Ditemukan 4317 data
14 — 6
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:
13 — 1
Hal tersebutmenunjukkan pula bahwa pembentukan kebahagiaan suami istri sangatditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran
7 — 0
No.0720/Pdt.G/2019/PA.Srg.ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulit untukmencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRum ayat 21 yangartinya ; dan diantara tandatanda kekuasannya ialah dia menciptakan untukmuistriistri dari Jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteramkepadanya, dan dijadikannya diantara kamu rasa kasih dan
14 — 6
Termohon masih tinggal bersama namun sudah pisah ranjang;7PAGE 1e Bahwa Pemohon dan Termohon telah diupayakan damai namun upaya tersebut tidakberhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Pemohon dan Termohon sudah pecah dan sudah tidak adaharapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulit untuk mencapai tujuanperkawinan yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, yang sejiwa
11 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
10 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuanpasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah lkatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengantujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa dan suami istri itu wajib saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
30 — 7
minuman keras sehingga penggugatmeninggalkan tergugat dan pulang kerumah orangtuanya;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga penggugat dan tergugatyang demikian telah dapat dikategorikan rumah tangga yang sering terjadipertengkaran sehingga telah jauh dari suasana rumah tangga yang harmonissebagaimana amanah pasal (1) undangninggaundang No.1 tahun 1974 tentangPerkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan dalam islam bertujuan untuk mewujudkanrumah tangga yang bahagia, sakinah mawaddah warahmah yang sejiwa
15 — 0
Bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, danternyata tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda
12 — 1
No. 0260/Pdt.G/2016/PA Lbt.tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRum ayat21Artinya: Dan di antara tandatanda kekuasaanNya talah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, Ssupaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramurasa kasih dan sayang
9 — 1
Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi memiliki komitmenuntuk tetap membina rumah tangga dan rumah tangga Penggugat danTergugat sudah berada pada tingkat pecahnya perkawinan.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
7 — 0
Bahwa usaha mendamaian dengan menasehatiPenggugat telah dilakukan, dan tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dansudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudahsulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah, warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalam Surat ArRuum: 21:a
8 — 1
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:cs wal Zo0 g Is aule of09 Ol 4 A875 6358 asi i 1 L255 Le Jl isi chlss fY) 9 Sati Jv U3Terjemahnya: dan di antara tandatanda
13 — 1
dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 adalah Ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suamiistri itu wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3 KompilasiHukum Islam adalah sejiwa
14 — 6
setiap problema yang terjadi seperti yang terjadi dalam rumahtangga Penggugat dengan Tergugat:Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
11 — 0
Bahwa usaha perdamaian terhadap Penggugatdan Tergugat telah dilakukan, dan ternyata tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta majlis hakim berpendapatperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dan sudahtidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sullituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRumayat 21
22 — 5
Bahwa Penggugat dan Tergugat sejak bulan Desember 2018 telahberpisah tempat tinggal:;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
9 — 1
Tergugat baik dalam proses mediasi maupun selama dalamproses persidangan, sekalipun Tergugat tetap ingin mempertahankan rumahtangganya dengan Penggugat adalah merupakan fakta kongkrit yangmenunjukkan bahwa hubungan antara Penggugat dengan Tergugat sudahsampai pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), oleh karena ituMajelis Hakim berkesimpulan bahwa tujuan yang diharapkan dari perkawinanyang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana tersebut pada pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang sejiwa
38 — 6
Hal tersebutmenunjukkan pula bahwa pembentukan kebahagiaan suami isteri sangatditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran
13 — 1
dan tujuan perkawinan menurutketentuan pasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974adalah lkatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suami istri ituwajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
13 — 5
setiap problema yang terjadi seperti yang terjadi dalam rumahtangga penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa