Ditemukan 4405 data
10 — 1
dan tujuan perkawinan menurutketentuan pasal 1 dan pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974adalah lkatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan suami istri ituwajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikanbantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal3 Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
20 — 5
Bahwa Penggugat dan Tergugat sejak bulan Desember 2018 telahberpisah tempat tinggal:;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
8 — 1
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:cs wal Zo0 g Is aule of09 Ol 4 A875 6358 asi i 1 L255 Le Jl isi chlss fY) 9 Sati Jv U3Terjemahnya: dan di antara tandatanda
7 — 0
Bahwa usaha mendamaian dengan menasehatiPenggugat telah dilakukan, dan tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecah dansudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudahsulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah, warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, yang sejiwa dengan makna firman Allah SWT. dalam Surat ArRuum: 21:a
10 — 4
setiap problema yang terjadi seperti yang terjadi dalam rumahtangga penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
35 — 6
Hal tersebutmenunjukkan pula bahwa pembentukan kebahagiaan suami isteri sangatditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran
23 — 1
memberikan hak dan kewajiban di antara keduanya, maka patutdiduga bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukundan sudah tidak harmonis lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat, perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah pecahdan sudah tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karenasudah sulit untuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah,warahmah sebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, yang sejiwa
11 — 1
Adapun maksud dan tujuan perkawinan rnenurut ketentuan pasai 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkawinanyang terkandung di dalam AlQur'an surat ArRum ayat 21 yaitu: .bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaadah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang)...".Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tanoga antaraPenggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi bahkan sudah jauhmenyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana
14 — 7
setiap problema yang terjadi seperti yang terjadi dalam rumahtangga penggugat dengan tergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, maka tentu tidak akanmencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
9 — 1
No. 1011/Pdt.G/2013/PAJTmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lain.Adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa dengan maksud dan tujuan perkaiwnanyang terkandung didalam AlQuran surat ArRuum ayat 21 yaitu bertujuanmembentuk rumah tangga yang sakinah (tentram dan bahagia) penuhmawaddah (rasa cinta) dan rahmah (rasa kasih sayang).Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat
8 — 6
adalah sebagaipenganut agama Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukumIslam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz Il, halaman 3 yang artinya disyaratkan dalam pelaksanaan aqadnikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah, calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orangsaksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu Pemohon telah memberikan mahar kepadaPemohon II berupa kelapa 1 pohon, hal ini telah sejiwa
12 — 8
sebagaipenganut agama Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukumIslam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz Il, halaman 3 yang artinya disyaratkan dalam pelaksanaan aqadnikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah, calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orangsaksi yang adil,Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu Pemohon telah memberikan mahar kepadaPemohon II berupa seperangkat alat shalat, hal ini telah sejiwa
90 — 20
rasa kebencian antara Pemohon dan Termohonmerupakan gejolak jiwa yang memberikan indikasi ketidakSenangan antara Pemohondengan Termohon yang sulit untuk disatukan kembali.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tanggaPemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
8 — 1
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:fl Be ES autl 9pwd 1 4 mee) 6358 pSi 4 1855 Lgl isk ahlss JY) 9 Sai JX 5Terjemahnya: dan adi antara tandatanda kekuasaanNya
7 — 1
Hal tersebutmenunjukkan pula bahwa pembentukan kebahagiaan suami isteri sangatditentukan oleh kesatuan atau keterikatan lahir dan batin.Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumIslam yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran
21 — 12
setiap problema yang terjadi seperti yang terjadi dalam rumahtangga Penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa bila suami isteri hidup dalam ketidaksenanganseperti dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka tentu tidakakan mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis dan sejahtera dalammembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa
7 — 0
No.2777/Pdt.G/2018/PA.Srg.tidak ada harapan akan hidup dalam satu rumah tangga, karena sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun1974 yang sejiwa dengan makna firman Allah swt dalam surah ArRum ayat 21 yang artinya ; dan diantara tandatanda kekuasannya talah diamenciptakan untukmu istriistri dari Jenismu sendin, supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya diantara kamu rasakasih
8 — 2
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 INPRES nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa dengan firman Allah SWT. dalam alQur'an surat arRum ayat21:5 i 3Sa ge og I5 .b wii os.od OL 4 4555 6550 aS i 1 L255 Ledl 53S ah Sg fY) 9 jam deay
8 — 1
Karena itu tujuan perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang kekalbahagia dalam suasana rumahtangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah sulit untuk dapatdiwujudkan lagi, sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud padapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan danpasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa dengan firman Allah SWT.dalam alQur'an surat arRum ayat 21:He ?
12 — 12
No. 225/Pdt.G/2019/PA TRmembangun rumah tanggannya sehingga tujuan perkawinan dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yakni membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi tercapai,yang tidak sejiwa dengan firman Allah SWT dalam alQuran Surah arRumayat 21;Jats allistia Juss Sutl 4.0 ab at oOs Site, Dei US od b de 55 8558 SS iArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung