duapuluh) batang atau sama dengan 25,63 m3 (dua lima koma enam tiga)Meter Kubik, bukan termasuk kayu bulat yang dihasilkan dari pohonhasil budidaya, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan Nomor : P.85/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/11/2016Tentang Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Budidaya Yang Berasal DariHutan Hak pasal 5 ayat (1) huruf (6b) menyebutkan bahwa hasil hutankayu budidaya yang berasal dari hutan hak di provinsi di luar Jawa danBali yaitu jenis Jati, Mahoni, Nyawai, Gmelina

bontos ujung dan panjang kayu bulat selanjutnyaditetapbkan volume kayu bulat rimba tersebut menggunakan tabelvolume;Bahwa Cara mengukur kayu gergajian jati dilakukan dengan mengukurtebal, lebar dan panjang kayu gergajian, selanjutnya dihitung danditetapkan volume kayu gergajian jati tersebut;Halaman 37 dari 61 Putusan Nomor 351/Pid.B/LH/2019/PN Gsk Bahwa Berdasarkan hasil pengukuran kayu tersebut diperoleh hasilsebagai berikut:e Kayu bundar jati sejumlah 65 batang 3,2480 m3;e Kayu bulat Rimba (Gmelina

kawasan hutan konservasi cagar alam dan suakamargasatwa Pulau Bawean yang dilindungi oleh Undangundang;Menimbang, bahwa penebangan pohon dalam daerah kawasan hutanyang dilakukan oleh Terdakwa harus dilengkapi dengan ijin dari pejabat yangberwenang yaitu Menteri Kehutanan;Menimbang, bahwa berdasarkan penghitungan Ahli Slamet MashuriKorniawan, S.Hut., terhadap pohon yang ditebang oleh Terdakwa tersebutdiperoleh hasil sebagai berikut:e Kayu bundar jati sejumlah 65 batang 3,2480 m3;e Kayu bulat Rimba (Gmelina

Pasal 5 ayat (1) huruf (b) menyebutkan bahwa hasil hutan kayubudidaya yang berasal dari hutan hak di provinsi di luar Jawa dan Bali yaituHalaman 14 dari 30 Putusan Nomor 159/Pid.Sus/2021/PN Sbsjenis Jati, Mahoni, Nyawai, Gmelina, Lamtoro, Kaliandra, Akasia, Kemiri,Durian, Cempedak, Dapap, Duku, Jambu, Jengkol, Kelapa, Kecapi, Kenari,Mangga, Manggis, Melinjo, Nangka, Rambutan, Randu, Sawit, Sawo, Sukun,Trembesi, Waru, Karet, Jabon, Sengon dan Petai.

diangkut adalah jenis kayuMeranti, Rimba Campuran dan Kayu Indah yang berasal darihutam alam / Negara;Bahwa SKAU ( surat keterangan asal usul ) menyertai pengangkutanyaitu pada saat orang lain dan pelaku usaha melakukan pengangkutansemua jenis kayu rakyat / kayu budidaya yang berasal dari hutan hakyang berada di luar Jawa, Bali dan Lombok namun pengecualianpenggunaan SKAU ( surat keterangan asal usul ) dengan penggunaanNota Angkutan diluar Jawa, Bali dan Lombok untuk kayu jenis : Jati,Mahoni, Nyawai, Gmelina

diangkut adalah jenis kayuMeranti, Rimba Campuran dan Kayu Indah yang berasal darihutam alam / Negara;Bahwa SKAU ( surat keterangan asal usul ) menyertai pengangkutanyaitu pada saat orang lain dan pelaku usaha melakukan pengangkutansemua jenis kayu rakyat / kayu budidaya yang berasal dari hutan hakyang berada di luar Jawa, Bali dan Lombok namun pengecualianpenggunaan SKAU ( surat keterangan asal usul ) dengan penggunaanNota Angkutan diluar Jawa, Bali dan Lombok untuk kayu jenis : Jati,Mahoni, Nyawai, Gmelina

Gmelina 1.501 Btg 3.000 4.503.000Jumlah 705.991 .000a.b Sipil Teknis (30%) Kebun RayaKuningan 15 Unit 8.800.000 132.000.000 Gully PlugJumlah 132.000.000bJumlah 837.991.0002.Sarana PrasaranaPenyuluhan (5 %)a. Demplot 15 Unit 2.200.000 33.000.000Persemaian1 Unit 16.500.000 16.500.000b. Sepeda Motor1 Unit 11.000.000 11.000.000c. Laptop2 Unit 1.540.000 3.080.000d. PrinterJumlah 63.580.00023.Sarana PrasaranaPengamananHutan (20%)a. Mesin Potong 3 Unit 825.000 2.475.000Rumputb.

