Ditemukan 65161 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 30-09-2016 — Putus : 21-12-2016 — Upload : 09-01-2017
Putusan PN TANJUNG JABUNG TIMUR Nomor 69 /Pid.Sus/2016/PN.Tjt
Tanggal 21 Desember 2016 — DARWIN Als WIN Bin HUSEIN;
15186
  • Menyatakan Terdakwa DARWIN Als WIN Bin HUSEIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Menganjurkan Orang Lain Untuk Melakukan Aborsi Terhadap Anak Yang Masih Dalam Kandungan;2.
    Aborsi itu sendiri hanyaboleh dilakukan di rumah sakit oleh dokter specialis kandungan dengan melaluiproses pemeriksaan.
    Untuk memasukkan benda asing tersebut harus ada bantuan oranglain;Bahwa Dalam kasus aborsi medisinalis (legal) atau juga keguguran, plasenta jugabisa saja tertinggal di dalam rahim dan kemudian dilakukan kuret;Bahwa dalam proses persalinan secara medis biasanya plasenta lebih mudahdikeluarkan dibandingkan dengan persalinan secara non medis;Bahwa Definisi aborsi yaitu keluarnya bayi dibawah umur 20 (dua puluh) mingguatau berat bayi tersebut dibawah 500 gram.
    Di samping itu juga ada kasuslain yang disebut abortus spontan, yaitu keluarnya bayi dibawah usia 20 mingguatau berat dibawah 500 gram yang keluarnya secara mendadak atau spontan;Bahwa Aborsi ada 2 macam yaitu aborsi medisinalis (legal) yang hanya bolehdilakukan oleh dokter specialis kandungan dan aborsi kriminalis yang keduanyadilakukan dengan unsur kesengajaan.
    Selain itu, dalam kasuslain terkadang juga aborsi kriminalis dilakukan dengan meminum jamu atau obatilegal;22Bahwa untuk aborsi medisinalis (legal), benda asing yang dimasukkan yaituLAMINARIA fungsinya adalah untuk membuka jalan bayi pada mulut rahim,karena LAMINARIA tersebut sifatnya mengembang apabila terkena air.Sedangkan fungsi benda asing yang digunakan dalam aborsi kriminalis, saya tidakmengetahui;Bahwa Akibat yang paling fatal dari aborsi kriminalis yaitu bisa mengakibatkan ibubayi tersebut
    Msi dengan hasil pemeriksaan :Mayat janin, nomor register barang bukti : BB/19.a/V/2016/Reskrim adalahAnak Biologis dari Rosnaini Als Nani Binti Rosani ;31Menimbang, kehendak Saksi ROSNAINI untuk melakukan aborsi terbentukdari upayaupaya penganjuran yang dilakukan Terdakwa sehingga dengan demikianunsur dengan sengaja menganjurkan untuk melakukan aborsi telah terpenuhi;3.
Register : 01-11-2018 — Putus : 28-11-2018 — Upload : 12-06-2019
Putusan PN Penajam Nomor 7/Pid.Sus/2018/PN Pnj
Tanggal 28 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
NUR RACHMANSYAH, S.H.
Terdakwa:
ERIKA RAHMAWATI Binti MUHAMMAD HERMAN
272129
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa ERIKA RAHMAWATI Binti MUHAMMAD HERMAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Turut Serta Melakukan Aborsi Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 75 ayat (2) sebagaimana dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan
    SOFIAN teman sekantor Saksi yangmengatakan jika di puskesmas Penajam ada kasus aborsi yang anaknyaditaruh didalam lemari kemudian setelah itu sekira pukul 11.00 Wita Saksimenelphone istri dari Sdr. SOFIAN an.
    Sdri DEDAH yang bertugas sebagaibidan dipuskesmas Penajam dan mengatakan ada kejadian abortusprovocatus atau aborsi dan retensia plasenta atau plasenta masih didalamrahim kemudian Sdri DEDAH mengatakan kembali bahwa melakukanabortus provocatus atau aborsi dengan cara meminum tablet CYTOTEXdengan cara 4 (empat) diminum dan 4 (empat) tablet dimasukan dalamkemaluannya tersebut lalu si pasien tersebut di rujuk ke RSUD Penajamdan untuk memastikan kejadian tersebut Saksi menelpon teman Saksi atasnama Saksi
    Penajam Kab.PPU dan mendapati bahwa benar Terdakwa telah melakukan aborsi dananak yang telah digugurkan tersebut di kubur di belakang halaman rumah;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwamembenarkanya;2.
    Saksi Kedua, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :Bahwa Saksi merupakan ibu kandung dari Terdakwa;Bahwa, Saksi awalnya tidak mengetahui jika pada hari itu Terdakwa telahmelakukan aborsi;Bahwa Saksi mengetahui aborsi yang dilakukan oleh anak Saksi yaituTerdakwa setelah pada hari minggu tanggal 22 Juli 2018 sekira jam 18.00wita Saksi pulang kerumah Saksi dan melihat anak Saksi sdri ERIKA dalamkeadaan setengah sadar dan lemas berbaring di ruang tamu, kemudianSaksi bertanya kepada
    Kemudian padahari Senin tanggal 30 Juli 2018, Saksi di datangi oleh petugas P2TP2A danPetugas dari pihak kepolisian di rumah Saksi dan menjelaskan bahwapetugas P2TP2A tersebut telah melaporkan kejadian aborsi tersebut kepadapihak kepolisian;Bahwa Saksi tidak mengetahui jika anak Saksi yaitu Terdakwa telah hamilkarena tidak ada perubahan yang terjadi pada anak Saksi sewaktu hamil;Bahwa sepengetahuan Saksi, setelah diberitahnu oleh bidan, usiakandungan anak Saksi yaitu pada waktu melakukan aborsi adalah
Register : 22-03-2021 — Putus : 19-04-2021 — Upload : 19-04-2021
Putusan PT BANTEN Nomor 30/PID.SUS/2021/PT BTN
Tanggal 19 April 2021 — Pembanding/Terbanding/Terdakwa : NUNUNG NURYATI Binti H JAJA. Diwakili Oleh : MEDIYANTO MS., SH
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : YULIAWATI SASTRADISURYA,SH
160110
  • mau aborsi aja,biayanya berapa? Yang dijawab terdakwa Rp. 2.500.000, karena saat ituSdr. Resma belum bawa uang sebanyak itu kemudian pulang lalu pada hariSenin tanggal 26 Oktober 2020 Sdr. Resma meminta sdr. Wais untuk pergimenemaninya ke Klinik Bidan Sejahtera tempat praktek terdakwa praktekdimana setelah sampai Sdr.
    Resma membayar uangsebesar Rp. 2.750.000, dengan rincian biaya aborsi sebesar Rp. 2.500.000,dan biaya pasang Spiral sebesar Rp. 250.000, kepada sdr. Sulistiani bintiSunarko lalu tidak lama Sdr. Resma keluar dari klinik pergi pulangberboncengan menggunakan motor bersama sdr. Wais namun tidak jauh dariklinik Sdr. Resma dan sdr.
    Resma mengaku baru selesai melakukan aborsi yang dilakukan olehterdakwa dibantu asisten/perawat Sdr. Ernawati denganbiaya Rp. 2.500.000, lalu setelah itu sdr. Resma dibawa ke Klinik BidanSejahtera lalu Sdr. Resma, terdakwa dan Sdr.
    Wais dihentikan olehanggota Ditreskrimsus Polda Banten berpakaian preman yang sebelummendapat info ada seorang wanita datang ke klinik Bidan sejahtera tempatpraktek terdakwa akan melakukan aborsi tidak Ssesuai dengan ketentuan,dimana setelah dilakukan interogasi sdr. Resma mengaku baru selesaimelakukan aborsi yang dilakukan oleh terdakwa dibantu asisten/perawat Sadr.Ernawati dengan biaya Rp. 2.500.000, lalu setelah itu sdr. Resma dibawa keKlinik Bidan Sejahtera lalu Sdr.
    Menyatakan Terdakwa NUNUNG NURYATI Binti H JAJA telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja bersama sama melakukan aborsi yang tidak sesuai denganKetentuan, sebagaimana dalam dakwaan ke Satu;2.
Register : 18-04-2019 — Putus : 28-05-2019 — Upload : 25-06-2019
Putusan PN BARRU Nomor 52/Pid.B/2019/PN Bar
Tanggal 28 Mei 2019 — Penuntut Umum:
1.SYARKIYAH. M, SH., MH
2.MUH. EDRIYADI DJUFRI, S.H
Terdakwa:
SALMIA Binti MANNU
19485
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan Terdakwa SALMIA Binti MANNU terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Aborsi sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua; ;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun ;
    3. Menjatuhkan pidana
      Menyatakan terdakwa SALMIA Binti MANNU, terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Aborsi sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Dakwaan kedua kami yakni Pasal 77A UURI no.17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua UURI No. 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak.2.
      atau abortus pada umumnya dikategorikan untuk usiakehamilan kurang dari 20 minggu; Bahwa berdasarkan hasil visum yang menjelaskan bahwa usiakandungan kurang lebih 2830 minggu dengan berat bayi 1700 gram bukankategori aborsi, namun pengakhiran kehamilan tanpa indikasi medis ataukemungkinan yang dimaksud dengan istilah aborsi tahap akhir; Bahwa Ahli tidak pernan mempelajari mengenai aborsi tahap akhir,namun dari pengertian aborsi tahap akhir yang baru ahli baca yaknipengakhiran kehamilan dimana janin
      Dengan sengaja melakukan aborsi terhadap anak yang masihdalam kandungan;Halaman 32 dari 42 Putusan Nomor 52/Pid.B/2019/PN Bar3. Dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperaturan perundangundangan;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut, Majelis akanmempertimbangkannya sebagai berikut :Ad. 1.
      Aborsi yang terjadi secara spontandisebut juga keguguran. Aborsi yang dilakukan secara sengaja seringkalidisebut aborsi induksi" atau "abortus provokatus". Kata aborsi umumnya hanyadigunakan dalam pengertian abortus provokatus.
      Menyatakan Terdakwa SALMIA Binti MANNU terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Aborsi sebagaimanadalam dakwaan Alternatif Kedua;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itudengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun;3. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp. 50.000.000, (lima puluh jutarupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar harus digantidengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan;4.
    4. Register : 08-08-2016 — Putus : 18-10-2016 — Upload : 28-12-2016
      Putusan PN RANGKAS BITUNG Nomor 115/Pid.B/2016/PN Rkb
      Tanggal 18 Oktober 2016 —
      26862
      • Menyatakan Terdakwa ENENG TITIN MULYAWATI BINTI RACHMAN (Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Turut serta dengan sengaja melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalam kandungan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dakwaan kesatu Penuntut Umum;2.
        Melakukanaborsiterhadap Anak yang masih dalam kandungandengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperaturan perundangundanganMenimbang, bahwa definisi aborsi menurut medis adalah berakhirnyakehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup pada usiaHal. 23 dari 32 Putusan No. 115/Pid.B/2016/PN.Rkbkandungan sebelum 20 minggu didasarkan hari pertama haid normal terakhir atauberat janin kurang dari 500gr (obsterti Williams, 2006).Definisi aborsi menurut kKamusbesar
        bahasa indonesia adalah terjadi keguguran janin, melakukan abortus (dengansengaja karena tidak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu);Menimbang, bahwa dalam dunia kedokteran aborsi dikenal dengan istilahabortus.
        Dalam dunia kedokterandikenal tiga macam aborsi yaitu:1. Aborsi spontan atau alamiahAdalah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karenakurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.2. Aborsi buatan/sengajaAborsi buatan atau sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usiakandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dandisadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidanatau dukum beranak);3.
        usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yangdisengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal inidokter, bidan atau dukun beranak) yaitu melalui terdakwa.
        Hal inisebagaimana definisi aborsi adalah upaya pengeluaran hasil konsepsi secarabuatan/sengaja untuk kepentingan medis tertentu, dan dalam perkara ini Terdakwatelah turut melakukan aborsi tidak berdasarkan indikasi kedaruratan medis yangHal. 26 dari 32 Putusan No. 115/Pid.B/2016/PN.Rkbdideteksi sejak usia dini kKehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin,yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidakdapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup
      Register : 08-08-2016 — Putus : 18-10-2016 — Upload : 22-12-2016
      Putusan PN RANGKAS BITUNG Nomor 116/Pid.B/2016/PN Rkb
      Tanggal 18 Oktober 2016 —
      18930
      • Menyatakan Terdakwa SUPRIADI BIN JUKI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Turut serta dengan sengaja melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalam kandungan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dakwaan kesatu Penuntut Umum;2.
        Melakukanaborsiterhadap Anak yang masih dalam kandungandengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperaturan perundangundanganMenimbang, bahwa definisi aborsi menurut medis adalah berakhirnyakehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup pada usiakandungan sebelum 20 minggu didasarkan hari pertama haid normal terakhir atauberat janin kurang dari 500gr (obsterti Williams, 2006).Definisi aborsi menurut kamusbesar bahasa indonesia adalah terjadi keguguran janin,
        melakukan abortus (dengansengaja karena tidak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu);Menimbang, bahwa dalam dunia kedokteran aborsi dikenal dengan istilahabortus.
        Dalam dunia kedokterandikenal tiga macam aborsi yaitu:1. Aborsi spontan atau alamiahAdalah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karenakurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.2. Aborsi buatan/sengajaAborsi buatan atau sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usiakandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dandisadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidanatau dukum beranak);3.
        aborsi terhadap anak masih dalam kandungan yang terjadi pada hariSelasa tanggal 24 Mei 2106 sekira pukul 19.00 WIB dan pada hari Rabu tanggal 25Mei 2016 sekira jam 18.30 WIB di Kp.
        Hal ini sebagaimana definisi aborsi adalah upayapengeluaran hasil konsepsi secara buatan/sengaja untuk kepentingan medis tertentu,dan dalam perkara ini Terdakwa telah turut melakukan aborsi tidak berdasarkanindikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yangmengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/ataucacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebuthidup di luar kandungan;Dengan demikian unsur ini telah
      Register : 21-10-2019 — Putus : 08-01-2020 — Upload : 09-01-2020
      Putusan PT MEDAN Nomor 1288/Pid.Sus/2019/PT MDN
      Tanggal 8 Januari 2020 — Pembanding/Terbanding/Terdakwa : Hanna Wara Christanti Manurun
      Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : SITI CHAIRANI M, SH
      386386
      • Dan pesan messenger dari akun facebook Frana Mamo sudah dibacadan diketahui oleh temanteman saksi korban di media sosial, Adapun pesanmessenger facebook dari Frana Mamo milik Hanna Manurung yang bermuatanpencemaran nama baik adalah : Lonte ttp lonte, Kw tu bungkuk krn aborsi. Jinmu kw bagusin biar gk Nampak x aborsi, G usa bnyk mng guru d greja, mmabpk kau aj g greja situ, mlu la tb terdidik anak haram kau tu, menutupi aib.
        Dan Nakharam kw nnt jd imbas ny. gt mamany aborsi,gt jg nnt ankmu, D kntot org trsaborsi Mampis kw. Bungkuk, Sok ada kwn klen dkmpung itu hhhahbbaba.Masih ada beberapa kalimat lain yang bermuatan pencemaran nama baik Saksikorban.
        Dan pesanmessenger dari akun facebook FRANA MAMO sudah dibaca dan diketahuioleh temanteman saksi korban di media sosial, Adapun pesan messengerfacebook dari FRANA MAMO milik terdakwa HANNA MANURUNG yangbermuatan pencemaran nama baik adalah : Lonte ttp lonte, Kw tubungkuk krn aborsi. JIn mu kw bagusin biar gk Nampak x aborsi, G usabnyk mng guru d greja, mma bpk kau aj g greja situ, mlu la tb terdidikanak haram kau tu, menutupi aib.
        Dan Nak haram kw nnt jd imbasny. gt mamany aborsi,gt jg nnt ankmu, D kntot org trs aborsi Mampiskw. Bungkuk, Sok ada kwn klen dkmpung itu hhhahbbaba.
      Register : 27-06-2011 — Putus : 14-11-2011 — Upload : 06-12-2011
      Putusan PN POSO Nomor 212/PID.SUS/2011/PN.PSO
      Tanggal 14 Nopember 2011 —
      38273
      • Bahwa yang dimaksud aborsi adalah pengeluaran janin (isirahim) sebelum janin berumur 27 (dua puluh tujuh) minggu. Bahwa perempuan yang melakukan aborsi memiliki ciri ciriterjadi pendarahan yang sedang berlangsung secara terusmenerus, terjadi demam dan dapat menimbulkan infeksi15apabila tidak mendapatkan perawatan medis.
        Bahwa aborsi' dilakukan demi menjaga keselamatan ibu danatau janin, dilakukan atas anjuran dokter spesialis kalautidak ada dari dokter umum dan kalaupun tidak ada dokterdari bidan setempat. Bahwa anjuran aborsi tersebut diberikan setelah melaluiserangkaian tes laboratorium. Bahwa pada saat saksi memeriksa pasien Ismawati lakadjo,pasien dalam keadaan pendarahan terusS menerus' dengankondisi sangat lemah. Keadaan tersebut dikarenakan pasientelah melakukan aborsi.
        Unsur sengaja melakukan aborsi tidak = sesuai denganketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2).1.
        mulut' rahim lunakterobuka kurang lebih 2 cm, teraba jaringan dan tampak pelepasandarah sehingga dapat disimpulkan saksi Ismawati Lakadjo telahkeguguran.Menimbang bahwa selanjutnya majeliSs akan mempertimbangkanapakah Terdakwa melakukan aborsi terhadap saksi IsmawatiLakadjo telah sesuai atau tidak dengan ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 75 ayat (2).Menimbang bahwa pasal 75 ayat (2) berisi ketentuan,larangan aborsi dapat dikecualikan berdasarkana. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi
        Selain itu) sesuai pasal 76 UU No 36tahun 2009 tentang kesehatan Aborsi juga hanya bisa dilakukanoleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenanganyang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum bahwa aborsi yangdilakukan terhadap saksi Ismawati Lakadjo tanpa pemeriksaanterlebih dahulu dari dokter spesialis kandungan/dokterumum/bidan dan tanpa pemeriksaan laboratorium sehingga aborsitersebut dilakukan tanpa adanya pemeriksaan dari konsolerapakah
      Register : 06-11-2019 — Putus : 19-11-2019 — Upload : 19-11-2019
      Putusan PA BULUKUMBA Nomor 780/Pdt.G/2019/PA.Blk
      Tanggal 19 Nopember 2019 — Penggugat:
      Pratiwi Ilyas binti Ilyas
      Tergugat:
      Adrian Pratama Hasman bin Rusman
      2723
      • Tergugat telah melaporkan Penggugat pada pihak Kepolisian atastuduhan Penggugat telah melakukan aborsi;5. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran terjadi sejak tanggal 31Maret 2019 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa alasan yangjelas dan tanpa sepengetahuan Penggugat dan tanpa seizin Penggugat,hingga akhirnya Tergugat pergi dan tidak pernah lagi bersama sampaisekarang;6.
        tidak pernah tinggalbersama, belum dikaruniai anak ; Bahwa, saksi mengetahui sejak awal rumah tangga Penggugatdan Tergugat tidak harmonis, karena Tergugat setelah akad nikahkembali ke rumah orang tuanya dan tidak pernah tinggal denganPenggugat ; Bahwa, saksi mengetahui adanya permasalahan karena Tergugattidak mau tinggal dengan Penggugat dan Tergugat meminta kemballsemua biaya pernikahan Penggugat bahkan Tergugat telah melaporkanPenggugat pada pihak Kepolisian atas tuduhan Penggugat telahmelakukan aborsi
        Putusan No.780/Pdt.G/2019/PA.BIkdan Tergugat mengambil kembali semua biaya pernikahan Penggugat sertaTergugat telah melaporkan Penggugat pada pihak Kepolisian atas tuduhanPenggugat telah melakukan aborsi; yang akibatnya antara Penggugat danTergugat terjadi pisah tempat tinggal selama 6 bulan dengan tanpa adakomunikasi da sudah tidak saling memperdulikan lagi, sehingga Penggugattidak sanggup berumah tangga dengan Tergugat dan ingin mengakhirinyadengan jalan perceraian;Menimbang, bahwa meskipun Tergugat
        para saksi, Majelis Hakim telah menemukan faktafakta hukumyang disimpulkan sebagai berikut: Bahwa, Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah; Bahwa, Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai anak; Bahwa, rumah tangga Penggugat dan Tergugat diwarnai denganperselisihan, yang mana Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpaalasan yang jelas, Tergugat meminta kembali semua biaya pernikahanPenggugat serta Tergugat melaporkan Penggugat pada pihak Kepolisianatas tuduhan Penggugat telah melakukan aborsi
      Putus : 19-04-2016 — Upload : 27-06-2016
      Putusan PN KABUPATEN TEGAL DI SLAWI Nomor 32/Pid.Sus/2016/PN Slw
      Tanggal 19 April 2016 — Apriliani Wulandari binti Topik
      187138
      • , maka Majelis Hakim berpendapatHalaman 27 dari 37, Putusan Nomor 32/Pid.Sus/2016/PN Slw.28bahwa walaupun dalam Undangundang Nomor 35 tahun 2014 tentangPerubahan atas Undangundang Nomor 23 tahun 2002 tentang PerlindunganAnak tidak dicantumkan secara eksplisit ketentuan mengenaidikesampingkannya ketentuan tentang aborsi ilegal sebagaimana yang telahdiatur dalam Pasal 75 ayat (1) Jo.
        Melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalam kandungan,kecuali dengan alasan dan tata cara yang dibenarkan sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan;4. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau yang turutserta melakukan perbuatan itu;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
        Unsur "melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalamkandungan, kecuali dengan alasan dan tata cara yangdibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan'";Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan aborsi adalah penggugurankandungan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan perundanganundangan diIndonesia aborsi boleh dilakukan sepanjang terdapat keadaan sebagai berikut:1.
        tersebutdilakukan dengan tujuan untuk menggugurkan kandungan Terdakwa agarFajar Sutrisno bersedia bertanggungjawab menikahi Terdakwa sehinggaperbuatan aborsi tersebut bukanlah merupakan aborsi yang boleh dilakukanberdasarkan ketentuan perundangundangan di Indonesia oleh karenanyaaborsi yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan perbuatan aborsi yang32dilarang dan bertentangan dengan ketentuan perundangundangan yangberlaku;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut makaMajelis Hakim berkesimpulan
        yang menjadikorban perbuatan aborsi yang dilakukan oleh Terdakwa termasuk dalamkategori anak sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 1 angka 1Undangundang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sehingga dengandemikian unsur anak yang masih dalam kandungan" dalam hal initerpenuhi;Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut diatas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa unsur melakukan aborsi terhadapAnak yang masih dalam kandungan
      Register : 22-10-2013 — Putus : 05-12-2013 — Upload : 11-06-2014
      Putusan PN SINJAI Nomor 77/Pid.B/2013/PN.Sinjai
      Tanggal 5 Desember 2013 — Daeng Isa alias. Sitti Aisyah Binti Salamang
      9042
      • Sitti Aisyah Binti Salamang bersalahmelakukan aborsi sebagaimana diatur dalam Pasal 348 ayat (1) KUHP dalam Suratdakwaan ketiga;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (Empat)Tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan sementara;3. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500.
        Sinjaiatau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Sinjai, telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut sertadengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 75 Ayat (2),yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :Berawal pada Hari Sabtu Tanggal 30 Maret 2013 sekitar jam 16.00 Wita,terdakwa melihat saksi Nursinta (dalam berkas perkara terpisah) sedang dudukdudukdi depan rumah terdakwa dan melihat tandatanda kehamilan pada saksi
        sebagaimana tersebut diatas terdakwa mendatangi rumah saksi Nursintakemudian masuk kedalam kamar bersama saksi Nursinta sedangkan saksi Rahmatiamenunggu diluar kamar lalu saksi Nursinta berbaring di tempat tidur dengan posisiterlentang selanjutnya terdakwa mengurut perut saksi Nursinta kemudian memasukanbatang kayu jarak (dalam bahasa bugis disebut kayu tangingtanging) ke dalam alatkelamin saksi Nursinta yang merupakan obat untuk mengeluarkan anak dalamkandungan saksi Nursinta atau mempercepat proses aborsi
        ;Bahwa saksi merasakan sakit saat proses pengguguran tersebut;Bahwa saksi tidak melarang, menolak ataupun melakukan perlawanan saatsaksi Daeng Isa melakukan proses aborsi tersebut terhadap janin yang beradadalam kandungan saksi tersebut;Bahwa Daeng Isa memasukkan batang jarak tersebut sebanyak 2 (dua) kali;Bahwa saksi tidak mengetahui dimana sekarang batang jarak tersebut, karenasaat bayi yang saksi kandung tersebut keluar, saksi merasakan sangatkesakitan, sehingga saksi tidak lagi memperhatikan
        (;ima ratus ribu rupiah) dan setelah kesepakatan tersebut kemudianterdakwa mendatangi rumah saksi Nursinta lalu melakukan proses aborsi ataumenggugurkan kandungan saksi Nursinta dan beberapa hari kemudiankandungan atau janin saksi Nursinta tersebut keluar pada tanggal 4 April 2013sekitar jam 08.00 Wita selanjutnya mayat bayi tersebut dikuburkan.
      Register : 01-11-2018 — Putus : 28-11-2018 — Upload : 12-06-2019
      Putusan PN Penajam Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Pnj
      Tanggal 28 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
      NUR RACHMANSYAH, S.H.
      Terdakwa:
      RIKI IBRAHIM Bin BAHRUDIN
      12778
      • MENGADILI

        1. Menyatakan Terdakwa RIKI IBRAHIM Bin BAHRUDIN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Turut Serta Melakukan Aborsi Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 75 ayat (2) sebagaimana dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum;
        2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan
        SOFIAN teman sekantor Saksi yangmengatakan jika di puskesmas Penajam ada kasus aborsi yang anaknyaditaruh didalam lemari kemudian setelah itu sekira pukul 11.00 Wita Saksimenelphone istri dari Sdr. SOFIAN an.
        Sdri DEDAH yang bertugas sebagaibidan dipuskesmas Penajam dan mengatakan ada kejadian abortusprovocatus atau aborsi dan retensia plasenta atau plasenta masih didalamrahim kemudian Sdri DEDAH mengatakan kembali bahwa melakukanabortus provocatus atau aborsi dengan cara meminum tablet CYTOTEXdengan cara 4 (empat) diminum dan 4 (empat) tablet dimasukan dalamkemaluannya tersebut lalu si pasien tersebut di rujuk ke RSUD PenajamHalaman 8 dari 29 Putusan Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Pnjdan untuk memastikan kejadian
        PPU dan mendapatibahwa benar Saksi telah melakukan aborsi dan anak yang telah digugurkantersebut di kubur di belakang halaman rumah;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwamembenarkanya;2.
        Saksi Kedua, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :Bahwa Saksi merupakan ibu kandung dari Saksi;Bahwa, Saksi awalnya tidak mengetahui jika pada hari itu Saksi telahmelakukan aborsi;Bahwa Saksi mengetahui aborsi yang dilakukan oleh anak Saksi yaitu Saksisetelah pada hari minggu tanggal 22 Juli 2018 sekira jam 18.00 wita Saksipulang kerumah Saksi dan melihat anak Saksi sdri ERIKA dalam keadaansetengah sadar dan lemas berbaring di ruang tamu, kemudian Saksibertanya kepada anak Saksi
        Kemudian pada hariSenin tanggal 30 Juli 2018, Saksi di datangi oleh petugas P2TP2A danPetugas dari pihak kepolisian di rumah Saksi dan menjelaskan bahwapetugas P2TP2A tersebut telah melaporkan kejadian aborsi tersebut kepadapihak kepolisian;Bahwa Saksi tidak mengetahui jika anak Saksi yaitu Saksi telah hamilkarena tidak ada perubahan yang terjadi pada anak Saksi sewaktu hamil;Bahwa sepengetahuan Saksi, setelah diberitahu oleh bidan, usiakandungan anak Saksi yaitu pada waktu melakukan aborsi adalah
      Register : 04-04-2012 — Putus : 02-08-2012 — Upload : 02-09-2014
      Putusan PA UJUNG TANJUNG Nomor 101/Pdt.G/2012/PA.Utj
      Tanggal 2 Agustus 2012 — Pemohon dan Termohon
      4415
      • Termohon tidakharmonis lagi;6 Bahwa perselisihan Pemohon dengan Termohon pada intinya disebabkan halhalsebagai berikut:a Termohon sering keluar rumah tanpa sepengetahuan Pemohon;b Termohon tidak mau mendengarkan nasehat Pemohon;c Termohon tidak jujur terhadap Pemohon, seperti Termohon menginap di WismaParadise, Bagan Siapiapi, tanpa sepengetahuan Pemohon;d Termohon telah menjalin hubungan cinta/berselingkuh dengan lakilaki lainbernama ANGGA;7 Bahwa pada tanggal 25 Juli 2011, Termohon telah melakukan aborsi
        Nomor: 264/69/IV/2005, tertanggal 27 April 2005, bermaterai cukup dan telah sesuai denganaslinya (Bukti P.2);3 Surat Izin Cerai (asli) Nomor SIC/03/V/2012/SatBm, tertanggal 30 Mei 2012,yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Satuan Brimob Polda Riau(Bukti P.3);4 Surat Keterangan (asli) Nomor 30/BJP/II/2012, tertanggal 27 Maret 2012, yangdikeluarkan dan ditandatangani oleh Penghulu Bagan Jawa Pesisir, KecamatanKECAMATAN (Bukti P.4);5 Surat (asli) Laporan Kemajuan Tentang Kasus Tindak Pidana Aborsi
        saksi ketahui karena saksi sendiri yang merawatTermohon setelah aborsi tersebut;e Bahwa saksi pernah melihat langsung pertengkaran Pemohon dan Termohonyang terjadi di rumah Pemohon di Pekanbaru, ketika itu saksi berkunjung diPekanbaru;e Bahwa sejak bulan Juli 2011, Pemohon dan Termohon berpisah rumah hinggakini;e Bahwa saki pernah mendamaikan Pemohon dan Termohon, namun tidakberhasil;2.
        Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.4, terbukti bahwa Termohon adalahpenduduk Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, Kecamatan KECAMATAN, KabupatenRokan Hilir, yang merupakan wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Ujung Tanjung, danterbukti pula Termohon sudah tidak lagi berdomisili di tempat tersebut, tanpa diketahuialamat atau keberadaannya kini;Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.5, terbukti bahwa Termohon telah dansedang disidik oleh Kepolisian Resort Rokan Hilir berkenaan dengan laporan tindakpidana aborsi
        pokoknyasebagai berikut:1 Bahwa semula keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon baikbaiksaja, tetapi kemudian sejak bulan Februari 2011 mulai sering terjadi perselisihandan pertengkaran disebabkan Termohon berselingkuh dengan lakilaki lain;2 Bahwa sejak tanggal 02 Februari 2012, Termohon pergi entah kemana, tanpaseizin dan sepengetahuan Pemohon, dan hingga sekarang telah enam bulanlamanya tidak diketahui lagi keberadaan atau alamat Termohon yang pasti;3 Bahwa Termohon pernah melakukan tindakan aborsi
      Register : 20-05-2011 — Putus : 18-08-2011 — Upload : 15-09-2011
      Putusan PA SENGETI Nomor 136/Pdt.G/2011/PA.Sgt
      Tanggal 18 Agustus 2011 — Pemohon dan Termohon
      3429
      • Termohon tidak sepenuhnya memenuhi kewajiban sebagaiistri dalam hal pemenuhan kebutuhan bathin Pemohon,jika Pemohon meminta Termohon selalu) menolak denganalasan kesehatan seperti takut infeksi sebagai akibatdari pendarahan karena aborsi yang telah dilakukanoleh Termohon;c. Termohon pamit pada pemohon pulang ke Lahat denganalasan mengurus surat surat penting Termohon, namunsaat di loket Termohon mengatakan tidak akan pulanglagi dan sudah tidak mau meneruskan rumah tanggabersama Pemohon;;5.
        mengenal Pemohon dan Termohon karenasaksi adalah adik ipar Pemohon;Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sahdan belum mempunyai keturunan;Bahwa dan Termohon bertempat tinggal di rumahkediaman di RT 10 Desa Sitiris Kecamatan MaroseboKabupaten Muaro Jambi selama lebih kurang 1 bulankemudian mereka berpisah rumah sejak bulan April 2011hingga sekarang;Bahwa yang saksi mendengar dari para tetangga bahwaTermohon sebelum menikah dengan Pemohon telah hamilterlebih dahulu dan Termohon melakukan aborsi
        bertetangga dengan Pemohon denganjarakrumah sekitar 100 meter;"= Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sahdan belum mempunyai keturunan;"=" Bahwa dan Termohon bertempat tinggal di rumahkediaman di RT 10 Desa Sitiris Kecamatan MaroseboKabupaten Muaro Jambi selama lebih kurang 1. bulankemudian mereka berpisah rumah sejak bulan April 2011hingga sekarang;"=" Bahwa yang saksi mendengar dari para tetangga bahwaTermohon sebelum menikah dengan Pemohon telah hamilterlebih dahulu dan Termohon melakukan aborsi
        Termohon tidak sepenuhnya memenuhi kewajiban sebagaiistri dalam hal pemenuhan kebutuhan bathin Pemohon,jika Pemohon meminta Termohon selalu) menolak denganalasan kesehatan seperti takut infeksi sebagai akibatdari pendarahan karena aborsi yang telah dilakukanoleh Termohon;c.
        Inpres Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakimperlu memeriksa saksi saksi keluarga atau orang orangterdekat dengan Pemohon dan Termohon untuk mendapatkankebenaran yang lebih meyakinkan;Menimbang, bahwa saksi saksi yang diajukan telahhadir di persidangan dan di bawah sumpahnya menerangkanyang isinya membenarkan ketidakharmonisan rumah tanggaPemohon dan Termohon yang disebabkan Termohon telah hamilterlebih dahulu sebelum menikah dengan Pemohon sertaTermohon telah melakukan aborsi
      Register : 24-04-2019 — Putus : 08-08-2019 — Upload : 27-08-2019
      Putusan PN AMBON Nomor 94/Pdt.G/2019/PN Amb
      Tanggal 8 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
      13638
      • Bahwa pada tahun 2007 Penggugat maupun Tergugat berserta keduaanaknya hidup bersama di Ambon dan hidup layaknya suami istri yangbahagia dan tanpa ada pertengkaran, namun pada tahun 2008 Tergugatkedapatan melakukan aborsi di bidan Jein di daerah Latta, dan didapatiketerangan dari Bidan tersebut bahwa Tergugat sudah meminta izin kePenggugat untuk menggugurkan kandungannya tetapi langsungdibantah oleh Penggugat bahwa dirinya tidak pernah menyuruh ataupunmengizinkan Tergugat untuk menggugurkan kandungannya
        Bahwa pada tahun 2009 Penggugat kembali menemukan 2 Bungkusbekas obat Gastrol didalam tas Tergugat, setelah itu Penggugatmenanyakan kepada adiknya yang juga seorang Perawat perihal obatyang ditemukan ternyata dari keterangannya didapati bahwa itumerupakan obat penggugur kandungan untuk aborsi sehinggaPenggugat naik pitam bertengkar dan cekcok kembali dengan Tergugatsampai sampai Penggugat di laporkan oleh Tergugat ke dinas hinggamendapat hukuman dari dinas ;.
        membawa ke rumah. sakitLantamal IX dan di periksa oleh Bidan Ani, tetapi Penggugat masihbelum mendapatkan hasil jawaban yang memuaskan perihal sakit yangdiderita sehingga Penggugat kembali membawa Tergugat ke RumahSakit GPM untuk di periksa lebih lanjut dan dari jawaban DokterKandungan Rumah Sakit GPM bahwa Tergugat sedang hamil satu bulandan lIbu/Tergugat sering menghilangkan/menggugurkan bayi terus,mendengar jawaban seperti itu Suami/Penggugat pada saat di parkiranmotor kembali menanyakan Mama Aborsi
        lagi ya lalu istri/ Tergugatmengatakan sambil bersumpah demi Tuhan saya tidak aborsi. hal ini jugayang membuat Penggugat marah dan memicu terjadinya percekcokanantara Penggugat dan Tergugat, sehingga semakin hari kebahagiaanyang di idamidamkan sulit untuk dicapai.
        M.Haulussy yang kesehariannya berhadapan dengan pasien, sehinggaapabila tegugat memiliki Kebiasaan buruk (Aborsi) terus menerus, makasudah dapat dipastikan bahwa tergugat akan ditegur bahkan mungkindiberhentikan dari pekerjaan tergugat.
