Ditemukan 16315 data
39 — 23
tay g ) paArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
17 — 6
Wahbah AlZuhaili mengutip dan menjelaskanpendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab alFigh alIslami wa Adillatuhu, juz7 halaman 527528, yang kemudian Majelis Hakim sependapat dan mengambilalin pendapat tersebut menjadi pendapat Majelis, menyatakan:ela Lats jo si Slaal 2 p85 acsILaII 5lalsalle algols (EG5 Luins ai> 353i isdl Qwios v w8@$55 asl tLing jie Vs 552 V> :2SLJl5 SMLEII5 wo al jj) cial Gls oie aly Ls 5al aisailgpa) GLE GE S5SE Sl ato Lgall Lolseslsl525 cungArtinya: Mazhab Maliki membolehkan
16 — 11
Wahbah Zuhaili di dalam bukunya A/Figh Al Islami, Juz VII, him. 696, yang diambil alih sebagai pendapat MajelisHakim, kesaksian tersebut disebut al Syahadah bi Tasamu Ii Itsbati al Nasbi ( Hal 9 dari 16 Hal Ptpn. No. 89/Padt.P/2019/PA.Pdncow!
23 — 22
Penetapan Nomor 217/Pdt.P/2021/PA.Kab.Mn.Menimbang, bahwa dalam urusan pemeliharaan dan pengelolaanhakhak anak yang ada di bawah kekuasaan orang tua atau di bawahperwalian, Allah SWT. dalam al Quran Surah al Anam ayat 152 berfirman :Artinya : dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan carayang lebih bermantaat, sampai ia dewasa;Menimbang, bahwa terkait dengan firman Allah tersebut di atas,Majelis Hakim juga mengambil alih, untuk dijadikan pertimbangan dalampenetapan ini, pendapat Al Wahbah
9 — 1
Wahbah az Zuhailidalam kitabnya Figh AlIslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambilalin menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Ol arg Jl I dr90ll le EEL slug a5 a1 oll saxig dl poll pbs Gubil gSHS digind US alHal. 14 dari 17 Hal. Put. Perkara No.
59 — 25
Wahbah al Zuhaili dalam kitabnya Figh Allslami wa Adillatuhu JilidVil halaman 320 yang diambil sebagai pendapat sendiri oleh Majelis HakimPengadilan Tinggi Agama Jakarta yang berbunyi :das 53 Gl) Sagal) cle Gel ley GLill ali Ggaiy sill bls GubilGS Aisigll YS al G!Artinya: Pembenan mutah itu agar isten terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukun kembalisebagai suam! isten, jika talak itu bukan bain kubra.
28 — 15
Wahbah AlZuhaili mengutip dan menjelaskanpendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab alFigh alIslami wa Adillatuhu, juz7 halaman 527528, yang kemudian Majelis Hakim sependapat dan mengambilalin pendapat tersebut menjadi pendapat Majelis, menyatakan:Lame Samy il BLL! eat gory cf Lal lese pall ol GLAU gp peel ASU lel,csrlillasl a ab Sade slay SMe, SY : Lully DLall ade agi Db,Leljoo cudy y pall OLS!
12 — 6
syari seperti ini, maka waliwajib ditaati dan perwaliaannya tidak berpindah kepada pihak lain atau walihakim;Menimbang, bahwa alasan ayah kandung Pemohon menolak tidakmau menikahkan Pemohon tersebut karena status calon suami pemohon yangtidak memiliki pendidikan tinggi dan jauh dari harapan Ayah KandungPemohon, Majelis Hakim menganggap bahwa penolakan seperti ini tidakberdasarkan hukum, Maka Majelis Hakim menilai alasan penolakan ayahpemohon harus dikesampingkan, hal ini sejalan dengan pendapat Wahbah
12 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
50 — 29
PTA.Smg.mutah ini, Allah swt berfiman dalam Surat alBagarah ayat 241 yang diambilsebagai pertimbangan hukum sendiri sebagai berikut:Cptiall ic Loa Ud g rats glia lata alt gArtinya: Dan kepada wanitawanita yang diceraikan, hendaklah diberikanoleh suaminya mutah dengan maruf sebagai suatu kewajiban bagiorangorang yang bertaqwa;Bahwa disamping itu tujuan pemberian mutah itu adalah agar isteri terhiburdan terhindar dari sakit hati ketika berpisah dengan suaminya sebagaimanadiungkapkan oleh pakar Hukum Islam Wahbah
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
9 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
19 — 20
adaharapan lagi untuk kembali membina rumah tangga;Menimbang, bahwa adanya fakta Penggugat dan Tergugat sudahberpisah tempat tinggal sejak tahun 2011, dan Penggugat pergimeninggalkan kediaman bersama, menunjukkan bahwa unsur ketiga telahterpenuhi, di mana salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua)tahun berturutturut tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luarkemauannya, sehingga hal ini juga telah mencerminkan pendapat dari UlamaMalikiyah dan Ulama Hanafiyah yang dikutip oleh Wahbah
14 — 8
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:6dMoS ale agalg s Sg Lume ding pU & LeUjlo po Y edlulyArtinya: Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihan yangterus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaHalaman 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 143/Pdt.G/2021/PA.MsjRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan
25 — 12
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :Twos VY i> EU lain) po! Glau & cai6S ale algalg s Sug Lume dog pU & LeUJl eV 510 Y prlulyArtinya: Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihan yangterus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemagharatan;3.
5 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cabal NS Se D5 ela 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
20 — 1
Wahbah Az Zuhaili 7 h.673:ye ails bly loolysl a Laiug , dpwII gle poi ill pile! 594 CullVg aul yo 52 Volld arasuly ai jally prll da>5 Qulul Ws esi aballdori sds ols post Y sd pwIl Gi oo Cull dlls oy uo youMall cals, dw! poll Sail Vo) 3 QhLusY! ole alll lgasil polesJog 56 alll yiol IM, boll oy der y9 bss Ul> yo vil wis lol inDailaww Jlis awl glu!
15 — 3
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ball de jo S5i et 63Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
10 — 4
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam, oleh karena itu dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam menentukan jenis talak Tergugat yang akandijatunkan terhadap Penggugat, Majelis Hakim memandang perlu untukmengutip dalil syari yang terdapat di dalam Kitab alFigh allslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:lla! ols a) BY aa YI ge Yo all oY oil Gllb GA alll ands all lLDaal gM) 3a galls and!
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim