belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih daru aldlarar muqoddam

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalth, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih daru aldlarar muqoddam

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih daru aldlarar muqoddam

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalith, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagqarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalth, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalith, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagqarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatHalaman 9 dari 13 halaman PutusanNo 723/Pdt.G/2019/PA.Smpdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalth, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

Menetapkan menurut hukum perubahan nama Pemohon dalam Akta Kelahiran anak pertama pemohon yang bernama Achmad Faqih Al Muqoddam Nomor:4776/Ist/2008 yang dikeluarkan oleh Kepala KantorCatatan Sipil Kabupaten karangasem pada tanggal 24September 2017dan Akta Kelahiran anak kedua Pemohon yang bernama Faiqotul Kaisiyah Az-Zahroh Nomor:26664/Ist/2012 yang dikeluarkan oleh Kepala KantorCatatan Sipil Kabupaten karangasem pada tanggal 25Mei 2012yang semula dicatat bernama KHOLIFAH seharusnya bernama NUR KHOLIFAH

Muqoddam) di depan sidang Pengadilan Agama Kebumen;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kebumen untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalith, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figin dafu aldlarar muqoddam

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

u aldlarar muqoddam ala jalb almashalth, bahwa menghindari suatu Kemadaratan harus lebih dikedepankandan diutamakan dari pada meraih suatu kemaslahatan;Menimbang, bahwa menurut ajaran luhur agama Islam yang MajelisHakim pahami dari beberapa ayat alQuran atau hadits antara lain dari Surat AlBagarah ayat 229, sedapat mungkin ikatan pernikahan yang suci itu dapatdipertahankan dan dibina secara makruf (baik), akan tetapi manakala ikatanpernikahan yang suci itu mau dilepaskan melalui perceraian hendaklahdilakukan

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam

belah pihak sudah tidak melaksanakan tugas dankewajibannya masingmasing serta kedua belah pihak sudah tidak ada upayauntuk memperjuangkan mempertahankan rumah tangganya, jelas apabilarumah tangga itu tetap dipertahankan akan siasia dan akan menimbulkanmadarat baru bagi kedua belah pihak suamiisteri karena dengan kondisirumah tangga seperti itu kecil kKemungkinan rumah tangga akan dapat dibinadengan sakinah, mawaddah dan rahmah, karenanya sesuai pemahamanMajelis Hakim dari kaidah figih dafu aldlarar muqoddam