Ditemukan 5359 data
70 — 23
Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti yang menjadi sandaranadalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakandan akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yangtelah terjadi. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnya yangpasti / harus terjadi.c. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan (dolus eventualis) / kesengajaan bersyarat.
164 — 98
Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalahkesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu itu betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuandari si Pelaku/petindak (Terdakwa). Bahwa yang dimaksud Menyalahgunakan kekuasaantersebut ada hubungan dengan jabatan dari siPelaku/Terdakwa yang oberarti perobuatan Terdakwabertentangan dengan tugas dan kewajibannya.
27 — 10
kejadian perkara dalam Surat Dakwaan PenuntutUmum yang mencantumkan kejadian perkara pada tanggal 23 Agustus 2015 hinggaNopember 2015, dari hal tersebut nyatalah bahwa Saksi KORBAN masih merupakananak, sebagaimana diatur dalam Undangundang No.35 tahun 2014 Pasal 1 butir ke 1yaitu Anak adalah seseorang yang belum berusia delapan belas tahun, termasuk anakyang masih dalam kandungan;Menimbang, bahwa perihal kesengajaan dari perbuatan yang Terdakwa lakukanterhadap Saksi KORBAN, tentulah masuk dalam gradasi
255 — 162
Dalamdoktrin hukum pidana dikenal adanya 3 (tiga) bentuk/gradasi kesengajaan,yaitu: 1. Sengaja dengan maksud, 2. Sengaja dengan keinsyafankepastian, dan 3.
153 — 103
;Bahwa ahli berpendapat tentang keabsahan sebuah akta kuasa otentiktersebut itu diatur didalam pasal 1868 kitab undang undang Hukum Perdatatentang yang disebut dengan akta otentik harus dibuat bentuknya dan dibuatoleh si pejabat umum artinya dia kumulatif bentuknya sesuai dengan pasal38 undang undang jabatan notaris dan dibuat oleh pejabat umum adalahpejabat umum dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai notaris, terkaitmengenai gradasi apakah akta itu otentik atau akta dibawah tangan itusudah diatur
DONI BOY FAISAL PANJAITAN, S.H.
Terdakwa:
DARMAWAN bin MURSAN alias ALEX
127 — 112
Terdakwa, harusdilakukan dengan sangat selektif, di mana pidana mati dijatuhkan adalahterutama terhadap Terdakwa dalam kasuskasus luar biasa, di mana kasuskasus tersebut menimbulkan efek yang luas, atau membahayakan ataumerugikan bagi masyarakat umum atau bagi banyak orang, misalnya terhadaporangorang yang terlibat dalam jaringan perdagangan atau peredaran gelapNarkotika atau obatobatan terlarang dalam skala besar, atau terhadap pelakuterorisme, para koruptor, para pelaku illegal logging dalam gradasi
214 — 249
Bahwa pelaku yang melakukan suatutindakan dengan sengaja adalah menghendakiterjadinya perbuatan tersebut dan menginsyafitindakan beserta akibat yang terjadi daritindakannya itu.Katakata Dengan maksud adalah merupakanpengganti kata dengan sengaja yaitu merupakansalah satu bentuk kesalahan dari si Pelaku.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasukdalam tingkatan (gradasi) yang pertama yaitusiPelaku/T erdakwa itu sudah mempunyainiat/maksud atau tujuan untuk melakukanperbuatan beserta akibatnya.Karena
1.I MADE DHAMA, SH
2.MAYANG TARI,SH
Terdakwa:
ASRAL Bin H. MUHAMAD SHOLEH.
265 — 152
keterangan palsu dalam akta otentik, jika yang dimaksudadalah bersamasama datang untuk menjelaskan perbuatan hukum yangdilakukan dihadapan notaris, dan ingin mengetahui sejauh manakesengajaan itu dilakukan kemudian ada pertanyaan lagi bagaimana bunyidaripada teori kesengajaan itu adalah dua hal yang berbeda, bunyi teori darikesengajaan adalah perbuatan pelaku sebelumnya sudah mengetahui danmenghendaki perbuatannya itu bertentangan dengan hukum pidana itupengertian dari kesengajaan tetapi melihat dari gradasi
161 — 114
Gradasi Kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalah Kesengajaansebagai maksud yaitu kesengajaan dengan maksud berarti terjadinya suatuHal 55 dari 60 hal Put Nomor: 76K/PM IIO8/AD/IV/2015Menimbangtindakan atau akibat adalah betulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan dari Si Pelaku/Petindak.
99 — 58
Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga, diantaranya adalah kesengajaanMenimbangMenimbang54sebagai maksud (Ogmark) yang berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu itubetulbetul sebagai hasil/perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari sipelaku/Terdakwa.Yang dimaksud dengan melawan hukum, berarti si petindak telah melakukantindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingansubyektif seseorang yang dilindungi oleh Undangundang (dalam hal ini hukum positifIndonesia
83 — 57 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 1539 K/PID.SUS/2015harus berniat untuk melakukan perbuatan itu dan ia harus tahu apa yangdilakukannya;Menurut Doktrin dan praktek peradilan, kKesengajaan dikenal dengan3 (tiga) gradasi, yaitu :1. Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk);2. Kesengajaan dengan kesadaran kepastian (opzet met bewustheid vanzekeheid of noodzakelijkheid);3.
Si pelaku harus berniatuntuk melakukan perbuatan itu dan ia harus tahu apa yang dilakukannya;Menurut Doktrin dan praktek peradilan, kesengajaan dikenal dengan 3(tiga) gradasi, yaitu :1. Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk);2. Kesengajaan dengan kesadaran kepastian (opzet met bewustheid vanzekeheid of noodzakelijkheid);3.
406 — 179
Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranyaadalah kesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu itu betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/petindak (Terdakwa). Yang dimaksud dengan melawan hukum menurutasas HR tanggal 31 Desember 1919 tentang pasal 1364 BWmengenai pengertian Tindakan yang tidak sesuai denganhukum berintikan:a. Merusak hak subyektif seseorang menurut UU.b.
Dengan sengaja memakai suratpalsu) atau yang. dipalsukanseolaholah isinya benar dan tidakdipalsu .Menimbang :Bahwa mengenai unsur ketiga, Majelis Hakim tidaksependapat dengan uraian pembuktian yang dikemukakanOditur Militer dalam tuntutannya, oleh karenanya MajelisHakim akan membuktikan sendiri unsur tersebut sebagaimanadiuraikan dibawah ini.Menurut M.V.T yang dimaksud dengan sengaja(kesengajaan) adalah Menghendaki dan menginsyafiterjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi
Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwaitu termasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama,kedua atau ketiga, maka harus diketahui terlebih dahuluapakah memang si Pelaku/Terdakwa itu sudahmempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukanperbuatan beserta akibatnya yang dalam hal ini pemalsuansurat.
Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh siPelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan (gradasi)yang ketiga, yaitu suatu kesengajaan sebagai tujuan untukmencapai sesuatu).Dalam hal ini perbuatan yang dilakukan oleh pelakubisa saja memakai surat yang tidak benar/palsu, ataumemalsukan surat yang sudah ada sebelumnya dengancara merubah, menambah atau mengurangi isi yang adadidalamnya.
GAGAN HERTAWAN, S.H.
Terdakwa:
DEDEH ROSMIATI
64 — 50
Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalahkesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinya suatu tindakanatau akibat tertentu itu betulbetul sebagai perwujudan dari maksudatau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/petindak (Terdakwa).Bahwa yang dimaksud Menyalahgunakan kekuasaan tersebut adahubungan dengan jabatan dari si Pelaku/Terdakwa yang berarti perbuatanTerdakwa bertentangan dengan tugas dan kewajibannya.
83 — 25
Gradasi Ancaman pidana yang didakwakan, disusun dari yangterberat ke dakwaan dengan ancaman pidana yang lebihringan ;dan bilamana ke 2 syarat diatas, dihubungkan dengan susunandakwaan pada alternatif kesatu, diperoleh fakta bahwa pasal 2ayat (1) UU No.31 tahun 1999 dan pasal 3 UU No.31 tahun 1999,pada dasarnya merupakan ketentuan yang mengatur' mengenaitindak pidana korupsi yang saling mengecualikan dalam halsubyek tindak pidana, dimana pasal 2 ayat (1) UU No.31 tahun1999, perbuatan melawan hukum
611 — 427
antaraperbuatan pidana dengan pertanggungjawaban pidana ataukesalahan, karena perbuatan pidana termasuk perbuatan melawanhukum berada dalam lapangan lahir yang digunakan dengan ilmupengetahuan objektif yang dibantu dengan ilmuilmu objektif,sedangkan pertanggungjawaban pidana atau kesalahan beradadalam lapangan bathin yang dilakukan dengan ilmu subjektif.Adapun perbuatan yang termasuk kesalahan adalah perbuatantersebut dilakukan oleh pelaku dengan sikap batin kesengajaanatau kealpaan (masingmasing memiliki gradasi
BENY HARKAT ,SH,SE.MH
Terdakwa:
TITI KUSWATI binti .alm.MADORI
307 — 370
Terhadap haltersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya, apabila unsurkesengajaan tidak terbukti maka gradasi nilai kesalahannya menjadi berkurangsehingga dapat meringankan hukuman Terdakwa.
1.EMAN SULAEMAN, SH.,MH
2.RABANI. HALAWA, SH.,MH
3.RAHMAD ISNAINI, SH.,MH
4.YANTI KRISTIANA, SH.
5.ENDAH DWI HASTUTI, SH.
Terdakwa:
MUHAMAD SIDIK Bin ABDUL HAMID
138 — 85
Barito Utara TA.2016 adalah Agregat kasar 35,23,12 cm berupa batu pecahsebanyak 60 %, agregat halus 0,51 cm sebanyak 10 %, sertaSirtu sebesar 30 % (Gradasi harus memenuhi Spesifikasi) dalam 1Ms3.;Bahwa pada saat Perencanaan awal tidak ada item pekerjaanpembuatan jembatan darurat / goronggorong darurat terkaitdengan hasil perencanaan Saksi selaku Direktur CV.
Barut;Halaman 159 dari 423 Putusan Nomor 22/Pid.SusTPK/2019/PN PIkBahwa sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Umum Bina MargaRevisi Ill Tahun 2010 bahwa pengujian lapis pondasi Agregat kelasB seharusnya dilakukan setiap 1000 M* penghamparan, yangpaling sedikit harus meliputi tidak kurang dari 5 pengujian indeksplastisitas, 5 pengujian gradasi partikel dan 1 penentuankepadatan kering maksimum menggunakan SNI0317431989,Metode D pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktusebagaimana diperintahkan
penghamparan yang masingmasing meliputi pengujian 5(lima) indeks plastisitas, 5 (lima) pengujian gradasi partikel dan 1(satu) penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI1743 : 2008 metode D, serta pengujian CBR sebagaimana diaturdalam Spesifikasi Tekhnis Umum Bina Marga 2010 (Revisi 3) padaDivisi V pekerjaan perkerasan berbutir dan perkerasan beton seksi5.1.3 (4) sebagaimana tertuang didalam Rencana Kerja dan SyaratSyarat (RKS) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandengan Surat
Spesifikasi Bahan yang akanHalaman 329 dari 423 Putusan Nomor 22/Pid.SusTPK/2019/PN PlIkdipasang secara khusus sesuai yang tertuang di dalam kontrak yaituSpesifikasi untuk lapis pondasi Agregat Kelas B harus memiliki nilaiCBR minimum 60 % dan abrasi maksimum 40% dan saksi SAYUDI,SE tidak memerintahkan Terdakwa MUHAMAD SIDIK dan Saksi HARTNATALIS melakukan pengendalian mutu bahan minimal 5 (lima) kalisampel untuk per 1000 meter kubik bahan yang diproduksi meliputipengujian indeks plastisitas, pengujian gradasi
ERWAN SUWARNA, SH.MH
Terdakwa:
SYAIFUL A. MAKSUM, ST.MT
81 — 31
, namun pernah dilakukanpemeriksaan oleh BPK Perwakilan Gorontalo dan BPKP PerwakilanGorontalo dengan penjelasan sebagai berikut: Maksud dan Tujuan Pemeriksaan BPK Perwakilan Gorontalo yang sayaketahui adalah pemeriksaan rutin secara umum terhadap pelaksanaanDAK Tambahan Usulan Daerah Bidang Infrastruktur Jalan dengan hasilpemeriksaan terdapat kekurangan volume 1,39 M3 sejumlahRp3.054.896,13 (pekerjaan beton mutu sedang) dan tidak sesualspesifikasi teknis (Pekerjaan uji butiran pecah LPA A, Uji Gradasi
LPA A,Uji butiran pecah LPA B, uji gradasi LPA B ) sejumlah Rp11.003.493,29dengan total jumlah Rp14.058.389,42 pada posisi pelaksanaanpekerjaan 47,71 % per tanggal 31 Desember 2015;* Tujuan Evaluasi dari BPKP Perwakilan Gorontalo adalah Evaluasi DAKTambahan Usulan Daerah T.A 2015 untuk memberikan hasil evaluasikepada Menteri Keuangan sebagai bahan pertimbangan dalamperbaikan kebijakan pengalokasian DAK Fisik tahun berikutnya danterhadap pekerjaan Jalan Rambutan dilakukan pengukuran dari TimBPKP
86 — 28
Kleurloos begrip, kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu, yaitudalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana) tertentu cukuplahjika (hanya) menghendaki tindakannya.3 Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalah kesengajaansebagai maksud yang berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu itubetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dani siPelaku/petindak (Terdakwa).Bahwa berdasarkan keteranganketerangan para Saksi dibawahsumpah
474 — 151
antaraperbuatan pidana dengan pertanggungjawaban pidana ataukesalahan, karena perbuatan pidana termasuk perbuatan melawanhukum berada dalam lapangan lahir yang digunakan dengan ilmupengetahuan objektif yang dibantu dengan ilmuilmu objektif,sedangkan pertanggungjawaban pidana atau kesalahan beradadalam lapangan bathin yang dilakukan dengan ilmu subjektif.Adapun perbuatan yang termasuk kesalahan adalah perbuatantersebut dilakukan oleh pelaku dengan sikap batin kesengajaanatau kealpaan (masingmasing memiliki gradasi