Ditemukan 215 data
52 — 32
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa Saksi;3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/ Sanggah (PuraKeluarga), serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangansebagai perwujudan Dewa Saksi;Menimbang, bahwa upacara madengendengen/makalakalaan yangmerupakan bagian terpenting dalam rangkaian upacara perkawinan.
36 — 21
Dewa saksi adalah berhubungan dengan upakara sebagaimana dimaksuddalam butha saksi yang dipuput oleh Pandita atau Pinandita,pemangku/peduluan dengan menggunakan cara atau mantram menurutAgama Hindu, Tuhan dalam pengertian Dewa saksi dianggap sudahdipenuhi; Manusa saksi adalah bilamana perkawinan yang telah dilaksanakandengan butha saksi, Dewa saksi dan disaksikan oleh aparat desasetempat dan orang yang telah dewasa yang dipandang cakap secarahukum untuk menjadi saksi;Menimbang, bahwa mencermati ketentuan
49 — 17
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat) selakuwakilnya, sebagai Manusa Saksi ; 3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/ Sanggah (Pura Keluarga),serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangan sebagai perwujudan10Dewa Saksi (Kaler, I Gusti Ketut, ButirButir Tercecer Tentang Adat Bali 2,Kayumas Agung, Bali Cet.
48 — 18
permasalahanantara terdakwa dengan saksi NI WAYAN MARIANI saksi adalahorang yang mempunyai keahlian dalam hubungan perkawinanmenurut agama Hindu.Bahwa benar yang dimaksud dengan perkawinan adalah lIkatanSekala Niskala (Lahir Bathin) antara seorang pria denganperempuan sebagai Ssuami istri dengan tujuan membentuk keluargabahagia, kekal dan abadi (satya alaki rabi) yang berdasarkanKetuhanan Yang Maha ESa.Bahwa benar sahnya suatu perkawinan adalah adanya Triupasaksiyaitu sah secara Dewa saksi, Bhuta saksi, dan Manusa
22 — 12
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa SaksSi ; 3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan / Sanggah (PuraKeluarga), serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangansebagai perwujudan Dewa Saksi (Kaler, Gusti Ketut, ButirButirTercecer Tentang Adat Bali 2, Kayumas Agung, Bali Cet. Il, 1994, halMenimbang, bahwa upacara madengendengen / makalakalaan yangmerupakan bagian terpenting dalam rangkaian upacara perkawinan.
45 — 5
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat) selakuwakilnya, sebagai Manusa Saksi ; 3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/ Sanggah (Pura Keluarga),serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangan sebagai perwujudanDewa Saksi (Kaler, I Gusti Ketut, ButirButir Tercecer Tentang Adat Bali 2,Kayumas Agung, Bali Cet.
16 — 11
(vide bukti P.1), telah dilaksanakan dengan Tri Upasaksisebagai berikut: Butha saksi adalah dalam perkawinan agama Hindu wajibmenyelenggarakan upakara Pebiukaonan yang dipuput oleh Pandita atauPinandita seperti Jero Mangku/Peduluan; Dewa saksi adalah berhubungan dengan upakara sebagaimana dimaksuddalam butha saksi yang dipuput oleh Pandita atau Pinandita,pemangku/peduluan dengan menggunakan cara atau mantram menurutAgama Hindu, Tuhan dalam pengertian Dewa saksi dianggap sudahdipenuhi; Manusa saksi
11 — 6
Manusa saksi yaitu saksi manusia /perangkat desa ;Menimbang, bahwa dalam Yurisprudensi Keputusan Raad KertaSingaraja Nomor 290/Crimineel 14 April 1932 Jo Putusan Pengadilan NegeriDenpasar Nomor 602/Pdt/1960 tanggal 2 Mei 1960 dipertegas bahwa suatuperkawinan dianggap sah menurut Agama hindu apabila telah dilakukanPabyakaonan atau Mabyakaon ;Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti bertanda P1 yangbersesuaian dengan keterangan Saksi 1 dan Saksi 2 yang menyatakan bahwaantara Penggugat dan Tergugat
43 — 14
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa Saksi;3.
NI PUTU LIBRIA ANGGRAENI
16 — 7
secara agama Hindu ;Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan para saksi dipersidangan, diperoleh fakta hukum bahwa memang benar Nengah Nusantaradengan Ni Wayan Riki menikah di Klungkung tanggal 9 Pebruari 1992 yangdipuput oleh Pemuka Agama Hindu bernama Sira Empu Sila Nata Bawana,yang mana Nengah Nusantara berkedudukan sebagai Purusa, samasamaberagama Hindu dengan melakukan upacara mabyakaon telah menghaturkansegehan (butha saksi) dan telah disaksikan oleh Bendesa Adat dan KelianDinas setempat (Manusa
I PUTU SUARDANA
17 — 5
sebagai berikut: Butha saksi adalah dalam perkawinan agama Hindu wajibmenyelenggarakan upakara Pebiukaonan yang dipuput oleh Panditaatau Pinandita seperti Jero Mangku/Peduluan; Dewa saksi adalah berhubungan dengan upakara sebagaimanadimaksud dalam butha saksi yang dipuput oleh Pandita atau Pinandita,pemangku/peduluan dengan menggunakan cara atau mantram menurutHalaman 7 dari 12 Penetapan Permohonan Nomor 81/Pdt.P/2018/PN.BliAgama Hindu, Tuhan dalam pengertian Dewa saksi dianggap sudahdipenuhi; Manusa
74 — 24
, tanggal26 Januari 2018, telah dilaksanakan dengan Tri Upasaksi sebagai berikut: Butha saksi adalah dalam perkawinan agama Hindu wajibmenyelenggarakan upakara Pebiukaonan yang dipuput oleh Pandita atauPinandita seperti Jero Mangku/Peduluan; Dewa saksi adalah berhubungan dengan upakara sebagaimana dimaksuddalam butha saksi yang dipuput oleh Pandita atau Pinandita,pemangku/peduluan dengan menggunakan cara atau mantram menurutAgama Hindu, Tuhan dalam pengertian Dewa saksi dianggap sudahdipenuhi; Manusa
23 — 7
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat) selakuwakilnya, sebagai Manusa Saksi;3.
13 — 8
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa SaksSi ; 3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/Sanggah (PuraKeluarga), serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangansebagai perwujudan Dewa Saksi (Kaler, Gusti Ketut, ButirButirTercecer Tentang Adat Bali 2, Kayumas Agung, Bali Cet. Il, 1994, halMenimbang, bahwa upacara madengendengen makalakalaan yangmerupakan bagian terpenting dalam rangkaian upacara perkawinan.
20 — 5
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa Saksi;3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/ Sanggah(Pura Keluarga), serta yang bersangkutan melaksanakanpersembahyangan sebagai perwujudan Dewa Saksi;Menimbang, bahwa upacara madengendengen/makalakalaan yangmerupakan bagian terpenting dalam rangkaian upacara perkawinan.
48 — 26
Bahwa untuk mengalihkan status perkawinan Para pemohon tersebut,pada hari RABU tanggal 14 Oktober 2015, kembali dilaksanakanupacara Manusa Yadnya/Pawiwahan, yang diselenggarakan danbertempat di rumah Orang Tua Kandung dari Pemohon NI WAYANSUARDANI di Tabanan ;9.
32 — 16
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat) selakuwakilnya, sebagai Manusa Saksi ;3.
26 — 10
perkawinan dapat dianggap sah apabila telah dilaksanakan dengan TriUpasaksi yaitu : Butha saksi adalah dalam perkawinan agama Hindu wajibmenyelenggarakan upakara Pebiukaonan yang dipuput oleh Pandita atauPinandita seperti Jero Mangku/Peduluan; Dewa saksi adalah berhubungan dengan upakara sebagaimana dimaksuddalam butha saksi yang dipuput oleh Pandita atau Pinandita,pemangku/peduluan dengan menggunakan cara atau mantram menurutAgama Hindu, Tuhan dalam pengertian Dewa saksi dianggap sudahdipenuhi; Manusa
17 — 8
Acara yang pelik itu dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat) selakuwakilnya, sebagai Manusa Saksi;3.
I Putu Tirtayasa
Tergugat:
1.I Made Sukurnada
2.I Kompiang Rusdiana
78 — 30
DpsMenimbang, bahwa pihak Tergugat dalam jawabannya padapokoknya menyatakan sebagai berikut : memang benar telah menjual tanah sengketa kepada pihakPenggugat akan tetapi saat ini belum bisa diserahkan kepada pihakPenggugat sebab tanah tersebut ada terikat sewa menyewa dalamjangka waktu 30 tahun karena pihak Tergugat ada meminjam uangkepada Tergugat II yang adalah keponakannya sendiri yang dipakaioleh Tergugat untuk melaksanakan upacara Manusa Yadnyasejumlah Rp. 90.000.000, tanpa ada perjanjian apapun.Selanjutnya
menikmati keuntunganatas tanah yang disewa tersebut dengan cara sudah menyewakan kepadaorang lain selama sekitar 9 (Sembilan) tahun dengan nilai sekitar Rp.540.000.000, jadi sudah sangat besar untungnya karena dalam kenyatannyaTergugat hanya berhutang sebesar Rp. 90.000.000 ;Menimbang, bahwa dari bukti bertanda P6 sampai P8 ini menurutMajelis fakta yang terjadi adalah memang benar pihak Tergugat ada hutangterhadap keponakannya sejumlah Rp. 90.000.000 yang dipergunakannnyauntuk melakukan upacara manusa