Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, ahli memberikan penanganan medis yaitu konseling tentang Adiksi dan psikotherapi supportif(dukungan), ahli tidak memberikan therapi berupa obat karena masih dalam prosespemeriksaan Bahwa terhadap seseorang pengguna atau ketergantungan penyakit otak kronis yangkambuhkambuhan, untuk sembuh memerlukan penanganan yang berkelanjutandengan dengan rentang waktu antara 3 (tiga) bulan sampai 6 (enam) bulan, namunsifatnya sangat individual dan holistik

Jumattanggal 06 Nopember 2015 pada saat dilakukan audit oleh Pihak PerusahaanPD.INDOSAR dan perbuatan terdakwa dan Terdakwa 2 dilakukan di KomplekBIZZ PARK Blok B3 No.8 Kel.Cibaduyut Kec.Bojongloa Kidul Kota Bandung ;Bahwa terdakwa melakukan perbuatan tersebut sejak bulan Juni 2015 sampaidengan bulan Oktober 2015 dan Perusahaan PD.INDOSAR adalah perusahaandalam bidang Penjualan SEMI PARMASI/MEDICAL PLESTER seperti yangtidak di konsumsi terdiri dari Merk Koyo Cabe, Oke Plast, Takahi Hangat,master aroma therapi

2015 pada saat dilakukanaudit oleh Pihak Perusahaan PD.INDOSAR dan perbuatan terdakwa danterdakwa 1 dilakukan di Komplek BIZZ PARK Blok B3 No.8 Kel.CibaduyutKec.Bojongloa Kidul Kota Bandung ;Bahwa terdakwa melakukan perbuatan bersama sama dengan terdakwa tersebutsejak Bulan Juni 2015 sampai dengan Bulan Oktober 2015 dan PerusahaanPD.INDOSAR bergerak dalam bidang Penjualan SEMI PARMASI/MEDICALPLESTER seperti yang tidak di konsumsi terdiri dari Merk Koyo Cabe, OkePlast, Takahi Hangar, master aroma therapi

tanggal06 Nopember 2015 pada saat dilakukan audit oleh Pihak PerusahaanPD.INDOSAR dan perbuatan terdakwa dan Terdakwa 2 dilakukan di KomplekBIZZ PARK Blok B3 No.8 Kel.Cibaduyut Kec.Bojongloa Kidul Kota Bandung ; Bahwa para terdakwa melakukan perbuatan tersebut sejak bulan Juni 2015 sampaidengan bulan Oktober 2015 dan Perusahaan PD.INDOSAR adalah perusahaandalam bidang Penjualan SEMI PARMASI/MEDICAL PLESTER seperti yangtidak di konsumsi terdiri dari Merk Koyo Cabe, Oke Plast, Takahi Hangat, masteraroma therapi

alasan pemaaf, oleh karena itu majelis hakim berkesimpulan bahwaperbuatan yang dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggungjawab,maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakanterhadap diri terdakwa dan oleh karena itu harus di jatuhi pidana;Menimbang, bahwa pada saat ini tujuan pemberian pidana kepadaterdakwa yang melakukan pidana, tidak lagi sebagai pembalasan atau nestapa,akan tetapi adalah sebagai therapi

Sus/2019/PN.Rhlmetamfetamina yang terdaftar dalam Golongan nomor urut 61 Lampiran UUNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika);Menimbang, bahwa dari bukti surat tersebut diperoleh fakta bahwaadanya persesuaian pengakuan Terdakwa bahwa Terdakwa terakhirmenggunakan narkotika pada tanggal 10 Juni 2018 didalam RutanBagansiapiapi;Menimbang, bahwa Terdakwa yang dalam keadaan sehat jasmani tidakdalam kondisi menjalani pengobatan atau therapi yang mengharuskanmenggunakan Metamfetamina sebagai sarana pengobatan

mempertanggungjawabkankesalahannya itu;Menimbang, bahwa terhadap dalil pembelaan dari Terdakwa yang padapokoknya menyatakan mohon putusan yang seringanringannya, Hakim menilaibahwa permohonan dimaksud cukup selaras dengan sikap dan perilaku yangditunjukkan dimuka persidangan karena selama pemeriksaan Terdakwa berterusterang dalam memberikan keterangan;Menimbang, bahwa pada saat ini tujuaan pemberian pidana kepadaterdakwa yang melakukan pidana, tidak lagi sebagai pembalasan atau nestapa, akantetapi adalah sebagai therapi

Bahwa saksi hanya memberikan psiko therapi terhadap ketergantungan tersebut,karena pada dasarnya secara medik tidak ada obat khusus untuk penangkal sabu sabu (narkotika).Bahwa setahu saksi pada waktu berobat, terdakwa diantar keluarganya.Bahwa setahu saksi, terdakwa sebagai pemakai sabusabu masih dalam batas wajardan tidak parah, sebab itu masih ada harapan sembuh. Bahwa setau saksi terdakwa tidak mempunyai izin untuk mengkonsumi sabusabutersebu. Bahwa saksi tidak tahu kejadian perkara ini.112.

Penggugat menjadi curiga sebab mahasiswa tersebut pernah ke rumahdan dibawa Tergugat ke kamar pribadi, lalu Penggugat mengingatkankepada tentang hubungannya dengan mahasiswa tersebut, waktu ituTergugat berjanji tidak akan berhubungan lagi karena masih sayangdengan Penggugat, akan tetapi ternyata prilaku Tergugat tidak jugaberubah yakni masih tetap menjalin hubungan;Bahwa, untuk mengobati prilaku Tergugat yang menyimpang (senangterhadap sesama jenis), Penggugat pernah mengajak Tergugat kePsikolog untuk therapi

No. 1884 K/Pid.Sus/2015Bahsun diperoleh diagnosa F 19, rencana Therapi Assesment lanjutan/mendalam Rehabilitasi Rawat Inap.Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas diketahui berawal daripengembangan atas tertangkapnya saksi Reza Yudhistiro Hippy oleh saksiEryo Mohamad, S.H., saksi Ilham Baharudin, Saksi Edi Suryanto dan saksiFitriyanto Sutomo, sedang membawa narkotika berupa narkotika jenisshabu sebanyak 1 (satu) paket plastik kecil.

Putusan No.898/Pid.Sus/2013/PN.Jkt.Ut.12tanggal 1 Juni 2013 dan akibat menggunakan shabu tersebut, sel otaknya sudahdipenuhi oleh zat tersebut sehingga selalu ingin mengulang kembali kenikmatantersebut, dan untuk penyembuhannya harus therapi baik secara fisik maupunmental;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah perbuatan terdakwa dapat memenuhi unsur unsur dari pasal pasal yangdidakwakan oleh Penuntut Umum;Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan telah didakwa oleh PenuntutUmum

dan berdasarkan ketentuan Pasal 193 ayat (1)KUHAPidana, Terdakwa haruslah dijatuhi pidana untuk mempertanggungjawabkankesalahannya itu;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggungjawab, makaterdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadapdiri terdakwa dan oleh karena itu harus di jatuhi pidana;Menimbang, bahwa pada saat ini tujuan pemberian pidana kepadaterdakwa yang melakukan pidana, tidak lagi sebagai pembalasan atau nestapa, akantetapi adalah sebagai therapi

penjatuhan pidana, disamakan atau diterapkan pidana untukpelaku peredaran gelap narkotika jenis sabu sebagaimana amar putusanMajelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar No. 1662/Pid.Sus/2020/PN Mks,yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalamPasal 112 ayat (1) Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoitka.Dan penghukuman / penjatuhan pidana yang paling tepat bagi terdakwasebagaimana rekomendasi (Rencana Therapi

Moewardi Surakarta,meliputi pemeriksaan terhadap Terdakwa meliputi Wawancarafisik dan mental,therapi dan penunjang lainnya dan hasil pemeriksaan terhadap Terdakwa bahwaTerdakwa mengalami ketergantungan terhadap Narkotika jenis Sabu dan bilaTerdakwa tidak mengkonsumsi Narkotika jenis Sabu akibatnya Terdakwa jikaTerdakwa tidak memakai Sabu maka Terdakwa akan merasa lesu atau malas,badan merasa cepat lelah, mudah marah dan emosi yang tidak stabil, sehinggahasil kesimpulan Ahli berdasarkan hasil pemeriksaan

dan berdasarkan ketentuan Pasal 193 ayat (1)KUHAPidana, Terdakwa haruslah dijatuhi pidana untuk mempertanggungjawabkankesalahannya itu;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggungjawab, makaterdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadapdiri terdakwa dan oleh karena itu harus di jatuhi pidana;Menimbang, bahwa pada saat ini tujuan pemberian pidana kepadaterdakwa yang melakukan pidana, tidak lagi sebagai pembalasan atau nestapa, akantetapi adalah sebagai therapi

dokterspesialis Jiwa dan pendidikan terakhir saya dokter spesialis;Bahwa Ahli menjabat sebagai Kepala Instalasi NAPZA di RSJDSoedjarwadi Klaten;Bahwa Ahli melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa pada hariJumat tanggal 18 Mei di ruang NAPZA RSJD Soedjarwadi KlatenBahwa hasil pemeriksaan terhadap Terdakwa adalah merupakanpengguna/pemakai yang termasuk pecandu' karena Terdakwa dalampemakaiannya untuk satu minggu antara 3 kali s/d 4 kali;Bahwa pemeriksaan terhadap Terdakwa meliputi Wawancara fisik danmental, therapi

Termohon sebagai orang Islam dididik dari kecil secara Islam tidakmungkin melakukan halhal seperti yang disampaikan Pemohon,Termohon hanya bermaksud memberikan shock therapi agarPemohon menjelaskan apa yang menyebabkan mendiamkanTermohon (karena kebiasaaan Pemohon apabila ada masalah selaludiam tidak ada komunikasi untuk mencari solusi) itupun TermohonHal. 5 dari 25 Hal. Putusan No.XXXX/Pdt.G/2019/PA.Btm5.lakukan dua kali, dengan sikap tersebut Pemohon akhirnya maubicara;c.

Narkotika Golongan Ill.Dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf (a) UU RI Nomor 35 tahun 2009tentang Narkotika dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan NarkotikaGolongan adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuanpengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam therapi,serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan keteragantungan;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 8 UndangUndangRepublik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengatur :Ayat (1) : Narkotika Golongan

berdasarkan hukum, untuk memerintahkan Penuntut Umumagar menempatkan Terdakwa di tempat menjalani terapi Narkotika, dalam kurunwaktu sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini;Menimbang, bahwa selain halhal yang telah diuraikan di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa kondisi Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) padasaat ini tidak mendukung untuk kepentingan rehabilitasi Terdakwa, ditambah lagiHalaman 16 dari 20 Putusan Nomor 181/Pid.Sus/2021/PN Pmsdengan fasilitas medis yang diperlukan untuk pengobatan dan therapi

Abdomen : nyeri pada perut' bagian atas11luka memar.Diagnosa : Cedera Kepala Sedang, Trauma abdomen danVulnus laceratum dahi kiri Therapi : Jahit 4 padadahi, infus, obat oral. Kesimpulan:Pada pemeriksaan ditemukan luka robek pada dahi kiri sudahdijahit. Luka memar pada perut bagian atas akibatbenturan.7.

Mkes yang pada pokoknya menerangkansebagai berikut :Bahwa Ahli bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.MoewardiSurakarta di Klinik Naza dan Rumatan Metadhon dan Ahli juga bagian dariTeam Assesment Terpadu untuk Jawa Tengah;Bahwa Ahli pernah memeriksa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11Mei 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta di Klinik Nazadan Rumatan Metadhon;Bahwa Penyidik yang membawa Terdakwa ke rumah sakit;Bahwa Pemeriksaan terhadap Terdakwa meliputi Wawancara danmental, therapi

yang pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut : Bahwa Ahli bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakartadi Klinik Naza dan Rumatan Metadhon dan Ahli juga bagian dari TeamAssesment Terpadu untuk Jawa Tengah; Bahwa Ahli pernah memeriksa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 24 Maret2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta di Klinik Naza danRumatan Metadhon; Bahwa Penyidik yang membawa Terdakwa ke rumah sakit; Bahwa Pemeriksaan terhadap Terdakwa meliputi Wawancara fisik danmental, therapi