Ditemukan 5018 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 11-03-2014 — Upload : 29-09-2014
Putusan PN GUNUNG SITOLI Nomor 340/Pid.B/2013/PN Gst
Tanggal 11 Maret 2014 — NIATI NDRAHA alias INA WIRA
3410
  • melakukantindak pidana seperti dirumuskan dalam kwalifikasi diatas, maka kepada Terdakwapantas dan patut dijatuhi pidana penjara yang setimpal dengan perbuatan dankesalahannya sebagai wujud pertanggungjawaban yuridisnya, sebab selamapersidanghan berlangsung Majelis Hakim tidak ada menemukan alasan pemaafmaupun alasan pembenar bagi diri Terdakwa;Menimbang, bahwa dalam filsafat hukum dikenal beberapa teori tujuanpemidanaan yang dimuat bebagai Negara di dunia yaitu :1 Teori Pembalasan (Vergeldings theorie
    ) menganut prinsip bahwa hukumanadalah suatu pembalasan bagi pelaku kejahatan ;2 Teori mempertakutkan (afchrikkings theorie) menganut prinsip bahwahukuman harus dapat mempertakutkan orang supaya jangan berbuat3 Teori Memperbaiki (Verbeterings theorie) menganut prinsip bahwa hukumanitu. bermaksud pula untuk memperbaiki orang yang telah berbuatkejahatan ;4 Teori Gabungan yang mengajarkan bahwa dasar dari penjatuhan hukuman itukepada pelaku kejahatan adalah bukan hanya pembalasan akan tetapi haruslahjuga
Putus : 28-06-2016 — Upload : 11-01-2017
Putusan PN TOBELO Nomor 24/Pid.B/2016/PN.Tob
Tanggal 28 Juni 2016 — - YAKOP TAJU Als YAKOP
6834
  • Teori kehendak (Wills theorie) dari VON HIPPEL ;b.
    Teori pengetahuan (Voorstellings theorie) dari FRANK yang didukung VONLISZT ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan(Voorstellings theorie) dipandang lebih memuaskan demikian menurut Prof.MOELYATNO.Pemikiran berdasarkan pertimbangan, apa yang dikehendaki tentu diketahui dan tidaksebaliknya apa yang tidak diketahui belum tentu dikehendaki.Menimbang bahwa, dalam perkara ini terdakwa Yakop Taju Als Yakop mengendaki danmengerti akibat dari tindakan yang dilakukan
Putus : 10-02-2016 — Upload : 15-03-2016
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 279 /Pid.Sus/2015/PN.Bdw
Tanggal 10 Februari 2016 — ASMIYATI binti SUNARYO
709
  • Teori Kehendak (Wills Theorie) ;b.
    Teori Pengetahuan (Voorstellings Theorie) ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan(Voorstellings Theorie) dipandang lebin memuaskan, demikian menurutProf.Moeljatno, pemikiran ini berdasarkan pertimbangan yang dikendaki tentudiketahui dan tidak sebaliknya apa yang diketahui belum tentu dikehendaki ;Bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keterangan ahli, alat bukti suratserta barang bukti yang bersesuaian satu dengan lainnya, sehingga dengandemikian jelas
Register : 10-12-2015 — Putus : 17-11-2015 — Upload : 10-12-2015
Putusan PN SENGKANG Nomor 221/Pid.B/2015/PN.Skg
Tanggal 17 Nopember 2015 — DEWI Binti DAWI
849
  • Teori kehendak (wills theorie) ;2. Teori bayangan/pengetahuan (voorstellings theorie) dari Frank atau(waarschyulykheids theorie) dari Van Bemmelen;Menurut teori kehendak, kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan padaterwujudnya perbuatan seperti yang dirumuskan dalam undangundang, PUTUSAN NO. 221/PID.B/2015/PN.SKG Page 13sedangkan menurut teori pengetahuan, kesengajaan adalah kehendak untukberbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukan menurut rumusan dalamUndangundang.
Register : 10-01-2019 — Putus : 18-02-2019 — Upload : 13-03-2019
Putusan PN MENGGALA Nomor 17/Pid.B/2019/PN Mgl
Tanggal 18 Februari 2019 — Penuntut Umum:
Bangkit Budi Satya SH
Terdakwa:
SAPRUDIN Bin SUHAIMI
3916
  • Teori Kehendak (Wills Theorie) dari Von Hippel.b. Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie) dari Frank yang didukung VonLiszt.Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan diantara kedua teoritersebut ternyata Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie) dipandang lebihmemuaskan, demikian menurut Prof. Moelyatno.
Putus : 23-08-2016 — Upload : 03-11-2016
Putusan PN TOBELO Nomor 33/Pid.B/2016/PN.Tob
Tanggal 23 Agustus 2016 — - MUHAMMAD GADRI UMAR
7838
  • Teori kehendak (Wills theorie) dari VON HIPPEL ;b.
    Teori pengetahuan (Voorstellings theorie) dari FRANK yang didukung VONLISZT ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan(Voorstellings theorie) dipandang lebih memuaskan demikian menurut Prof.MOELYATNO.Pemikiran berdasarkan pertimbangan, apa yang dikehendaki tentu diketahui dan tidaksebaliknya apa yang tidak diketahui belum tentu dikehendaki.Menimbang bahwa, dalam perkara ini terdakwa mengendaki dan mengerti akibat daritindakan yang dilakukan Terdakwa terhadap
Register : 28-11-2016 — Putus : 16-02-2017 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN RAHA Nomor 166/Pid.B/2016/PN Rah
Tanggal 16 Februari 2017 — Penuntut Umum:
Usman La Uku, SH.
Terdakwa:
ARWAI ALIAS ARWAIT ALIAS LA WAI BIN LA KADIRI
4914
  • hukum dalamperkara ini, maka dengan demikian unsur ke1 ini telah terpenuhi:;Ad.2 Dengan Sengaja Melakukan PenganiayaanMenimbang, bahwa menurut Yurisprudensi yang dimaksud denganPenganiayaan adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, luka dan perasaantidak enak:Menimbang, bahwa perbuatan tersebut di atas haruslah dilakukan dengansengaja yang memiliki gradasi: maksud sebagai tujuan, keinsyafan kepastian dankeinsyafan kemungkinan;Menimbang, bahwa selain itu pula terdapat Teori Kehendak (Wills Theorie
    )dari Von Hippel dan Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie) dari Frank yangdidukung Von Liszt.Menimbang, bahwa jika definisi dan teori tersebut di atas dihubungkan faktafakta hukum maka terungkap sebagai berikut:Menimbang, bahwa terdakwa telah menendang korban Johan Bin Panepada hari Sabtu tanggal 10 September 2016 sekitar pukul 24.00 Wita, bertempat didalam rumah La Halimu alias Oker di Desa Lanobake Kecamatan BatukaraKabupaten Muna;Menimbang, bahwa penendangan tersebut dilakukan oleh terdakwa
Register : 20-05-2020 — Putus : 10-09-2020 — Upload : 11-09-2020
Putusan PN BATAM Nomor 126/Pdt.G/2020/PN Btm
Tanggal 10 September 2020 — Penggugat:
AMRI ABDI BACHTIAR PUTRA
Tergugat:
PT BPR PUTRA BATAM
146130
  • Pertama, disebut substantierings theorie yang mengajarkan, dalilgugatan tidak cukup hanya merumuskan peristiwa hukum yang menjadiHalaman 7 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 126/Pdt.G/2020/PN Btmdasar tuntutan, tetapi juga harus menjelaskan faktafakta yangmendahului peristiwa hukum yang menjadi penyebab timbulnyaperistiwa hukum tersebut.2.
    Kedua, teori individualisasi (/ndividualisering theorie), yangmenjelaskan peristiwa atau kejadian hukum yang dikemukakan dalamgugatan, harus dengan jelas memperlihatkan hubungan hukum(rechtsverhouding) yang menjadi dasar tuntutan;Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati uraian positagugatan Penggugat tersebut dimana Penggugat menyebutkan tentang adanyaPerjanjian Kredit No. 013/PB/SPK/062016, yang ditandatangani oleh HartonoTjuatja sebagai Direktur Utama PT BPR Putra Batam dan Amri Abdi BachtiarPutra
Register : 13-02-2014 — Putus : 16-07-2014 — Upload : 04-09-2014
Putusan PN GUNUNG SITOLI Nomor 43/PID.B/2014/PN Gst
Tanggal 16 Juli 2014 — YASON HAREFA ALIAS AMA SILFIA
4912
  • ;Menimbang, bahwa dalam filsafat hukum dikenal beberapa teori tujuan pemidanaanyang dimuat bebagai Negara di dunia yaitu :1 Teori Pembalasan (Vergeldings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman adalahsuatu pembalasan bagi pelakukejahatan. ;2 Teori mempertakutkan (afchrikkings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman harusdapat mempertakutkan orang supaya jangan berbuat3 Teori Memperbaiki (Verbeterings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman itubermaksud pula untuk memperbaiki orang yang telah berbuatkejahatan
Register : 25-11-2020 — Putus : 21-12-2020 — Upload : 05-01-2021
Putusan PN MENGGALA Nomor 571/Pid.B/2020/PN Mgl
Tanggal 21 Desember 2020 — Penuntut Umum:
Agung Rahmat Wibowo SH
Terdakwa:
RUDIANSYAH Als MAHMUD Bin AMIN
9828
  • Teori Kehendak (Wills Theorie) dari Von Hippel.b. Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie) dari Frank yang didukung VonLiszt.Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata TeoriPengetahuan (Voorstelling Theorie) dipandang lebih memuaskan, demikianmenurut Prof. Moelyatno.
Register : 27-01-2020 — Putus : 26-03-2020 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN SIAK SRI INDRAPURA Nomor 17/Pid.Sus/2020/PN Sak
Tanggal 26 Maret 2020 — Penuntut Umum:
TIYAN ANDESTA, SH., MH.
Terdakwa:
CAWANG SUWITO Bin SUADI
4320
  • Teori Pembalasan (Vergeldings theorie) menganut prinsip bahwa hukumanadalah suatu pembalasan bagi pelaku kejahatan ;2. Teori mempertakutkan (afchrikkings theorie) menganut prinsip bahwa hukumanharus dapat mempertakutkan orang Supaya jangan berbuat jahat;3. Teori Memperbaiki (Verbeterings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman itubermaksud pula untuk memperbaiki orang yang telah berbuat kejahatan ;4.
Register : 02-01-2019 — Putus : 07-02-2019 — Upload : 02-03-2020
Putusan PTA JAKARTA Nomor 2/Pdt.G/2019/PTA.JK
Tanggal 7 Februari 2019 — Pembanding/Tergugat : Nurlaela Binti M. Hasan
Terbanding/Penggugat : Fiyandi Kusumah Bin H. Entje Suryadi, BA
15052
  • Substantiering theorie yakniteori yang menyatakan, bahwa gugatan selain harus menyebutkan peristiwahukum yang menjadi dasar gugatan, juga harus menyebut kejadiankejadiannyata yang mendahului peristiwa hukum dan menjadi sebab timbulnya peristiwahukum tersebut; 2.
    Individualisering theorie yakni: teori yang menyatakan bahwadalam gugatan cukup disebut peristiwaperistiwa atau kejadiankejadian yangmenunjukkan adanya hubungan hukum yang menjadi dasar gugatan, yangkemudian nanti akan dikemukakan dalam persidangan dengan disertai buktibuktiseperlunya;Halaman 8 dari 12 halaman, Putusan Banding No.2/Pdt.G/2019/PTA.JK.Menimbang, bahwa gugatan rekonvensi yang diajukan olehPenggugat/Termohon tidak terpenuhi unsurunsur gugatan, karena dalam gugatanRekonpesi hanya ada
Putus : 23-04-2014 — Upload : 21-10-2014
Putusan PN AMURANG Nomor 08/Pid.B/2014/PN Amg
Tanggal 23 April 2014 — GERIKA MOMONGAN
4514
  • sebagai orang yang sehat jasmani dan rohani, serta mampu memberikan jawabanatas pertanyaanpertanyaan yang diberikan dalam persidangan, Maka Majelis Hakimberkesimpulan bahwa terdakwa adalah orang yang mampu mempertanggungjawabkan segalaperbuatannya secara hukum;Menimbang dengan demikian unsur barangsiapa telah terpenuhi;2 Sengaja melakukan penganiayaan ;Menimbang, bahwa dalam ilmu pengetahuan hukum pidana tentang unsur dengansengaja, dikenal dua teori untuk menentukan adanya unsur denkehendak (wills theorie
    ) yang diajarkan Von Hippel, danmembayangkan (voorstilings theorie) dari Frank, yang menurtberdasarkan teori tersebut yang sangat memuaskan adalah dalam kdiliputi pengetahuan (gambaran), dimana apabila seseorang mesendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), artinya seseorang ulebih dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan tentang sesumerupakan arah, maksud, halmana berhubungan dengan motif (disNol2 Tahun 1998, IKAHI, Jakarta, Halaman 86), sedangkalProdjodikoro, 1974: 71) unsur sengaja terbagi 3 yaitu
Register : 18-11-2020 — Putus : 28-12-2020 — Upload : 28-12-2020
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 408/Pid.B/2020/PN Tlg
Tanggal 28 Desember 2020 — Penuntut Umum:
PUJI ASTUTI, S.H.
Terdakwa:
SUYANTO Bin Alm SANI
10627
  • Teori kehendak (Wil/s Theorie) dari Von Hippel dan;b. Teori pengetahuan (Voorstelling Theorie) dari Frank yang didukung olehVon Liszt;Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor 408/Pid.B/2020/PN TigNamun menurut Prof. Moeljatno dalam praktek peradilan di antarakedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan (voorstelling theorie) dipandanglebin memuaskan.
Register : 25-08-2017 — Putus : 08-11-2017 — Upload : 14-12-2017
Putusan PN PELALAWAN Nomor 234/Pid.Sus/2017/PN.PLW
Tanggal 8 Nopember 2017 —
7320
  • Teori pembalasan (Vergelding theorie) menganut prinsip bahwa hukumanadalah suatu pembalasan bagi pelaku kejahatan;2. Teori mempertakutkan (afchrikking theorie) menganut prinsip bahwa hukumanharus dapat mempertakutkan orang sapaya jangan berbuat jahat;3. Teori Memperbaiki (Vebeterings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman itubermaksud pula untuk memperbaiki orang yang telah berbuat kejahatan;4.
Register : 18-12-2019 — Putus : 20-01-2020 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN SIAK SRI INDRAPURA Nomor 370/Pid.Sus/2019/PN Sak
Tanggal 20 Januari 2020 — Penuntut Umum:
REVIANA MUTIARA INDAH, SH
Terdakwa:
ABD HARIS Als HARIS Bin SUKAMTO
5329
  • Teori Pembalasan (Vergeldings theorie) menganut prinsip bahwa hukumanadalah suatu pembalasan bagi pelaku kejahatan ;2. Teori mempertakutkan (afchrikkings theorie) menganut prinsip bahwa hukumanharus dapat mempertakutkan orang Supaya jangan berbuat jahat;3. Teori Memperbaiki (Verbeterings theorie) menganut prinsip bahwa hukuman itubermaksud pula untuk memperbaiki orang yang telah berbuat kejahatan ;4.
Putus : 18-12-2012 — Upload : 19-03-2013
Putusan PN MERAUKE Nomor 143/PID.B/2012/PN.MRK
Tanggal 18 Desember 2012 — PIDANA - MARIUS TIMO RIKARDO WAWON Alias RIKO
270245
  • Theory Kehendak (Wils Theorie) ; Menurut teory ini kesengajaan adalah kehendak yang diarahkan pada terwujudnya perbuatanseperti dirumuskan dalam undangundang ;2.
    Theory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) ;Menurut teory ini kesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahuiunsurunsur yang diperlukan menurut rumusan undangundang ;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Teory Kehendak (Wils Theorie)unsur kesengajaan dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuatsedangkan menurut Teory Pengetahuan (Voorstelling Theorie) unsur kesengajaandititikberatkan kepada apa yang diketahui pada waktu akan berbuat ;Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja
Register : 04-09-2014 — Putus : 18-04-2014 — Upload : 24-07-2015
Putusan PN SEKAYU Nomor 610/Pid.B/2014/PN.Sky
Tanggal 18 April 2014 — DEVI ANDRIAN! Binti SENEN
599
  • Mengenai pengertian dengan sengaja ini dalam hukum pidana terdapat dua teoriyaitu Teori kehendak (Wills Theorie) dari Von Hippe! dan Teori pengetahuan(Voorstelling Theorie) dari Frank yang didukung Von List. Dalam praktekperadilan diantara teori tersebut ternyata Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie)dipandang lebih memuaskan, demikian menurut Prof. Moelyatno.
Putus : 13-12-2016 — Upload : 05-01-2017
Putusan PN TOBELO Nomor 65/Pid.B/2016/PN.Tob
Tanggal 13 Desember 2016 — - ARIKSON TUTUARIMA Als AL
7329
  • Teori kehendak (Wills theorie) dari VON HIPPEL ;b.
    Teori pengetahuan (Voorstellings theorie) dari FRANK yang didukung VONLISZT ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan(Voorstellings theorie) dipandang lebih memuaskan demikian menurut Prof.MOELYATNO.Pemikiran berdasarkan pertimbangan, apa yang dikehendaki tentu diketahui dantidak sebaliknya apa yang tidak diketahui belum tentu dikehendaki.Menimbang bahwa, dalam perkara ini terdakwa mengendaki dan mengerti akibatdari tindakan yang dilakukan Terdakwa terhadap
Putus : 15-12-2014 — Upload : 29-04-2015
Putusan PN TOBELO Nomor 124/Pid.B/2014/PN.TOB
Tanggal 15 Desember 2014 — - OKTOPIANUS OTNIEL HANGEWA Als OT
3716
  • melakukanperbuatan untuk mencapai akibat tertentu itu, perbuatan tersebut mungkin akanmenimbulkan akibat lain yang juga dilarang dan juga diancam pidana.Menurut MEMORIE VON TOELICTING yang dimaksud dengan sengaja (Opzet) adalah Willen en Wetten yaitu bahwa seseorang melakukan perbuatan dengan sengaja harusmenghendaki (willen) perbuatan itu serta harus menginsafi/mengerti (wetten) akibatperbuatan itu.Mengenai pengertian dengan sengaja ini dalam hukum pidana terdapat dua teori yaitu :a Teori kehendak (Wills theorie
    ) dari VON HIPPEL ;b Teori pengetahuan (Voorstellings theorie) dari FRANK yang didukung VON LISZT ;Dalam praktek peradilan diantara kedua teori tersebut ternyata teori pengetahuan(Voorstellings theorie) dipandang lebih memuaskan demikian menurut Prof.