Gmelina 1.501 Btg 3.000 4.503.000Jumlah a. 705.991 .000b Sipil Teknis (30%) Kebun RayaKuningan 15 Unit 8.800.000 132.000.000 Gully PlugJumlah b 132.000.000Jumlah 1 837.991.0002. Sarana PrasaranaPenyuluhan (5 %)a. Demplot 15 Unit 2.200.000 33.000.000Persemaian 26 1 Unit 16.500.000 16.500.000b. Sepeda Motor1 Unit 11.000.000 11.000.000c. Laptop2 Unit 1.540.000 3.080.000d. PrinterJumlah 2 63.580.0003. Sarana PrasaranaPengamananHutan (20%)a. Mesin Potong 3 Unit 825.000 2.475.000Rumputb.

Gmelina 1.501 Btg 3.000 4.503.000Jumlah a. 705.991 .000b Sipil Teknis (30%) Kebun RayaKuningan 15 Unit 8.800.000 132.000.000 Gully PlugJumlah b 132.000.000Jumlah 1 837.991.0002. Sarana PrasaranaPenyuluhan (5 %)a. Demplot 15 Unit 2.200.000 33.000.000Persemaian1 Unit 16.500.000 16.500.000b. Sepeda Motor1 Unit 11.000.000 11.000.000c. Laptop2 Unit 1.540.000 3.080.000d. PrinterJumlah 2 63.580.0003. Sarana PrasaranaPengamananHutan (20%)a. Mesin Potong 3 Unit 825.000 2.475.000Rumputb.

hutan rakyat harusdilengkapi dengan nota pengangkutan kayu yaitu Nota Angkutan yangmerupakan dokumen pengangkutan kayu untuk kayu yang berasal dari tanahmilik, dibuktikan dengan kepemilikan lahan misalnya SHM;Bahwa Nota Pengangkutan adalah Dokumen angkutan kayu yang berfungsisebagai surat keterangan asal usul kayu untuk menyertai pengangkutankayu yang berasal dari hutan hak dan jenis kayu yang dapat diterbitkandengan Nota pengangkutan yang berada di luar Jawa dan Bali adalah : Jat,Mahoni, Ntyawai Gmelina

diangkut adalah jenis kayuMeranti, Rimba Campuran dan Kayu Indah yang berasal darihutam alam / Negara;Bahwa SKAU ( surat keterangan asal usul ) menyertai pengangkutanyaitu pada saat orang lain dan pelaku usaha melakukan pengangkutansemua jenis kayu rakyat / kayu budidaya yang berasal dari hutan hakyang berada di luar Jawa, Bali dan Lombok namun pengecualianpenggunaan SKAU ( surat keterangan asal usul ) dengan penggunaanNota Angkutan diluar Jawa, Bali dan Lombok untuk kayu jenis : Jati,Mahoni, Nyawai, Gmelina

Pnntentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara(dalam hal ini yang dimaksud Peraruran Menteri Lingkungan Hidup danKehutanan Nomor P.66/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019);Oo Pasal 5 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan Nomor: P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016mengatur Nota Angkutan digunakan untuk menyertal pengangkutanhasil hutan kayu budidaya yang berasal dari Hutan Hak di provinsi diluar Pulau Jawa dan Bali untuk kayu hasil budidaya jenis jati, mahoni,nyawai, gmelina

dua puluh) batang atau sama dengan 25,63 m3 (dua limakoma enam tiga) Meter Kubik, bukan termasuk kayu bulat yangdihasilkan dari pohon hasil budidaya, hal ini sesuai dengan PeraturanMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 Tentang Pengangkutan Hasil Hutan KayuBudidaya Yang Berasal Dari Hutan Hak pasal 5 ayat (1) huruf (b)menyebutkan bahwa hasil hutan kayu budidaya yang berasal dari hutanhak di provinsi di luar Jawa dan Bali yaitu jenis Jati, Mahoni, Nyawai,Gmelina

hutan kayu dari hutan alam adalah jenis kayu yangbukan termasuk jenis kayu yang di atur dalam pasal 5 Ayat (1) Huruf bPeraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik IndonesiaP.48/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2017 TentangHidup DanNomor Perubahan AtasPeraturan Menteri Lingkungan Kehutanan NomorHalaman 19 dari 36 Putusan Nomor 361/Pid.Sus .LH/2021/PN JmbP.85/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 Tentang Pengangkutan Hasil HutanKayu Budidaya Yang Berasal Dari Hutan Hak, yaitu kayu jenis jati,mahoni, nyawai, gmelina

dua puluh) batang atau sama dengan 25,63 m3 (dua limakoma enam tiga) Meter Kubik, bukan termasuk kayu bulat yangdihasilkan dari pohon hasil budidaya, hal ini Ssesuai dengan PeraturanMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 Tentang Pengangkutan Hasil Hutan KayuBudidaya Yang Berasal Dari Hutan Hak pasal 5 ayat (1) huruf (b)menyebutkan bahwa hasil hutan kayu budidaya yang berasal dari hutanhak di provinsi di luar Jawa dan Bali yaitu jenis Jati, Mahoni, Nyawai,Gmelina

