Pemohon:
HASMIN PARENGGE

Ne Kondo Parengge ;------------------------4. Membebankan kepada para terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;---------

Menyatakan barang bukti berupa :e 1 (satu) buah patung menyerupai manusia jenis lakilaki terbuat darikayu nangka dengan tinggi sekitar 160 cm, lebar sekitar 30 cm, lengkapdengan kaki dan tangan, dikembalikan kepada rumpun keluarga Alm.NE KONDO PARENGGE;4.

NEKONDO PARENGGE mengalami kerugian sekitar Rp 100.000.000(seratus juta rupiah) yang dikarenakan untuk mengadakan prosesipenguburan dan memasukkan patung ke dalam kuburan atau patanemenggunakan biaya yang banyak;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 363 ayat (1) ke4 dan ke5 KUHP;Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, paraterdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan (eksepsi);Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dilanjutkan dengan acarapembuktian

NeKondo Parengge untuk dijual;e Bahwa perbuatan para terdakwa tersebut menunjukkan bahwa paraterdakwa telah bertindak seolah olah patung berbentuk patungberbentuk lakilaki yang terbuat dari kayu nangka dengan tinggi sekitar160 cm, lebar sekitar 30 cm, lengkap dengan kaki dan tangan milikkeluarga alm.

Ne Kondo Parengge;Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dijatuhi pidana makaharuslah pula dibebani untuk membayar biaya perkara;Mengingat, Pasal 363 ayat (1) ke4 dan ke5 KUHP, Pasal 196 ayat 2KUHAP, serta ketentuan lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;MENGADILI:1. Menyatakan Terdakwa YOHANIS LEWI Alias LEWI dan Terdakwa IlIKHSAN Alias SAKKE, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana PENCURIAN DALAM KEADAANMEMBERATKAN;2.

Ne Kondo Parengge ;4.

Hendrik LebangBahwa saksi sebagai ahli adat di Lembang Langda sebagai to parengge;Bahwa setahu saksi di Lembang Langda itu ada 4 (empat). parengge;Bahwa saksi menjadi parengge menggantikan paman saksi waktu paman meninggaltahun 1980 lebih;Bahwa seingat saksi setelan tahun 1980 toparengge ini kosong jadi setelah kosongdibicarakan di lembang dan saksi diangkat sebagai to parengge karena kaparenggeanini turun menurun bukan orang lain yang ganti tongkonan ini, jadi di tongkonan iniketurunannya yang menggantikan

jadi bukan dari tongkonan lain;Bahwa seingat saksi sebelum itu yang menjadi parengge adalah Paman saksi yangbernama Ne Bulung Lebang;Bahwa setahu saksi kalau ada sengketa tanah di Lembang Langda dulu waktu belumada lembang adat (BPL) masih to parengge dengan tokoh masyarakat dan pemerintahpada saat itu jadi harus makombongan (berkumpul disitu) untuk membicarakanbagaimana penyelesaiannya tapi itu bukan antara Pelawan dan Terlawan karena itunamanya keberatan;Bahwa setahu saksi dalam musyawarah itu

parengge wajib hadir karena harus adapersetujuan dari tokoh masyarakat dengan parengge dan pemerintah setempat disituuntuk membicarakan masalah tersebut;Bahwa setahu saksi to parengge itu ada 4 (empat) tongkonan, 4 (empat)kaparenggesan berarti to Parenge ini ada tanda tangannya disitu;Bahwa setahu saksi pihakpihak yang bersengketa itu harus hadir dan ada juga yangdaftar hadir itu jadi siapasiapa yang hadir disitu ada tanda tangannya;Bahwa setahu saksi Toparengge dengan tokoh masyarakat pasti ada

Tambing karena dia sepupu 2 (dua) kali dengan ibusaksi tapi Ssudah meninggal;Bahwa setahu saksi dia bukan termasuk to parengge dia tinggal di Madandan;Bahwa saksi kenal dengan Ne Pasang (Bapak Pasang) dia tinggal di Madandan jugatapi isterinya orang Langda;Bahwa setahu saksi dia bukan termasuk salah satu parengge disana;Bahwa setahu saksi D.

duduk di bawah lumbung;Bahwa setahu saksi fungsi adat pendamai untuk mendamaikan pihakpihak yangberselisih;Bahwa setahu saksi untuk menyelesaikan masalah di tingkat lembang dulu tidak;Bahwa setahu saksi kekuasaanya parengge sekarang ini untuk mengatur pesta rambutuka dan ranbu solo, kalau to parengge kalau seumpama ada pesta di Langda harusmelalui tongkonan dulu, harus to parengge dulu, mau pesta ini, tanggal ini;Bahwa setahu saksi di Langda adat sudah ada aturannya mengenai pembagian daripotonganpotongan

Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidikalang yang berwenangmemeriksa dan mengadili perkara ini, melakukan penganiayaan yangmenyebabkan luka pada saksi Lusi Berliana Siboro, perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa pada waktu dan tempat seperti disebut diatas Terdakwa Lasiri Saragih datang menghampiri saksi korban Lusi Berliana Siboroyang sedang berbincangbincang dengan teman parengge

Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidikalang yang berwenangmemeriksa dan mengadili perkara ini, melakukan penganiayaan yangmenyebabkan luka pada saksi Lusi Berliana Siboro, perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa pada waktu dan tempat seperti disebut diatas Terdakwa Lasiri Saragih datang menghampiri saksi korban Lusi Berliana Siboroyang sedang berbincangbincang dengan teman parengge

Putusan No. 125/Pdt.G/2014/PA.Pspe Tergugat juga sering mabuk dan bermain Judi dan suka meminumminuman keras;e Tergugat juga kurang bertanggung jawab terhadap kebutuhanrumah tangga Penggugat dan Tergugat;e Tergugat juga kurang kasih sayang terhadap Penggugat dan anakPenggugat dan Tergugat sehingga bhatin Penggugat sangattersiksa;e Tergugat juga sering menghina Penggugat dengan katakata PABETENG BETENGKON NA PARENGGE RENGGE DO HAMU;e Tergugat mengucapkan ingin menceraikan Penggugat dengan katakata

dikuasai oleh NE POPANG;10.Bahwa setelah NE POPANG pindah ke Sarre/Lion, maka tanah milik11.TONGKONAN BUSIA dikuaai NE RUMENGAN yang juga merupakanketurunan NE MARUMBO dengan LAI RANTELILING anak kandung LAIPAIMAN untuk tinggal di TONGKONAN BUSIA (bahasa Toraja disebutsikampa tongkonan) menggantikan kedudukan NE POPANG karena NEPOPANG telah pindah ke Sarre/Lion;Bahwa pada waktu NE POPANG menguasaii dan tinggal di atas tanahTongkonan Busia sekaligus sebagai sikampa TINGKONAN BUSIA danjuga sebagai PARENGGE

KAPPU dan LAI TOYAmemberikan tenaganya untuk membantu NE POPANG dalam menjalankanpekerjaannya di Tongkonan Busia;16.Bahwa pada tahun 2001 setelah NE KAPPU dengan LAI TOYA telahmeninggal dunia ternyata anaknya NE KAPPU yang bernama ANDARIASMAKALE (Tergugat Il) telah melakukan perbuatan melawan hukum, karenatelah mengakui dan mengklaim tanah milik TONGKONAN BUSIA sebagaimiliknya, sehingga persoalan tersebut dibicarakan antara Penggugatsebagai keturunan NE MARUMBO dengan LAI RANTELILING dansekaligus PARENGGE

Toya peroleh itu tanah;Bahwa selain Tongkonan Busia, ada tongkonan lain tapi jauh;Bahwa rumahnya Indo Toya sudah ada baru rumah tongkonan dibangun;Bahwa tanah lokasi Busia bukan tanah tongkonan karena dulu orang bebasmasuk di situ bikin rumah dan tidak ada yang melarang;Bahwa lumbung yang ada di situ adalah 1 (satu) lumbung anaknya NeRumengan, 1 (satu) lumbung anaknya Ne Sakke, 1 (satu) lumbung27anaknya Ne Bira, 1 (satu) lumbung anaknya Ne Tallo, dan 2 (dua)lumbungnya Indo Toya;Bahwa yang pegang parengge

