Kalitidu yang selanjutnya dijual kepada masyarakat ;Bahwa terdakwa membeli supertetra satu setripnya dengan harga Rp.5.000, laludijual lagi per butirnya dengan harga Rp.1.000, dan Fenocin satu stripnya dibelidengan harga Rp.2.500, kemudian dijual lagi per setripnya dengan hargaRp.3.000, (tiga ribu rupiah) dan kalu tiap butirnya seharga Rp.500, ;Bahwa terdakwa dalam mejalankan pekerjaannya tidak mempunyaipengalaman /pengetahuan tentang obatobatan ;Bahwa dalam menjual obatobatan kepada masyarakat tersebut

sebanyak 280 butir, supertetra sebanyak 150 butir,Fenocin sebanyak 120 butir, Femestan sebanyak 10 butir dan Aktavis Chloramex110 butir dimana semua obat tersebut termasuk dalam obat daftar G atau obatkeras, yang kemudian disita sebagai barang bukti;Bahwa obatobatan tersebut diperoleh terdakwa dengan jenis obatobatantersebut diperoleh terdakwa dengan cara membeli di pasar Soko, KabupatenTuban selanjutnya terdakwa jual kembali kepada masyarakat untuk mendapatkankeuntungan;Bahwa terdakwa membeli satu setripnya

Sukoharjo tempatsaya bekerja juga menyediakan Psikotropika golongan IV JenisAlprazolam merk calmlet kami jual dengan harga satu setripnya Rp.59.000, ( lima puluh sembilan ribu rupiah ), namun sejak bulan Maret2018 stok kami habis dan hanya mempunyai Alprazolam merk Mersi 0.5mg kami jual dengan harga satu setripnya Rp. 14.000, ( empat empathalaman 10 dari 25 Putusan No. 70/Pid.Sus/2018/PN Wngribu rupiah ), sedangkan jenis KLONAZEPAM merk RIKLONA, kamijual dengan harga satu butirnya Rp 10.800, ( sepuluh

belas) butirberbentuk tablet dan Dextrometrophon berwarna kuning bundar sebanyak 255(dua ratus lima puluh lima ) butir yang disembunyikan di semaksemak rumputdibawah rumah/warung milik Para Terdakwa, obatobat tersebut dibeli olehterdakwa dan terdakwa Il di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga untukZenith (Carnophen) per Box isi 100 (seratus) biji dengan harga Rp. 180.000.dan Dextromotrophon per box isi 1000 dengan harga Rp. 300.000, namundijual per strip berisi 10 butir Rp. 35.000, sehingga setiap setripnya

MUHAMAD AZHAR, serta kepada Anakanak remaja disekitar Cikarang, karawang dan purwakarta serta kepadakomunitas anak punk;Bahwa saksi menjual obat Jenis Hexymer kepada terdakwa yaitu sebanyak3 (Tiga) paket obat hexymer yang setiap paketnya berjumlah 50 (Limapuluh) butir Sedangkan untuk obat Jenis tramadol yaitu sebanyak 1 (Satu)strip yang setiap setripnya berjumlah 10 (Sepuluh) butir dengan hargasebesar Rp.300,000,(Tiga ratus ribu rupiah) dan untuk obat Jenis Tramadol1 (satu) stripnya @ 10 butir dengan

Terdakwa membeli 3 (tiga) setrip RICLONA CLONAZEPAM seharga Rp 750.000, (tujuhratus lima puluh ribu rupiah) @per setripnya isinya 10 (Sepuluh) butir;2. Terdakwa membeli 3 (tiga) setrip ALPRAZOLAM seharga Rp 600.000, (enam ratus riburupiah) @per setripnya isinya 10 (Sepuluh) butir;Selanjutnya pada hari Senin tanggal 30 November 2020 sekira jam 10.45 WIB.

YUSUF untuk membayar denda sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan, maka akan di ganti pidana penjara selama 2 (dua) bulan;

Sukoharjo tempatsaksi bekerja menyediakan Psikotropika golongan IV Jenis Alprazolammerk Calmlet, dijual dengan harga satu setripnya Rp.14.000, ( empatempat ribu rupiah ), sedangkan jenis KLONAZEPAM merk RIKLONA, dijualdengan harga satu butirnya Rp 10.800, (Sepuluh ribu delapan ratus riburupiah ) dan tiap pasien diberikan obat tidak oleh lebih dari 10 butir obatsaja.halaman 12 dari 25 Putusan No.69/Pid.Sus/2018/PN WngBahwa menurut catatan yang ada di dalam buku Apotek Gedangan Sehat,Terdakwa GAGAH

.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), dengan ketentuan apabila terdakwa tidak sanggup membayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan ;

.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), dengan ketentuan apabila terdakwa tidak sanggup membayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan ;

belas juta rupiah) rupiah dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan;