juga tidak ada hubungan pekerjaandengan kedunya; Bahwa yang menjadi objek perkara antara Penggugat dengan Para Tergugatadalah tanah sebanyak 3 (tiga) tumpak yang terletak di Kampung Sungai LikuJalan Simpang Balai Jumat Nagari Pelangai ; Bahwa tanah tumpak I dan tumpak II tersebut diperoleh Penggugat darineneknya yang bernama Tiaman ; Bahwa Tiaman memperoleh tanah tumpak I dan tumpak II tersebut sektiar100 (seratus) tahun yang lalu dari suaminya yaitu Datuk Rajo Kando yangdiperoleh dari cancang latiah

atas adalah merupakan bagianyang tidak terpisahkan dengan Jawaban Pokok di bawah ini:Bahwa tidak benar apa yang diceritakan oleh PENGGUGAT karena tidakmempunyai dasar hukum yang jelas.Bahwa tidak benar apa yang diceritakan oleh PENGGUGAT bahwaPENGGUGAT adalah sebagai mamak kepala Waris dan sekaligus MamakKepala Jurai dalam Suku Caniago .Bahwa tidak benar Objek Perkara adalah milik ulayat PENGGUGAT karena didalam Gugatan PENGGUGAT tidak menjelaskan dari mana asalnya, apakah didapat dari cancang latiah

16.Bahwa dari dalil uraian gugatan TERBANTAH(dahulupenggugat) tersebut diatas(baik eksplisit maupunimpisit) maka TERBANTAH (dahulu penggugat) secaraTEGAS telah mengetahui, bahwa objek perkara yang adaditangan pembantah, adalah benar berasal dari12PEMBELIAN NENEK PEMBANTAH SORI, bukan berasal dariMANARUKO atau CANCANG LATIAH (membuka lahan ).17.Bahwa oleh karena berasal dari PEMBELIAN NENEKPEMBANTAH SORI, maka harta ini disebut sebagai hartapencaharian kakek dan nenek PEMBANTAH yang ~ dalamistilah

Karena Terdakwa mendengar suara tersebut Terdakwapunlangsung mengeluarkan penis Terdakwa dari mulut Pelangi dan kemballiHalaman 60 dari 107 Putusan Nomor 67/Pid.Sus/2019/PN Tjpberusaha memasukkannya kedalam vagina Pelangi namun juga tidakberhasil;Bahwa setelah itu Terdakwa keluar dari mobil dan Terdakwamelihat Filda sedang duduk diatas bangku warung kopi tersebut danmengatakan kepada Filda :Capeklah diak, abang alun lai (cepatlah dek,abang belum bersetubuh lagi, kKemudian Filda menjawab Bekolah bang,latiah

dan mendengar suara tersebutTerdakwapun langsung mengeluarkan penisnya dari mulut saksi Pelang(korban) dan kembali berusaha memasukkannya kedalam vagina saksi Pelangi(korban) namun juga tidak berhasil sehingga Terdakwa keluar dari mobil danpergi mendekati saksi Filda (korban) yang sedang duduk diatas bangku diwarung kopi tersebut dan mengatakan kepada saksi Filda (korban):Capeklahdiak, abang alun lai (cepatlah dek, abang belum bersetubuh lagi), Kemudiansaksi Filda (korban) menjawab Bekolah bang, latiah

memasukkannya kedalam vagina saksi Pelangi(korban) namun juga tidak berhasil sehingga Terdakwa keluar dari mobil danpergi mendekati saksi Filda (korban) yang sedang duduk diatas bangku diwarung kopi tersebut dan setelah Terdakwa keluar dari mobil dan pergimendekati saksi Filda (koban) sedang duduk diatas bangku warung kopitersebut dan mengatakan kepada saksi Filda (korban) :Capeklah diak, abangalun lai (cepatlah dek, abang belum bersetubuh lagi, kemudian saksi Filda(korban) menjawab Bekolah bang, latiah

Putusan Nomor 369 PK/Pdt/2015Bahwa harta pusaka tinggi cancang latiah/taruko dari Niniak Atah yangberada di Nagari Parambahan tetap berada pada penguasaan keturunanNiniak Atah yaitu dibawah naungan Niniak Minah (almarhum) yangketurunan yang terakhir adalah Syefei Dt.