Palopo, telahmengemukakan halhal sebagai berikut : Bahwa awalnya tanah tersebut adalah milik Russu dan istrinya yang bernama Sokin.Yang diperoleh dri pemerintahan yang dalam hal ini transmigrasi lokal dari Bajo ke Pangaliyang dirubah menjadi Rantai damai pada tahun 1954 sampai dengan tahun 1955 Bahwa selanjutnya tahun 1957 oleh pemerintahan setempat (Puang Parengge A.L.Kanna) merintis dan menata serta mengatur penempatan para transmigrasi lokal, termasukorang tua Penggugat yang mendapat tanah nama

BUSIA dikuasai oleh NE POPANG;10.Bahwa setelah NE POPANG Pindah ke Sarre/Lion, maka tanah milikTONGKONAN BUSIA dikuaai NERUMENGAN yang juga merupakanketurunan NEMARUMBO dengan LAI RANTELILING anak kandung LAT'PAIMAN untuk tinggal di TONGKONAN BUSIA (bahasa Toraja disebutsikampa tongkonan) menggantikan kedudukan NE POPANG karena NEPOPANG telah pindah ke Sarre/Lion;1Bahwa pada waktu NE POPANG menguasaii dan tinggal di atas tanahTongkonan Busia sekaligus sebagai sikampa TINGKONAN BUSIA danjuga sebagai PARENGGE

KAPPU dan LAI TOYAmemberikan tenaganya untuk membantu NE POPANG dalam menjalankanpekerjaannya di Tongkonan Busia;Bahwa pada tahun 2001 setelah NE KAPPU dengan LAI TOYA telahmeninggal dunia ternyata anaknya NE KAPPU yang bernama ANDARIASMAKALE (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum, karenatelah mengakui dan mengklaim tanah milik TONGKONAN BUSIA sebagaimiliknya, sehingga persoalan tersebut dibicarakan antara Penggugatsebagai keturunan NE MARUMBO dengan LAI RANTELILING dansekaligus PARENGGE

., oleh karena harta milik Ambo LopakBELUM terbagi, maka sebagai anak tertua dan merupakan tokoh adatsetempat (Parengge) maka untuk dan atas nama Ambo Lopak, Sattu Baranabertindak untuk dan atas namakeluarga mengambil sikap untukmengatasnamakan seluruh objek milik Ambo Lopak, sehingga seluruh dokumenyang terbit atas objek A quo adalah atas nama Sattu Barana dan hal tersebutsepengetahuan pemerintah setempat sebagai alat untuk menjustifikasi objektersebut baik secara de jure maupun secara de facto

LEKE dan DATU BAKKA telahmelakukan acara mangrara Tongkonan Pekaindoran Awa Torroan(Tongkonan Leke dan Datu Bakka) yang telah sepengetahuan dandisetujui oleh Tokoh Adat, Ambe Tondok, Kapekapuangan, Madika,Parengge, Tokoh Agama, Pemerintah (Muspida) dan Pihak Keamanan(Polres Tana Toraja, dengan susunan Panitia Mangrara TongkonanPekaindoran di Awa Torroan yang dibentuk dan disetujui bersama darisatu rumpun keluarga pendiri Tongkonan Awa Torroan ( LEKE denganDATU BAKKA) yang diaktualisasikan dalam rambu

BUPATI TANA TORAJA (Drs Nikodemus Biringkanae),POLRES Tana Toraja, CAMAT dan Pemerintah Setempat, PARENGGE,TOKOH ADAT, Tokoh Agama, masyarakat setempat, Rumpun KeturunanLEKE dengan DATU BAKKA , dihadiri pula oleh DATU dari Luwudiantaranya ANDI BASO LOLO, OPU MADIKA BUA, OPU MADIKAKONDARANG dan MAPO MAIBUNTA.Bahwa acara Matokko TO INDO dilaksanakan atau dipandu langsung olehsaksi TILANG TANDIRERUNG, pada saat itu dan telah diumumkan kepadasemua yang hadiri tentang keberadaan TO INDO dan semua yang

