KOPERASI PRODUKSI HIDUP LESTARI VS KOPERASI ITAH BELUM BAHADAT

MENGADILI:

DALAM EKSEPSI:

• Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan sah secara hukum bahwa Penggugat bertindak untuk dan atas nama KOPERASI ITAH BELUM BAHADAT serta secara Legal Standing sah sebagai pihak terkait dalam Surat Kesepakatan Damai Nomor: 395/TMPAD-KOTIM/KPA/X/2020 tertanggal 23 Oktober 2020;

Penggugat:
Koperasi Itah Belum Bahadat
Tergugat:
Koperasi Produksi Hidup Lestari

Terbanding/Penggugat : Koperasi Itah Belum Bahadat Diwakili Oleh : ORNELA MONTY, S.H.,M.H.

berharga),Pasal 90 yakni Perkara Takian Helang Tana, Bahu, Kabun (perkaraperselisinan batas ladang, kebun, dan bekas berladang dan bekasberkebun),Pasal 92 yakni Hadat Panggul, Sapindang, Tatas lauk,Rintis Pantung, Tanggiran Sungai dan Danau (adatistiadatmengenai macammacam hak panggul, sapindang, tatas handel,tatas ikan, rintis jalutung, tanggiran, sungai dan danau), Pasal 95yakni Adat Eka MalanManana, Satiar Bausaha (adat tempatberladang dan tempat berusaha), Pasal 96 yakni Kasukup SingerBelom Bahadat

Katingan Indah Utamadengan memberikan Singer sebanyak 100 (seratus) kati ramu atasPelanggaran Pasal 96 Hukum Adat (HADAT) Dayak 1894 yakniKasukup Singer Belom Bahadat (kelengkapan denda adat hidupkesopanan, beretika, bermoral yang tinggi)/ diserahkan kepadaPengadu dan menghukum Pihak Teradu/ Direksi PT.

dan selama ini kehidupan Tergugat Konvensi menjaditidak tenang, selain itu hubungan dengan relasi usaha termasuk denganmasyarakat sekitar wilayah tanah sengketa menjadi terganggu dan HukumAdat Dayak yang mengakui adanya Tanah Adat warisan orang tua TergugatKonvensi yang selama ini dipegang teguh secara turun temurun telahdilecehkan, dihina sedemikian rupa melalui gugatan Tergugat Rekonvensimengingat Tergugat Rekonvensi adalah Pendatang di Tanah Dayak yangseharusnya menghargai falsafah hidup belum bahadat

Imenjadi tidak tenang, selain ituhubungan dengan relasi usaha termasuk dengan masyarakat sekitarwilayah tanah sengketa menjadi terganggu dan Hukum Adat Dayakyang mengakui adanya Tanah Adat warisan Penggugat Rekonvensil/Tergugat Konvensi yang selama ini dipegang teguh oleh leluhurPenggugat Rekonvensi /Tergugat Konvensi telah dilecehkan, dihinasedemikian rupa melalui gugatan Tergugat Rekonvensi mengingatTergugat Rekonvensi adalah Pendatang di Tanah Dayak yangseharusnya menghargai falsafah hidup belum bahadat

yang mengakui adanyatanah Adat Dayak warisan orang tua Pemohon Kasasi yang selama inidipegang teguh secara turun temurun telah dilecehkan, di hinasedemikian rupa melalui gugatan Termohon Kasasi mengingat TermohonKasasi adalah Pendatang (perusahaan perkebunan yang sahamnyadimiliki oleh warga Negara Malaysia/vide Annual Report TSh/TShResource Berhad halaman 111 diketahui Proporsi Kepemilikan Sahamatas PT Mitra Jaya Cemerlang sebesar 90 %) di Tanah Dayak yangseharusnya menghargai falsafah hidup belum bahadat

Bahwa Gugatan Penggugat dapat dikatakan error in personal" karenagugatan penggugat tidak berdasarkan hukum, bahkan dapat diduga sebuah upayamenciderai dan melemahkan penegakan hukum dan hukum adat dalam mewujudkanmasyarakat belum bahadat di kalimantan Tengah, karena Damang Kepala Adatwilayah kecamatan Tewah adalah Hakim Adat yang keputusannya final dan mengikatdi ruang lingkup Hukum Adat, sesuai tugas wewenangnya diatur oleh peraturanDaerah Provinsi kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008:;5.

