Ditemukan 197496 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 13-06-2016 — Putus : 29-06-2016 — Upload : 09-10-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0048/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 29 Juni 2016 — Pemohon melawan Termohon
141
  • No. 0048/Pat.P/2016/PA.TDN.melangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidaksegera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 8 dari 11 Pen.
Register : 18-01-2016 — Putus : 15-02-2016 — Upload : 09-10-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0009/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 15 Februari 2016 — Pemohon melawan Termohon
131
  • alasanbahwa anak Pemohon (calon mempelai lakilaki) belum mencapai usia 19 tahunsebagaimana surat Penolakan Pernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamil 1bulan dan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    No. 0009/Pat.P/2016/PA.TDN.apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing calon
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas maka
Register : 13-10-2016 — Putus : 02-11-2016 — Upload : 12-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0078/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 2 Nopember 2016 — Pemohon melawan Termohon
121
  • No. 0078/Pat.P/2016/PA.TDN.melangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidaksegera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 9 dari 12 Pen.
Register : 11-07-2016 — Putus : 22-08-2016 — Upload : 01-09-2016
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 97/Pdt.G/2016/PTA.Mks
Tanggal 22 Agustus 2016 — P Vs T
2617
  • maksud Pasal 3 KompilasiHukum Islam (KHI), karena perkawinan tersebut dilangsungkan bukan atasdasar rasa cintamencintai antara kedua belah pihak, akan tetapi hanya ataskemauan keluarga/orang tua kedua belah pihak saja.Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pertimbanganpertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama, dan tambahanpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapatbahwa meskipun perceraian antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding tersebut akan membawa mudharat
    kepada Penggugat/Terbandingdengan Tergugat/Pembanding, namun akan lebih ringan jika dibandingkandengan mudharat yang mungkin timbul terhadap mereka, khususnya dalamdampak psychologisnya jika perkawinan tersebut dipaksakan untukdipertahankan;Menimbang, bahwa menurut Qaidah Fighiyah memberikan petunjukbahwa dalam menghadapi dua mudharat yang mungkin timbul, agar diambilyang lebih ringan, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab A/ Asybah WanNadhair, yang diambil alih sebagai pendapat sendiri yang artinya
    : Apabilaterjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebih ringan.Menimbang, bahwa permintaan Tergugat/Pembanding kepadaPenggugat/ Terbanding bahwa bilamana terjadi perceraian, agar dikembalikanuang panaik (uang belanja nikah/pesta) sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluhjuta rupiah) tersebut kepada Tergugat/Pembanding, hanya merupakan syaratyang dikaitkan dengan kesediaan untuk menerima perceraian, suatu syaratyang tidak berdasar hukum, oleh karena itu tuntutan tersebut sebagaimanadalam pertimbangan
Register : 11-01-2021 — Putus : 09-02-2021 — Upload : 09-02-2021
Putusan PA PARIGI Nomor 46/Pdt.G/2021/PA.Prgi
Tanggal 9 Februari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
204
  • yang baik dan jugauntuk mencegah bahaya (kemudharatan) sebagai dampak dari perceraian,namun jika hal tersebut hanya memungkinkan timbulnya kKemudharatan yanglebin besar, maka jauh lebih baik jika hal tersebut tidak dilakukan atauditinggalkan, hal ini selaras dengan teori hukum Islam dalam kitab Al Qawad alFighiyyah li al syeikh Muhammad Halim al Utsaimin, yang kemudian diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pertimbangan hukum :Putusan Nomor 46/Pdt.G/2021/PA.Prgi Hal 18 dari 24Artinya : bahaya (mudharat
    ) yang lebih ringan di antara dua bahaya(mudharat) bisa dilakukan (prioritas) demi menghindari bahaya(mudharat) yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimanatelah diuraikan tersebut di atas, Pengadilan menilai bahwa unsur perselisihandan pertengkaran, bersifat terus menerus, dan tidak ada harapan akan hiduprukun lagi dalam rumah tangga sebagaimana unsurunsur dari ketentuan Pasal19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
Register : 19-11-2019 — Putus : 17-12-2019 — Upload : 18-12-2019
Putusan PA RANTAU PRAPAT Nomor 1374/Pdt.G/2019/PA.RAP
Tanggal 17 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
337
  • rumah tangga tidak mendapatkankasih sayang dari pasangannya, akan sulit untuk mewujudkan rumah tanggabahagia yang penuh rahmah dan kasih sayang seperti yang diharapkan setiappasangan suami istri, justru sebaliknya mempertahankan perkawinan seperti itu(rumah tangga yang sudah pecah/retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkanakibat negatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkanmudharat, oleh karena itu harus dicari kemaslahatan yang lebih ringan yanglebih mendatangkan kebaikan dari dua mudharat
    Perceraian dan melanjutkanpernikahan adalah dua hal yang menjadi mudharat bagi Penggugat danTergugat, karena melanjutkan pernikahan bila tidak didasari cinta danmemaafkan kesalahan masa lalu, akan berdampak buruk bagi keduanya diHim. 11 dari 15 hlm.Putusan Nomor 1374/Pat.G/2019/PA.
    Artinya: Apabila terjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebih ringan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak terjalin harmonis hanya akan membuat salahsatu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudharatan dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhorotantersebut dihilangkan.
Register : 01-08-2016 — Putus : 18-08-2016 — Upload : 14-05-2019
Putusan PA PANGKAL PINANG Nomor 0017/Pdt.P/2016/PA.Pkp
Tanggal 18 Agustus 2016 — Pemohon melawan Termohon
136
  • sebagaimana suratPenolakan Pernikahan tertanggal 27 Juli 2016 (P. 4);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai danpara orang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara keduacalon mempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanitaHal 6 dari 10 halaman Perkara No.0017/Pdt.P/2016/PA.Pkptelah hamil 6 bulan dan telah dikuatkan dengan bukti (P. 5) dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikian kuatnya, sehingga para orang tuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    lebih besar apabila pernikahan merekatidak segera dilaksanakan;Menimbang, bahwa berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut :loga>Artinya : Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipeliharayang lebih berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringandari padanya;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudharat, namun berdasarkan keterangan paraorang tua, apabila tidak dinikahkan akan mendatangkan mudharat yang lebihbesar lagi dimana
    anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepadadosa yang lebih besar lagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil,kalau tidak dinikahkan akan mendatangkan mudharat tidak hanya kepadakedua belah pihak, tetapi juga kepada anak yang tidak berdosa, dimananantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akan merasakan dampak psychologisberkepanjangan;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga
    anak mereka nantinya, hal ini menjadi pertimbanganbagi Majelis dalam memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat,sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai lakilaki danorang tua calon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dancalon mempelai wanita tidak ada hubungan darah atau pun susuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal 7 dari 10 halaman Perkara No.0017/Pdt.P
Register : 07-12-2016 — Putus : 28-12-2016 — Upload : 12-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0094/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 28 Desember 2016 — Pemohon melawan Termohon
112
  • No. 0094/Pat.P/2016/PA.TDN.melangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidaksegera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 9 dari 12 Pen.
Register : 22-09-2014 — Putus : 03-11-2014 — Upload : 27-12-2014
Putusan PA KAB MALANG Nomor 5523/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg
Tanggal 3 Nopember 2014 — PENGGUGAT lawan TERGUGAT
94
  • perkara ini;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum dan analisis atas fakta hukum diatas dapat diketahui bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancurberantakan, jika dipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yangterus menerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hari selainbertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisi kehidupan yangdemikian bisa menimbulkan mudharat
    kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengan kalimat(mencapai maslahat dan menolak mafsadat) mengandung pengertian tujuandisyariatkannya hukum termasuk di dalamnya hukum perkawinan, adalah untukkemaslahatan dalam arti untuk kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik didunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut,karena mudharat
    maslahat bagi kedua belah pihakdaripada mempertahankan perkawinan;Menimbang bahwa relevant dengan perkara ini, dapat diambil sebuah tuntunandari Hadits Nabi SAW., yang diriwayatkan oleh Imam Malik menegaskan :Artinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa saja yangmenyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkan dengan kasusini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat
    kepada isterinya begitu jugasebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharat kepada suaminya, karenaperbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat seperti teruraidalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumah tanggasebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) jo.
Register : 06-02-2018 — Putus : 14-03-2018 — Upload : 24-04-2018
Putusan PA POSO Nomor 0042/Pdt.G/2018/PA.Pso
Tanggal 14 Maret 2018 — PEMOHON VS TERMOHON
155
  • disatukan kembali adalah langkah yang baik dan juga untuk mencegahbahaya (kemudharatan) sebagai dampak dari perceraian, namun jika hal tersebut hanyamemungkinkan timbulnya kemudharatan yang lebih besar, maka jauh lebih baik jika haltersebut tidak dilakukan atau ditinggalkan, hal ini selaras dengan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawad al Fiqhiyyah li al syeikh Muhammad Halim al Utsaimin, yangkemudian diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan hukum :Wendl BY yy pal BIS,Artinya : bahaya (mudharat
    ) yang lebih ringan di antara dua bahaya (mudharat) bisadilakukan (prioritas) demi menghindari bahaya (mudharat) yang lebih besar.Putusan Nomor 0048/Pdt.G/2018/PA Pso.
Register : 13-07-2021 — Putus : 22-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA DABO SINGKEP Nomor 52/Pdt.P/2021/PA.Dbs
Tanggal 22 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
4112
  • Delima binti Juri, berstatus jejaka; Bahwa, ia mengaku saat ini dirinya berumur 28 tahun dan ia menyadaridan mengetahui pula umur calon istrinya masih 17 tahun 1 bulan; Bahwa, ia telah mengenal dan menjalani hubungan serius dengan calonistrinya tersebut sudah bertunangan sejak 8 bulan yang lalu; Bahwa, ia sangat mencintai anak Para Pemohon dan berharap bisamenikahinya segera karena telah menjalin hubungan yang sangat dekatdan khawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    bapak kandung dari Muhammad binIdris;Bahwa, keduanya/ia mengetahui anaknya tersebut akan menikahi anakpara Pemohon yang bernama Delima binti Juri karena saling mencintai dantidak ada paksaan dari siapapun baik secara psikis, fisik, seksual maupunekonomi terhadap anak maupun keluarga kedua belah pihak;Bahwa, keduanya mengetahui umur calon istri anaknya tersebut masih 17tahun 1 bulan;Bahwa keduanya harus segera dinikahkan karena khawatir terjadi halhalyang melanggar norma agama yang akan menimbulkan mudharat
    Kantor Urusan Agama Kecamatan Senayang Kabupaten Linggakarena belum cukup umur; Bahwa anak Para Pemohon tersebut sekarang berumur 17 tahun 1bulan; Bahwa saksi mengenal calon suami anak Para Pemohon bernamaMuhammad bin Idris, yang saat ini sudah berumur 28 tahun, sudahbekerja sebagai Buruh harian lepas; Bahwa anak Para Pemohon dengan calon suaminya sudah salingmengenal, dan sulit untuk dipisahkan sehingga harus segera dinikahkankhawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'r oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim Tunggal berbunyi:GILG 5L pe lagolatl 69) yliaumeio yo ylsi loga>lArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih
Register : 25-11-2016 — Putus : 22-12-2016 — Upload : 09-10-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0089/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 22 Desember 2016 — Pemohon melawan Termohon
171
  • Kapala Kantor Urusan Agama tersebut menolak untuk melaksanakanpernikahannya dengan alasan bahwa anak Pemohon (calon mempelai perempuan)belum mencapai usia 16 tahun sebagaimana surat Penolakan Pernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akraobnya, dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon suaminya akan terjerumus kepada dosa lebihbesar lagi, kalau tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat tidak hanyakepada kedua belah pihak, tapi juga kepada anak yang tidak berdosa, dimananantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akan merasakan dampak psikologisberkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan
    No. 0089/Pdt.P/2016/PA.TDN.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai perempuan danOrangtua calon mempelai lakilaki bahwa antara calon mempelai perempuan dancalon mempelai lakilaki tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas maka Majelisberpendapat bahwa pernikahan anak
Register : 11-04-2016 — Putus : 01-06-2016 — Upload : 31-03-2019
Putusan PA POSO Nomor 0097/Pdt.G/2016/PA.Pso
Tanggal 1 Juni 2016 — Pemohon vs Termohon
1913