Foto copy surat pernyataan dari To Parengge dan Anak Pasulle tertanggal... Januari 2015 yang diberi tanda P.9;10. Foto copy Surat Pemberitahuan Pajak terhutang Pajak Bumi Dan Bangunantahun 2018 atas nama Sattu Barana yang diberi tanda P.10;11. Foto copy Surat Pemberitahuan Pajak terhutang Pajak Bumi Dan Bangunantahun 2019 atas nama Sattu Barana yang diberi tanda P.11;12.

Putusan Pidana No.28/Pid.B/1991/PN.MklI. atas nama terdakwa Alik Sumule tanggal 31 Juli 1991(P.4), Foto copy surat Nomor 302/600.13/IV/2014 tertanggal 08 April 2014 (P.5),Fotocopy Ketetapan Padjak Hasil Bumi No. 63 tertanggal 20 Nopember 1962P.6), Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi DanBangunan 2000 atas nama Sattu Barana Parenge (P.7), Fotocopy SuratPemberitahuan Pajak terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan tahun 2001 atasnama Sattu Barana (P.8), Foto copy surat pernyataan dari To Parengge

Foto copy Kwitansi Pembayaran Kontrakan tanah, diberi tanda P.26;27.Foto copy Kwitansi Pembayaran Kontrakan tertanggal 16 Maret 2019, diberitanda P.27;28.Foto copy Surat Keterangan Timbunan tertanggal 08 Maret 2020, diberitanda P.28;29.Foto copy Surat Keterangan Bangunan tertanggal 08 Maret 2020, diberitanda P.29;30.Foto copy Surat Pernyataan dari Ketua Lembaga Adat (To Parengge)Sangbua tertanggal 08 Maret 2020, diberi tanda P.30Buktibukti surat tersebut di atas telah diperiksa oleh Majelis Hakim

YAKOBUS SUMULE PALONDONGANBahwa batasbatas obyek sengketa yaitu sebelah utara berbatasan dengan jalanporos Makale Makassar, sebelah timur berbatasan dengan tanah kosong, sebelahselatan berbatasan dengan gunung batu, sebelah barat berbatasan dengan rumahYohanis Limbu;Bahwa Yohanis Limbu itu anaknya Hermin Marilalan anak pertama;Bahwa saksi tahu tongkonan Buntu Buaya karena saksi sendiri Parengge ditongkonan Buntu Buaya;Bahwa hubungan tongkonan Buntu Buaya dengan obyek sengketa adalah karenaDamase

itu adalah tanahyang ada disekitar Tongkonan Peduruan dan juga Rante Kaduaya ;Bahwa Saksi tahu tanah basah dari Tongkonan Peduruan yaitu SawahToBubun, Sawah Buka, Sawah Pangindan, sawah Tampangallo,Sawah Kalosi dan sawah Tarra ;Bahwa saksi pernah tinggal di Tongkonan Peduruan pada waktu Neneksaksi Nek Salulinggi masih hidup ;Bahwa Nek Salulinggi yang menguasai semua tanah kering dariTongkonan Peduruan karena Nek Salulinggi yang tinggal diatasTongkonan ;Bahwa Nek Salulinggi ini jabatannya sebagai Parengge

LEKE dan DATU BAKKA telahmelakukan acara mangrara Tongkonan Pekaindoran Awa Torroan(Tongkonan Leke dan Datu Bakka) yang telah sepengetahuan dandisetujui oleh Tokoh Adat, Ambe Tondok, Kapekapuangan, Madika,Parengge, Tokoh Agama, Pemerintah (Muspida) dan Pihak Keamanan(Polres Tana Toraja, dengan susunan Panitia Mangrara TongkonanPekaindoran di Awa Torroan yang dibentuk dan disetujui bersama darisatu rumpun keluarga pendiri Tongkonan Awa Torroan ( LEKEdengan DATU BAKKA) yang diaktualisasikan dalam rambu