      Register : 03-02-2020 — Putus : 17-02-2020 — Upload : 17-02-2020
      Putusan PA SUNGGUMINASA Nomor 177/Pdt.G/2020/PA.Sgm
      Tanggal 17 Februari 2020 — Penggugat melawan Tergugat
      6332
      • tinggalbersama secara silih berganti baik di rumah orang tua Termohon maupun dirumah orang tua Pemohon di Kelurahan Paccinongang Kabupaten Gowa;Bahwa dari perkawinan Pemohon dan Termohon belum dikaruniaianak;Bahwa pada awal pernikahan kehidupan rumah tangga Pemohon danTermohon berjalan dengan rukun dan harmonis, namun sejak bulan Pebruari2016 sudah mulai sering timbul perselisinan disebabkan: Termohon masih selalu ingin hidup bebas tanpa terbebani denganadanya anak sehingga Termohon tega melakukan aborsi
        Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun danharmonis akan tetapi sejak bulan Februari 2016, sudah sering terjadiperselisinan dan pertengkaran, disebabkan Termohon masih ingin hidupbebas bahkan 2 kali melakukan aborsi , Termohon tidak mau dinasehati olehPemohon. Bahwa saat ini Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal sampaisekarang sudah mencapai 1 tahun 4 bulan lamanya. Bahwaselama berpisah sudah tidak saling memperdulikan satu sama lain.
        lain telah mengusahakan Pemohon denganTermohon agar rukun, namun tidak berhasil.Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut di atas makadapat dilihat bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sahmenikah pada tanggal 3 Mei 2015 pernah hidup rukun namun tidak dikarunialanak akan tetapi kerukunan itu tidak dapat dipertahankan lebih lama karenasetelah bulan Februari 2016 sudah sering terjadi pertengkaran yang disebabkankarena Termohon masih mau hidup bebas , Termohon melakukan aborsi
        tanpasepengetahuan Pemohon.Menimbang, bahwa pertengkaran dan perselisihan antara Pemohondengan Termohon suka dihindari karena adanya sikap Termohon yang seringmasih ingin hidup bebas sampai melakukan aborsi sebanyak 2 kali tanpaHal. 6 dari 9 hal Put.
      Putus : 13-08-2015 — Upload : 14-01-2016
      Putusan PN SEMARANG Nomor 152 /Pid.SUS/2015/PN/Smg
      Tanggal 13 Agustus 2015 — TRI PURWANTI BINTI SUPARMIN
      17138
      • Menyatakan terdakwa TRI PURWANTI BINTI SUPARMIN tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan senagaja melakukan aborsi terhadap anak yang masih dalam kandungan dengan alas an dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana selama 1(satu)tahun 8 (delapan )bulan dan denda Rp.3.000.000.
        Menyatakan terdakwa TRI PURWANTI I Bintt SUPARMIN bersalahmelakukan tindak pidana " dengan sengaja melakukan aborsi terhadap anak yangmasih dalam kandungan dengan alasan dan tats cara yang ticlak dibenarkan olehketentuan peraturan perundangundangan "pidana dalam Pasal 77 A ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang PerlindunganAnak .2.
        Wonodri Sendang, Kota Semarang, atausetidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Semarang , setiaporang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap anak yang masih dalam kandungandengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturanperundangundangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45A, yang dilakukan denganCara :Perbuatan terdakwa tersebut berawal ketika sekitar bulan Oktober 2014mengetahui kalau dirinya hamil, terdakwa berusaha untuk menggugurkan janindalam
        selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakahberdasarkan faktafakta hukum tersebut di persidangan, terdakwa dinyatakan telahmelakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa Penuntut Umum dengan dakwaantunggal sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal: 77 A ayat (1) UURI No.35 tahun2014 tentang perlndungan anak;Menimbang, bahwa unsurunsur yang terdapat dalam pasal 77 A ayat (1)UURI No.35 tahun 2014 adalah :> Unsur Setiap orang ;> Unsur dengan sengaja melakukan aborsi
        terhadap anak yang masih dalamkandungan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperaturan perundangundangan :Bahwa yang dimaksud "dengan sengaja" adalah terdakwa mengetahui danWmemahami akan akibat dari perbuatan tersebut, sedangkan " aborsi terhadap anakyang masih dalam kandungan" anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahuntermasuk anak yang masih dalam kandungan, sedangkan cara menggugurkan ataumembunuh kandungan tersebut bermacammacam baik dengan obat yang diminum
        Menyatakan terdakwa TRI PURWANTI BINTI SUPARMIN tersebutdiatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana dengan senagaja melakukan aborsi terhadap anak yang masihdalam kandungan dengan alas an dan tata cara yang tidak dibenarkan olehketentuan peraturan perundangundangan ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana selama1(satu)tahun 8 (delapan )bulan dan denda Rp.3.000.000.
      Register : 12-04-2013 — Putus : 23-07-2013 — Upload : 25-09-2013
      Putusan PA BENGKULU Nomor 225/Pdt.G/2013/PA Bn.
      Tanggal 23 Juli 2013 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
      5135
      • masih suasana lebaran), saya datang untuk meminta maaf,namun yang Tergugat dapati malahan Tergugat dan Penggugat diusir ;e Atas kesepakatan kami, akhirnya Penggugat ngekost di kawasan dekatkantornya, sedangkan Tergugat di Argamakmur Bengkulu PP, untuk kuliahsambil urusin anak ;e Dari bulan Juli 2011 orang tua Penggugat selalu melarang Penggugat agar tidakmenginap di Argamakmur, dan selalu marah kalau mengetahui kalau kamitidur campur ;e Pada sekitar bulan Mei atau Juni 2012, Penggugat melakukan aborsi
        padacalon anak kedua kami tanpa sepengetahuan Tergugat, hal itu saya ketahuipada saat beberapa kali Tergugat ajak bergaul, Penggugat selalu menolak danmengaku sedang haid, Tergugat curiga, lalu Penggugat mengaku telahmelakukan aborsi dan memaksa Tergugat untuk memberi uang sebanyakRp.4.000.000, (empat juta rupiah) yang mau dia gunakan untuk membayarhutang biaya aborsi, Tergugat tidak pernah memberikan uang yang Penggugatminta ;e Pada bulan Agustus 2012 Penggugat tidak mau dijemput pulang untukberlebaran
        bilamana nantinya harus terjadi perceraian, maka saya memohon agar hakasuh anak jatuh kepada Tergugat, dan sekiranya Majelis Hakim bisamempertimbangkan permohonan Tergugat, adapun hal yang menguatkanpermohonan Tergugat adalah sebagai berikut :e Selama bekerja di RBTV Penggugat sangat jarang pulang ke Argamakmuruntuk bertemu dengan anak ;e Di RBTV Penggugat bekerja 15 jam setiap harinya (berangkat dari rumah jam06.30 wib dan pulang jam 22.00 wib) ;e Pada sekitar bulan Juni 2012, Penggugat melakukan aborsi
        pada calon anakkedua kami tanpa sepengetahuan Tergugat, hal itu Tergugat ketahui pada saatbeberapa kali Tergugat ajak bergaul, Penggugat selalu menolak dan mengakusedang haid, Tergugat curiga lalu Penggugat mengaku telah melakukan aborsidan memaksa saya untuk memberi uang sebanyak Rp. 4.000.000, (empat jutarupiah) yang mau Penggugat gunakan untuk membayar hutang biaya aborsi ;Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugatmenyampaikan replik secara lisan sebagai berikut :1 Bahwa, Penggugat
        tetap pada dalildalil dalam gugatannya =;2 Bahwa, Penggugat hanya akan menanggapi mengenai aborsi, memangbenar Penggugat lakukan dan Penggugat meminta uang Rp.4.000,000,(empat juta rupiah) kepada Tergugat itupun benar, karena pada saat ituPenggugat butuh uang untuk bayar kontrakan rumah (kost) ;10Menimbang, bahwa atas replik yang diajukan Penggugat, Tergugatmenyampaikan duplik secara lisan tetap dengan jawaban semula dan hanya Tergugatmencabut tuntutannya mengenai hak asuh anak ; Menimbang, bahwa
      Register : 09-07-2019 — Putus : 24-09-2019 — Upload : 17-10-2019
      Putusan PN SURABAYA Nomor 1980/Pid.Sus/2019/PN Sby
      Tanggal 24 September 2019 — Penuntut Umum:
      1.NI PUTU PARWATI, SH
      2.SRI WINARNI, SH
      Terdakwa:
      VIVI NURMALASARI
      22876
      • Karah Kec.Jambangan Kota Surabaya, melayani praktek aborsi padahal dia bukantenaga kesehatan, tidak memiliki keahlian dan tidak memiliki kompetensiuntuk melakukan upaya kesehatan ;Bahwa pada tanggal 24 Maret 2019, saksi memperoleh nomor kontak HPsaksi Laksmita Wahyuning Putri Als Mita, dan saksi Briptu AnnazzilaRahmaniya, S.H. menghubunginya melalui kontak WhatsApp untukmemastikan apakah saksi Laksmita Wahyuning Putri Als Mita benarbenarmelakukan praktek aborsi ;Bahwa pada tanggal 2 April 2019, saksi
        Ketintang Madya No. 16 Surabaya untukoaborsi dan kekurangannya disepakati dibayar saat proses aborsi ;Bahwa pada tanggal 8 April 2019, saksi Laksmita Wahyuning Putri Als Mitamenghubungi TYAS (nama samaran Briptu Annazzila Rahmaniya, S.H.)dan sepakat bertemu di hotel Great Diponegoro untuk proses aborsi ;Bahwa selanjutnya setelah dihotel Great Diponegoro saksi LaksmitaWahyuning Putri Als Mita menyerahkan 10 (Sepuluh) butir obat Chromaluxtablet Misoprostol 200 mcg produks PT.
        Jambangan KotaSurabaya ;Bahwa selama proses menggugurkan kandungan (aborsi) saksi Tri Suryantitersebut saksi ikut mendampinggi dan membantu sampai selesai prosesmenggugurkan kandungan (aborsi) tersebut.Terhadap keterangan para saksi didepan persidangan, terdakwa tidakkeberatan dan membenarkannya.6.Saksi Riyanto, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:Bahwa saksi kenal dengan saksi Tri Suryanti sejak tahun 2018 danhubungan saksi dengan saksi Tri Suryanti adalah sebagai calon istri
        Syarat sosial, yakni kehamilan itu akibat perkosaan yang dapatmenimbulkan depresi berat.Bahwa Syarat lainnya adalah tindakan aborsi hanya dapat dilakukan setelahada keputusan tim dokter diantaranya adalah fetomaternal (kesehatan ibudan janin).
        Selain itu juga harus mendapat persetujuan dari ibu hamil dankeluargannya.Bahwa tahapan tindakan aborsi adalah sebagai berikut :7 Tidakan aborsi dilakukan setelan melalui konseling dan / ataupenasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pascatindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.7 indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah.Menurut PP no 61 tahun 2014 ttg kesehatan reproduksi, indikasikedaruratan
      Register : 17-06-2014 — Putus : 26-05-2014 — Upload : 17-06-2014
      Putusan PN SENGKANG Nomor 95/Pid.Sus/2014/PN.SKG
      Tanggal 26 Mei 2014 — BESSE WARNI BINTI A.ARIFIN
      7619
      • Menyatakan Terdakwa BESSE WARNI BINTI A.ARIFIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 75 ayat 2 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.2.
        Wajo atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Sengkang, dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai denganketentuan. Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan diatas, terdakwa yang tengah hamil 6(enam) bulan meminta pertanggung jawaban pacar terdakwa yakni Sdra. DADDI (DPO)untuk dinikahi akan tetapi Sdra.
        Sidang dan yang tidak termuat dalamredaksi Putusan, harus dianggap turut dipertimbangkan dan termuat sebagai bagian utuh dariPutusan ini;Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Tuntutan Pidana yangdibacakan di persidangan pada hari Selasa, tanggal 13 Mei 2014 yang pada pokoknya menututsupaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sengkang yang memeriksa dan memutus perkara inimemutuskan :1 Menyatakan terdakwa BESSE WARNA BINTI ANDI ARIFIN, terbukti melakukantindak pidana dengan sengaja melakukan aborsi
        tetapi untuk menentukan apakah orangtersebut adalah pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum, haruslahdibuktikan unsurunsur lainnya terlebih dahulu, barulah unsur ini dapat terbukti atauterpenuhi.2 Unsur dengan sengaja melakukanaborsi tidak sesuai dengan ketentuansebagaimana dimaksud pasal 75 ayataMenimbang, bahwa sengaja adalah suatau perbuatan yang dikehendaki baik itu sengajasebagai maksud, sengaja dengan sadar akan kepastian dan sengaja dengan sadar akankemungkinan, sedangkan aborsi
        adalah menggugurkan kandunga atau dalam dunia kedokteran 11dikenal dengan istlah abortus berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan selsperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, ini berarti suatu proses pengakhiranhidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.Menimbang, bahwa dalam dunia kedokteran abortus dalam dilakukan akan tetapi harusmelalui aturan dan ketentuan yang telah diatur dalam Undangundang kesehatan.Menimbang, bahwa ketentuan mengenai Aborsi
        Bahwa setiap orang dilarang melakukan aborsi.(2).