Pasal 96 Sasukub Belum Bahadat ayat (3) 2 jipen 30 katiramudengan nilai Rp., 82.944.000, (delapan puluh dua ribu Sembilan ratusempat puluh empat ribu rupiah);dengan telah dijatuhnkan pasalpasal olen Lembaga KedamanganKecamatan Mantangai maka pihak PT.

perkaraperselisihan batas ladang, kebun, dan bekas berladang dan bekasberkebun), Pasal 92 yakni Hadat Panggul, Sapindang, Tatas lauk, RintisHalaman 5 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt10.11.12.Pantung, Tanggiran Sungai dan Danau (adatistiadat mengenai macammacam hak panggul, sapindang, tatas handel, tatas ikan, rintis jalutung,tanggiran, sungai dan danau), Pasal 95 yakni Adat Eka MalanManana,Satiar Bausaha (adat tempat berladang dan tempat berusaha), Pasal 96yakni Kasukup Singer Belom Bahadat

Katingan Indah Utama denganmemberikan Singer sebanyak 100 (seratus) kati ramu atas PelanggaranPasal 96 Hukum Adat (HADAT) Dayak 1894 yakni Kasukup SingerBelom Bahadat (kelengkapan denda adat hidup kesopanan, beretika,bermoral yang tinggi)/ diserahkan kepada Pengadu dan menghukumPihak Teradu/ Direksi PT.

Asasasas tersebut adalah perwujudan dari konsep belom bahadat. Dengan demikian,dapatlah dikatakan bahwa pada hakekatnya tujuan dari penyelesaian suatu perkaramenurut alam pikiran masyarakat Dayak adalah untuk menjaga, memeliharasuasana aman, tentram dan damai dalam kehidupan masyarakat di desa tidak sajadalam kehidupan sesama manusia, melainkan juga dalam hubungannya denganlingkungan alam sekitar dan Tuhan.

Asasasas tersebut adalah perwujudan dari konsep belom bahadat. Dengan demikian,dapatlah dikatakan bahwa pada hakekatnya tujuan dari penyelesaian suatu perkaramenurut alam pikiran masyarakat Dayak adalah untuk menjaga, memeliharasuasana aman, tentram dan damai dalam kehidupan masyarakat di desa tidak sajadalam kehidupan sesama manusia, melainkan juga dalam hubungannya denganlingkungan alam sekitar dan Tuhan.

Putusan No. 23/PDT/2016/PT.PLKleluhur/ Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi telah dilecehkan, dihina sedemikian rupa melalui Gugatan Tergugat Rekonvensimengingat Tergugat Rekonvensi adalah Pendatang di Tanah Dayakyang seharusnya menghargai falsafah hidup BELUM BAHADAT yangmemiliki makna yakni "dlmana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.disamping itu. Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi telahmengalami kerugian waktu, tenaga, biaya dan pikiran..

Dari ituterungkap jika tidak ada itikad baik dari Penggugat untuk menghormati hukumadat Dayak Ngaju serta melecehkan harga diri dan martabat Tergugat,merendahkan dan tidak menghargai lembaga adat dalam proses sidang adattersebut lebih pantas disebut dia bahadat (tidak beradat).20.

PLKtanah sengketa menjadi terganggu dan Hukum Adat Dayak yangmengakui adanya Tanah Adat warisan orang tua Tergugat Konvensi yang selama ini dipegang teguh secara turun temurun telahdilecehkan, dihina sedemikian rupa melalui gugatan TergugatRekonvensi mengingat Tergugat Rekonvensi adalah Pendatang diTanah Dayak yang seharusnya menghargai falsafah hidupBELUM BAHADAT yang memiliki makna yakni dimana bumidipijak, disitu langit dijunjung, disamping itu.

Tergugat II(Panitia Pemilihan ), dan dengan telah dilantiknyaKepala Desa Tuyun oleh Bupati Gunung Mas roda pemerintahan,pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan telahdijalankan dengan baik dan mendapat dukungan dari selurunnya wargamasyarakat desa Tuyun, jadi rasa kebersamaan untuk membangun desatelan mulai berjalan, dan pemelihan Kades sudah dilalui yang mungkinada perbedaan dalam pilihan calonnya tetapi telah berlalu dan kembalibersatu kembali merapat barisan dalam huma betang belum bahadat