Ditemukan 84 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 29-08-2007 — Upload : 13-03-2008
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 10PK/AG/2006
Tanggal 29 Agustus 2007 — Dra. H. Maemunah Dawy binti H. La Enre ; H. Aisyah binti H. La Enre ; Rugaiya binti H. La Enre ; Gusna binti H. La Enre ; Rosmadina binti H. La Enre ; Abdul Latief bin H. La Enre
279188 Berkekuatan Hukum Tetap
Register : 20-05-2016 — Putus : 08-11-2016 — Upload : 08-08-2017
Putusan PA SENGKANG Nomor 0515/Pdt.G/2016/PA.Skg
Tanggal 8 Nopember 2016 —
28170
  • Indo Massa, dan seluas + 50 are adalahPampobo / ampikale Wari. Bahwa seluas + 50 are adalah bagian Pallawa, seluas + 50 are bagian Hj. IndoMassa dan seluas + 50 are adalah ampikale / Pampobo Wari. Bahwa oleh karena H. Akram yang merawat Wari hingga meninggal duniadan H. Akran yang membiayai Wari sewaktu meninggal dunia sampai dibacaHal. 46 dari 74 hal. Put.No.5 15/Pdt .G/2016/PA Skgdoakan / ditampung, sehingga sawah seluas + 50 untuk ampikale / Pampobo Wari menjadi milik H.
    Indo Massa, dan seluas + 50 areadalah Pampobo / ampikale Wari.Bahwa seluas + 50 are untuk bagian Pallawa sudah dijual kepada saksiseharga Rp.2.000.000..Bahwa H. Akram yang merawat Wari semasa hidupnya dan H. Akram yangurus Wari ketika meninggal dunia sampai dibaca doakan / ditampung,sehingga sawah seluas + 50 untuk ampikale / Pampobo Wari menjadi milik H.Akram.Bahwa sawah yang merupakan bagian Hj.
    Indo Massa, dan seluas + 50 areadalah Pampobo / ampikale Wari. Bahwa seluas + 50 are untuk bagian Pallawa sudah dijual kepada H. AmboMai. Bahwa H. Akram yang merawat Wari semasa hidupnya dan H. Akram yangurus Wari ketika meninggal dunia sampai dibaca doakan / ditampung,sehingga sawah seluas + 50 untuk ampikale / Pampobo Wari menjadi milik H.Akram. Bahwa sawah yang merupakan bagian Hj. Indo Massa dan untuk ampikale /Pampobo Wari yaitu sawah obyek sengketa dalam Perkara ini dengan luas +1 Ha. H.
    Indo Massa yaitu sawah seluas + 50 are yakniseparuh dari sawah obyek sengketa, dan sawah seluas + 50 are (separuh sawahobyek sengketa) untuk ampikale / Pampobo Wari.Bahwa sawah untuk ampikale / Pampobo Wari seluas + 50 are yaituseparunh sawah obyek sengketa, oleh karena H. Akram yang merawat Warisemasa hidupnya dan H. Akram yang membiayai ketika Wari meninggal duniasampai dibaca doakan / ditampung, sehingga sawah untuk ampikale / Pempobo Wari tersebut jatuh menjadi milik H.
    Indo Massa dan seluas + 50 are untuk ampikale / Pampobo Wari yang jatuh menjadi milik H. Akram, sehingga H.
Register : 31-08-2020 — Putus : 25-11-2020 — Upload : 04-12-2020
Putusan PN SENGKANG Nomor 28/Pdt.G/2020/PN Skg
Tanggal 25 Nopember 2020 — Penggugat:
HJ HAPSA
Tergugat:
1.Hj Arafah
2.Hj Dalfiah
3.Dahliana
4.Jamaluddin
5.Rosmiati
6.Rosdiana
11428
  • Hapsa (Penggugat), dan sekarang Tergugat IV yangmenggarap tanah sawah pampobo/ampikale Hj. Hamsiah yaitu tanah sawah obyeksengketa 1 dan 2;Bahwa setelah meninggalnya H.
    Hamsiah dan apabila akan ditetapkan sebagai pampobo/ampikale tentu harusdengan persetujuan ahli warisnya yaitu anakanaknya agar tidak ada satupunahli waris yang dirugikan;Bahwa obyek sengketa poin 2 dalam perkara ini bersumber dari harta bersamaantara H. Hemma dengan Hj. Hamsiah sehingga apabila Hj. Hamsiah inginmenetapkan sebagai pampobo/ampikale harus dengan persetujuan H.
    Hemmasemasa hidupnya;Bahwa terkait tanah pampobo/ampikale yang dimaksudkan Penggugat, tidakpernah mendapatkan persetujuan dari H. Hemma dan tidak satupun ahli warisyang mengetahui mengenai tanah pampobo/ampikale Hj. Hamsiah tersebut;Bahwa apabila Penggugat tetap ingin mempermasalahkan keselurunan obyeksengketa yang menjadi bagian almarhum H. Marufi yang diklaim sebagai milikPenggugat sebagai tanah pampobo/ampikale karena telah merawat Hj.
    Hamsiah sebagai pampobo/ampikale untuk dirinya karena semasahidupnya H. Hemma dan Hj.
    Marufi yang diklaimsebagai milik Penggugat sebagai tanah pampobo/ampikale karena telah merawat Hj.Hamsiah maka seharusnya seluruh harta peninggalan almarhum H. Hemma denganalmarhumah Hj.
Register : 12-01-2021 — Putus : 15-02-2021 — Upload : 15-02-2021
Putusan PT MAKASSAR Nomor 16/PDT/2021/PT MKS
Tanggal 15 Februari 2021 — Pembanding/Penggugat : HJ HAPSA Diwakili Oleh : LA USU, SH
Terbanding/Tergugat I : Hj Arafah
Terbanding/Tergugat II : Hj Dalfiah
Terbanding/Tergugat III : Dahliana
Terbanding/Tergugat IV : Jamaluddin
Terbanding/Tergugat V : Rosmiati
Terbanding/Tergugat VI : Rosdiana
9649
  • Hemma dan tidak satupun ahliwaris yang mengetahui mengenai tanah pempobo/ampikale Hj. Hamsiahtersebut dan jika Penggugat tetap ingin mempermasalahkan keseluruhanobyek sengketa yang menjadi bagian almarhum H. Marufi yang diklaimsebagai milik Penggugat sebagai tanah pempobo/ampikale karena telahmerawat Hj. Hamsiah maka seharusnya seluruh harta peninggalan alamrhumH. Hemma dengan almarhumah Hj.
    Hamsiah sebagai pempobo/ampikale untukdirinya adalah asalnya adalah milik Hj. Hamsiah sendiri yang diperolehsebagai bagian warisan dari orang tuanya bernama Andi Mansure.Sehingga ditetapkannya/dijadikan tanan sawah obyek sengketa 1 dan 2sebagai pampobo/ampikale Hj. Hamsiah tidak perlu mendapatkan darisemua anakanak/ahli waris Hj. Hamsiah H. Hemma (Suamiistri).
    Putusan Nomor: 16/PDT/2021/PT MKSBahwa Penggugat kini Pembanding tidak akan mampu membuktikan dalildalilnya mengenai keseluruhan obyek sengketa dalam perkara ini sebagaipampobo/ampikale karena untuk menetapkan keseluruhan obyeksengketa sebagai pampobo/ ampikale terlebin dahulu harus denganpersetujuan para ahli waris Hj. Hamsiah dengan H.
    Hemma agar tidak adaahli waris yang dirugikan, adapun Para Tergugat sama sekali tidak pernahdimintal persetujuan penetapan obyek sengketa sebagaipampobo/ampikale;3.
    Hamsiah tidak pernah menetapkan sebagaipampobo/ ampikale untuk dirinya sebab semasa hidupnya Hj. Hamsiahdengan H. Hemma telah membagibagikan keseluruhan hartanya baikyang bersumber dari harta bawaan maupun yang bersumber dari hartabersamanya kepada anakanaknya sehingga untuk menetapkankeseluruhan obyek sengketa dalam perkara ini sebagaipampobo/ampikale dalam perkara ini harus dengan persetujuan ahlliwaris Hj. Hamsiah dengan H.
Register : 01-08-2011 — Putus : 26-09-2011 — Upload : 17-11-2011
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 91/Pdt.G/2011/PTA.Mks
Tanggal 26 September 2011 — Sitti Maryam binti Muh. Suni VS Patempoi bin Palurui
9419
  • Nursiha/MattangkilangAdalah sawah ampikale almarhumah Mahawang binti Ali Dg. Massikki.4. Menetapkan bagian penggugat/terbanding dan tergugat/pembanding terhadap harta ampikale tersebut adalah masing-masing mendapat seperdua bagian.5.
    SehaBarat : Sawah Ideadalah sawah ampikale almarhumah Mahawang bintiMassikki;4. Menetapkan bagian penggugat dan tergugatharta ampikale tersebut adalah masingmendapat seperdua bagian;Ali Dg.terhadapmasing5.
    Nursiha/Mattangkilang .Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antarapenggugat dengan tergugat dalam persidangan pengadilantingkat pertama juga telah ditemukan fakta bahwa objektersebut di atas merupakan ampikale bagi Mahawang (ibukandung penggugat dan tergugat) yang menurut adatkebiasaan setempat dan berdasarkan wasiat Mahawangsendiri , anpikale tersebut diperuntukkan bagi siapa yangmerawat dan membiayai dirinya (Mahawang) sampai meninggaldunia termasuk semua biaya dalam rangka pemakaman danacara acara
    setelah pemakaman almarhumah.Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perselisihanantara penggugat dan tergugat adalah siapa yang berhakmemiliki objek atau ampikale tersebut, menurutpembanding/tergugat dialah yang berhak terhadap objektersebut karena yang memelihara Mahawang sejak memasukiusia tua, sampai meninggal dunia adalah dia sedangkanpenggugat/terbanding menyatakan bahwa yang berhakterhadap objek tersebut adalah penggugat/terbandingkarena yang memelihara dan membiayai segala kebutuhanMahawang
    tersebutdengan pembagian masing masing penggugat/terbanding dantergugat/pembanding mendapat % bagian.Menimbang, bahwa tuntutan tergugat/pembandingterhadap pengembalian uang Rp 1.000.000, (satu jutarupiah), yang dipergunakan untuk menebus tanah ampikale,tidak dapat diterima karena kedua belah pihakpenggugat/terbanding dan tergugat/pembanding mempunyaihak terhadap tanah ampikale tersebut lagi pulatergugat/pembanding telah cukup lama menikmati hasiltanah ampikale tersebut.Hal. 5 dari 6 hal.
    Selatan No. 47 (menunggu putusan MK) Barat No. 43 sawah H.A.Nursiha/MattangkilangAdalah sawah ampikale almarhumah Mahawang bintiAli Dg. Massikki.4. Menetapkan bagian penggugat/terbanding dantergugat/pembanding terhadap harta ampikaletersebut adalah masing masing mendapat seperduabagian.5.
Register : 30-01-2017 — Putus : 11-04-2017 — Upload : 28-07-2017
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 16/Pdt.G/2017/PTA.Mks
Tanggal 11 April 2017 — Pallawa bin Langanro Vs H. Akram bin Ambo Tang, Dkk
7936
  • Indo Massa;Bahwa saksi mengetahui sejarah sawah tersebut karena sebelum Warimeninggal dunia, Wari mengatakan bahwa Saya sudah berikan sawahsaya kepada Indo Massa 50 are dan Pallawa 50 are dan 50 are adalahuntuk ampikale saya, siapa yang merawat saya maka dia yang akanmendapatkan ampikale tersebutBahwa Wari mengatakan hal itu pada tahun 1990 hari Jumat waktuselesai shalat Jumat di rumahnya Wari;Bahwa yang hadir waktu itu adalah Pak RT nama Ambo Tang, Pak RK.Nama Abbas, saksi sendiri dan La Tatta;Bahwa
    yang 50 are adalah ampikale saya, siapa yangmemelihara saya maka sawah itu menjadi miliknyaBahwa Wari mengatakan hal itu pada siang hari sekitar pukul 09.
    Indo Massa dan + 50are untuk ampikale Wari; Bahwa sawah bagian Penggugat sudah dijual kepada saksi; Bahwa saksi beli pada tahun 1993 dengan harga Rp2.000.000,00 (duajuta rupiah);Hal. 39 dari 50 hal. Put.
    Indo Massa dan seluas + 50 are adalah untuk ampikale /Pampobo Wari;Hal. 42 dari 50 hal. Put. No. 16/Pdt.G.2017/PTA Mks Bahwa H. Akram yang merawat Wari semasa hidupnya dan H. Akramyang membiayai sewakiu Wari meninggal dunia sampai dibaca doakan/ditampung, sehingga sawah seluas + 50 are untuk ampikale/Pempobo Wari menjadi milik H. Akram. Bahwa sawah untuk bagian Pallawa adalah diambil/dikuasai Pallawa, danselanjutnya Pallawa menjualnya kepada H.
    Indo Massa yaitu sawah seluas + 50 areyakni separuh dari sawah obyek sengketa, dan sawah seluas + 50 are (Separuhsawah obyek sengketa) untuk ampikale/Pampobo Wari;Bahwa sawah untuk ampikale/Pampobo Wari seluas + 50 are yaituseparuh sawah obyek sengketa, oleh karena H. Akram yang merawat Warisemasa hidupnya dan H. Akram yang membiayai ketika Wari meninggal duniasampai dibaca doakan/ditampung, sehingga sawah untuk ampikale/Pempobo Wari tersebut jatuh menjadi milik H.
Putus : 25-10-2017 — Upload : 28-08-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 612 K/Ag/2017
Tanggal 25 Oktober 2017 —
8444 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Akram bin Ambo Tang(Pemohon Kasasi II/Tergugat) yang memelihara sampai meninggal dunia,sehingga sawah yang menjadi Ampikale/Pampobo Wari binti La Ompengyaitu sebagian objek sengketa dalam perkara ini dengan luas + 50 (kuranglebih lima puluh) are menjadi milik H.
    IndoMassa, dan seluas + 50 (kurang lebih lima puluh) are adalahPampobo/Ampikale Wari;Bahwa oleh karena H. Akram yang merawat Wari hingga meninggaldunia, dan H. Akram yang membiayai Wari sewaktu meninggal duniasampai dibaca doakan/ditampung, sehingga sawah seluas + 50 (kuranglebih lima puluh) are untuk Ampikale/Pampobo Wari menjadi milik H.Akram;Bahwa sawah yang merupakan bagian Hj.
    Indo Massa dan sawah untuk Ampikale/Pampobo Wari, yaitu sawah objek sengketa dalam Perkara ini tidakpernah Pallawa mengerjakannya;Bahwa sawah untuk bagian Pallawa (Penggugat) seluas + 50 (kuranglebih lima puluh) are, Pallawa (Penggugat) menjualnya kepada H. AmboMai;Saksi 4: H.
    Indo Massa, dan seluas + 50 (kurang lebih lima puluh) areadalah Pampobo/ Ampikale Wari;Bahwa sawah untuk bagian Pallawa sudah dijual kepada saksi sehargaRp2.000.000,00 (dua juta rupiah);Bahwa H. Akram yang merawat Wari semasa hidupnya dan H. Akramyang urus Wari ketika meninggal dunia sampai dibaca doakan/ditampung, sehingga sawah seluas + 50 (kurang lebih lima puluh) areuntuk Ampikale/Pampobo Wari menjadi milik H. Akram;Bahwa sawah yang merupakan bagian Hj.
    Indo Massa lebih dahulu meninggal dunia dari pada Wari;Bahwa Wari selain menentukan/menetapkan bagian anakanaknya jugaterhadap harta/sawah Wari menetapkan sebagai Ampikale/Pampobo untukHal. 18 dari 22 hal.
Register : 11-01-2010 — Putus : 17-03-2010 — Upload : 27-12-2011
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 8/Pdt.G/2010/PTA.Mks
Tanggal 17 Maret 2010 — Hj. Marawiah binti Sari VS Hj. Runni binti Sari Dkk
6736
  • ) almarhumah gunamenyongsong masa tuanya yang sudah merupakan hukum yanghidup dalam masyarakat.Menimbang, bahwa pertimbangan pertimbangan yangtelah diberikan oleh hakim pertama mengenai perbedaanpendapat para pihak berperkara tentang obyek sengketapoin huruf a, b dan c apakah berasal dan merupakan hartapeninggalan / budel warisan almarhum dan = almarhumahataukah pemberian Pamulang kepada yang kemudiandijadikan bekal hidup untuk menghadapi hari tuanya yangdalam masyarakat disebut Pattaja mate / ampikale
    memperhatikan keberatan ~ keberatantergugat / pembanding dalam memori bandingnya dankeberatan penggugat / terbanding dan juga sebagaipembanding dalam memori bandingnyaMenimbang, bahwa menyangkut tentang bukti buktipenguasaan dan kepemilikan oleh tergugat / pembandingterhadap obyek sengketa poin huruf a mengenai sebidangtanah darat seluas 0,89 ha atas dasar surat keteranganpenyerahan harta warisan ( hibah ) tanggal 20 Nopember1997 dan 2 ( dua ) bidang tanah sawah lainnyadiperuntukkan~ oleh sebagai ampikale
    / Pattaja mate,Pengadilan Tinggi Agama masih perlu = mempertimbangkansebagai berkutMenimbang, bahwa surat keterangan penyerahan hartawarisan ( hibah ) yang dibuat oleh tanggal 20 Nopember1997 tanpa sepengetahuan dengan ahli waris lainnya adalahsuatu. tindakan hukum yang tidak prosedur, sedangkan barumeninggal dunia pada tahun 2007 yang berarti masih hidupkurang lebih sepuluh tahun lamanya obyek sengketa sudahdiserahkan ( di hibahkan ) kepada tergugat dengan dalilsebagai peruntukan ampikale, hal
    mana tidak sesuai lagidengan makna ampikale ( Pattaja mate ), karena menurutpengertian, atau dalam praktek dan kebiasaan yang hidup2dalam masyarakat ampikale / Pattaja mate adalahkekayaan seseorang yang disisahkan tidak dibagi kepadaahli warisnya atau tidak dihibahkan dengan tujuan untukmembiayai sisa hidupnya sampai meninggal dunia dan akandiperuntukkan kepada yang memelihara, merawat danmengurusi sampai meninggal, oleh karena itu selamapemilik harta / pewaris masih hidup dan sehat belum dapatditetapkan
    siapa bakal menjadi pemilik ampikale tersebutdan juga kenyataannya bahwa bukan hanya tergugat /pembanding yang memelihara, merawat dan mengurusi sampaimeninggal . tetapi juga oleh anaknya yang lain danbahkan dirumahnya meninggal dunia, sehingga tidak layakkalau ampikale tersebut diambil satu orang saja.Menimbang, bahwa berdasarkan pada keadaan tersebutmaka Pengadilan Tinggi Agama dapat menyetujui putusanhakim pertama yang menetapkan obyek sengketa poin huruf adan b adalah harta peninggalan almarhum
Register : 16-10-2018 — Putus : 30-11-2018 — Upload : 08-05-2019
Putusan PT MAKASSAR Nomor 418/PDT/2018/PT MKS
Tanggal 30 Nopember 2018 — Pembanding/Penggugat : ANDI SAENAB,AM Diwakili Oleh : ANDI SAENAB,AM
Terbanding/Tergugat : Per.ANDI FARIDA
5326
  • Put. 418/PDT/2018/PT.MKStelah diserahkan kepada anak perempuannya sebagai Ampikale ka anakperempuannya inilah yang merawatnya hingga Andi Pondang meninggal dunia,sedang anak lakilakinya yaitu Andi Mappatoba berada diperantauan.
    Namun dalam perkara ini sedikitberbeda dengan pembagian warisan pada umumnya, dimana dalam perkara ini,bagian masingmasing ahli waris telah ditunjuk pada saat pewaris Petta Cedda masihhidup, walaupun pihak Penggugat/Pembanding belum pernah menguasai bagiannyatersebut, karena diklaim oleh Tergugat/Terbanding sebagai kepunyaannya yangdiberikan oleh orang tuanya sebagai Ampikale;Menimbang, bahwa dengan adanya dalil Ampikale dengan sebab penguasaanTergugat/Terbanding adalah kewajiban Tergugat/Terbanding
    Agus Bin Endre ;Menimbang, bahwa dari dua orang saksi tersebut hanya saksi Baco Ratu BinPangaja yang menerangkan pemberian tanah sengketa sebagai ampikale kepadaTergugat/Terbanding.
    Lebih jauh saksi tersebut menerangkan bahwa ampikale adalahpemberian tanah bukan untuk dijual kepada orang yang berjasa merawat pemiliktanah hingga akhir hayatnya:Menimbang, bahwa keterangan saksi tersebut tidak didukung dengan buktisurat yang terdiri dari bukti bertanda T1 sampai dengan T6 berupa pemberitahuanpajak terutang itupun masih atas nama Petta Cedda;Menimbang, bahwa oleh karena keterangan tentang adanya Ampikale tersebuthanya diterangkan oleh satu orang saksi, maka keterangan saksi ini
    Pasal 1905 KUHPerdata;Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakimtingkat banding berkesimpulan bahwa Tergugat/Terbanding tidal bisa membuktikandalil bantahannya yaitu adanya peristiwa hukum Ampikale.
Putus : 21-10-2013 — Upload : 18-08-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1536 K/Pdt/2013
Tanggal 21 Oktober 2013 — Muh. Jafar Bin H. Umar VS Anwar Bin H. Laise
8556 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sarmada.Sebelah Selatan : Tanah Pekuburan, Tanah Kebun Syamsudduha.Sebelah Barat : Jalan Kuburan Islam.Selanjutnya disebut objek sengketa;Adapun duduk perkaranya sebagai berikut:1 Bahwa objek sengketa adalah Milik Penggugat yang diperoleh dari pemberian dariorang tuanya.2 Bahwa obyek sengketa awalnya merupakan Ampikale (istilah budaya dalambahasa Bugis) dari H.
    No. 1536 K/Pdt/2013Sebelah Selatan : Tanah Pekuburan, Tanah Kebun Syamsudduha.Sebelah Barat : Jalan Kuburan Islam.Adalah Ampikale Alm. H. Laise yang harus jatuh kepada Penggugat sebagai anakkandung yang telah memelihara, merawat dan membiayai segala sesuatunya terkaitdengan kepentingan Alm. H.
    Sarmada.e Sebelah Selatan : Tanah Pekuburan, Tanah Kebun Syamsudduha.e Sebelah Barat : Jalan Kuburan Islam.Adalah milik Penggugat sebagai Ampikale Alm. H. Laise yang harus jatuh kepadaPenggugat sebagai anak kandung yang telah memelihara, merawat dan membiayaisegala sesuatunya terkait dengan kepentingan Alm. H.
    salahmenerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, sehingga Putusan a quo harusdibatalkan.PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa terhadap alasanalasan tersebut Mahkamah Agungberpendapat:mengenai alasan pertama s/d keenam: Bahwa alasanalasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti(Pengadilan Tinggi yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri) telah salahmenerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:Penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya bahwa tanah obyekperkara merupakan Ampikale
    Demikian juga keterangan saksi de auditu tidak dapat dihargaisebagai bukti saksi, sehingga Penggugat dianggap tidak berhasil membuktikan dalilgugatannya;Bahwa adanya coretan dan gantian tulisan nama dalam buku Rincik tanpa adaalasan yang sah, tidak membuktikan telah beralihnya kepemilikan hak atas tanah;Bahwa Ampikale harus diserahkan secara langsung oleh ayah kandung dihadapan anakanaknya yang lain dengan acara tersendiri;Sedangkan para Tergugat dapat membuktikan bahwa tanah obyek perkara adalahmiliknya
Register : 03-09-2012 — Putus : 05-10-2012 — Upload : 13-12-2012
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 113/Pdt.G/2012/PTA.Mks
Tanggal 5 Oktober 2012 —
5632
  • huruf C ), sedangkan anak yang berjumlah 4 orang telahmendapatkan bagian masingmasing tanah perumahan pada huruf A dan tanah sawahpada huruf B secara kekeluargaan sehingga masingmasing anak menerima bagiannyasecara sukarela, sehingga tidak dipermasalahkan lagi dalam perkara a quo.Menimbang, bahwa Kallo sebagai seorang istri yang telah mendapatkan bagianwarisan dari almarhum Colle sebagai suaminya yaitu tanah yang terurai pada huruf Cdalam gugatan Penggugat, menjadikan tanah miliknya itu sebagai ampikale
    Samiah, dansaksi I dan II mendengar langsung Kallo menyatakan bahwa siapa yang memeliharasaya dialah yang mengambil dan memiliki tanah ( ampikale ) tersebut.Menimbang, bahwa Kallo semasa hidupnya sebagai seorang yag merdekamenurut hukum Islam mempunyai hak penuh untuk membelanjakan harta miliknya,berupa tanah yang disengketakan oleh para Penggugat, untuk membiayai kepentingandirinya dihari tuanya, termasuk memberikannya kepada siapa yang memelihara danmerawatnya sampai ia meninggal dunia begitupula
    untuk biaya penguburan dan doaselamatan sampai selesai ( mattampung ).Menimbang, bahwa tindakan Kallo binti Caku yang menjadikan tanah obyeksengketa sebagai ampikale yang dihibah wasiatkan kepada orang yang memeliharadan merawatnnya sampai meninggal dunia, itu merupakan adat kebiasaan masyarakatSulawesi Selatan yang masih berlaku sampai sekarang.Menimbang, bahwa oleh karena terbukti orang yang memelihara dan merawatserta yang melaksanakan acara penguburan dan doa selamatan ( mattampung ) Kallobinti
Register : 28-05-2013 — Putus : 19-06-2013 — Upload : 12-02-2020
Putusan PT MAKASSAR Nomor 113/PDT/2013/PT MKS
Tanggal 19 Juni 2013 — Pembanding/Penggugat : NONDI BIN BACO Diwakili Oleh : AMBO TANG, SH
Terbanding/Tergugat : Hj. SAMIAH BINTI COLLE Dg. MASERRE
Terbanding/Tergugat : ILYAS BIN ALWI
Terbanding/Tergugat : LISNAWATI BINTI ALWI
Terbanding/Tergugat : HERLINA BINTI ALWI
Terbanding/Tergugat : ROSLINDA BINTI ALWI
Terbanding/Tergugat : ROSMAWATI
Terbanding/Tergugat : GODANG BINTI COLLE Dg. MASERRE
3121
  • fakta hukum tersebut terlepas dari apakahPenggugat mengetahui tentang gugatan anakanak Penggugat berikutdalildalil yang dikemukakan dalam gugatannya, namun dapatdiperoleh suatu bukti persangkaan bahwa anakanak Penggugatsendiri hanya mengakui bahwa tanah sengketa tersebut adalah budelwarisan peninggalan almarhum kepada Penggugat ;Bukan hanya itu, bahkan sangat jelas pula dalam pertimbanganhukum Majelis Hakim Judex Facti Pengadilan Negeri Sinjai yangmembuktikan betapa tanah sengketa adalah TANAH AMPIKALE
    dunia pada tahun 2007 " ;Menimbang, bahwa dalam hukum adat Bugis dikenal istilah ampikaleyakni suatu pemberian dari orang tua kandung kepada seorang anakyang telah berjasa merawat dan menghidupi orang tuanya denganbaik ketika orang tuanya sudah tidak kuat lagi baik secara fisikmaupun ekonomi sampai orangtuanya tersebut meninggal dunia * ;Menimbang, bahwa dari bukti P.1 dan P.3 yang diajukan olehTergugat, Majelis Hakm Pengadilan Agama Sinjai telah menyimpulkanbahwa tanah obyek sengketa adalah tanah ampikale
    Samiah telah memelihara dan merawat orangtuanya bernama Kallo sampai ia meninggal dunia, sehingga tanahsengketa tersebut merupakan ampikale dari orang tua Tergugat bernama,.. sermerndr seep nara eran alScanned by CamScannerbernama Kallo kepada Tergugat bahwa keterangan saksisaksiTergugat , Il, Ill, IV, V, VI dan Vil di atas adalah sejalan denganketerangan saksi dalam bukti P.1 yang menerangkan bahwa tanahsengketa adalah merupakan ampikale dari Kallo kepada Hj.
Register : 01-10-2013 — Putus : 28-05-2014 — Upload : 15-10-2014
Putusan PA WATAN SOPPENG Nomor 184/Pdt.G/2014/PA Wsp
Tanggal 28 Mei 2014 — Penggugat dan Tergugat
5724
  • Obyek pada ponit 8.1 adalah sebenarnya tanah ampikale, karenatergugat yang menanggung seluruh biaya perawatan sampaipengurusan meninggalnya orang tuanya (Latarenre dan Nabbe).b. Obyek pada point 8.2, yang dituntut oleh penggugat adalah tanahdari hasil jeri payah tergugat sendiri (Akkabekkanna) dan bukantanah warisan.118.10.12c.
    Tergugat Il yang harusmemperkuat pembuktiannya untuk menguatkan bantahannya tentang adanyapembebanan hibah terhadap harta tersebut;Menimbang, bahwa untuk itu Tergugat II telah mengajukan bukti surat(T) yang menunjukkan telah adanya pembebanan terhadap obyek sengketayaitu hibah dan ampikale;Menimbang, bahwa bukti (T) adalah akta hibah yang dibuat oleh Sehang binti Lakacong sewaktu hidup dan disaksikan oleh dua orang saksimaingmasing Hj.
    , sebagaimana telahdikemukakan diatas, yang pelaksanaanya dilakukan setelahPewaris meninggal dunia, dapatlah ampikale itu digolongkan kedalam wasiat, hal ini juga sama dengan apa yang termaktubdalam Pasal 207 KHI, oleh karena itu jumlah ampikale tidakboleh melebihi 1/3 dari jumlah harta warisan (Pasal 201 KHI);Bahwa wasiat kepada ahli waris hanya berlaku bila disetujuioleh semua ahli waris ( Pasal 195 ayat (3) KHI ), sedangkandalam perkara ini tidak terdapat persetujuan dari semua ahliwaris, terbukti
    dengan diajukannya perkara ini;Bahwa andaikata Ampikale ini dianggap pemberian jasa sepertibiasa, maka hal itupun harus jelas disebutkan dan tidak bolehmenlebihi 1/3 dari harta waris pewaris, Tergugat Il dalamperkara ini sebagaimana pertimbangan diatas, bantahanmengenai adanya hibah tidak dikabulkan oleh Majelis hakim,krena tidak ada bukti pendukung, karena tidak dikabulkannyahibah Pewaris, sedangkan Tergugat II terbukti telah merawatalmarhum lIsehang binti Lakacong , sebagaimana dalampemeriksaan
    Menyatakan harta Pewaris Isehang binti Lacokeng 1/4 = 5/20 bagian adalahPampobo/ ampikale, adalah bahagian Sarifah binti Landong;9. Menyatakan harta waris Pewaris Isehang binti Lacokeng yaitu 15/20 bagianlainnya jatuh kepada ahliwaris Pewaris;10. Menetapkan ahli waris Pewaris Sehang binti Lacokeng adalah :341. Lasse bin Lacokeng ( saudara kandung/ Tergugat I), mendapat 2 bagianyaitu 10/20 bagian;2.
Register : 15-05-2018 — Putus : 09-10-2018 — Upload : 01-07-2019
Putusan PN WATAMPONE Nomor 30/PDT.G/2018/PN.WTP
Tanggal 9 Oktober 2018 — NURE, S.Pd Binti Bade Lawan Suherman Bin Baco Tang, Dk
16454
  • Satire pada tahun 2017 dirumah Penggugat danPenggugat telah menerima uang sebesar Rp.65.000.000, (enam puluhlima juta rupiah) dimana dalam penjualan tersebut sebagian tanahsawah sengketa bukan milik Penggugat atau almarhum Bade melainkanAmpikale almarhum Lausa yang menjadi milik adik almarhum Badebernama Cabbi binti Lausa karena Cabbi lah yang tinggal bersamaLausa (pemilik Ampikale).
    Yangmana secara adat diketahui bahwa pemilik sah ampikale tersebutadalah milik Per. Cabbi (saudara kandung almarhum Bade);3.
    Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang pada pokoknya mengatakan :ees Penggugat mempunyai tanah sawah bergelar indo galung yangdiperolehnya sebagian warisan dari orang tuanya seluas + 15 are ....Melainkan yang benar adalah sebagian tanah sawah sengketa adalahampikale Lausa (pewaris asal) yang mana dalam tradisi atau istiadat kamiyang bugis secara turun temurun ampikale yang artinya harta orang tuayangsudah bebas dari semua ahli warisnya dipersiapkan untuk han tuanyadan siapa yang tinggal bersamanya
    Cabbi) yang mana secara adat menjadi milikCabbi karena Cabbi lah yang tinggal bersama Lausa (pemilik ampikale),merawatnya sampai meninggal dunia serta mengurus pemakaman hinggaupacara pemakaman adat lainnya;Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang pada pokoknya mengatakan . pada sekitar bulan Januari 2017 Tergugat tibatiba saja memasangpatok dilokasi tanah sawah sengketa ....Melainkan yang benar adalah pada bulan Mei 2017 Tergugat hanyamemperbaiki petak sawah (pembatasan sawah Penggugat denganampikale
    Satire pada tahun 2017dirumah Penggugat dan Penggugat telah menerima uang sebesarRp.65.000.000, (enam puluh lima juta rupiah) dimana dalam penjualan tersebutsebagian tanah sawah sengketa bukan milik Penggugat atau almarhum Bademelainkan Ampikale almarhum Lausa yang menjadi milik adik almarhum Badebernama Cabbi binti Lausa dan Penggugat telah salah/keliru menempatkansubjek hukum dalam gugatannya dikarenakan Tergugat dan Tergugat II adalahpihak yang hanya mengelola dan menggarap sebagian tanah sawah
Register : 07-02-2017 — Putus : 04-07-2017 — Upload : 13-07-2017
Putusan PA WATAN SOPPENG Nomor 0121/Pdt.G/2017/PA.Wsp
Tanggal 4 Juli 2017 — Penggugat dan Tergugat
8323
  • dengan batasbatassebagaimana terurai dalam gugatan Penggugat adalah milik Tergugat karenaTergugatlah yang memelihara, membiayai baik semasa hidupnya maupunsetelah meninggal dunia;Bahwa dengan adanya pesan dari almarhum Latepu maupun almarhumah Hj.Masurung selaku orang tua, maka sejalan pula dengan hukum kebiasaan yangsering berlaku di adat Bugis bahwa yang berhak memiliki ampikale adalah ahliwaris yang memelihara, membiayai serta merawat pemilik ampikale(almarhum Latepu maupun almarhumah Hj.
    Bahwajelassebenarnyasepetaktan ahperumahanbesertabangunanrumahkayudiatasnya yang terletak di Kubba, luas 487 m@denganbatasbatassebagaimanayang Penggugat uraikandalamgugatan Penggugatadalah bagiandarihartawarisan yangbelumterbagidansemasahidupnyabaikalmarhum LatepumaupunAlmarhumahHj.Masurungmemangtidakpernah mengalihkanmiliknyatersebutkepadasiapapun.Sehingga kami mempertanyakanadanya Hibah dan/atau Ampikale yangdisebutkanoleh Tergugat, yang menurut Penggugatsebenarnyadansejatinyayang disebut Hibah
    denganbatasbatassebagaimana yangPenggugat uraikandalamgugatan Penggugat adalahobjeksengketa, yangmerupakanbagiandarihartawarisan yangbelumterbagidikarenakansemasahidupnyabaikAlmarhum LatepumaupunAlmarhumahHj.Masurugmemangtidakpernah mengalihkanmiliknyatersebutkepadasiapapun.Sehingga kami mempertanyakanadanya HIBAH dan/atau Ampikale yangdisebutkanoleh Tergugat, yang menurut Penggugatsebenarnyadansejatinyayang disebut HIBAH dalamHukum Islam dan/atauAmpikaledalamAdatSuku Bugisdisampaikanbaiktertulismaupuntidaktertulisharusdiketahuioleh
Register : 11-07-2012 — Putus : 18-12-2012 — Upload : 01-08-2016
Putusan PN WATANSOPENG Nomor 10/Put.Pdt.G/2012/PN.Wsp.
Tanggal 18 Desember 2012 — H. ANWAR BIN H. LAISE Lawan MUH. JAFAR BIN H UMAR
998
  • Adalah milik penggugat sebagai Ampikale Alm. H. Laise yang harus jatuh kepada Penggugat sebagai anak kandung yang telah memelihara, merawat dan membiayai segala sesuatunya terkait dengan kepentingan Alm. H. Laise ;3. Menyatakan berdasarkan hukum penguasaan objek sengketa oleh Para Tergugat terhadap objek sengketa dalam perkara ini adalah perbuatan melawan hukum ;4.
    Umaryang dibagi penggugat bersaudara, bahwa kalau penggugat mengakungakupemberian agar penggugat mengajukan surat wasiat atau akte hibah.Bahwa gugatan penggugat hal 1.2 adalah tidak benar sejak semula obyeksengketa tidak pernah dijadikan ampikale karena sudah 15 Tahun obyeksengketa dikuasai H. Umar baru H. Laise meninggal dunia dan tidak benarpula H.
    Sarmada.e Sebelah Selatan : Tanah Pekuburan, Tanah Kebun Syamsudduha.e Sebelah Barat : Jalan Kuburan Islam.Yang mana objek sengketa adalah Milik Penggugat yang diperoleh dari pemberiandari orang tuanya sebagai Ampikale (Istilah budaya dalam bahasa bugis) dari H.Laise semasa hidupnya yang karena PENGGUGAT adalah anak lakilaki satusatunya yang tinggal bersama ibunya di lokasi Objek Sengketa, maka H.
    LAISE dengan istri bernama I WENNANG dimana tanah tersebutmerupakan ampikale dari penggugat sebagaimana di terangkan oleh kesaksian saksisaksi dari Penggugat yaitu saksi P1 bernama Mardin dan saksi P2 bernama Laide ;Menimbang, bahwa dalil penggugat yang menyatakan tanah obyek sengketasebagai Ampikale (yang merupakan istilah budaya dalam bahasa bugis) dari H. Laisesemasa hidupnya yang karena PENGGUGAT adalah anak lakilaki satusatunyayang tinggal bersama ibunya di lokasi Objek Sengketa, maka H.
    LAISE yangdiberikan tanah obyek sengketa sebagai ampikale dari H.
    Sarmada.e Sebelah Selatan : Tanah Pekuburan, Tanah Kebun Syamsudduha.e Sebelah Barat : Jalan Kuburan Islam.Adalah milik penggugat sebagai Ampikale Alm. H. Laise yang harus jatuhkepada Penggugat sebagai anak kandung yang telah memelihara, merawat danmembiayai segala sesuatunya terkait dengan kepentingan Alm. H. Laise ;3.
Register : 12-03-2009 — Putus : 28-10-2009 — Upload : 02-11-2013
Putusan PA SUNGGUMINASA Nomor 95/Pdt G/2009/PA Sgm
Tanggal 28 Oktober 2009 — Hj.Runni binti Sari vs Hj.Marawiyah binti Sari
8326
  • Bahwa harta objek sengketa sejak semula disiapkan sebagai bekal hidupuntuk menghadapi hari tua (pattaja mate/ampikale) oleh almarhumah,gunamenyongsong masa tua, sehingga menjadi hukum yang hidup ditengahtengah masyarakat Makassar.
    Untuk itu dipertimbangkan sebagaimana berikut :1.Bahwa ketiga harta objek sengketa, telah diperuntukkan olehHj.Hadirah binti Pamulang sebagai ampikale/pattaja mate. Ini berartibahwa harta tersebut telah dipersiapkan oleh Hyj.Hadirah bintiPamulang sebagai persiapan atau bekal hidup untuk menghadapi harituanya.
    Tetapi kemudian Hj.Hadirah binti Pamulangtelah menghibahkan secara diamdiam kepada salah seorang anaknyatanpa sepengetahuan atau persetujuan ahli waris yang lain, sehinggapengalihan semacam ini sudah tidak sejalan dan atau telahbertentangan dengan arti ampikale/pattaja mate, itu sendiri.Bahwa tujuan utama adanya ampikale/pattaja mate dalam perkara aquaadalah agar kebutuhan Hj.Hadirah binti Pamulang diusia tuanya ataumenjelang akhir hayatnya terpenuhi, sehingga harta objek sengketa itu,bukan untuk
    Dan setelah pengalihan tersebut, hartayang mana lagi yang menjadi pengganti ampikale/pattaja mate beliau?karena ternyata Hyj.Hadirah binti Pamulang masih hidup setelah ituhingga sepuluh tahun kemudian, barulah ia meninggal dunia di rumahH.Nawing bin Sari.. Bahwa alas hak dari penguasaan tergugat atas harta objek sengketatersebut, hanya didasarkan pada Surat Keterangan Penyerahan HartaWarisan.
    Surat keterangan ini, hanyalah surat di bawah tangan,43dilakukan secara sepihak tanpa sepengetahuan atau persetujuan darianakanak dan atau para ahli waris Hj.Hadirah binti Pamulang yanglain, padahal telah terjadi kesepakatan sebelumnya bahwa hartahartatersebut adalah pattaja mate/ampikale.
Register : 23-06-2014 — Putus : 19-11-2014 — Upload : 03-01-2020
Putusan PT MAKASSAR Nomor 149/PDT/2014/PT MKS
Tanggal 19 Nopember 2014 — Pembanding/Tergugat : ANDI CECE
Terbanding/Penggugat : ARIS BIN KALI
3721
  • Darwis Alhadjdjiyang dibeli tahun 2010, NAMUN saksi tidak mengetahui darisiapakah tanah tersebut di beli;Bahwa seharusnya Majelis Hakim menelaah keterangan saksi SitiRamlah tersebut diatas, karenanya kami para Tergugat dan TurutTergugat duga keterangan yang diberikan tidak benar, keteranganpalsu dimana, dalam Fotocopy Akte Jual Beli No. 90/AJB/TRBIIII/2010,Tanggal 17 Maret 2010 (diberi tanda : T(RK)1), menjelaskan bagaimanproses tanah Ampikale dan Tanah Pattungka milik Penggugat Rekonvesiberalih,
    tanah PATTUNGKA dibeli oleh Kuasa Penggugatdibantah oleh Saksi yang juga diajukan oleh Ibnu Hajar Bin Nacongdengan mengatakan, yang menjual tanah AMPIKALE dan tanah40Pattungka....Pattungka tersebut adalah Siti Ramlah, (Vide Keterangan saksisaksi Penggugat, halaman 87 point 12, halaman 89 point 10);28.
    Apakah tidak diterimanya gugatan Penggugat Rekonvensi hanyakarena AJB yang bertentangan dengan Pasal 1321 KUHPerdata joPasal 1449 KUH Perdata, yang diperoleh dari Perjanjian Jual Beliantara Kuasa Penggugat dengan Saksi Siti Ramlah dimana SitiRamlah tidak memiliki kapasitas menjual TANAH AMPIKALE MILIKPENGGUGAT REKONVENSI, serta Siti Ramlah sama sekali bukananak, apalagi ahli waris dari Haji Kali bin Baba ?
    Nomor90/AJB/TRBIIII/2010; Bahwa agar tanah pemberian sebagai AMPIKALE danPATTUNGKA yang diberikan oleh Almarhum Haji Kali bin Babadan yang diberikan oleh dan Almarhum Hajja Nami tidakdikuasal dan jatuh ke tangan orang yang tidak berhak, makasudah sepantasnya Majelis Hakim yang memeriksa perkaraaquo pada Tingkat Banding mengabulkan Gugatan RekonvensiPenggugat Rekonvensi.30.
