persidangan Pengadilan Militer IlIl14Denpasar karena didakwa dengan dakwaan Tunggal sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 1 Ayat (1) UndangUndang DaruratRepublik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951;Mahkamah Agung tersebut;Membaca Tuntutan Oditur Militer pada Oditurat Militer IIIl13 Denpasartanggal 14 Februari 2019 sebagai berikut:Kami mohon agar Pengadilan Militer IIl14 Denpasar menyatakanTerdakwa Sertu Taufan Sofyan Putra NRP 21070453751086 terbuktibersalah melakukan tindak pidana:Tanpa hak menyimpan

suatu munisi;Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 1 Ayat (1)UndangUndang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentangSenjata Api;Hal. 1 dari 7 hal.

aturan tersebutsudah mempertimbangkan berbagai aspek denganmaksud agar para pelaku tidak mengulangi perobuatannyaatau penyelundupan benih lobster akan bertambah luassehingga dapat merusak habitat dan lingkungan lautIndonesia sehingga ekonomi negara akan terpuruk denganterouruknya ekonomi negara maka keamanan Negaramenjadi terancam dan akan mengakibatkan disintegrasibangsa.Bahwa Terdakwa selain terlibat dalam tindak pidanapenyelundupan benih lobster,Terdakwa juga melakukanTindak Pidana tanpa hak menyimpan

suatu munisi dantindak pidana penyalahgunaan Narkotika atas keduaperkara tersebutTerdakwa telah dijatuhi hukuman pidana 3(tiga) bulan dengan masa percobaan 6 (enam) bulanpenjara dan untuk tindak pidana penyalahgunaanNarkotika, Terdakwa telah dijatuhi hukuman pidana 1 (satu )tahun 6 (enam)bulan penjara dengan tambahan Terdakwamenjalani Rehabilitasi.Hal 10 dari 22 halaman Putusan Nomor 44K/PMT.

Bahwa pada hakikatnya Terdakwa mengetahui akan laranganmengambil dan menyimpan suatu munisi atau bahan peledak lainnyanamun hal ini tidak dindahkan Terdakwa hingga akhirnya membawa munisiyang disimpannya tersebut secara terang terangan ke tempat yang sangatdilarang untuk itu.3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut telah meresahkanmasyarakat dan akibat lain bila munisi tersebut jatuh ke tangan oleh orangHal 31 dari 34 Put.