Putusan Nomor 118 PK/Pdt/2014dari hasil Cancang Latiah orang tua/angku Para Penggugat yang telahdikuasai secara turun temurun semenjak dari Tahera, Kariman, Lamin,Karino, Barida, Timban, Kamisah, Bilal, Lelo Kopiah Amek Pandeka Sutandan Mamak Para Penggugat yang bernama Maruya;Bahwa adapun bagian harta pusaka tinggi kaum Para Penggugatdiantaranya adalah:1)Tanah sawah yang terdiri dari 5 (lima) piring sawah besar kecil yangterletak di Gurun Jorong Tepi Balai, Kenagarian Padang Sibusuk,Kecamatan Kupitan

Latiah Gani binti H.Halaman 38 dari 48 halaman, Putusan Nomor 0642/Pdt.G/2016/PA.PBR.Abd.

Bahwa dari beberapa data yang masuk ke peradilan adat tidak satupunyang bisa menjadi pedoman untuk objek perkara dinyatakan sebagaipusako randah atau harta cancang latiah menurut sepanjang adat;2. Untuk itu Peradilan Adat Nagari Nanggalo menyimpulkan bahwa objekperkara dibagi menurut ketentuan pusako tinggi Karena dibagi sesuaidengan jurai di dalam kaum suku Melayu;3.

Rangkayo Mulie, Kaum Malin Kayo, Kaum Gampo Dilangik,Kaum Malin Basa, Kaum Rajo Gandan, Kaum Malin Mudo, dan Kaum Rajo Matua yangdahulunya dicancang latiah dan ditaruko oleh Niniak Moyang Suku Tanjung, yangdiperuntukan dan dikuasai secara turun temurun oleh 9 (sembilan) Kaum dalam SukuTanjung yang dikenal dengan pepatah adat ganggam bauntuak hiduik bapadok, sawahgadang bapamatang, gurun tandeh babintalak, bukik babuluran dan objek perkaradiserahkan secara bersamasama oleh 9 (sembilan) Kaum dalam

bersetipikat karena saksipernah melihatnya di Notaris, waktu itu saksi diberitahnu objek perkara tersebutdibaliknamakan ke Johny Rant dan saat itu disebutkan nomor sertipikatnya;Bahwa dahulunya objek perkara tumpak , Il dan Ill dikuasai oleh Boerhan Dt.Bandaro Sati dan sekarang objek perkara tersebut dikuasai oleh kemenakannyayakni Johny Rant dan keluarganya;Bahwa ketiga objek perkara adalah warisan dari Sariado yakni nenek dari JohnyRant;Bahwa Sariado mendapatkan tanah tersebut dengan cara cancang latiah

Mek Anjah menarukotanah/mencancang latiah tanah dari pencarian dari mereka berdua akantetapi Alm. APAH dan keturunannya mendapatkan tanah/hak milikberdasarkan Hibah dari Apakapak dan Neneknya bernama Alm.Anduang Pujuak yaitu Anak kandung dari Alm. AKAIK suku kotoberdasarkan silsilah Ranji Keturunan Akaik Suku Koto tertanggal 23September 1998 yang dibuat oleh mamak kepala waris alm. Nurdin sukukoto dan sekarang di lanjutkan oleh penggugat 1 yaitu kemanakankandung dari Alm.

Hendra / Hendri; Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik adat Yusrizal; Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik adat Ratna / Asnah / Herita,dan berbatas dengan PDAM;Sebagaimana pula hasil pemeriksaan setempat (deccente) terhadapobjek perkara yang dilakukan oleh Majelis Hakim pada hari Kamis 20 Mei 2021;Menimbang, bahwa dalam masyarakat adat minangkabau terdapatharta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. harta pusaka tinggi itu biasanyaberasal dari hasil garapan atau yang disebut juga cancang latiah

Nazir DtBgd Marah Banso (Tergugat) ;Bahwa Saksi ada memiliki tanah didaerah tanah opjek perkara tetapi tidakberbatasan dengan tanah opjek perkara ;Bahwa Tergugat dengan saksi (Armen) satu suku tetapi tidak satu kaum ;Bahwa tanah opjek perkara berasal dari cancang latiah (garapan) dari Mamak(Paman) dari Saksi yang bernama Nazarudin Alias Handuik ;Bahwa Saksi mengetahui batasbatas tanah objek perkara yaitu : Sebelah Baratberbatas dengan tanah pusaka tinggi kaum Nazarudin Alias Handuik, SebelahTimur

1783);Bahwa kepemilikan objek perkara dulunya oleh kaum PARA TERGUGAT yangdiwarisi oleh PARA TERGUGAT B dan PARA TERGUGAT C adalah sebagaiberikut :Bahwa pada tahun 1911 Belanda masih berada di Pulau Cingkuak yaitudengan masih kita temui adanya prasasti Madame Van Kempen padaAgustus 1911, saat itu tidak ada yang berani datang ke Pulau Cingkuak;Bahwa setelah Belanda tidak lagi berada dan sudah meninggalkan PulauCingkuak, nenek buyut dan kakek buyut kaum PARA TERGUGAT B danPARA TERGUGAT C mencancang latiah

Rajo Molie mendapatkan tanah tersebut dari cancanglatiah angkuhnya;Bahwa tanah cancang latiah Dt. Rajo Molie diberikan kepada anakpisangnya yaitu Siniar;Bahwa alasan Dt. Rajo Molie memberikan tanah tersebut kepadaSiniar sebagai balas jasa karena angkuangku dulunya makan dirumah Siniar;Bahwa Saksi tidak tahu kapan tanah tersebut diserahkan kepadaSiniar;Bahwa tidak ada pihak keluarga/kaum Dt. Rajo Molie yang keberatan;Bahwa sewaktu Dt.

mempunyai hubungan tali darah dan merupakananggota kaum Rusyid Haji Muhammad Zein Dt, Gindo Simarajo, dan tidak benarrumah Gadang bagonjong dua yang ada diatas tanah objek perkara di bangun olehalm.sapi karena rumah Gadang gonjong dua tersebut sudah ada sebelum Sapi lahirdan rumah gonjong dua adalah rumah anggota kaum Dt, Gindo Simarajo yangbernama Saleha dan tanah objek perkara bukanlah pusaka tinggi kaum Dt .GindoSimarajo dan juga bukan tanah pusaka kaum Para Penggugat akan tetapi adalah tanahcancang latiah

Gindo Simarajo dengan hasil cancan latiah oleh orang tuaSaleha dahulunya dan hal tersebut sesuai Hasil Sidang Kerapatan Ninik Mamak atauZAPenghuluPenghulu Kampung Ekor Parit, ketika memeriksa sengketa tanah antaraSaleha dengan Nurani pada tanggal 22 November 1967 dahulunya ;.

dilelang oleh bank dansurat pemberitahuannya disampaikan melalui Wali Nagari ;Bahwa HUSNIWATI tidak menetap di Ekor Parit karena dia setelah menikahdibawa suaminya ke Bukittinggi ;Bahwa HUSNIWATI sering pulang ke Ekor Parit dan lebih kurang pada tahun1983 sewaktu Saksi pulang dari Padang, Saksi samasama pulanh dengannya keLimbanang ;Bahwa maksud orang tuatua/ninikninik dari SALEHA yang menaruko adalahnenekneneknya terdahulu ;Bahwa mamak dari SALEHA adalah SARIP LECO ;Bahwa yang menaruko/mencancang latiah

Hadi maka keturunannya tersebut diperbolehkan tinggaldi objek perkara ;e Bahwa keturunan yang dimaksudkan adalah keturunan secara matrilineal ;e Bahwa saksi pernah menganjurkan agar Syafnadiah berdamai dengan Bahrullah ;e Bahwa objek perkara merupakan tambilang basi (cancang latiah) dari Raji'ah,saksi tahu dari mamak saksi ;Putusan No. 08/Pdt.G/2011/PN.Pin.

disertifikatnya atas nama JABRIL;Bahwa pada tahun 1997 JAMUHUR masih hidup;Bahwa saksi tidak ingat kapan JAMUHUR meninggal dunia;ksi TAN MUHAMMAD NASIR ksi ahliBahwa saksi dihadirkan oleh pihak Tergugat sebagai ahlidalam perkara perdata adat;Bahwa saksi bukan Penghulu Suku;Bahwa dalam perkara adat, tanah dibagi menjadi 3 (tiga)yaitu:57Pusaka Tinggi Tembilang Emas, yaitu yang didapat dari ninikyang terdahulu;Pusaka Tinggi Tembilang Besi, yaitu kumpulan beberapaninik mamak yang menaruko atau cancan latiah

MANGUN:Bahwa yang dimaksud dengan ulayat adalah territorialpenguasaan seseorang penghulu atas tanah, yang dapatdibedakan atasUlayat Raja/Penghulu adalah kekuasaan territorialseorang raja/penghulu terhadap' tanah, gunung, hutan,bukit dan rawa yang belum dimiliki oleh seseorang ;Ulayat Nagari adalah kekuasaan territorial dari nagariyang belum dimiliki oleh seseorang ;Pusaka tinggi adalah cancan latiah dari orang terdahuludalam suatu kaum ;Pusaka rendah adalah harta pencaharian ;Bahwa sebidang tanah

Bahwa Saksi tidak mengetahui tindakan yang dilakukanoleh satuan Zipur 4/TK setelah terjadi kecelakaan dalam latihantersebut karena setelah selesai melaksanakan latiah yaitu padahari Kamis tanggal 10 Mei 2018 sekira Pukul 05.00 Wib Saksidan rombongan yang dari Ki A Tegal kembali ke Home Base.18.