    Rekonvensi dengan versi fakta dilokasi, sebagaimanadisebutkan diatas haruslah dikesampingkan atau dinyatakan ditolak;Bahwa Penjelasan mengenai lokasi tanah dengan Nomor Persil 10a S.ll, Kohir 113 Cl yang merupakan pemberian' sebagaiPATTUNGKA dan AMPIKALE dari Almarhum Hj.
Register : 27-01-2015 — Putus : 08-09-2015 — Upload : 20-11-2015
Putusan PN WATAMPONE Nomor 03/ PDT.G / 2015 / PN.WTP
Tanggal 8 September 2015 — PER. SANAJJA LAWAN LEL. KUBE, DKK
4426
  • tanah sengketa tersebut kepadaKILE untuk dikerjakan dengan cara dibagi hasil dan selain itu saksi juga pernahmelihat KILE membawakan hasil panen berupa padi ke rumah PENGGUGAT ;Bahwa PENGGUGAT adalah saudara kandung dari KILE =;e Bahwa setelah KILE meninggal dunia kemudian tanah obyek sengketadikerjakan oleh TERGUGAT III bersama dengan saudara kandungnya yangbernama USMAN ;e Bahwa sepengetahuan saksi, PENGGUGAT memperoleh tanah sawah sengketatersebut dari orang tuanya yang bernama LASUPU sebagai ampikale
    II dan TERGUGAT Il ;Bahwa PENGGUGAT lah yang memberikan tanah sengketa kepadaTERGUGAT Il untuk dikerjakan secara bagi hasil ;Bahwa saksi pernah melihat TERGUGAT III memberikan hasil panen berupapadi yang diberikan oleh TERGUGAT III kepada PENGGUGAT denganmempergunakan kuda yang disewa oleh TERGUGAT III ;Bahwa menurut saksi asal usul tanah sengketa adalah berasal dari LASUPU yangkemudian diberikan kepada PENGGUGAT sebagai pengganti biaya perawatanorang tuanya selama sakit sampai meninggal dunia (ampikale
    ) karena PENGGUGAT lahyang merawat LASUPU dengan istrinya yang bernama CANNIBA semasatuanya sampai meninggal dunia karena LASUPU dan CANNIBA tinggalbersama dengan PENGGUGAT dan ketika meninggalnya LASUPU berada dirumahnyaPENGGUGAT ; 222222 n nn ne nnn nn nnn nnn cnn cn cence necesBahwa ampikale maksudnya adalah ongkos biaya hidup sampai meninggalnyaorang tua ;Bahwa anak LASUPU ada 7 orang yaitu : HALIM, SAPIRE, KILE, KUBE(TERGUGAT I), DALI, SANAJJA (PENGGUGAT) , dan SANNABONG(saksi) ; e Bahwa LASUPU
    ; Menimbang, bahwa PENGGUGAT melalui posita gugatannya telahmendalilkan bahwa PENGGUGAT selaku anak kandung dari LASUPU adalah yangpaling berhak atas tanah sengketa karena tanah sengketa tersebut didalilkan olehPENGGUGAT telah diberikan oleh LASUPU kepada PENGGUGAT sebagai pemberian38(ampikale) karena telah membiayai hidup LASUPU sampai meninggal dunia namundemikian dalildalil PENGGUGAT tersebut telah dibantah oleh PARA TERGUGATdan selanjutnya TERGUGAT II untuk kepentingan dirinya sendiri maupun
    NURUNG bin MASSA, saksi USMAN bin KILE, saksi Hj.SANNABONG binti LASUPU dan saksi ABDUL HALIM bin LASUPU yang padaintinya materi keterangan saksisaksi tersebut saling bersesuaian yang menerangkanbahwa tanah obyek sengketa adalah milik PENGGUGAT yang diperoleh sebagaipemberian (ampikale) dari orang tuanya yang bernama LASUPU, sebaliknya PARATERGUGAT melalui saksisaksi yang diajukan di persidangan yaitu saksi AMUNNAWARAKH, SPd binti A PALEWAI dan saksi HAYYANG binti TEBBU, telahpula memperkuat dalil
Register : 12-01-2022 — Putus : 07-02-2022 — Upload : 07-02-2022
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 10/Pdt.G/2022/PTA.Mks
Tanggal 7 Februari 2022 — Pembanding/Tergugat I : Hj. DALFIAH binti H. MARUFI
Pembanding/Tergugat II : DAHLIANA binti H. MARUFI
Pembanding/Tergugat III : ROSDIANA binti H. MARUFI
Pembanding/Tergugat IV : ROSMIATI binti H. MARUFI
Terbanding/Penggugat : Hj. HAPSA binti H. HEMMA
152124
  • Hamsiah menetapkan sebagaipampobo/ampikale untuk dirinya, dimana Hj. Hapsa binti H. Hemma(Penggugat kini Terbanding) yang merawat orang tuanya semasa hidupnyahingga meninggal dunia; Bahwa tanah sawah miliknya yaitu tanah sawah obyek sengketa 1 dan 2tidak diharuskan dengan sepengetahuan atau persetujuan ahli warislainnya, sebab penetapan/pernyataan pampobo/ampikale Hj.
    Hamsiahsebagai pampobo/ampikale untuk dirinya.Bahwa oleh karena pernyataan/penetapan Hj.
    Hamsiah atas harta/tanahsawah miliknya yaitu tanah sawah obyek sengketa 1 dan 2 sebagaipampobo/ampikale untuk dirinya, bukan sebagai pemberian/hibah sehinggaPasal 213 Kompilasi Hukum Islam yang disebutkan oleh para Tergugat/Para Pembanding dalam Memori Bandingnya tidak tepat dan tidak dapatditerapkan dalam perkara ini.Tanggapan Terhadap Keberatan KeduaBahwa para Tergugat/pPara Pembanding dalam jawabannya mendalilkankalau tanah sawah obyek sengketa 1 dan 2 termasuk bagian H.
    Marufi bukan ampikale karena sejaktahun 1972 sawah tersebut digarap oleh H. Marufi kKemudian digarap olehBurhan atas perintah H. Marufi dan tidak pernah ada yang keberatan sertahasilnya diambil oleh H. Marufi dan setelah H. Marufi meninggal diambil olehanaknya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan pertimbanganMajelis Hakim Tingkat Pertama dengan fakta, bahwa ayah Penggugat bernamaH.