Ditemukan 704 data
22 — 3
Put. 653/Pdt.G/2017 PA.Yktanpa alasan yang benar, sedangkan menurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah danHanafilah adalah istri tidak lagi menjalankan kewajibankewajibannya;Menimbang, bahwa oleh karena ketidak sediaan Pemohon memberinafkah iddah dengan alasan Termohon nusyuz, maka akan majelispertimbangkan, apakah Termohon masuk dalam kategori isteri yang nusyuzapa tidak ?Menimbang, bahwa maksud dari pengertian etimologi nusyuz adalahdurhaka.
22 — 3
Menolak dengan tegas dalildalil Penggugat Rekonvensi /Tergugat Konvensi tentang tuntutan uang iddah, uang mutah, nafkahlampau selama 7 (tujuh) tahun pisah ranjang, karena :Sesuai Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, maka Penggugat Rekonvensi /Tergugat Konvensi tidak berhak mendapatkan nafkah iddah dan nafkahlampau, karena Tergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensi sebagai istritidak lagi menjalankan kewajiban kewajibannya, yang mana menurutulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah hal ini termasuk kategorinusyuz
20 — 3
go.Artinya:Pendapat kalangan Syafiiyah: Nafkah terhadap anak itu tidak menjadihutang bagi orang tua kecuali dengan adanya perintah atau izin dari hakimdikarenakan orang tua tersebut lalai atau tidak bersedia memberikan nafkah.Menurut fugaha, (kewajiban orang tua) memberikan nafkah terhadap anakgugur apabila telah terlewati tanpa dapat dituntut atau dianggap sebagaihutang, karena kewajiban memberikan nafkah kepada anak itu hanya untukmemenuhi kebutuhan (anak).
10 — 1
Dengandemikian insyaallah TERGUGAT REKONPENSI sesuai dengankemampuannya Rp 1.000.000, x 7 bin = Rp 7.000.000, (tujuh jutarupiah), Sesuai dg pendapat ulama Syafiiyah yang sependapat dgulama Hanafiyah, dengan mengambil ukuran seperti membayarkaffarat. Qs. AlMaidah ayat 89 : ... yaitu dari makanan yang biasakamu benkan kepada keluargamu... ;b).
23 — 2
Sedangkanmenurut ulama Syafiiyah nusyuz adalah perselisihan diantarasuamiisteri, sementara itu ulama Hambaliyah mendefinisikanyadengan ketidaksenangan dari pihak isteri atau suami yangdisertai dengan pergaulan yang tidak harmonis.Menurut Ibnu Manzur, secara terminologis nusyuz ialah rasakebencian suami terhadap isteri atau sebaliknya.
17 — 5
terurai di bawah ini;Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan rekonvensi Penggugat yangdiakui oleh Tergugat bahwa Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat selama 7(tujuh) bulan;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7) KompilasiHukum Islam, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknyaperilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah
61 — 7
Jbenle oI 028i9 ing VI Jol Lolo nas ,953J1 eoinncale gly eV el os VIArtinya: Pendapat Syafiiyah, bahwa yang lebih berhak dalam hadhanah adadalam tiga keadaan, pertama apabila berkumpul keluarga lakilaki danwanita, kedua jika berkumpul keluarga wanita saja, ketiga apabilaberkumpul keluarga lakilaki Saja, maka pada keadaan pertama yaituapabila berkumpul keluarga lakilaki dan wanita (dalam hakpengasuhan anak), maka didahulukan ibu atas ayah, lalu ibu dari ibu(nenek pihak ibu) dan seterusnya keatas.Menimbang
9 — 4
No: 0274/Pdt.G/2017/PA.LwkMenimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanitayang keluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkanmenurut Ulama Malikiyah, Syafiiyah dan Hanabilah adalah keluarnya wanitadari ketaatan yang wajib kepada suaminya, ringkasnya nusyuz adalah istri tidaklagi menjalankan kewajibankewajibannya;Menimbang, bahwa berdasarkan jawab menjawab antara Penggugat danTergugat dan dikuatkan dengan keterangan saksisaksi dari pihak Tergugat telahterbukti fakta bahwa
10 — 5
terurai di bawah ini;Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan rekonvensi Penggugat yangdiakui oleh Tergugat bahwa Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat selama 5(lima) bulan;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (5) dan (7) KompilasiHukum Islam, terlebin dahulu Majelis akan mempertimbangkan ada atau tidaknyaperilaku nusyuz pada diri Penggugat;Menimbang, bahwa nusyuz menurut Ulama Hanafiyah adalah wanita yangkeluar dari rumah suaminya tanpa alasan yang benar, sedangkan menurut UlamaMalikiyah, Syafiiyah
23 — 4
Ulama Syafiiyah dan Hanabilah, membedakan antaraperceraian yang terjadi disebabkan oleh pihak istri dengan yangdisebabkan oleh selainnya.
21 — 14
Bahwa pendapat hukum kalangan Syafiiyah yang juga turut dijadikan acuandalam berbagai putusan yang meniadakan nafkah madhiyah anak, memuatpengecualian bahwa Hakim dapat memberi putusan yang mewajibkanorang tua (ayah) untuk membayar nafkah madhiyah anak jika ayah dengansengaja melalaikan kewajibannya. Dalam perkara ini, Tergugat Rekonpensitidak memiliki halangan apapun untuk dapat secara rutin menafkahi anakyang ada dalam pemeliharaan Penggugat Rekonpensi.
78 — 33
disamping merupakan kewajiban syariat juga pada hakikatnya bertujuan untukmenghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan dan kegelisahan akibatdiceraikan oleh suaminya;Menimbang, bahwa dalam menetapkan bilangan mutah Majelis Hakimperlu pula mempertimbangkan rasa keadilan dan kepatutan dengan menggallifakta kemampuan suami selain fakta kebutuhan dasar hidup istri, hal manasesuai dengan doktrin fuqaha Hanafiyah yang menganalogikan bilangan mutahdengan nafkah, dan merupakan pendapat dalam madzhab Syafiiyah
21 — 22
goimcale olg pV pl oi Vl le pVI raid :Jg Vl LalArtinya: Pendapat Syafiiyah, bahwa yang lebih berhak dalam hadhanah adadalam tiga keadaan, pertama apabila berkumpul keluarga lakilaki danwanita, kedua jika berkumpul keluarga wanita saja, ketiga apabilaberkumpul keluarga lakilaki Saja, maka pada keadaan pertama yaituapabila berkumpul keluarga lakilaki dan wanita (dalam hakpengasuhan anak), maka didahulukan ibu atas ayah, lalu ibu dari ibu(nenek pihak ibu) dan seterusnya ke atas.Menimbang, bahwa pendapat
15 — 2
Suami hanya dibenarkan menjatuhkan talakjika terpaksa dan tidak ada jalan lain untuk menghindarinya.Pendapat itu dikemukakan ulama Syafiiyah alasannya ialahhadits yang menyatakan:Artinya: Allah mengutuk suami tukuang pencicip lagi sukamentalak istr'.Hal. 5 dari 43 hal Putusan Nomor 2057/Padt.G/2020/PA.MjlMenjatuhkan talak berarti mengkufuri nikmat Allah,sebab perkawinan itu termasuk nikmat anugerah Allah. Olehkarena itu menjatuhkan talak tidak boleh kecuali karenadarurat (terpaksa).6.
27 — 11
Ulama Syafiiyah mendefinisikan adanyaperselisihan diantara suamiistri, sSedangkan ulama Hambaliyahmendefinisikan dengan ketidaksenangan dari pihak Ssuami atau istri yangdisertai dengan pergaulan yang tidak harmonis, dengan demikian telahcukup alasan dalam perkara a quo untuk membuktikan adanyaperselisihan antara) PENGGUGAT dengan TERGUGAT dalampernikahan a quo.
35 — 16
Menurut Syafiiyah, maknanya adalah pemberian kekuasaanseseorang atas sebuah pekerjaan yang boleh diwakilkan yang ia tidaklaksanakan kepada orang lain dalam hidupnya.Rukun wakalah menurut Hanafiyah hanya dua, yakni ijab dankabul. ljab diucapkan pemberi kekuasaan dengan ucapan: Akumenyerahkan urusan ini kepadamu.
41 — 2
Hal ini sejalan dengan pendapat UlamaHalaman 12 dari 45 halaman Putusan Nomor : 0931/Pdt.G/2019/PA.KrsMalikiyah, Syafiiyah dan WHanabiyah adalah istri tidak lagimenjalankan kewajibankewajibannya;16.
130 — 2585 — Berkekuatan Hukum Tetap
JEMBAR bin RIDAN, beralamat di Jalan As Syafiiyah RT001 RW 003, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung,Kota Jakarta Timur;5. MAEMUNAH binti RIDAN, beralamat di Jalan Kp. RawaSemut RT 003 RW 012, Kelurahan Margahayu, KecamatanBekasi Timur, Kota Bekasi:6. IMAH binti NAIN, beralamat di Jalan Musholah Nomor 49RT 003 RW 011, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, KecamatanCiracas, Kota Jakarta Timur.7.
54 — 19
Bengkulu 20140391 halaman 34 dari 41 halamanNusyuz adalah Perubahan sikap seorang isteri , nusyuz bisa berbentukditinggalkannya kewajibannya sebagai isteri disamping menunjukkan sikapsikap tidak patut terhadap suaminya;lonu Katsir Rahmahullah berkata ; Nusyuz adalah meninggalkan perintan suaminya, menentangnya danmembencinya (Tafsir AlQuran AlAzhim 4 : 24);Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksudkan nusyuz adalahwanita keluar rumah suaminya tanpa ada alasan yang benar:Sedangkan ulama Malikiyah, Syafiiyah
8 — 1
memberitahukan keadaan, kesehatan dankeberadaan anak terhadap Tergugat Rekonpensi / PemohonKonpensi untuk sekedar memberikan perhatian dan kasih sayangyang telah menjadi hak seorang anak terhadap ayahnya.MENOLAK membayar nafkah iddah sebesar Rp.2.000.000, ( dua juta rupiah ) selama menjalani masa iddah terhadapPenggugat Rekonpensi / Termohon Konpensi dengan alasan PenggugatRekonpensi / Termohon Konpensi sudah tidak menjalankan kewajibankewajibannya lagi, Sesuai yang disampaikan oleh Ulama Malikiyah,Syafiiyah