Menetapkan barang bukti berupa:

• 3 (tiga) batang kayu jenis Johar bentuk Log dengan kubikasi 0,150 m3 ;
• 33 (tiga puluh tiga) batang kayu jenis Labon bentuk Log dengan kubikasi 0,610 m3 ;
• 7 (tujuh) batang kayu jenis Gmelina bentuk Log dengan kubikasi 0,880 m3 ;
• 2 (dua) batang kayu jenis Kihujan/Trembesi bentuk Log dengan kubikasi 0,740 m3 ;
• 16 (enam belas) batang kayu jenis Jeungjing/Sengon bentuk Log dengan kubikasi 2,570 m3 ;
• 6 (enam

RINomor: P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang pengangkutan hasilhutan kayu budidaya yang berasal dari hutan hak sebagaimana telah diubahdengan PermenLHK RI Nomor : P.48/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2017tentang perubahan atas PermenLHK RI NomorP.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016, disebutkan bahwa : Nota Angkutandan Nota Angkutan Lanjutan pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yangberasal dari hutan hak di Provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali untuk untukkayu hasil budidaya jenis : Jati, Mahoni, Nyawai, Gmelina

Ketentuan ini berlaku untukHalaman 28 dari 59 Putusan Nomor 243/Pid.B/LH/2020/PN Sbwpengangkutan hasil hutan kayu budidaya yang berasal dari hutan hakuntuk kayu hasil budidaya jenis jati, mahoni, nyawai, gmelina, lamtoro,kaliandra, akasia, kemiri, durian, cempedak, dadap, duku, jambu,jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis, melinjo, nangka,rambutan, randu, sawit, sawo, sSukun, trembesi, waru, karet, jebon,sengon dan petai.

Pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yang berasal darihutan hak di provinsi di luar jawa dan bali untuk kayu hasilbudidaya jenis jati, mahoni, nyawai, gmelina, lamtoro,kaliandra, akasia, kemiri, durian, cempedak, dadap, duku,jambu, jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis,melinjo, nangka, rambutan, randu, sawit, sSawo, sukun,trembesi, waru, karet, jabon, sengon dan petai.

P.33/MenhutII/2007, dengan jenis kayuyang diatur adalah sebagai berikut :e Akasia, asam kandis, durian, suren, jabon, jati, gmelina, karet, ketapang, kulit manis,mahoni, makadamia, mindi, petai,puspa, sengon, sungkai (menggunakan SKAU);e Cempedak, dadap, duku, jambu, jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis, melinjo,nangka, rambutan, randu, sawit, sawo, sukun, trembesi, waru (menggunakan Nota/Kwitansibermaterai);Menimbang, bahwa dalam Permenhut tersebut juga disebutkan Pejabat Penerbit SKAUadalah

P.33/MenhutII/2007, denganjenis kayu yang diatur adalah sebagai berikut :e Akasia, asam kandis, durian, suren, jabon, jati, gmelina, karet, ketapang, kulit manis,mahoni, makadamia, mindi, petai,puspa, sengon, sungkai (menggunakan SKAU);32e Cempedak, dadap, duku, jambu, jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis,melinjo, nangka, rambutan, randu, sawit, sawo, sukun, trembesi, waru (menggunakanNota/Kwitansi bermaterai);Menimbang, bahwa dalam Permenhut tersebut juga disebutkan Pejabat Penerbit

Sesuai PermenlhkNomor P85 /Menthk/Setjen /Kum.1/ 11/2016 joP.48/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2017 tentang Pengangkutan HasilHutan Kayu Budidaya dari Hutan Hak, kayu olahan tersebutdilengkapi dengan dokumen Nota Angkutan atau Nota AngkutanLanjutan, namun dibatasi untuk jenisjenis berikut ini: jati,mahoni, nyawai, gmelina, lamtoro, kaliandra, akasia, kemiri,durian, cempedak, dadap, duku, jambu, jengkol, kelapa, kecapi,kenari, mangga, manggis, melinjo, nangka, rambutan, randu,sawit, sawo, sukun, trembesi,

Ketentuan ini berlaku untukpengangkutan hasil hutan kayu budidaya yang berasal dari hutan hakuntuk kayu hasil budidaya jenis jati, mahoni, nyawai, gmelina, lamtoro,kaliandra, akasia, kemiri, durian, cempedak, dadap, duku, jambu,jengkol, kelapa, kecapi, kenari, mangga, manggis, melinjo, nangka,rambutan, randu, sawit, Sawo, sukun, trembesi, waru, karet, jebon,Halaman 35 dari 67 Putusan Nomor 241/Pid.B/LH/2020/PN Sbwsengon dan petai.