Ditemukan 43833 data
24 — 10
nafkah iddah dari bekassuaminya, kecuali bila ia nusyaz;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan; darijawabmenjawab serta keterangan saksisaksi kedua belah pihak yangberperkara, tidak ditemukan fakta yang menjelaskan nusydznya Penggugat,maka oleh karena itu, Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa Penggugatberhak atas nafkah iddah, sebagaimana dimaksudkan Pasal 149 huruf (b) danPasal 152 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang' perlu' pulamengetengahkan kaidah fikin
dan pendapat Ahli fikin mengenai persoalan ini,yaitu:Kaidah fikin yang artinya Setiap orang yang dihalangi dari kKeuntungan lain,wajib dinafkahi;Oleh karena Penggugat yang berada di dalam masa iddah tersebutterhalang untuk mendapat keuntungan lain, termasuk menikah denganorang lain, maka Penggugat Rekonpensi wajib diberi nafkah oleh TergugatRekonpensi selama dalam masa iddah tersebutPutusan Nomor.0338/Pdt.G/2017/PA.Bkt Hal. 16 dari 21 Hal.Pendapat ulama dari kalangan Hanafiyyah dan mengambilalinnya
mempertimbangkantentang tuntutan mutah Penggugat, sebagai berikut:Bahwa ketentuan tentang mutah ini terdapat di dalam Pasal 149 huruf a)Kompilasi Hukum Islam, dinyatakan bahwa Bilamana perkawinan putus karenacerai talak, maka bekas suami wajib memberikan mutah yang layak kepadabekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut gab/aldukhal,Putusan Nomor.0338/Pdt.G/2017/PA.Bkt Hal. 17 dari 21 Hal.Menimbang, bahwa Majelis Hakim merasa perlu mengetengahkannashnash syariy dan pendapat Ahli Fikin
12 — 5
apabila dikaji secara mendalam tujuan syariah(magasshid syariah) khususnya mengenai hukum munakahat, dapat disimpulkanbahwa pada hakekatnya hukum asal (dasar) perceraian adalah dilarang dandibenci, kecuali berdasarkan alasan yang sangat darurat;Hal.11 dari 18 Nomor :0141/Pat.G/2017/PA.TgtMenimbang, bahwa mengenai formulasi rumusan alasan darurat sebagaialasan perceraian, dalam syariat tidak ditentukan secara terinci dan liminatif, akantetapi dapat ditemukan melalui hasil ijtihad atau pemahaman fikin
bertambahnya kehancuran hati dan pahitnyapenderitaan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan bathin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa relevan dengan alur pikir di atas dapat merujuk sebuahkaidah fikih mencegah mafsadat harus didahulukan dari pada memperolehmashlahat (qWLacd ule le prio xuwlell 59);Menimbang, bahwa bertitik tolak dari kaidah fikin
akan tetapi jika denganperkawinan justru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadat denganjalan perceraian akan diperoleh mashlahat;Menimbang, bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari hadist yang menegaskan:aule all gv Gi Yoo all ope po Yo los j podArtinya :"tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barang siapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa saja yangmenyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari kaidah fikin
tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaistrinya begitu juga sebaliknya, seorang istri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat Islam;Hal.12 dari 18 Nomor :0141/Pat.G/2017/PA.TgtMenimbang, bahwa dalam ilmu fikin dikenal kaidah yang menyatakankemudharatan harus dihilangkan Jl jy aJl)) dan kalau kaidah tersebutdihubungkan dengan perkara ini, mengandung makna segala perbuatan ataukeadaan
13 — 11
dan saksi kedua Penggugat, dapat disimpulkantelah diperolehnya fakta hukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkanPenggugat sejak 2 (dua) tahun yang lalu, dan sejak saat itu pula Tergugat telahmengabaikan (tidak mempedulikan) Penggugat dan tidak pula memberikannafkah wajib Penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapatdisimpulkan Tergugat telah melanggar taklik talak pada angka (1), (2) dan (4)yang diucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluhribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatun disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut:;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dinubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak,Hal. 12 dari 14 Hal.
16 — 10
Perkara No. 244/Pdt.G/2019/PA.SakMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapat disimpulkanTergugat telah melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yangdiucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
No. 244/Pdt.G/2019/PA.SakMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syargawiy ala alTahrir Juz 2, halaman304, dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagaiberikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatun disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak,dihubungkan dengan ketentuan Pasal
18 — 4
Selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan pemenuhansyarat ini sebagai berikut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 2 yang diucapkannyasetelah melangsungkan akad nikah;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
untuk selanjutnya diserahkan kepada Badan Amil ZakatNasional;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugatdengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri sehinggagugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Lill) atiy ec leoge 9) ab dina Wb Gle Ge Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat, makatalak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut, sebagaiimplikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut,dan dengan diserahkannya uang 'iwadh sejumlah Rp10.000.00 (sepuluh
10 — 1
Nomor 3965/Pdt.G/2018/PA.Jrkesengsaraan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan batin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa dalam konteks pertimbangan hukum perkara ini, kitadapat merujuk pada sebuah kaidah fikin yang menegaskan Mencegah mudharatharus didahulukan daripada memperoleh masalah.Celleenall Gila le age aus Ledll gynMenimbang, bahwa
bertitik tolak dari kaidah fikin tersebut, walaupundengan perkawinan terdapat banyak maslahat, akan tetapi jika denganperkawinan justeru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadatdengan jalan perceraian, harus didahulukan daripada mendapat manfaat denganmempertahankan perkawinan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat auladlle jay cl Leall alk (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum
dankalau kaidah fikin tersebut dihubungkan dengan perkara ini, mengandung maknasegala perbuatan atau keadaan yang menimbulkan atau menyebabkan timbulnyakerusakan atau kemafsadatan harus dihilangkan;Menimbang, bahwa sejalan dengan makna kaidah fikih tersebut di atas, adasebuah norma yang sangat mendasar yang menjadi koridor pengatur tata nilaihidup berumahtangga, adalah dengan memegang teguh perintah Allah dalam AlQuran surah AlBagarah ayat 229 sebagai berikut :Artinya ; Maka peganglah dengan cara
berdasarkan analisis penalaran dalam pertimbangandiatas, maka petitum gugatan angka 1 (satu) dapat dikabulkan ;Menimbang bahwa petitum gugatan angka 2 dapat dikabulkan denganmenjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat ( Masturi bin P.Bari) ternhadappenggugat PENGGUGAT);Menimbang, bahwa dalam perkara ini pengadilan menjatuhkan talak bainsughra yang menimbulkan akibat hukum seorang suami tidak boleh merujukisteri, meskipun dalam masa iddah tetapi boleh melakukan akad nikah baru;Menimbang, bahwa dalam ilmu fikin
9 — 4
kita mengkaji Secara mendalam tujuan syariah (maqasid syariah), knususnyamengenai hukum munakahat, kita dapat mengkristalisasi nilai dasar dan ruhperkawinan pada hakekatnya hukum asal (dasar) perceraian adalah dilarang dandibenci, kecuali berdasarkan alasan yang sangat darurat;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa relevan dengan alur pikir di atas dapat merujuk sebuahkaidah fikin
59Menimbang bahwa bertitik tolak dari kaidah fikin tersebut, walaupun denganperkawinan terdapat banyak maslahat, akan tetapi jika dengan perkawinan justerumenimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadat dengan jalan perceraianakan diperoleh maslahat;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat suwladslsjx9 Glad!
dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa saja yangmenyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Halaman 8 dari 12 : Putusan nomor : 0867/Pdt.G/2016/PA.SUBMenimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa dalam ilmu fikin
17 — 12
PENETAPANNomor 39/Pdt.P/2021/PA.BuolANN = ale prio awlaodl 5.Artinya : Menolak mafsadat harus didahulukan daripada menarik manfaat Serta kaidah fikin yang berbunyi:slg slgio ale VI 038 Wlas/! crorl js 15Artinya : Jika ada beberapa kemaslahatan bertabrakan, maka maslahat yanglebih besar (lebih tinggi) harus didahulukan.
14 — 7
Majelis Hakim sepakat menilai bahwa gugatan Penggugat telahberdasarkan hukum, yaitu sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g)Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islamdi Indonesia, sehingga harus dipertimbangkan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapansyarak harus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak, sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunyaPenerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.Maksudnya, penilaian
g) Suami melanggar taklik talak;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa antaraPenggugat dengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suamiistri sehingga gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan,berdasarkan hukum dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlumengetengahkan nashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman304, dan mengambilalihnnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagaiberikut:baalJArtinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatusifat, maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifattersebut, sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannyatersebut;Menimbang, bahwa dalam Pasal 149 ayat (1) RBg dinyatakan Bilapada hari yang telah ditentukan Tergugat tidak datang meskipun sudahdipanggil dengan sepatutnya
19 — 8
Perkara No. 354/Pdt.G/2021/PA.Saktelah diperolehnya fakta hukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan rumahkediaman bersama 7 (tujuh) bulan yang lalu yang lalu, dan sejak saat itu pulaTergugat telah mengabaikan (tidak mempedulikan) Penggugat dan tidak pulamemberikan nafkah wajib Penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapat disimpulkanTergugat telan melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yang diucapkannyasetelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluh riburupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelan akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ald alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Teall) jwaides Moc aa ga 5: aby dave: DL gle GneyArtinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut:Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar
13 — 9
sejak ia meninggalkan Penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 1, 2 dan 4 yangdiucapkannya setelah melangsungkan akad nikah, maka oleh karena itu MajelisHakim sepakat menilai bahwa gugatan Penggugat telah berdasarkan hukum,yaitu sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g) Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, sehingga harusdipertimbangkan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
Srlsehingga gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan, berdasarkanhukum dan tidak melawan hukum;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin sebagai berikut:1. Firman Allah SWT. dalam surat Bani Israil ayat 34:Ys guve GIS agall Oo!
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalihnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Gall) aide; Dlr aa ya 3 aby Ae) DU ale YayArtinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa dalam Pasal 149 ayat (1) R.Bg dinyatakan Bilapada hari yang telah ditentukan Tergugat tidak datang meskipun
11 — 1
diperolehnya faktahukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan tempat tinggal bersama tanpaalasan yang sah selama 1 tahun, dan selama itu pula Tergugat telahmembiarkan (tidak mempedulikan) Penggugat, serta tidak pernah mengirimnafkah Penggugat dan tidak pula meninggalkan harta yang dapat Penggugatjadikan sebagai nafkah, maka dengan demikian terbukti bahwa Tergugat telahmelanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yang diucapkannya setelahmelaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
Perkara No. 148/Pdt.G/2016/PA Slp.Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin sebagai berikut:1.
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Joa!
7 — 1
diperolehnya faktahukum bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan tempat tinggal bersama tanpaalasan yang sah selama enam tahun, dan selama itu pula Tergugat telahmembiarkan (tidak mempedulikan) Penggugat, serta tidak pernah mengirimnafkah Penggugat dan tidak pula meninggalkan harta yang dapat Penggugatjadikan sebagai nafkah, maka dengan demikian terbukti bahwa Tergugat telahmelanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yang diucapkannya setelahmelaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Loa uate, Wot lar9>q) a9 day Mb Sle p09Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak
20 — 1
Perkara No. 0070/Pdt.G/2018/PA Slp.selama itu pula Tergugat telah membiarkan (tidak mempedulikan) Penggugat,serta tidak pernah mengirim nafkah Penggugat dan tidak pula meninggalkanharta yang dapat Penggugat jadikan sebagai nafkah, maka dengan demikianterbukti bahwa Tergugat telah melanggar taklik talak pada angka (1), (2) dan (4)yang diucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan
Sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Lea uate, Wot lar9>q: 29 day Wb Sle pyo9Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dihubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik
12 — 2
Berdasarkan hadishadis di atas dan nash syarak lainyang terkait, maka Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi'i menetapkanbahwa rukun (unsur) perkawinan itu ada lima, yaitu: Calon suami, calon istri,wali nikah, dua orang saksi, dan ijab kabul, sebagaimana dikemukakan olehAbd alRahman alJaziriy di dalam kitab alFigh ala alMadzahib alArbaahberikut:ily 4795 Taj: Aute> CLSI!
Perkara No.0101/Pdt.P/2017/PA Slp.perspektif (pbandangan) hukum Islam, ketentuanketentuan yang terdapat dalamaturan perundangundangan tersebut sama kedudukannya dengan kaidahkaidah fikin yang bersifat aghlabiy (mayoritasnya sesuai dengan magashid alsyar?ah tujuan penetapan suatu hukum menurut Allah Swt) sehingga bisa jadisebagian kecil hukum furdiyyah (persoalan cabang) tentang persoalan tersebutbelum tercover (termasuk) ke dalam ketentuan dalam kaidah fikih itu.
pula dikaruniai anak serta tidak ada pula gangguan dari pihak manapunyang mempermasalahkan keabsahan akad perkawinan antara Para Pemohon,maka menerapkan ketentuan tentang pencatatan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan tersebut, dalam kasus ini, bertentangan dengan rasakeadilan, dimana pada masyarakat pedesaan dan terisolir seperti desa tempatberdomisilinya Para Pemohon, masih hidup nilainilai hukum yang terdapatdalam kitabkitab fikin
16 — 8
Berdasarkan hadishadis di atas dan nash syarak lainyang terkait, maka Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi'i menetapkanbahwa rukun (unsur) perkawinan itu ada lima, yaitu: Calon suami, calon istri,wali nikah, dua orang saksi, dan ijab kabul, sebagaimana dikemukakan olehAbd alRahman alJaziriy di dalam kitab alFigh ala alMadzahib alArbaahberikut:cla 295 To) 1 aod CLS!
penjelasan pasalnyadisebutkan bahwa ketentuan itu dimaksudkan agar putusan hakim dan hakimkonstitusi Sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat;Menimbang, bahwa secara substansial (pada hakikatnya), Pasal 5 ayat(1) UndangUndang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman diatas, sejalan dengan konsep penetapan hukum dalam Islam, dimana dalamperspektif (pandangan) hukum Islam, ketentuanketentuan yang terdapat dalamaturan perundangundangan tersebut sama kedudukannya dengan kaidahkaidah fikin
pula dikaruniai anak serta tidak ada pula gangguan dari pihak manapunyang mempermasalahkan keabsahan akad perkawinan antara Para Pemohon,maka menerapkan ketentuan tentang pencatatan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan tersebut, dalam kasus ini, bertentangan dengan rasakeadilan, dimana pada masyarakat pedesaan dan terisolir seperti desa tempatberdomisilinya Para Pemohon, masih hidup nilainilai hukum yang terdapatdalam kitabkitab fikin
17 — 10
Putusan Nomor 156/Pdt.G/2020/PA.SakPenggugat selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, dan sejak saat itu pulaTergugat telah mengabaikan (tidak mempedulikan) Penggugat dan tidak pulamemberikan nafkah wajib Penggugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, dapatdisimpulkan Tergugat telan melanggar taklik talak pada angka (2) dan (4) yangdiucapkannya setelah melaksanakan akad pernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan
sepuluhribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf g InstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalinnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatun disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut:Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil gugatan Penggugat,dinubungkan dengan telah terbuktinya Tergugat melanggar taklik talak,dinubungkan dengan ketentuan Pasal
14 — 1
diperolehnya fakta hukum bahwa Tergugat telah pergimeninggalkan tempat tinggal bersama tanpa alasan yang sah selama 3 (tiga),dan selama itu pula Tergugat telah membiarkan (tidak mempedulikan)Penggugat, serta tidak pernah mengirim nafkah Penggugat dan tidak pulameninggalkan harta yang dapat Penggugat jadikan sebagai nafkah, makadengan demikian terbukti bahwa Tergugat telah melanggar taklik talak padaangka (1), (2) dan (4) yang diucapkannya setelah melaksanakan akadpernikahan;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin
Sepuluh ribu rupiah) tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 116 huruf gInstruksiPresiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam di atas, makaMajelis Hakim berpendapat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akadpernikahannya dilaksanakan, telah terpenuhi, sehingga terbukti Tergugat telahmelanggar taklik talak tersebut;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengemukakannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syarqawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalihnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Lea uate, Wot lar9>q) 259 day Mb Sle pyo9Hal. 12 dari 14 Hal. Put.
21 — 14
Lue le pric swlasl LoWwMenimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung terlihatsecara nyata bahwa Penggugat sudah tidak lagi mencintai Tergugat, malahyang terjadi sifat kebencian terhadap Tergugat lantaran sikap dan atauperbuatan Tergugat terhadap Penggugat, untuk itu Majelis Hakim memandangperlu mengemukakan pendapat ahli fikin dalam kitab Bughyah alMustarsyidinhalaman 223 yang artinya berbunyi:& I ( ~ 42g? 9 I.
Ir al BY 3Berdasarkan pendapat ahli fikin tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat danmengambil alin menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telahmemenuhi unsurunsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 1 Tahun 1974
8 — 3
Selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan pemenuhansyarat ini sebagai berikut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terbukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak pada poin 1 (satu), 2 (dua) dan 4(empat yang diucapkannya setelah melangsungkan akad nikah;Menimbang, bahwa dalam kaidah fikin dinyatakan ketetapan syarakharus didahulukan atas ketetapan yang diperjanjikan oleh pihakpihak,sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Manan dalam bukunya PenerapanHukum Acara Perdata di
Majelis Hakim untuk selanjutnya diserahkan kepada BadanKesejahteraan Mesjid (BKM) Pusat;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 2 (dua) orang saksi,dikaitkan dengan ketentuan pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugatdengan Tergugat tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri sehinggagugatan Penggugattelah mempunyai cukup alasan;Menimbang, bahwa Majeis Hakim memandang perlu mengetengahkannashnash syarak dan pendapat Ahli fikin
Pendapat Ahli fikin dalam kitab Syargawiy ala alTahrir Juz 2, halaman 304,dan mengambilalihnya menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Baill) ucities Dee Lease g: eb pdive; WLS ile (4.Artinya: Barangsiapa yang menggantungkan talaknya terhadap suatu sifat,maka talak tersebut jatuh disebabkan terwujudnya sifat tersebut,sebagai implikasi dari lafal yang telah diucapkannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut,dikaitkan dengan telah diserahkannya uang 'iwadh