Ditemukan 48 data
91 — 35
buktibukti lain, seperti bukti Keputusan Kerapatan Adat Nagari Sunurtanggal 10 Februari 1991 yang diperkuat lagi dengan KeputusanKerapatan Adat Nagari Sunur tanggal 28 April 2013 No.01/KAN/SN/IV2013, yang akan Penggugat buktikan dalam perkara ini nantinya,antara kaum Pengugat dengan SANYUM NURI (alm), tidak adasangkut pautnya sama sekali menurut hukum Adat Minangkabau,sesuku iya, akan tetapi tidak seranji seketurunan, tidak sehartasepusaka, tidak segolok segadai, tidak sehina semalu dan tidakseberat sepikul
93 — 9
Sungai Tarabdan yang dibawa ke Jorong Sijangek itu yaitu turunan Siti Juriah yang bernama Atta(pr/alm) orang tua dari Sauda (pr/alm) yang diberikan harta pusaka oleh turunandari Joriah dan sejak itu akhirnya baik masingmasingnya telah memiliki hartapusaka sendirisendiri dan namaun antara Joriah (pr/alm) dengan Sauda (pr/alm)masih terjalin hubungan kekerabatan menurut Adat Minangkabau ringan tetapsejinjing, berat tetap sepikul termasuk bilamana masingmasingnya menjual ataumenggadaikan hartanya masingmasing
107 — 27
tanah tersebut menurutadat kepada pihak ke II turun temurun makakami pihak II mulai dari sekarang (21 April1952) bernama "Inggap mentjakam" bermamakkepada Pihak I dan langsung menjadi wargasuku Balai Djanggo Negeri Pagaruyung sertaakan memenuhi pepatah minangkabau "Dimaaranting dipatah, disinan air diminum",dimana tanah dipidjak, disana langitdidjunjung, dan dimana negeri dihuni, disanaadat dipakai"Pihak I, menerima Pihak II beserta turunannyamenjadi kemenakan menurut adat, sebagaipepatah berat sepikul
119 — 30
IIdan Tergugat Ill tidak menyangkal adalah benar adanya, akantetapi terkait dengan objek sengketa dalam perkara a quo yangsangat disayangkan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat IIIadalah tidak jelasnya pembagian yang dimintakan oleh ParaPenggugat dalam gugatan a quo dan dalam permintaanpembagiannya tidak sesesuai dengan porsi kedudukan ahli warislakilaki dan perempuan, dimana lakilaki dan perempuanHalaman 43 dari 98 putusan Nomor 199/Pdt.G/2021/PA.Smnmendapat 2 berbanding 1 atau segendong sepikul
116 — 41
Sungai Tarab dan yang dibawa ke Jorong Sijangek itu yaitu turunanSiti Juriah yang bernama Atta (perempuan dan telah almarhum), orangtua dari Sauda yang diberikan harta pusaka oleh turunan dari Joriah, dansejak itu akhirnya baik masingmasingnya telah memiliki harta pusakasendirisendiri, namun antara Joriah dengan Sauda masih terjalinhubungan kekerabatan menurut Adat Minangkabau ringan tetapsejinjing, berat tetap sepikul termasuk bilamana masingmasingnyamenjual atau menggadaikan hartanya masingmasing
103 — 18
saksi, cucu dari Muh Tasrip yang saksi tahu hanyaSubandi, Subino, Siti Suparmi, Siti Supariyem karena satu kampung;Bahwa Muh Tasrip waktu masih hidup ikut Kumaidi ;Bahwa Saksi tidak tahu, cucu dari Muh Tasrip ada yang ikut apa tidakdengan Muh Tasrip ;Bahwa Saksi tidak tahu setelah Muh Tasrip meninggal, kemudian tanahpeninggalannya di wariskan kepada siapa ;Bahwa setahu saksi di Desa kalau pembagian harta warisan antara lakilaki dan perempuan bagiannya lakilaki 1 (satu), perempuan '% nya(segendong sepikul
134 — 54
gudang pakan ternak disebelahselatannya punya Pak Kaskan;Bahwa saksi tetangga pematang dan satu wilayah, kirakira lima tambakdari tambak Pak Kaskan, pojokan punya bapak saksi lalu urut ke utaralalu tambaknya Pak Kaskan;Bahwa kalau bentuk tambaknya Pak Kaskan saksi tahu ada dua bidangdan kalau bahasa petani yaitu dua Geduk;Bahwa Pak Kaskan pernah cerita dua bidang tanahnya sebalah baratpunya Pak Kaskan dan sebelah timur milik saudaranya yaitu lbu Ayuni;Bahwa dalam luasnnya pembagian dalam agama sepikul
- Tentang : Pengujian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Sebagai contoh, apabila kembali kepadakompilasi hukum Islam atau hukum adat Jawa maka lakilaki dapat sepikul,sedangkan perempuan dapat segendongan, atau dibagi dua hartanya. Padasaat itu, suami mempunyai hak milik atas tanah dan rumah, yangsebelumnya merupakan harta bersama.