Ditemukan 8647 data
33 — 26
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah iddah, maka Majelis Hakim terlebin dahuluHal. 25 dari 28 hal. Put.
No. 182/Pdt.G/2020/PAAGM.mempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan Penggugatsebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tergugat sebagaisuaminya dan keduanya telah dikaruniai 2 orang anak dan Penggugat telahmendampingi Tergugat sejak tahun 2007 dengan demikian Majelis Hakimmemandang Penggugat sebagai isteri telah bertindak tamkin dan taslim;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat terbukti
telah tamkin,taslimserta tidak berprilaku nusyuz, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugatberhak mendapatkan nafkah iddah dari Tergugat oleh karenanya gugatanPenggugat atas nafkah iddah patut untuk dikabulkan;Tentang Nafkah Iddah:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin, taslim dan tidak berprilaku nusyuz makasesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan jo.
35 — 13
Oleh sebab ituMajelis menilai Penggugat telah bersikap tidak tamkin, sekalipun dengan alasankarena Penggugat merasa sakit hati atas sikap dan perlakuan Tergugat; Menimbang, bahwa karena menurut penilaian Majelis Penggugat telahbersikap tidak tamkin, maka Penggugat tidak berhak untuk mengajukan gugatancerai atas dasar alasan karena Tergugat melanggar sighat taklik talak;Menimbang, bahwa sekalipun demikian karena gugatan cerai Penggugatjuga didasarkan atas alasan telah sering terjadinya perselisihan
28 — 3
rumah tangganya,kerena tidak lagi saling mencintai dan tidak ada lagi kesetiaan Termohon terhadapikatan pernikahannya dengan Pemohon, dan selama pemeriksaan perkara iniPemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai denganTermohon;e bahwa sikap Termohon yang telah pergi telah meninggalkan kediaman bersamanyadengan Pemohon, maka tidak terpenuhi lagi kebutuhan lahir dan batin Pemohondalam kehidupan rumah tangga hingga perkara ini diputus di pengadilan, makaTermohon telah berbuat nusyuz serta tidak ada tamkin
Pasal 149 huruf a dan b dan Pasal 80 ayat(4), (5) dan (7) Kompilasi Hukum Islam, bahwa sesuai kemampuannya Pemohonberkewajiban menanggung nafkah, kiswah, tempat kediaman serta biaya rumah tangga,biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi termohon sesudah ada tamkin sempurnadari termohon, dan kewajiban pemohon tersebut gugur apabila termohon nusyuz, sertahakim secara ex officio dapat memutuskan hakhak tertentu bagi termohon yang harusdipenuhi oleh pemohon, selama ada alasan yang sah dan tidak ada halangan
menurutMenimbang, bahwa Termohon telah berbuat nusyuz serta tidak ada tamkin yangsempurma dari Termohon, maka majelis hakim berpendapat bahwa terdapat halanganmenurut hukum serta tidak ada alasan yang sah untuk menghukum Pemohonmemberikan nafkah, maskan dan kiswah selama masa idah maupun mutah kepadaTermohon, dan gugur pula kewajiban Pemohon untuk memberikan nafkah dan biayarumah tangga lainnya untuk Termohon, sebagaimana dimaksud Pasal 41 huruf (c)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
9 — 1
bahwa sebelum mepertimbangkan lebih lanjut bahwaberdasarkan keterangan Penggugat Rekonpensi yang tidak dibantah olehTergugat Rekonpensi perihal lamanya Tergugat Rekonpensi tidakmemberikan nafkah, maka Majelis Hakim menetapkan bahwa TergugatRekonpensi mempunyai hutang nafkah yang harus dibayarkan kepadaPenggugat Rekonpensi selama 3 bulan;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 80 ayat (4) dan ayat (5) KompilasiHukum Islam di Indonesia, perolehan hak Nafkah Madliyah bagi isteridipersyaratkan adanya sikap tamkin
bahwa Tergugat Rekonpensi sebagai pensiunan TNI dansetiap bulan menerima gaji pensiun, maka majelis dengan pertimbangannyasendiri berpendapat bahwa Tergugat Rekonpensi dapat dinyatakan dalamkondisi mampu secara sosial ekonomi;Menimbang bahwa terhadap gugatan rekonpensi perihal Nafkah Madliyahsebesar Rp. 3.000.000,00 ( tiga juta rupiah), meskipun di persidanganTergugat Rekonpensi menyatakan keberatan, oleh karena telahdipertimbangkan di depan bahwa Penggugat Rekonpensi adalah sosok isteriyang taat, tamkin
