Ditemukan 704 data
28 — 2
karenabeberapa hal yang telah terurai diatas Termohon telah nyatanyata berbuat"Nusyuz kepada Pemohon dengan cara tersembunyi dan terangteranganHalaman 10 dari 30 halaman Putusan No 1357/Pdt.G/2019/PA.Smpsehingga sampai kiamatpun Pemohon sangatlah tidak mungkin memberikannafkah dhahir kepada Termohon;Hal ini dikuatkan oleh Pasal 80 ayat 7 dalam Kompilasi Hukum Islam, yangberbunyi : Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugurapabila istri nusyuz;Hal ini juga sejalan dengan pendapat ulama Malikiyah, Syafiiyah
12 — 0
Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakanbahwa yang dimaksud Nusyuz adalah wanita yang keluar darirumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya. Namun Pemohonmemiliki itikad baik dengan memberikan kebijakan uang Iddahsebesar Rp. 1.500.000, (Satu juta lima ratus ribu rupiah);c) Menolak nafkah anak sebesar Rp.10.000.000, (sepuluhjuta rupiah) setiap bulannya.
40 — 23
BjbAye come Geol sl od 45) gh eld Cee pi Y) all gl de Lo al I) a jueity : ApedLG LEcle Can g LAY ANI Vg Gad oe he ue HM ees Ledill ate al gl 45 Lady GIBY) Ge pLCui d ptae Ld dglall Cl aby cdglall adsl allArtinya:Pendapat kalangan Syafiiyah: Nafkah terhadap anak itu tidak menjadihutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izindari hakim dikarenakan orang tua tersebut lalai atau tidakbersedia memberikan nafkah.
Keadilan, dalam kasus ini harus ditegakkan oleh hakim.Karena itulah, kalangan Syafiiyah berpandangan bahwa dalam halhaltertentu seperti disebutkan di atas, hakim (pengadilan) dapat mewajibkanHalaman 97 dari 102 Putusan Nomor 276/Pdt.G/2016/PA. Bjbkepada orang tua (ayah) untuk membayar nafkah lampau anak yangsengaja dilalaikannya;Bahwa perlu dikaji lebih jauh mengenai apa makna lil intifa dalam nafkahanak.
Pemenuhan yang dilakukan oleh ibudapat dipandang sebagai hutang seorang ayah yang lalai kepada ibu; Bahwa dengan pertimbangan tersebut, di atas, hakim memilih sependapatdengan pandangan Syafiiyah dan mengesampingkan pandangan jumhurulama yang menetapkan sifat /i/ intifa pada nafkah lampau anak yang tidakterbayarkan; Bahwa dengan demikian, tuntutan nafkah lampau anak yang diajukan olehPenggugat seharusnya dikabulkan minimal sejumlah Rp. 900.000,(Sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulan dikalikan dengan
13 — 1
TngSedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabillah berpendapat bahwaNusyuz adalah keluarnya wanita dari ketaatan kepada suami.5. Bahwa mengenai nafkah mutah atau pemberian Pemohon terhadapTermohon sebagaimana yang Termohon minta yaitu. sebesar Rp.50.000.000. (lima puluh juta rupiah), Pemohon sangat keberatan terhadapbesarnya yang diminta oleh Termohon.
23 — 32
kebajikan.Maka pada dasarnya hakim bebas menentukan besaran mutah karena yangmenjadi tolak ukur dalam Al Quran adalah kemampuan pihak suami dandengan nilai yang patut;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah, MajelisHakim perlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan denganmenggali fakta kemampuan suami selain fakta kKebutuhan dasar hidup istri, halmana sesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilanganmutah dengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhad Syafiiyah
56 — 5
Halaman 19 dari 91 halaman, Putusan Nomor / Pat.G/2017/PA.Bji7.10.Menolak uang iddah sebesar Rp. 75.000.000,(tujuh puluh lima juta rupiah)dengan alasan karena sesuai dengan pasal 152 KHI maka Termohon tidakberhak mendapatkan iddah karena telah meninggalkan rumah kediamanbersama tanpa sepengetahuan dan seizin Pemohon (nusyuz) Hal inisejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwanusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yangbenar, sedangkan menurut Ulama Malikiya, Syafiiyah
sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/Terugat Rekonvensi;Menolak uang kiswah sebesar Rp. 15.000.000,(lima belas lima juta rupiah)dengan alasan karena sesuai dengan pasal 152 KHI maka Termohon tidakmendapatkan iddah karena telah meninggalkan rumah kediaman bersamatanpa sepengetahuan dan seizin Pemohon (nusyuz) Hal ini sejalan denganpendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa nusyuz adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiya, Syafiiyah
sedangkan dalam posita suratpermohonan Pemohon Konvensi/Terugat Rekonvensi;Menolak uang maskan sebesar Rp. 15.000.000,(lima belas lima jutarupiah) dengan alasan karena sesuai dengan pasal 152 KHI makaTermohon tidak mendapatkan iddah karena telah meninggalkan rumahkediaman bersama tanpa sepengetahuan dan seizin Pemohon (nusyuz)Hal ini sejalan dengan pendapat Ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwanusyuz adalah wanita yang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yangbenar, sedangkan menurut Ulama Malikiya, Syafiiyah
10 — 0
intifabukan li tamlik, maka kelalaian seorang ayah yang tidak memberikan nafkahkepada anaknya (nafkah madliyah anak) tidak bisa digugat juga berdasarkanpendapat ulama dalam kitab Al Figh al Islam wa adillatuhu karya WahbahalZuhaily pada juz 7 halaman 829 mengemukakan:gh Ane Gun Gol) 845 Ig) old Go pI all oll Qe Ly 0 al gll Aaah aot: Apalall JU,all gl) he Cus g LY Ailsa Vg Gad ne ye (yo jl tne ol giall aie al oll 4ga3 Lusty GLY) Ye Lidlhid one Led Aglal Call oy Jalal adelArtinya:Pendapat kalangan Syafiiyah
115 — 20
Dengan pelatinan kerja di Pondok Pesantren Syafiiyah di Ngetal,Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, agar klien anak menjadi anakyang lebih baik dan memahami tentang keagamaan;Menimbang, bahwa dari rekomendasi Tim Pengamat Pemasyarakatan(TPP) Balai Pemasyarakatan Kediri serta pertimbanganpertimbangan diatastermasuk pembelaan Penasihat Hukum Anak, dalam hal ini Hakim berpendapatbahwa dalam perbuatan ini Anaklah yang lebih aktif dan berinisiatif untukmelakukan persetubuhan tersebut dan kemauan belajar
14 — 10
dan beralasan pula menurut hukum pemohonmenuntut cerai dengan termohon;11.Bahwa sebelum di ajukan permohonan cerai oleh pemohon, pemohonberkalikali membujuk termohon agar mau tinggal bersama denganpemohon bahkan menyuruh toko masyarakat bahkan staf Desa Nata dankepala Desa Nata dan Kepala Desa Roi untuk menasehati dan membujuktermohon tapi tidak membuahkan hasil12.Bahwa apa yang dilakukan termohon adalah NUSYUZ yaitu menentangperintah suami, hal demikian senada dengan pernyatan Ulama Malikiyah,Syafiiyah
28 — 8
sekarangTergugat baru bekerja di perusahaan LPG dan belum diketahui gajinya danPenggugat dalam kesimpulan rekonvensinya menyatakan menerimakesanggupan Tergugat tersebut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
94 — 39
Menurut ajaran hukum Islam Figh Syafiiyah termasuk menurutketentuan pasal 105 huruf a KHI seorang ibu baru layakmemegang hak asuh atas anak apabila ia memenuhi persyaratansebagaimana di dalam kitab
13 — 2
Hal ini sesuai dengan KHI pasal 83 (1), 84 (1) dan pasal 149 (b) ;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanita dari ketaatan yang wajibkepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah isteri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya, sedangkan dalam fakta di persidangan telah terungkap bahwa Penggugatrekonvensi sebagai seorang isteri telah terbukti
18 — 2
Islam: (1) Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan denganpria yang menghamilinya; (2) Perkawinan dengan wanita hamil yang disebutpada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahirananaknya; (3) Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil,tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir;Menimbang, bahwa terkait pernikahan wanita hamil di luar nikah, apakahdibolehkan atau dilarang dalam perkara a quo Hakim perlu mengutip pendapatulama syafiiyah
16 — 13
terhadap tuntutan tersebut Tergugat tidak mampuuntuk menafkahinya, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terhadapnafkah lampau anak tersebut merujuk pada Kitab A/ Figh al Islam ve adillatuhdkarya Wahbah al Zuhaily, pada Juz 7 halaman 829, dalam kitabnya, Wahbah alZuhaily mengemukakan:os ys VI) all gl) le Lia al gl dda ety dail leoe Elid gl Ae Guy Gol dh La ani) nolG28 2 Os Co 5 aes Leilll aoa gl) Adis Lad SYCull) ody Aglal dal all pl te Cues Lay ila Ysoa (ean Lal Aatal)Artinya: Pendapat kalangan Syafiiyah
17 — 9
No: 0319/Pdt.G/2016/PA.LwkMenimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilan adalah keluarnya wanita dariketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya;Menimbang, bahwa dalam fakta di persidangan telah terungkapTergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dari tempat tinggalbersama yang Ssampai saat ini selama
24 — 3
kalangan fugoha terdapat perbedaan apakahpemutusan hubungan perkawinan dengan sebab murtad tersebut dalam bentukfasakh atau talak, selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut ;Menimbang, bahwa apabila murtad salah seorang suami isteri, dankemurtadan itu terjadi sebelum melakukan hubungan suami isteri (qobla aldukhul) maka difasakhlah pernikahannya seketika itu juga dan tidak salingmewarisi, namun apabila kemurtadan terjadi setelan melakukan hubungansuami isteri (bada aldukhul) menurut kalangan Syafiiyah
29 — 9
rekonvensi Penggugat yangdiakui oleh Tergugat bahwa Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat sejakbulan Januari 2016 sampai dengan bulan Nopember 2016 selama 11 (Sebelas)bulan;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan adaatau tidaknya perilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurutUlama Malikiyah, Syafiiyah
70 — 35
Syafiiyah, tanggal 20 Juni 2014,yang menyatakan bahwa Bantuan Rehab ruangkelas tahun 2009 tidak ada pungutan / tarikan daripihak manapun. (fotokopi sesuai dengan asili) ;Surat Pernyataan dari Masudoh Kholil, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Jouhorotul Ulum, tanggal 20Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;50. Bukti P 5051. Bukti P 5152. Bukti P 5253. Bukti P 5354.
Syafiiyah Kembangarum , tanggal 2Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;Surat Pernyataan dari Abdul Muttholib, S.Pd.l,Kepala Madrasah MI. Raudlotul Athfal, tanggal 30Juni 2014, yang menyatakan bahwa BantuanRehab ruang kelas tahun 2009 tidak ada pungutan /tarikan dari pihak manapun. (fotokopi sesuaidengan asili) ;139. Bukti P 139140. Bukti P 140141. Bukti P 141142. Bukti P 142143.
33 — 8
Dansebaliknya pada ayat (7) disebutkan Kewajiban suami sebagaimana dimaksudayat (5) gugur apabila isteri nusyuz;Menimbang, bahwa sebagaimana ahli hukum Islam = (abhli fiqih)malikiyah, hanabillah dan syafiiyah menjelaskan bahwa seorang isteri yangtidak lagi melaksanakan kewajiban kepada suami dengan tanpa alasan yangdibenarkan maka seorang isteri dianggap nusyuz, sebagaimana disebutkandalam kitab almughni (VII/46):C35U aielsll at UbIl yt a53 Sl G55Hal. 23 dari 30 Hal. Put.
112 — 65
As Syafiiyah No. 105, RT : 004/ RW 003, Kel. Cilangkap, Kec.