  • denganmaksud untuk disatukan kembali adalah langkah yang baik dan juga untuk mencegahbahaya (kemudharatan) sebagai dampak dari perceraian, namun jika hal tersebut hanyamemungkinkan timbulnya kemudharatan yang lebih besar, maka jauh lebih baik jika haltersebut tidak dilakukan atau ditinggalkan, hal ini selaras dengan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawad al Fighiyyah li al syeikh Muhammad Halim al Utsaimin, yangkemudian diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan hukum :Artinya : bahaya (mudharat
    ) yang lebih ringan ai antara dua bahaya (mudharat)dilakukan (prioritas) demi menghindari bahaya (mudharat) yang lebihbesar.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimana telahdiuraikan tersebut di atas, Pengadilan menilai bahwa wunsur perselisihan danpertengkaran, bersifat terus menerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga sebagaimana unsurunsur dari ketentuan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
Register : 08-11-2016 — Putus : 07-12-2016 — Upload : 12-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0086/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 7 Desember 2016 — Pemohon melawan Termohon
122
  • No. 0086/Pat.P/2016/PA.TDN.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamil 8minggu dan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan
    Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Hal. 9 dari 12 Pen.
Register : 18-09-2017 — Putus : 11-10-2017 — Upload : 12-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0091/Pdt.P/2017/PA.TDN
Tanggal 11 Oktober 2017 — Pemohon melawan Termohon
174
  • bahwa anak Pemohon (calon mempelai perempuan) belum mencapaiusia 16 tahun sebagaimana surat Penolakan Pernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamil16 minggu dan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahan mereka tidaksegera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudharat.
    No. 0091/Pdt.P/2017/PA.TDN.apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon suaminya akan terjerumus kepada dosa lebihbesar lagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan,akan mendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi jugakepada anak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing calon mempelai
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas maka
Register : 28-07-2021 — Putus : 12-08-2021 — Upload : 12-08-2021
Putusan PA DABO SINGKEP Nomor 56/Pdt.P/2021/PA.Dbs
Tanggal 12 Agustus 2021 — Pemohon melawan Termohon
4310
  • ia telah mengenal dan menjalani hubungan serius dengan calonistrinya tersebut sejak 1 tahun;Bahwa, ia sangat mencintai anak Para Pemohon dan berharap bisamenikahinya segera karena telah menjalin hubungan yang sangat dekatcalon istrinya tersebut sekarang dalam keadaan hamil 16 minggu hasilperbuatannya dengan calon istrinya tersebut. la berkeinginan untukmempertanggungjawabkan perbuatannya dan mempercepat pernikahannyakhawatir terulang kembali halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    mencintai dantidak ada paksaan dari siapapun baik secara psikis, fisik, seksual maupunekonomi terhadap anak maupun keluarga kedua belah pihak; Bahwa, ia mengetahui umur calon istri anaknya tersebut masih 17 tahun 5bulan; Bahwa keduanya harus segera dinikahkan karena Anak Pemohon danPemohon II sekarang dalam keadaan hamil 16 minggu sehingga sebagaipertanggungjawaban dari keponakannya akan mempercepat prosespernikahan keduanya, khawatir terjadi halhal yang melanggar normaagama yang akan menimbulkan mudharat
    Oleh karenanya keluarga kedua belah pihak inginmempercepat melangsungkan pernikahan khawatir terjadi halhal yangmelanggar norma agama yang akan menimbulkan mudharat yang lebihbesar;Bahwa setahu saksi, antara anak Para Pemohon dan calon suaminyasudah sangat ingin menikah atas dasar suka sama suka, tidak adahubungan darah, semenda atau susuan yang menyebabkan tidak bolehmenikah;Bahwa anak Para Pemohon berstatus gadis dan calon suaminyaberstatus perjaka.
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'r oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim Tunggal berbunyi:ISEIL Lj uo Logo?!
Register : 24-06-2013 — Putus : 11-07-2013 — Upload : 21-08-2015
Putusan PA Pasarwajo Nomor 63/Pdt. G/2013/PA Pw
Tanggal 11 Juli 2013 — Penggugat melawan Tergugat
679
  • ali) dub gh gagidag W 4) ase stil sisArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suamiistri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan,dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab AlQavaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang MajelisHakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagaiberikut:Lad atebl LEY cy ny nll dS / SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara penggugat dan tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan penggugat dan tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, majelis hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebihbesar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskanikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, untuk melakukan perceraian harusada cukup alasan bahwa antara suamiistri itu tidak akan dapat hidup rukunsebagai suami istri;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwaterbukti adanya
Register : 26-05-2016 — Putus : 27-07-2016 — Upload : 21-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0124/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 27 Juli 2016 — Penggugat melawan Tergugat
179
  • slyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yang lebih besar bagikeduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Lad etl LEY yg mal Odd) STArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 07-07-2021 — Putus : 19-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA DABO SINGKEP Nomor 50/Pdt.P/2021/PA.Dbs
Tanggal 19 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
454
  • Mayang Sari binti Syapri di depanpersidangan telah memberikan keterangan sebagai berikut: Bahwa, benar ia adalah anak Para Pemohon, sekarang berusia 17 tahun3 bulan, terakhir sekolah SMP, dan masih berstatus gadis; Bahwa, ia telah menjalin hubungan serius dengan calon suaminyabernama Sozima Danarza bin Sofyan Hadi sejak dua tahun yang lalu dankeduanya telah mempunyai hubungan yang sulit dipisahkan dan keduanyasering berduan dan khawatir terjadi halhal yang melanggar norma agamayang akan menimbulkan mudharat
    mengetahui pula umur calon istrinya masih 17 tahun 3bulan; Bahwa, ia telah mengenal dan menjalani hubungan serius dengan calonistrinya tersebut sejak Bahwa, ia sangat mencintai anak Para Pemohon dan berharap bisamenikahinya segera karena telah menjalin hubungan yang sangat dekatdan keduanya telah mempunyai hubungan yang sulit dipisahkan dankeduanya sering berduan dan khawatir terjadi halhal yang melanggarHalaman 5 dari 19 halaman Penetapan Nomor 50/Pdt.P/2021/PA.Dbsnorma agama yang akan menimbulkan mudharat
    menikahi anak paraPemohon yang bernama Mayang Sari binti Syapri karena saling mencintaidan tidak ada paksaan dari siapapun baik secara psikis, fisik, Seksualmaupun ekonomi terhadap anak maupun keluarga kedua belah pihak;Bahwa, ia mengetahui umur calon istri anaknya tersebut masih 17 tahun 3bulan;Bahwa keduanya harus segera dinikahkan karena keduanya telahmempunyai hubungan yang sulit dipisankan dan keduanya sering berduandan khawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazhair oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim Tunggal berbunyi:ISG SL Ifo logobatl 69) Yliuade yoyls IslogisArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar
Register : 18-04-2017 — Putus : 12-07-2017 — Upload : 22-08-2017
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 63/Pdt.G/2017/PTA.Mks
Tanggal 12 Juli 2017 — P Vs T
258
  • huruf (f) Kompilasi HukumIslam, dengan keyakinan hakim bahwa rumah tangga kedua belah pihak telahretak dan sulit untuk dirukunkan kembali.Menimbang, bahwa dengan memperhatikan faktafakta yang ada antarakedua belah pihak, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwameskipun perceraian antara Penggugat/Pembanding denganTergugat/Terbanding tersebut akan membawa =~Mmudharat kepadaPenggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding bersama anakanaknya,namun akan lebih ringan jika dibandingkan dengan mudharat
    yang mungkintimbul terhadap mereka, khususnya dalam dampak psychologisnya jikaperkawinan tersebut dipaksakan untuk dipertahankan.Menimbang, bahwa menurut Qaidah Fighiyah memberikan petunjuk bahwadalam menghadapi dua mudharat yang mungkin timbul, agar diambil yang lebihringan, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Al Asybah Wan Nadhair,yang artinya: Apabila terjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebihningan.Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat/Pembandingdikabulkan, maka Majelis