termuat dalam SURAT HIBAH dibawah tangan tertanggal 4 Mei 1947tanah pada poin B :Satoe bidang keboen getah letaknja disebelah kanan masoek Parit Kongsi SoengaiRaja, district dan daerah PONTIANAK, lebarnja : + 50 (lima poeloeh depak) danpandjangnja + 235 (Doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi + 2000 (Doawa riboe)pohon getah dan diatasnja ada terdiri seboeah roemah kejdai berikoet roemah dapoernjaatap Sirap dinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan :Disebelah Moekanja dengan Parit Kongsie Soengai

termuat dalam SURAT HIBAHdibawah tangan tertanggal 4 Mei 1947 tanah pada poin B :Satoe bidang keboen getah letaknja disebelah kanan masoek Parit Kongsi SoengaiRaja, district dan da'erah Pontianak, lebarnja + 50 (lima poeloeh depak) danpandjangnja + 235 ( Doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi + 2000 (Doawariboe ) pohon getah dan diatasnja ada terdiri seboeah roemah kejdai berikoet roemahdapoernja atap Sirap dinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan :Disebelah Moekanja dengan Parit Kongsie Soengai

Menyatakan secara hukum sebidang tanah dengan luas + 3 8.070 M2 ( lebar 50depak x panjang + 235 depak ataulebar + 90 M x panjang + 423 M ) yang letaknyadi wilayah hukum Kota Pontianak sebagaimana termuat dalam SURAT HIBAHdibawah tangan tertanggal 4 Mei 1947 tanah pada poin B : Satoe bidang keboen .getah letaknja disebelah kanan masoek Parit Kongsi Soengai Raja, district danda'erah Pontianak, lebarnja + 50 ( lima poeloeh depak) dan pandjangnja + 235( Doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi +2000

(Doawa riboe ) pohon getahdan diatasnja ada terdiri seboeah roemah kejdai berikoet roemah dapoernja atapSirap dinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan :Disebelah Moekanja dengan Parit Kongsie Soengai Raja,Disebelah Belakang dengan keboen orangorang Parit Kongsi H.Hoesin,Disebelah Kanannja dengan keboen Batjok bin Hadji Abas,Disebelah Kirinja dengan keboen Dolo bin Daing Palalo.Terkenal dengan Complex III Brig. 10 T.No.141.Sekarang letak tanah dikenal dengan Jalan Sungai Raya Dalam 2, RT.003

B yang dihibahkanoleh ISTRI I kepada KEPONAKAN swami dari TERGUGAT, I yaitu :Satoe bidang keboen getah letaknja disebelah kanan masoek Parit KongsiSoengai Raja, district dan da'erah Pontianak, lebarnja + 50 (lima poeloeh depak) danpandjangnja + 235 (Doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi t 2000 (Doawariboe) pohon getah dan diatasnja ada terdiri seboeah roemah kejdai berikoet roemahdapoernja atap Sirap dinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan :Disebelah Moekanja dengan Parit Kongsie Soengai

Satoe keboen getah letaknja disebelah kanan masoek Parit Kongsi Soengai Raja,district dan daerah Pontianak, lebarnja 50 (lima poeloeh depak) dan panjangnja2B Des awe235 (doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi 2000 (doawa riboe) pohongetah dan diatasnja ada terdiri seboeh roemah kejdai berikeot roemah dapoernjaatas sirap dinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan;Disebelah moekanja dengan parit Kongsie Soengai RajaDisebelah belakang dengan keboen orangorang Parit Kongsi H.

Satoe keboen getah letaknja disebelah kanan masoek Parit Kongsi Soengai Raja,district dan daerah Pontianak, lebarnja 50 (lima poeloeh depak) dan panjangnja 235(doawa ratoes tiga poeloeh lima depak) terisi 2000 (doawa riboe) pohon getah dandiatasnja ada terdiri seboeh roemah kejdai berikeot roemah dapoernja atas sirapdinding dan lantai tiang tebelijan, berbatasan;Disebelah moekanja dengan parit Kongsie Soengai RajaDisebelah belakang dengan keboen orangorang Parit Kongsi H.

