berkeyakinanTerdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatansebagaimana yang dikehendaki dalam Dakwaan Jaksa Penuntut UmumMelanggar pasal 363 ayat (1) ke4 KUHP oleh karena itu terdakwa dapatdipersalahkan dan harus dijatuhi hukumanMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin menyatakan bahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balasdendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Kemudian keesokannya terdakwa Ega menghubungi saksi korban diladengan mengunakan handpone milik terdakwa yaitu handpone merekblackberry warna hitam (Dpb) setelah terdakwa menghubungi saksi korbandila lalu dijawabnya telepon tersebut oleh saksi korban dila dan saatHalaman 3 dari 34 halaman, Putusan Nomor : 166/Pid.Sus/2015/PN.Pmn.terdakwa berceritacerita dengan saksi korban dila lalu timbul keinginan darihati terdakwa untuk bersetuobuh dengan saksi korban dila seperti yangterdakwa tonton dihandphone

Saksi Korban Dila masih kecil dan harus sekolah dulu,karena mendengar ucapan Saksi Nidar saat itu terdakwa Ega tidak ada lagidatangdatang kerumah saksi korban Dila.Kemudian keesokannya terdakwa Ega menghubungi saksi korban diladengan mengunakan handpone milik terdakwa yaitu handpone merekblackberry warna hitam (Dpb) setelah terdakwa menghubungi saksi korbandila lalu dijawabnya telepon tersebut oleh saksi korban dila dan saatterdakwa berceritacerita dengan saksi korban dila lalu timbul keinginan darihati

juta rupiah;Bahwa hal hal tersebut yang membuat Tergugat merasa curiga dan cemburu yangdianggap Penggugat berlebihan, Tergugat semakin tertekan dan bingung, apa yang mestidilakukan sebagai suami yang bertanggung jawab, untuk menyelamatkan rumah tangga,Terutama penggugat yang sudah tak menganggap Tergugat sebagai suami, pergi keluarkota sesuka hati, tanpa ada penjelasan, sering pergi ke Jakarta dengan tujuan yang tidakpernah Tergugat ketahui, Penggugat selalu menghindar dan tak bisa diajak bicara darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

amar putusannyaMajelis Hakim menolak gugatan Penggugat karena Penggugat tidakmenghadirkan saksi;Menimbang, bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung nomor110 K/AG/1992 tanggal 24 Juli 1993 yang menyatakan dalam perkara sengketaperkawinan termasuk hadhanah tidak berlaku asas nebis in idem;Menimbang, bahwa Majelis berpendapat perkara perceraian adalahperkara yang tidak dapat disamakan dengan perkara lainnya dalam penerapanasas ne bis in idem, karena dalam perkara perceraian melibatkan unsur darihati

kembali ke Kesatuan dengan caramenyerahkan diri.Hal hal yang memberatkan Perbuatan Terdakwa dapat merusak disiplin dansendi sendi kehidupan Prajurit TNIBahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata matahanya memidana orangorangyang bersalah melakukantindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untukmendidik agar yang bersangkutan dapat Insyafkembnali ke jalan yang benar menjadi warga Negaradan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafahPancasila dan Sapta Marga.Bahwa tindakan Terdakwa adalah dorongan darihati

dan halhal yang dapat menghilangkan sifat melawan hukum dari perbuatannya itu, baiksebagai alasan pembenar maupun sebagai alasan pemaaf, maka berdasarkan ketentuan Pasal 193ayat (1) KUHPidana terdakwa harus dijatuhi pidana setimpal dengan kesalahannya ;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrin menyatakanbahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasakeadilan masyarakat dan pemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatunhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukHal. 13 dari 15 Putusan No.494/Pid.Sus/2017/PN.MGLpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

melakukan tindakpidana tersebut harus dapat menolak sehingga mencegah, akan tetapi haltersebut dapat dijadikan pertimbangan yang meringankan dalammenjatuhkan putusan dalam perkara ini terhadap terdakwa dan terdakwaIll dibandingkan dengan Terdakwa II ;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin menyatakan bahwa pemidanaan bukan sematamata untuk balasdendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatunhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Disisi lain, putusan yang dijatuhkanharuslah benarbenar bertujuan menyelesaikan permasalahan sehinggamemberi kecenderungan agar pasca putusan, keadaan terdakwa bisa kembalimendekati seperti sedia kala (restitutio in integrum);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin mengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukanuntuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

lain, putusan yang dijatuhkanharuslah benarbenar bertujuan menyelesaikan permasalahan sehinggamemberi kecenderungan agar pasca putusan, keseimbangan masyarakat bisakembali mendekati seperti sedia kala (restitutio in integrum);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin mengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukanuntuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Hal. 13 dari 15 Putusan No.117/Pid.B/2018/PN.MGLMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perouatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Hal. 14 dari 16 Putusan No.113/Pid.B/2017/PN.MGLMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

s/d 51 KUHP, oleh karenanya MajelisHakim berkesimpulan bahwa terdakwa dapat dipertanggung jawabkan atasperbuatan yang dilakukan dan karenanya terdakwa harus dinyatakan bersalahdan dijatuhi pidana setimpal dengan perbuatannya ;Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin mengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukanuntuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatunhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati