Ditemukan 57136 data
Terbanding/Tergugat II : SARI SAMBO
Terbanding/Tergugat III : MARKUS KARANGAN
Terbanding/Tergugat I : Ahli waris H.L SAMBO
46 — 16
Bahwa terlepas dari hal tersebut di atas, mengenai uraianPembanding/Penggugat bahwa dalam masyarakat Toraja, HukumAdat Waris sangat erat kaitannya dengan upacara kematian atauyang dikenal dengan istilah RAMBU SOLO, adalah memang benardan tidak dapat dipungkiri, namun kita juga harus tahu bahwaSystem Hukum Kewarisan Adat yang berlaku di Toraja ituberkepastian hukum serta berkepastian hak, dalam arti bahwaketika si Pewaris meninggal dunia yang dalam kalangan MasyarakatToraja telah diupacarakan dan
teradipembagian warisan maka dengan serta merta pula masingmasing ahliwaris telah mengetahui bagiannya dan letaknya dengan pasti dan jelasdan tidak sebagaimana yang diuraikan oleh Pembanding bahwa sampalsekarang obyek sengketa belum terbagi secara pisik.Bahwa selain halhal tersebut di atas, tentang terdapatnya kekaburanobyek sengketa dalam perkara a quo, oleh Pembanding sendiri telahmengakui dan mempertegas bahwa benar obyek sengketa adalah tidakjelas atau kabur, yang oleh Pembanding disebut dengan istilah
Sambomeninggal dunia, yang dalam istilah Hukum Adat Toraja dikenaldengan istilah mellambi, karena hal itu adalah wajib dilakukan.Hal. 34 dari 52 Hal. Put.
Hendrik Januari bin Rohdi
Termohon:
Imas Masitoh binti Sarkim
4 — 1
selama pisah rumah Pemohon tinggal di rumah orangtuaPemohon dan Termohon tinggal dirumah orangtua Termohon; Bahwa keluarga Pemohon dan Termohon telah berusaha untukmenasihati dan mendamaikan kedua belah pihak, akan tetapi tidakberhasil,Menimbang, bahwa berdasarkan kepada fakta tersebut di atas dapatlahditafsirkan bahwa ikatan perkawinan antara pemohon dengan Termohon sudahsangat rapuh dan ikatan bathin yang menjadi unsur terpenting di dalammembina rumah tangga sudah tidak terwujud lagi atau dalam istilah
17 — 1
marriage Breakdown) ;Menimbang, bahwa berdasarkan atas kesimpulan tersebut MajelisHakim berpendapat, bahwa Penggugat dan Tergugat patut dinyatakan sudahtidak mampu untuk menjaga dan memelihara dengan baik keutuhan rumahtangganya dan telah gagal dalam mewujudkan tujuan perkawinansebagaimana diisyarakan Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 danjuga firman Allah dalam Al Quran surat Ar Rum ayat (21), yaituterbentuknya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhahan Yang MahaEsa atau lebih dikenal dengan istilah
9 — 2
Selain itu, pada Tahun 2012, Tergugat di ketahui sering pulaberkunjung ke tempat karaoke bersama dengan para pemandu lagu wanita /wanita penghibur (istilah kekiniannya disebut pula dengan Purel).
11 — 4
Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam yang menyatakan : Antara suami dan istri terusmenerus terjadiperselisinan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga;Menimbang, bahwa istilah perselisihan dan pertengkaran dalamrumah tangga sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
10 — 6
terjadi pertengkaran antara Penggugatdan Tergugat, Tergugat tidak segan melakukan tindak kekerasan sepertimemukul memukul jasmani Penggugat dan selalu berkata kasar kepadaPenggugat dan juga memukul anak Penggugat dengan Tergugat dan Tergugatmeninggalkan Penggugat kemudian telah berpisah tempat tinggal serta yangmeninggalkan tempat kediaman bersama adalah Tergugat sejak tahun 2018sampai sekarang, maka secara formal keterangan saksi dapat dijadikansebagai bukti dalam perkara ini;Menimbang, bahwa istilah
9 — 4
Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam yang menyatakan : Antara suami dan istri terusmenerus terjadiperselisinan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga;Menimbang, bahwa istilah perselisihan dan pertengkaran dalamrumah tangga sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
104 — 22
berdasarkan penjelasan pasal 93 ayat (1), disebutkan bahwa guna menjaminadanya kepastian hukum dan sebagai manifestasi dari asas keadilan, memberikanhak kepada pengguna jasa untuk mengajukan keberatan dan waktu 60 hari dianggapcukup bagi pemohon untuk mengumpulkan data yang diperlukan sebagaimanadisebutkan dalam Penjelasan Pasal 93 Ayat (1) Undangundang Kepabeanan;bahwa berdasarkan Asas Hukum disebutkan bahwa "barang siapa yang mengakumemiliki hak, maka ia harus membuktikannya" atau dikenal dengan istilah
15 — 3
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam di Indonesia Tahun 1991, yang menyatakan bahwa Antara suamiistri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa istilah perselisihan dan pertengkaran dalam rumahtangga sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
10 — 2
Termohon sekarang tidak diketahuikeberadaan alamatnya diwilayah Negara Republik Indonesia (Ghoib) ;Bahwa selama pisah rumah, keluarga kedua belah pihak telah berusahauntuk menasehati Pemohon agar bersabar, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan kepada fakta tersebut di atas dapatlahditafsirkan bahwa ikatan perkawinan antara pemohon dengan Termohon sudahsangat rapuh dan ikatan bathin yang menjadi unsur terpenting di dalammembina rumah tangga sudah tidak terwujud lagi atau dalam istilah
15 — 11
terobukti bahwa Termohontelah pergi meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa seizin dansepengetahuan Pemohon serta tanpa alasan yang sah dan tidak pernahkembali lagi hingga kini sudah berlangsung lebih dari satu tahun lamanya;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian,menunjukan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon tersebutsudah retak dan sudah sangat rapuh serta ikatan bathin yang menjadi unsurterpenting di dalam membina rumah tangga sudah tidak terwujud lagi ataudalam istilah
22 — 13
Menimbang, bahwa istilah perselisihan dan pertengkaran dalam rumahtangga sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) KHI, adalahmengandung makna abstrak yang substansinya adalah ketidakrukunan atauketidakharmonisan antara suamiistri dalam rumah tangga.
15 — 10
Penetapan keabsahan pernikahan ini untuk selanjutnyamenurut hukum dapat dipergunakan Pemohon dan Termohon untukmemperoleh hakhak keperdataannya sebagai warga Negara RepublikIndonesia;Menimbang, bahwa pernikahan yang dilakukan oleh Pemohon initergolong pernikahan dibawah tangan, istilah yang tidak dikenal dalamUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, namunternyata pernikahan tersebut tidak kosong dari rukunrukun dan syaratsyarat pernikahan sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama dantelah
22 — 14
awal tahun 2017 sampai sekarang sudah lebih kurang 6bulan; Bahwa, Pemohon sudah menunjukkan tekad yang kuat untukmenceraikan Termohon; Bahwa, antara Pemohon dengan Termohon sudah diupayakan untukrukun kembali, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan kepada faktafakta tersebut dapatlahditafsirkan bahwa ikatan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon sudahsangat rapuh dan ikatan bathin yang menjadi unsur terpenting di dalammembina rumah tangga sudah tidak terwujud lagi atau dalam istilah
12 — 7
perkara perceraian iniadalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan harmonis yangberakibat seringnya terjadi perselisinan dan pertengkaran secara teruS menerushingga sulit dirukunkan lagi, penyebabnya sebagaimana terurai sistematis didalam posita gugatan Penggugat pada bagian duduk perkara;Menimbang bahwa, tibalah saatnya Majelis Hakim menilai danmempertimbangkan alat bukti yang diajukan Penggugat sebagai berikut:Menimbang bahwa, alat bukti surat dalam praktik lazim juga disebutdengan istilah
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
Tergugat:
1.Aruji
2.Leni
25 — 5
dengan Tergugat dan Tergugat II;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan lebih lanjut, HakimTunggal perlu mempertimbangkan mengenai formulasi surat gugatan yangdiajukan Penggugat oleh karena surat gugatan adalah dasar dari pemeriksaanperkara perdata;Menimbang, bahwa suatu surat gugatan harus memenuhi syarat formilyang di antaranya harus memuat fundamentum petendi dan petitum gugatan;Fundamentum petendi merupakan dasar gugatan atau dasar tuntutan atau yangdalam praktek peradilan dikenal dengan istilah
MOHAMAD JAELANI
49 — 9
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangandiatas yang mengacu pada UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan danUU Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Hakim berpendapat bahwaanak Pemohon bernama Delaney Wijayanti tergolong belum dewasasehingga belum cakap melakukan perbuatan hukum ;Menimbang, bahwa mengenai masalah perwalian yang diajukan olehorang tua kandung terhadap anaknya, Hakim sebelumnya akan meluruskanpemahaman tentang istilah
14 — 8
menyimpulkandapat tidaknya mengabulkan petitum gugatan Penggugat untuk menjatuhkantalak satu Tergugat terhadap Penggugat;Menimbang, bahwa suatu perceraian dapat dinilai beralasan hukum jikaterbukti bahwa dalam suatu rumah tangga telah terpenuhi tiga kKeadaan secarakumulatif, yaitu; (i) antara suami istri terjadi perselisihan dan pertengkaran, (ii)perselisihan dan pertengkaran tersebut bersifat terusmenerus, dan (ili) Suamistri tersebut tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.Menimbang, bahwa istilah
13 — 14
Termohon sudah beberapa kali didamaikan oleh pihak keluarga, akan tetapi tidak berhasil, karena masingmasing pihak sudah tidak mau lagi didamaikan dan bersatu lagi dalamrumah tangga.Halaman 8 dari 12 halaman Putusan Nomor 479/Pdt.G/2021/PA.BnMenimbang, bahwa berdasarkan kepada fakta tersebut di atasdapatlah ditafsirkan bahwa ikatan perkawinan antara pemohon denganTermohon sudah sangat rapuh dan ikatan bathin yang menjadi unsurterpenting di dalam membina rumah tangga sudah tidak terwujud lagi ataudalam istilah
21 — 3
Dengan maksud (met hetoogmerk) tidak selalu merupakan istilah lain dari kata kata sengaja, tetapibagaimanapun ada kaitannya. Seseorang yang bermaksud untuk melakukanHalaman 9 dari 13 Putusan Nomor 28/PID.B/2016/PN Pmssesuatu, tidak ayal lagi bahwa sesungguhnya ia pun mempunyai kehendak untukmelakukan sesuatu itu. Mempunyai kehendak berarti ada kesengajaanmelakukan perbuatan apa saja terhadap barang itu seperti halnya seorangpemilik.