Tanah terseboetberbatasan sebalah ;Oetara :Djalan ke Pantai ;Selatan :Soengai Sangking ;Timoer :Soengai Mardaoen ;Barat : Goedang Hadji Majoenoes;Pome SOME tandat Buikti Pe 2. g

AkopIsa Labanjak berdasarkan surat milik adat tanggal 4 Desember 1939 yangdiperkuat dan disahkan oleh Demang Siantan tanggal 4 Desember 1939Nomor 389/1939, merupakan suatu alasan yang tidak benar, karena sesuaiHalaman 2 dari 14 halaman Putusan Nomor 157 PK/TUN/2017Soerat Djoal Beli Tanah Kosong Hoetan Bawas Soengai Melaja tanggal 4Desember 1939 bukan merupakan wujud dari perbuatan hukum pemberiandari orang tua Saudara Indra Pribadi bin DM Saleh, melainkan jual beliantara Ajoeb Bin Mohamad Saleh menjual

Surat Djoeal Beli Tanah Kosong Hoetan Bawas Soengai Melaja, tanggal 4Desember 1939, sebagai dasar pihak Tergugat Intervensi 1 mengajukanSPT (Surat Pernyataan Tanah) di Desa Mega Timur pada Tahun 1972 atasnama Indra Pribadi, (yang sudah dijadikan barang bukti sebelumnya);2.

Saleh yang mana mendapatkan tanah tersebutberdasarkan Surat Djoeal Beli Tanah Kosong Hoetan Bawas Soengai Melaja,tanggal 4 Desember 1939;D.M Saleh sendiri ikut menandatangani Surat Pernyataan tanggal 9 Oktober1979, yang menyatakan seluruh surat yang berkaitan dengan kebun dan hutandi lokasi sengketa dinyatakan hilang dan dikembalikan ke Ahli Waris DaengYacoob (Daeng Akoep);Hal lain yang juga kami mohonkan menjadi bahan pertimbangan, adanyakondisi dimana kami dari pihak keluarga besar Ahli Waris Daeng

Soerat Djoeal Beli Tanah Kosong Hoetan Bawas Soengai Melaja, tanggal4 Desember 1939;Bahwa kedua bukti tersebut hanya berupa Surat Pernyataan yang tidakbersifat menentukan sebagaimana dimaksud Pasal 67 huruf b UndangUndang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimanatelah diubah dengan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahankedua dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2009 sehingga harusditolak;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makapermohonan peninjauan kembali

Amran,sesuai dengan Soerat Djoeal tertanggal Soengai Penoeh, 13 9 2604 atausama dengan tahun 1944 ;4. Bahwa jual beli tanah tersebut antara 1. Mat Soeno, 2. Mat Sani, dan 3.Amran selaku penjual dengan orang tua / bapak Penggugat (Sidi Ahmad)selaku pembeli telah dilakukan secara terang dan tunai dihadapan saksi saksi dan terang pula dihadapan ninik mamak tunggu waris dengan harga f300 (tiga ratus rupiah) kontan;5.

Sidi Ahmad)berdasarkan Soerat Djoeal tertanggal Soengai Penoeh, 13 9 2604 atausama dengan tahun 1944, maka perbuatan Tergugat , Il, Ill, IV, V dan VIyang menyerobot dan menguasai tanah serta mendirikan bangunandiatasnya tersebut pada angka. 2 diatas yang kemudian dikuasai oleh masing masing Tergugat I, Il, Ill, IV, V dan VI dengan ukuran dan batas batassebagaimana telah diuraikan seperti tersebut pada angka 13. 1 sampaildengan 6 tersebut diatas yang tanpa setahu dan tanpa seizin Penggugatsebagai

Amran, sesuai dengan Soerat Djoealtertanggal Soengai Penoeh, 13 9 2604 atau sama dengan tahun 1944berdasarkan bukti bukti yang sah, kuat dan sempurna, maka cukup alasanhukum bagi Penggugat untuk memohonkan agar putusan dalam perkara inidapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta (Uit voerbaar bijvoorraad), meskipun Tergugat , Il, Ill, IV, V dan VI mengajukan Verzet,Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali ;Bahwa untuk menghindari kemungkinan dari pihak Tergugat I, Il, Ill, IV, V danVI enggan

Soerat djoeal beli Soengai Boendoeng, 4 Joeli 1949, antara TAIB dengan HTALIB,dan Soerat Penjerahan, Soengai Boendong 4 April 1948 atas tanahyang berbatasan Timoer panjang 55 depa berbatasan dengan Ali Bin Gani,Barat panjang 55 depa berbatasan dengan Nontong, Oetara panjangnya 17berbatasan dengan Pematang H Abdoellah dan selatan panjang 17 depaberbatasan dengan Ali Bin H.A. Doellah, fotocopy sesuai dengan aslinya diberitanda bukti P1 ;2.

Februari 2018, maka pada tanggal 27 Februari 2018 adalahsetelah 14 hari hasil musyawarah ganti kerugian, maka dengan demikianpermohonan keberatan ini bisa diterima oleh Pengadilan Negeri karena telahmemenuhi syarat formil untuk mengajukan permohonan keberatan di PengadilanNegeri Mempawah ;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan buktiyang diajukan oleh Pemohon dipersidangan, yakni P1 Soerat djoeal beli SoengaiBoendoeng, 4 Joeli 1949, antara TAIB dengan H TALIB,dan Soerat Penjerahan,Soengai

Akop Isa Labanjakberdasarkan surat milik adat tanggal 4 Desember 1939 yang diperkuat dandisahkan oleh Demang Siantan tanggal 4 Desember 1939 No. 389/1939,merupakan suatu alasan yang tidak benar, karena sesuai " Soerat Djoal BeliTanah Kosong Hoetan Bawas Soengai Melaja" tertanggal 4 Desember 1939bukan merupakan wujud dari perbuatan hukum pemberian dari Orang TuaSdr.

temurunsebagai tanah garapan dari nenek dan orangtuanya;Menimbang, bahwaberdasarkan surat bukti tanda T1 berupa SuratIqhat/Warisan Tanah tanggal 15 Desember 1933 memuat pernyataan dari3 (tiga) orang yang bernama MELAN Bin MADIL, SEMBANG Bin OEKING danNASIB Bin OEMAR bahwa mereka bertiga telah menggarap tanah negara dipinggir Sungai Kayan kedarat dengan ukuran panjang 400 depa, lebar tanah100 depa dengan batasbatas sebelah Timur Hutan Negara, sebelah UtaraABDOERAHMAN Bin MOESA , sebelah Selatan SOENGAI

Bahwa terdapat inkonsistensi penulisan ejaan, antara lain ejaan pada kataSungai ada yang tertulis dengan ejaan SOENGAI SENGKAWIT namunada pula yang tertulis dengan ejaan SUNGAI KAJAN , penulisan ejaanHutan ada yang tertulis dengan ejaan HOETAN NEGARA ada yangtertulis dengan ejaan HUTAN NEGARA , sehingga dapat diindikasikanpembuat surat tersebut seolaholah ingin membuat sedemikian rupa agarsurat tersebut dianggap benar dibuat pada masa lampau sebelumberlakunya Ejaan Yang Disempurnakan (E YD) ;4.

Kamariah;Bahwa semasa hidupnya Muhammad Thaib (Alm)/Siti Khadijah (Almh)ada memiliki sebidang tanah kebon yang diperoleh dengan cara membeli dariBoediman (Alm) pada tanggal 14 Agustus 1939, yang terletak di KampungSoeka Mandi, Soengai Ular dengan batasbatas sebagai berikut: Hoeloe dengan tanah pasar D.S.M (Deli Spoorwijk Maskapi); Hilir dengan pasar besar MedanTebing Tinggi; Barat dengan tanah kebon Tandjoeng Morawa; Timur dengan tanah kebon Kasan;Sebagaimana yang tersebut dalam SoeratDjoeal tanggal

Menetapkan harta berupa sebidang tanah berisi beberapa pohon kelapa dan pepohonan lainnya, serta alkah kuburan keluarga dengan panjang kira-kira 100 meter dan lebar kira-kira 40 meter yang terletak dalam Soengai Djingah (Sekarang Jalan Jahri Saleh RT. 25) Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin dengan batas-batas :- Sebelah Utara : Tanah hak milik Oesman- Sebelah Selatan : Sungai- Sebelah Timur : Tanah hak milik Oemar- Sebelah Barat : Tanah hak milik TahmidSesuai

Parikesit(tahun1921 1959) diberlakukan Rondschnijven, yang dijadikan pedomanHalaman 19 dari 100 Putusan Nomor 199/PDT/2017/PTSMRbagi Kepala Penjawat (Camat) dalam mengatur, mengurusi danmenyelesaikan kasuskasus tanah yang timbul dalam masyarakat;(2) Mengenai tanah pemberian Sultan kepada masyarakat, telahdicabut dengan Rondschrijven angka 10 yang berbunyi sebagaiberikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jangmenyatakan masingmasing ada mempoenyai rantau, soengai,kelan atau noesa

Rondschrijven angka 10 dikutip sebagai berikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jangmenyatakan masingmasing ada mempoenyai rantau, soengai, kelan ataunoesa, dll.sebagai poesaka dari nenek mojang, karena PemerintahKerajaan Koetai telah tarik kembali hakhak itoe dari orangorang jang dikaroenai dahoeloe;Halaman 29 dari 100 Putusan Nomor 199/PDT/2017/PTSMRSelain itu, berdasarkan Titah Sultan 2011, menegaskan kembaliRondschrijven tersebut dengan menyatakan pada pokoknya bahwa tidakada

Halsenada juga sudah ditegaskan dalam bukti Tl12 jo T.ll252 yaituPenegasan dari Kerajaan Kutai Kertanegara dalam Rondschrijven VanHalaman 96 dari 100 Putusan Nomor 199/PDT/2017/PTSMRAd. 2.Kutai (Onderwerp) No.1677/3ZB tanggal 16 September 1933 dalamangka 10 menyatakan: seseorang jang tidak boleh mengingatparatoeran dahoeloe kala jang menjatakan masing2 rantau, soengai,kelan atawa noesa d./.l.

Muhamad Arsyad yangterletak di Hulu Sungai Singkawang dahulu, sekarang di KelurahanPasiran;Bahwa dalil Para Penggugat diatas sesuai dengan isi asli surat VerklaringNo. 6/1941 mengenai letak sengketa a quo adalah di Hoeloe SoengaiSingkawang District Singkawang, tidak ada tertulis di Kelurahan Pasiran.Dengan demi Para Penggugat telah merubah atau menambah letaktanah yang tertulis sekarang di Kelurahan Pasiran;Bahwa pemahaman letak sengketa aquo di Hoeloe Soengai SingkawangDistrict Singkawang adalah

Muhamad Arsyad yangterletak di Hulu Sungai Singkawang dahulu, sekarang di KelurahanPasiran;Bahwa dalil Para Penggugat diatas sesuai dengan asili isi surat VerklaringNo. 6/1941 mengenai letak sengketa a quo adalah di Hoeloe SoengaiSingkawang District Singkawang, tidak ada tertulis di Kelurahan Pasiran.Dengan demi Para Penggugat telah merubah atau menambah letaktanah yang tertulis sekarang di Kelurahan Pasiran;Bahwa pemahaman letak sengketa aquo di Hoeloe Soengai SingkawangDistrict Singkawang adalah

Bahwa asal mulanya Datok Para Ahli Waris sah, yakni Penggugat ,Penggugat Il, Penggugat Ill, Penggugat IV dan Penggugat V.Bangsa Bandjar bernama : Hadji Djaharani bin Lontar, dapat membeliTanah Hak Milik Adat Kebon Getah berdasarkan Soerat Djoel Beliseorang Bangsa Tjina bernama : Lauw Lai Hak tanggal 12 Mei 1926,letaknya di Simpang Kiri Soengai Seriboe, boekanya 464 depa tangan danpandjangnya 180 depa tangan berwatasan : > di sebelah Oetara dengan kebon Bong A.

Parikesit (tahun 19211959)diberlakukan Rondschrijven, yang dijadikan pedoman bagi Kepala Penjawat(Camat) dalam mengatur, mengurusi dan menyelesaikan kasuskasus tanahyang timbul dalam masyarakat.(2) Mengenai tanah pemberian Sultan kepada masyarakat, telah dicabut denganRondschrijven angka 10 yang berbunyi sebagai berikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jang menyatakanmasingmasing ada mempoenyai rantau, soengai, kelan atau noesa, dll.sebagai poesaka dari nenek mojang, karena

Rondschrijven angka 10 dikutip sebagaiberikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jang menyatakan masing masing ada mempoenyai rantau, soengai, kelan atau noesa, dll. sebagai poesaka darinenek mojang, karena Pemerintah Kerajaan Koetai telah tarik kembali hakhak itoe dariorangorang jang di karoenai dahoeloe.Pts. Intv.

Lebih lanjut telah ditegaskan kembali dalam Titah Sultan 2011, yaitu tidak ada lagitanah pemberian kepada masyarakat karena segala tanah pemberian Sultan kepadamasyarakat telah dicabut berdasarkan Rondschrijven, sebagaimana dikutip: Mengenai tanah pemberian Sultan kepada masyarakat telah dicabut denganRondschrijven tanggal 16 September 1931 No.1677/3ZB angka 10 yang berbunyisebagai berikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jang menyatakan masing masing ada mempoenyai rantau, soengai

Rondschrijven No. 1677/3ZB tanggal 16 September 1931, dimana pada angka10 menyebutkan Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala,Jang menjatakan masingmasing ada mempoenjai rantaoe, soengai, kelan ataunoesa, dll sebagai poesaka dari nenek mojangnja, karena pemerintahkeradjaan Koetai telah tarik kembali hakhak itoe dari orangorang jangdikaroeniai dahoeloe.b.

segala tanah pemberian Sultankepada masyarkat telah dicabut berdasarkan Rondschrijven dan bahwa denganberlakunya UUPA, tanahtanah bekas Kesultanan Kutai Kartanegara langsungmenjadi tanah negara, tanpa terkecuali, sebagimana dikutip:Menjadi tanah pemberian Sultan kepada masyarakat telah dicabut denganRondschrijven tanggal 16 September 1931 No. 1677/3ZB angka 10 yang berbunyisebagai berikut:Seseorang tidak boleh mengingat peratoeran dahoeloe kala jang menyatakanmasingmasing ada menpoenyai rantau,soengai

Fotocopy Surat SOERAT DJOEL BEL TANAH KOSONG HOETANBAWAS SOENGAI MELAJA, tanggal 4 Dasember 1939, fotocopy darifotocopy dan diberi Tanda Bukti T10 ;11. Fotocopy Surat Pemberian tanggal 11 Djuli 1955, fotocopy dari fotocopydan diberi Tanda Bukti T11 ;12. Fotocopy Silsilah Waris, fotocopy dari fotocopy dan diberi Tanda Bukti T12;13. Fotocopy SuratPernyataan Penyerahan, tanggal 12 Agustu 2013, fotocopydari fotocopy dan diberi Tanda Bukti T13;14.

8Februari 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan NegeriMempawah dalam Register Nomor 8 /Pdt.G/2017/PN MPW, telah mengajukangugatan sebagai berikut:1.Bahwa asal mulanya Datok Para Ahli Waris sah, yakni Penggugat ,Penggugat ll, Penggugat Ill Penggugat NM dan Penggugat V.Bangsa Bandjar bernama : Hadji Djaharani bin Lontar, dapat membeliTanah Hak Milik Adat Kebon Getah berdasarkan SoeratDjoel Beliseorang Bangsa Tjina bernama : Lauw Lai Hak tanggal 12 Mei 1926,letaknya di Simpang Kiri Soengai

Kedoeanja lakilaki soekoe djambak tinggaldi kajoe kapoer soengai boeloeh ounderdielan (...rusak...) Aloeng,menerangkan : Adalah setoempak paparakan yang berisi tanamankelapa (...rusak...) Kapoer, Soengai Boeloeh (...rusak...) LoeboekAloeng, Berwatas sebelah Timoer dengan djalan Kereta Api Baratdengan djalan besar ke padang Oetara dengan parak si Bj.

Sultan Deli,Otteman Mahmud Perkasa Alam menunjuk Tengku Osman AmalGanda Wahid gelar Tengku Besar untuk menjalankan, mengurusserta melakukan perbuatan hukum mengalihkan atau memindahkanatau melepaskan hak untuk dan ke atas nama pihak ketiga lainnyaatas bidang tanah yang termaktub dalam Mabar Deli Toewa,Kontrak tahun 1874 dan konsesikonsesi turunannya, yang meliputikonsesi Mabar, Gambong (Petersburg), Soengai Agoel, PematangKwis, Boven Kw, Betimoes batu Sanggahan dan konsesi Belawan ;19.Bahwa berdasarkan

penerbitan keempat SHM tersebut tidak sesuaidengan ketentuan perundangundangan yang berlaku, karena historisdan asal usul penguasaan keempat bidang tanah tersebut tidak jelas ;b Bahwa asal usul tanah tersebut ternyata berasal dari SoeratPembahagian tertanggal 1 Juni 1940 ;Dimana keempat bidang tanah yang menjadi SHM No.41, 42. 43 dan 44 dimaksudberasal dari pembagian kepada Louise Katherina (Loui) Nelwan, denganmenyebutkan : + 1/3 kebun kelapa Rike bahagian Selatan, doedoek antara serokanRike dan soengai

Aadji Pangeran Mohammad Sapoetro Bin Sultant MohammadSoelaiman, meliputi wilayah: Moeara Wahaw, Belajan, Tabong, Moeara Antjalong, Bliwit,Sedoelang, Moeara Lawa, Kampoeng Damai, Bontian Besar,Kampoeng Landap, SangaSanga, Soengai Marijan, AngganaKoetai Lama, Kepulawan Sepatin, Palarang, Sungai Dondang,Moeara Kembang, Sungai Tiram, Kepulawan Moeara Djawa,Senipah, Sungai Seloewang, Sungai Nangka, Tertip, Samboja,sampai di atas itu Sungai Manggar Besar, Moeara Badak Besar,Bontang, Kepulawan Mahali, Sangatta