Ditemukan 55152 data
50 — 8
lebih kurang 3 (tiga) bulan lamanya,sehingga rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak terdapat kebahagiaan dankedamaian sebagaimana tujuan perkawinan dalam Pasal UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam serta alQuran dalam surat ArRumayat 21 untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah tidakdapat diwujudkan lagi dan jalan yang terbaik bagi Penggugat dan Tergugat adalahbercerai;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapat AhliFigh dalam Kitab Ghayatul
12 — 2
akanmendatangkan madliorat bagi kedua belah pihak, sehingga rumah tanggasemacam itu perlu dicarikan jalan terbaik bagi keduanya untuk kepastianMenimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbanganpertimbangandiatas, maka gugatan Penggugat telah cukup alasan dan berdasar hukum,sebagaimana dimaksud Pasal 39 ayat (2)Undangundang No. 1 Tahun 1974jJuncto Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 juncto Pasal 116 huruf (f)Kompilasi hukum Islam, oleh karena itu patut untuk dikabulkan; Mengingat, ibarat dalam kitab Ghayatul
8 — 7
dapat ditempuh ;Menimbang, bahwa berdasarkan atas segenap pertimbangan tersebut, makagugatan Penggugat secara formal yuridis telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2)Undangundang nomor tahun 1974 juncto pasal 19 sub ( f ) Peraturan Pemerintahnomor 9 tahun 1975 juncto pasal 116 sub ( f ) Kompilasi Hukum Islam, sehinggagugatan Penggugat patut untuk dikabulkan dan selanjutnya Majelis hakim perlumenjatuhkan talak satu bain syughra dari Tergugat terhadap Penggugat, hal manasejalan dengan dalil kitab Ghayatul
23 — 4
Allah dalam surat ArRum ayat 21adalah membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, namun MajelisHakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah sulit untukmewujudkannya karena antara keduanya sudah tidak ada rasa cinta dan kasih sayang ; Menimbang, bahwa untuk kemaslahatan dan kepastian hukum masing masingpihak, Majelis Hakim berpendapat perceraian antara keduanya adalah lebih maslahahdaripada meneruskan perkawinannya; Menimbang, bahwa memperhatikan dalil fuqoha' dari kitab Ghayatul
9 — 7
Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa dengan diajukannya gugatan cerai Penggugatterhadap Tergugat, dan Penggugat memohon kepada mejelis hakim agarmenjatuhkan talak Tergugat terhadap Penggugat maka telah ternyata adanyarasa tidak suka yang kuat dari Penggugat terhadap Tergugat, oleh karena itumajelis sependapat dengan pandangan ahli hukum yang tercantum dalamKitab Ghayatul Marom dan mengambil alin menjadi pendapatnya sendiri, yangberbunyi
5 — 0
untukmengakhiri sengketa rumah tangga yang berkepanjangan; hal ini sejalandengan ibarat yang termuat dalam Kitab Fikin Sunah Juz ll halaman 290 yangberbunyi:Artinya: Jika gugatan di depan Pengadilan terbukti dengan bukti isteri ataukarena pengakuan suami, sedangkan hubungan suami isteri tidakdapat lagi diteruskan karena perbuatan yang menyakitkan oleh suamidan Pengadilan tidak mampu mendamaikan mereka, maka Hakimmenjatuhkan talak satu bain atas isteri.Demikian juga Kaidah Figih yang terdapat di dalam Kitab Ghayatul
10 — 2
surat ArRum ayat 21:Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya talah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang bertikir.sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankanlagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
70 — 28
Putusan No.1918/Pdt.G/2021/PA.MksMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam Pendapat Ulama Syekh Muhyiddin dalamkitabnya Ghayatul Maram yang berbuny/i :dalle nolall lade gl rg J arg il at, asl IArtinya :Di waktu ister!
9 — 0
Sesungguhnya padayang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu penyelesaian yangdipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa memperhatikan dalil fuqoha dari kitab Ghayatul Maram LiSyaihil Najdi yang Artinya : Diwaktu isteri telah memuncak kebenciannya terhadapsuami disitulah Hakim diperkenankan menjatuhkan talak suami ;Menimbang, berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas makagugatan Penggugat
14 — 5
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia kekal berdasarkan ketuhananyang maha esa serta membina kehidupan rumah tangga yang sakinahmawaddah warahmah seperti yang dimaksud dalam Al Quran surah ArRum ayat 21 tidak dapat terwujud karena masingmasing telah hidupsendirisendiri dan tidak saling melaksanakan kewajibannya masingmasing ;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam yang yang terkandung dalam Kitab Ghayatul Maram selanjutnya
7 — 0
UndangUndang Nomor Tahun 1974 tentangPerkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat ArRum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah,mawaddah dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, olehkarena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akanmenimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa doktrin dalam hukum Islam yang dikemukakan Ulamadalam Kitab Ghayatul
14 — 0
surat ArRum ayat 21:Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang berfikir.sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankanlagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
Siti Maryam binti Tarno
Tergugat:
Hartono bin Timin
9 — 2
berupa saksi saksi atauberdasarkan pengakuan Tergugat (Ssuami) di hadapan hakim tentangkemadharatan dari suami dan Penggugat (isteri) sudah tidak mampulagi untuk menanggungnya dalam berumah tangga dengan Tergugat,kemudian Hakim sudah tidak berhasil mendamaikan keduanya, makaHakim berhak menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadapPenggugat;Serta sesuai pula dengan ketentuan hukum Islam dalam kitab Ghayatul Maramsusunan syekn Majdi yang menyatakan :cwolall ale lb goal asa sll acd ase e5uu
4 — 0
penilaian siapa yang menjadi penyebab perselisihan danpertengkaran dan siapa yang salah, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa keadaan7rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak dapat dirukunkanlagi, dengan demikian telah memenuhi pasal 19 huruf (f) dan pasal 22 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan ;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan dalil dari Kitab Ghayatul
17 — 3
surat ArRum ayat 21:Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang bertikir.sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankanlagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
9 — 0
Sesungguhnya padayang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi, olehkarena itu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul Maram Li Syarhil Majdi yang diambilalih sebagai pendapat Majelis Hakim:aaa wolall als glla lero) arg atl pre aud lilyArtinya : Diwaktu isteri telah memuncak kebenciannya terhadap suami disitulah Hakimdiperkenankan menjatuhkan talak
11 — 7
Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan yang akan membawamudharat kepada kehidupan Pemohon dan Termohon apabila rumah tanggatetap dipertahankan, sedangkan kemudharatan harus disingkirkansebagaimana kaidah fighiyah yang berbunyi sebagai berikut:Artinya: Kemugharatan harus disingkirkan.Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetengahkan dalil/nujah syariyyahdari Kitab Ghayatul
4 — 0
dalam rumah tangga, sehingga berdasar Pasal 65 UndangundangNomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006, dantelah diubah untuk kedua kalinya dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 Jo.Pasal 39 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, maka gugatan Penggugatsebagaimana yang tercantum dalam petitum nomor dua cukup beralasan untukdikabulkan;Menimbang, bahwa dalam Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam dandoktrin hukum sebagaimana yang tercantum dalam kitab Ghayatul
9 — 3
rumah tanggasemacam itu perlu dicarikan jalan terbaik bagi keduanya untuk kepastianhukum; Putusan Nomor 0462/Pat.G/2015/PA.Kgn, Hal. 8 dari 11Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbanganpertimbangandiatas, maka gugatan Penggugat telah cukup alasan dan berdasar hukum,sebagaimana dimaksud Pasal 39 ayat (2)Undangundang No. 1 Tahun 1974juncto Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 juncto Pasal 116 huruf (f)Kompilasi hukum Islam, oleh karena itu patut untuk dikabulkan; Mengingat, ibarat dalam kitab Ghayatul
11 — 0
.:0121/Pdt.G/2016/PA.SmpMenimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, tujuan perkawinansebagaimana pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 dan firman Allah SWTdalam surat ArRum ayat 21 sudah tidak dapat tercapai, sehingga perkawinantidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandangadil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul Maram Li Syarhil Majdi yangdiambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim