena tidak menghormati dan menghargai Tergugat Rekonvensisebagai seorang suami dengan melakukan perbuatan seringakalimenunjukkan sikap temperamental, Termohon sering meminjam uangkepada temanteman kerjanya tanpa sepengetahuan Pemohon, Termohonmudah marah dan sering berkatakata
Demikian juga dalam Mustafa alkhin dan Mustafa alBugha dalam alfigh alManhaji ala Madzhab al ImamalSyafil (Surabaya: AlFithrah, 2000, juz IV, halaman 106, nusyuz:Artinya: Nusyuznya perempuan yang memiliki sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan apa yang Allahperintahkan, mewakili taat kepada suami...nusyuznya perempuan inihukumnya haram, dan merupakan satu dari beberapa doaa besarSelain haram, nusyuz juga diselesaikan sebagai hukum terputusnya nafkah,disetujui oleh Syeh Muhammad
bin Qasim dalam Fathul Qarib (SurabayaKharisma 2000) halaman 239:Artinya : ada dua hal yang bisa jatuh akibat nusyuz yaitu hak gilir dan haktidak mendapatkan nafkah;Bahwa dengan demikian Penggugat Rekonvensi tidak berhak mendapatkanmutah dan iddah karena Penggugat Rekonvensi telah durhaka kepadaSuami (nusyuz) karena tidak menghormati dan menghargai TergugatRekonvensi sebagai seorang suami dengan melakukan perbuatan seringkalimenunjukkan sikap temperamental, sering meminjam uang kepada temanteman
Mks.mendapatkan mutah dan nafkah iddah karena Penggugat Rekonvensitelah durhaka kepada suami (nusyuz) karena tidak menghormati danmenghargai Tergugat Rekonvensi sebagai suami dengan melakukanperbuatan seringkali menunjukkan sikap temperamental, Termohonsering meminjam uang kepada temanteman kerjanya tanpasepengetahuan Pemohon, Termohon mudah marah dan sering berkatakasar, Termohon sering cemburu dan salah paham;Berdasarkan halhal tersebut di atas, maka dimohonkan kepada Ketua/MajelisHakim yang memeriksa
.40.000.000, dan nafkah iddahsebesar Rp. 20.000.000, tidak rasional dan berlebihnan karena TergugatRekonvensi hanya buruh yang berpenghasilan rendah, oleh karena itutuntutan ini Tergugat Rekonvensi serahkan kepada Majelis Hakim dapatdengan arif dan bijaksana memahami kemampuan Tergugat Rekonvensiyang hanya seorang buruh harian ditambah dengan wabah Covid 19mengakibatkan Tergugat Rekonvensi berpenghasilan tidak tetap;Bahwa Penggugat Rekonvensi tidak berhak mendapatkan mutah dan iddahkarena telah durhaka
76 — 28
Bahwa Penggugat sungguh durhaka dan sangat tega denganTergugat, di saat Tergugat sakit stroke, Penggugat tega meninggalkanTergugat, tidak memperdulikan dan tidak merawat Tergugat, kemudianPenggugat selalu meninggalkan Tergugat, bahkan menggugat ceraiTergugat di Pengadilan Agama Martapura, padahal Tergugat selakusuami sangat membutuhkan semangat, motivasi dan dukungan dariPenggugat, sedangkan Penggugat tidak pernah menjenguk Tergugat,menjauhkan Tergugat dari anakanak Tergugat, dengan demikianPenggugat
termasuk kategori isteri nusyuz (durhaka), sehingga tidakberhak atas nafkah madhiyah, sesuai dengan Pasal 132 KompilasiHukum Islam dalam hal ini Penggugat pergi tanpa sezin Tergugat(suami) menggugat cerai bukan di tempat kediaman bersama diMarabahan, melainkan di Pengadilan Agama Martapura berdasarkandomisili keluarga Penggugat;5.
Bahwa Tergugat yang berlaku durhaka dan tega terhadapPenggugat dan anakanak, sebab sejak bulan November 2015 sampaibulan Desember 2017, dimabuk asmara dengan perempuan lain, pergipagi pulang malam tanpa memperhatikan anak dan isteri dan yangpaling menyakitkan hati Penggugat, adalah sering ditemukannya tissuemagic (untuk memperkuat ereksi) pada saku celana Tergugat, yangdipakai untuk main dengan wanita lain;HIm. 10 dari 48Putusan 166/Pdt.G/2019/PA.Mrb6.
Bahwa Penggugat meninggalkan Tergugat dengan pindah domisilike Martapura dan mengajukan cerai di Pengadilan Agama Martapura,serta Penggugat tidak menghiraukan Tergugat, pergi tanpa izin suamiHim. 14 dari 48Putusan 166/Pdt.G/2019/PA.Mrbsehingga Penggugat dikategorikan sebagai isteri nusyuz (durhaka),karena itu tidak berhak atas nafkah madhiyah;5. Bahwa Tergugat hanya mampu memberikan nafkah anak minimalsejumlah Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk 2 orang anak;6.
Bahwa Tergugat menolak untuk memberikan nafkah madhiyahkepada Penggugat karena Tergugat sejak pisah, tetap memberikannafkah kepada Penggugat dengan cara menyerahkan ATM gaji Tergugatkepada anaknya yang pertama yang bernama Shafa Luthfiana, selain ituPenggugat telah durhaka/nusyuz karena meninggalkan Tergugat dantidak menghiraukan Tergugat saat Tergugat sedang sakit, dengandemikian Tergugat dibebani untuk membuktikan dalilnya tersebut;3.
40 — 4
Menyatakan perbuatan Tergugat adalah anak durhaka ;3.Menyatakan harta kekayaan Penggugat yang berupa dua bidang tanahyaitu sebidang tanah pertanian sesuai dengan petok D Nomor 1682seluas 2358 m? atas nama Rukayati, Sunarto dan sebidang tanahpekarangan seluas 690 m* atas nama Sunarto seuai SPPT No.107 yangkeduanya terletak di Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti,Kabupaten Gresik ; rr eer errr rene eee4.
32 — 8
Tergugat Rekonvensinanti akan membayar uang kontrakan Pemohon Konvensi/TergugatRekonvensi karena tidak mungkin Pemohon Konvensi/TergugatRekonvensi akan tinggal di rumah orang tua PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi serta untuk biaya kehidupan seharihariPemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi;Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak bisa mengabulkanpermintaan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang memintauang mut'ah dan nafkah yang telah lalu) karena TermohonKonvensi/Penggugat Rekonvensi telah durhaka
Tergugat Rekonvensi tidak akan membayar nafkah yang telah terlalaikantersebut, Tergugat Rekonvensi tidak akan memberikannya, karenaPenggugat Rekonvensi durhaka (Nusyuz), Penggugat rekonvensi menolakmenambah keturunan, dan Penggugat rekonvensi mempunyai hubungankhusus dengan lakilaki lain yang Tergugat rekonvensi tidak mengetahuiidentitasnya;2.Nafkah selama iddah Tergugat Rekonvensi menyanggupi membayar Rp1.000.000,00 (satu juta) sebulan, maka untuk 3 (tiga) bulan sejumlah Rp3.000.000,00.
Tergugat Rekonvensi tidak akan memberi muthah karena PenggugatRekonvensi durhaka (Nusyuz), Penggugat rekonvensi menolakmenambah keturunan, dan Penggugat rekonvensi mempunyai hubungankhusus dengan lakilaki lain yang Tergugat rekonvensi tidak mengetahuiidentitasnya;4. Tergugat Rekonvensi tidak keberatan bila Penggugat Rekonvensiditetapbkan sebagai pemegang hak hadanah anak bernamaAnak binHendra lahir tanggal 13 Juli 2008;5.
(nusyuz),Pernggugat Rekonvensi mebantah dan menyatakan Penggugat rekonvensisebagai isteri tidak durhaka (nusyuz) kepada Tergugat Rekonvensi sebagaisuaminya.Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangantentang bukti surat dan saksi kedua belah pihak yang berperkara, tidakHalaman 39 dari 48 Halaman Putusan Nomor 0143/Pdt.G/2018/PA.Pdgditemukan fakta yang menjelaskan nusydznya Penggugat Rekonvensi,maka gugatan rekonvensinya dapat dipertimbangakan lebih lanjut, Sesuaidengan ketentuan pasal
MutahMenimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi mengenalmutah berupa uang Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah), Tergugat Rekonvensimenyatakan tidak akan memberi muthah karena Penggugat Rekonvensidurhaka (Nusyuz), Pernggugat Rekonvensi mebantah dan menyatakanPenggugat rekonvensi sebagai isteri tidak durhaka (nusyuz) kepada TergugatRekonvensi sebagai suaminya, tidak terdapat titik temu anatara kedua belahpihak;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidanganterhadap bukti surat dan saksi kedua
17 — 2
hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPemohon atau Termohon yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga tidak harmonis, hal iniHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 472/Pdt.G/2019/PA MtpHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 472/Pdt.G/2019/PA MtpHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 472/Pdt.G/2019/PA Mtpdikarenakan hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukanapakah Pemohon sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengantidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai Ssuami dengan baik danbenar, atau apakah Termohon sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka)terhadap suami dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagaiisteri, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajibanterhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkara perceraian dan dalamperkara a quo diperoleh faktafakta yang tetap dalam persidangan bahwaTermohon sebagai isteri sah dari Pemohon telah terbukti melakukanperselingkuhan
atau hubungan asmara dengan seorang pria idaman lain (PIL)yang bernama PADLAN, dan kemudian setelah Pemohon menjatuhkan talakterhadap Termohon, Termohon memperkuat dugaan ataupun indikasi terjadinyaperselingkuhan sebelum Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggaldengan fakta bahwa saat ini Termohon telah menikah dengan pria idamantersebut, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Termohon memenuhiunsurunsur melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) kepada suami dalamperkara a quo adalah Pemohon, sehingga
143 — 19
Hal itu sudahbisa membuktikan bahwa Tergugat masih mempunyai pekerjaan dan masihmemberikan nafkah wajib ; Menimbang, bahwa apabila seorang isteri dengan meninggakkan kewajibansebagai seorang isteri dapat dinyatakan sebagai isteri yang nusyuz ( durhaka) dan tidakberhak mendapatkan nafkah wajib dari suaminya , sebagaimana ketentuan Pasal 84Kompilasi Hukum Islam : (1) Isteri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajibankewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kecuali dengan
terhadap isterinya tersebut padapasal 80 ayat (4) huruf a ( nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi ieteri ) dan b( biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri dan anak) tidak berlaku kecuali halhal untuk kepentingan anaknya. ; Selain itu dalil dari kitab Fathul Muin halaman 214, yang diambil alihsebagai pertimbangan Majelis Hakim, artinya : Keluarnya ister tanpa kerelaan suamiwalau untuk ziarah kepada orang soleh atau menjenguk selain mahram atau ke Majelisdakir, adalah durhaka
55 — 6
masingmasing bernama:1) ANAK PERTAMA, lakilaki, umur 4 tahun (17 Oktober 2012);2) ANAK KEDUA, perempuan, umur 2 tahun (03 Maret 2014);Bahwa Pemohon bersama Termohon telah membina rumah tangga denganrukun dan harmonis selama 2 tahun, namun kemudian pada tahun 2012mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh:1) Termohon sering berkatakata kasar kepada Pemohon;2) Termohon sering melalaikan tanggung jawab Termohon sebagai istri;3) Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami;4) Termohon durhaka
Putusan No. 0221/Pdt.G/2016/PA.Bsk.1) Termohon sering berkatakata kasar kepada Pemohon;2) Termohon sering melalaikan tanggung jawab Termohon sebagai istri;3) Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami;4) Termohon durhaka kepada Pemohon sebagai suami;5) Keluarga Termohon terlalu ikut campur dalam urusan rumah tanggaPemohon dengan Termohon;Bahwa puncak dari ketidak harmonisan tersebut terjadi pada tanggal 04Juli 2015 disebabkan antara Pemohon dengan Termohon. terjadiperselisihan dan pertengkaran
16 — 10
Istri dapat dianggap nusyuz(durhaka/membangkang) apabila tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Istri, Kecuali dengan alasanalasan yang sah;6. Bahwa Pemohon menganggap Termohon telah mnjadi isteri yang Nusyuz(durhaka/membangkang), karena secara hukum, Termohon tidakmembantah sediikit pun dalil alasan yang Pemohon ajukan, dan sebaliknyaTermohon membenarkan hal tersebut;7.
mendamaikan hubungan rumah tangga Pemohon denganTermohon, namun usaha yang dilakukan oleh saksi tidak berhasil, dankemudian dari itu sudah sepatutnya majelis hakim memutuskan perkaraperceraian ini sebagaimana pasal 121 Kompilasi Hukum Islam, bahwaperdamaian akhirnya yang dilakukan oleh pihak keluarga sudah tidakberhasil maka dari itu hakim yang menjalankan perkara untuk memutusperkara perceraian yang di ajukan;Bahwa kesimpulan dari hasil sidang dapat dinyatakan bahwa Termohonadalah isteri yang durhaka
yang durhaka sebagaimana dengan keterangan para saksisaksi diatas;Demikianlah Konklusi ini yang Pemohon sampaikan, mohon kiranya MajelisHakim mengambil keputusan yang seadiladilnya;Bahwa Termohon telah pula menyampaikan kesimpulan secara tertulistertanggal 13 Oktober 2020 pada pokoknya sebagai berikut ;Bahwa Termohon menolak seluruh dalildalil dan alasan Pemohondalam permohonannya kecuali ada halhal yang di akui secara tegaskebenarannya di bawah ini:1.
50 — 23
Adapun bukti tertulis dan parasaksi Penggugat dan Tergugat Rekonvensi sama dengan bukti tertulis dan parasaksi dalam Konvensi, sehingga apa yang telah dipertimbangkan dalamkonvensi tidak akan dipertimbangkan lagi dalam rekonvensi ini;Menimbang, bahwa sebelum mengurai tuntutan Penggugat Rekonpensi,terlebin dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah PenggugatRekonpensi selaku istri telah berbuat nusyuz (durhaka) atau tidak terhadapTergugat Rekonpensi selaku suami, sebagaimana yang didalilkan
Hal ini penting karena syarat seorang istri memperolehsejumlah hakhaknya dari seorang suami termasuk nafkah lampau dan nafkahiddah adalah tidak berbuat nusyuz terhadap suami, sebagaimana telah diaturdalam pasal 80 ayat (5) dan (7) pasal 84 ayat (1), (2), (8) dan (4) pasal 149huruf b dan pasal 152 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa Tergugat Rekonpensi mendalilkan bahwaPenggugat Rekonpensi telah berlaku nusyuz (durhaka) terhadap TergugatHal 25 dari 32 hal ptsNo.211
keterangan para saksi TergugatRekonpensi dan para saksi Penggugat Rekonpensi, maka dapat disimpulkanbahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi tidak pernah tinggalbersama dalam satu rumah layaknya suami istri, akibatnya kewajibankewajiban utama Penggugat Rekonpensi sebagai istri tidak dapat dilaksanakan;Hal 27 dari 32 hal ptsNo.211/Pdt.G/2017/PA.Ab..Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka MajelisHakim berpendapat bahwa Penggugat Rekonpensi telah melakukan perbuatannusyuz (durhaka
) terhadap Tergugat Rekonpensi sebagai suaminya karenaPenggugat Rekonpensi tidak melaksanakan kewajibankewajiban utamanyayakni berbakti lahir dan batin kepada suami dalam batasbatas yang dibenarkanoleh hukum Islam kecuali dengan alasan yang sah pasal 84 ayat (1) InpresNomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakimberkesipulan Penggugat Rekonpensi telah melakukan suatu perbuatan nusyuz(durhaka) kepda Tergugat Rekonpensi (Suami), oleh
20 — 14
Majelis Hakim merujuk 2 (dua) Yurisprudensi MARI yang mengaturmengenai kewajiban suami membayar nafkah iddah kepada mantan isterinyasekalipun perceraian terjadi karena talak bain sugrah serta diperoleh faktafakta yang tetap di dalam persidangan bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim merujuk kepada YurisprudensiMARI
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahHal. 16 dari 28 Hal.
Putusan No.223/Pdt.G/2021/PA.PlhTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang menyatakanwalaupun dalam perkara perceraian hakim tidak perlu melihat
11 — 9
Bahwa dalam suatu perkawinan seorang istri adalah pendamping hidup dari suamibaik dalam suka maupun dalam duka, apabila seorang istri meninggalkan suami(nusyuz) tanpa suatu sebab ataupun alasan yang mendasar, maka menurut hukumIslam istri tersebut termasuk seorang istri yang durhaka dan haram masuk surgaserta patut dicerai.8.
Bahwa dikarenakan Termohon sudah meninggalkan rumah kediaman/Termohontelah menjadi istri yang durhaka (nusyuz), maka Pemohon dengan ini memilihuntuk mentalaq Termohon, karena perkawinan Pemohon dengan Termohon tidakdapat dipersatukan lagi untuk hidup bersama dalam rumah tangga (vide: pasal 19PP No. 9/1975) sudah terpenuhi).Maka berdasarkan halhal tersebut diatas, dengan init Pemohon mohon kepada MajelisHakim yang memeriksa dan mengadili permohonan cerai talaq ini memberikan putusansebagai berikut
14 — 5
Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi hanyatinggal bersamasama lebih kurang 2 bulan lamanya, dan selama kurun waktutersebut Tergugat Rekonvensi sudah memberikan nafkah sesuai kemampuan,Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai petani sawah dan berdagang accesorisbahkan meminjam uang Rp. 5.000.000 untuk modal usaha dan modal tersebutkini dipegang oleh Penggugat Rekonvensi, yang kemudian pergi tanpa izinmeninggalkan Tergugat Rekonvensi dan tindakan tersebut menunjukkanPenggugat Rekonvensi telah nusyuz (durhaka
Kewajiban suami terhadap istri tersebut berlaku semenjak adanyatamkin sempurna dari istri dan gugur apabila nyatanyata istri telah nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan penegasan dalam kitab fikin yangmenerangkan bahwa seorang istri dapat dikategorikan sebagai nusyuz(durhaka) apabila menolak atau tidak mau seketiduran dengan suaminya ataupergi meninggalkan rumah tanpa seizin Suaminya;Menimbang, bahwa berdasarkan dalil bantahan Tergugat Rekonvensiyang dikuatkan dengan saksisaksinya bahwa Penggugat Rekonvensi
meninggalkanTergugat Rekonvensi di rumah kediaman bersama namun kepergiannyatidaklah murni atas kehendak memperturutkan nafsu semata, akan tetapi lebihpada kondisi beban psikologis yang dialami Penggugat Rekonvensi yang seringberselisin dan bertengkar dengan Tergugat Rekonvensi lalu diperoburuk denganhubungan yang tidak harmonis dengan orang tua Tergugat Rekonvensi, olehkarenanya menurut Majelis tindakan Penggugat Rekonvensi sebagaimanatersebut di atas belum dapat dikategorikan sebagai sikap nusyuz (durhaka