saksiPenggugat Rekonpensi sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu setiap bulan),maka kepada Tergugat Rekonpensi patut untuk dihukum membayar NafkahMadliyah selama 3 bulan sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)setiap bulan atau keseluruhan sebesar Rp. 1.500.000,00 (satu juta lima ratusribu rupiah), nominal penetapan mana oleh majelis dianggap telah sesuaidengan kondisi sosial ekonomi dan telah memenuhi rasa keadilan bagi parapihak, in casu Penggugat Rekonpensi yang telah memenuhi syarat tamkin
keseluruhan sebesar Rp. 1.500.000,00 (satu juta lima ratus riburupiah) karena gaji Tergugat Rekonpensi sebagai penisunan TNI sebesarkurang lebih Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) sebagaimana bukti PemohonKonpensi pada materi konpensi P.3, kKemudian dalam repliknya tetap padagugatannya dan dalam dupliknya Tergugat Rekonpensi juga tetap dalamjawaban semula;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia, perolehan hak nafkah iddah bagi bekas isteri dipersyaratkan adanyasikap tamkin
Penggugat Rekonpensi kurang lebih sebesar Rp. 500.000,00(lima ratus ribu setiap bulan), maka kepada Tergugat Rekonpensi patut untukdihukum membayar Nafkah Iddah selama 3 bulan sebesar Rp. 500.000,00(lima ratus ribu rupiah) setiap bulan atau keseluruhan sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah), nominal penetapan mana olehmajelis dianggap telah sesuai dengan kondisi sosial ekonomi dan telahmemenuhi rasa keadilan bagi para pihak, in casu Penggugat Rekonpensi yangtelah memenuhi syarat tamkin
15 — 13
tersebutkarena selama ini Tergugat Rekonvensi tetap memberikan nafkah kepadaPenggugat Rekonvensi kecuali pada bulan oktober 2019 dan bulan Januari2020, maka Hakim perlu mempertimbangkannya tuntutan tersebut sebagaiberikut;Menimbang, bahwa sesuai dengan penghasilan dan kemampuanSuami menanggung nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi isteri biayarumah tangga biaya perawatan dan biaya pengobat bagi isteri dan anak,kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut atas, mulai berlakusesudah ada tamkin
No. 44/Pdt.G/2020/PA.ApnMenimbang, bahwa selama dalam proses persidangan dalam perkaraa quo berlangsung ternyata ditemukan adanya fakta istri telah tamkin secarasempurna dan ditemukan pula adanya fakta bahwa Penggugat Rekonvensitermasuk seorang istri yang tidak nusyuz, dan oleh karena PenggugatRekonvensi telah dinyatakan sebagai istri yang tamkin secara sempurna dantidak nusyuz, maka gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuansebagaimana diatur dalam Pasal 80 ayat (4), (5) dan (7) Kompilasi HukumIslam
danTergugat Rekonvensi juga untuk menguatkan dalildalil bantahannyamengajukan alat bukti dua orang saksi;Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalildalil gugatannya,Penggugat Rekonvensi telah mengajukan alat bukti dua orang saksi 2 (dua)masingmasing bernama SAKSI PERTAMA PENGGUGAT REKONVENSI danSAKSI KEDUA PENGGUGAT REKONVENSI dan terhadap alat bukti tersebut,Hakim telah menilai syarat formil dan materil sehingga Hakim menemukan faktahukum sebagai berikut: Bahwa Penggugat Rekonvensi seorang istri yang tamkin
denganpenghasilan kurang lebih sekitar Rp 5.000.000, (lima juta rupiah) setiap 4atau 5 bulan;Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalildalil bantahannya,Tergugat Rekonvensi telah mengajukan alat bukti dua orang saksi 2 (dua)orang saksi masingmasing bernama SAKSI PERTAMA TERGUGATREKONVENSI dan SAKSI KEDUA TERGUGAT REKONVENSI dan terhadapalat bukti tersebut, Hakim telah menilai syarat formil dan materil sehinggaHakim menemukan fakta hukum sebagai berikut: Bahwa Penggugat Rekonvensi seorang istri yang tamkin
No. 44/Pdt.G/2020/PA.Apn Bahwa Penggugat Rekonvensi sebagai seorang petani denganpenghasilan kurang lebih sekitar Rp 2.000.000, (dua juta rupiah) setiapbulan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dariPenggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi tersebut, maka Hakimberkesimpulan bahwa Penggugat Rekonvensi adalah seorang istri yang tidaknusyuz di Samping Penggugat Rekonvensi pula telah tamkin secara sempurna,maka Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah iddah selama masaiddah
138 — 50
Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istridan anakc. biaya pemeliharaan anak(5) Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf adan b di atas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari istrinya.(6) Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinyasebagaimana tersebut pada ayat (4) huruf a dan b.(7) Kewajiban Ssuami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugur apabila istrinusyuz.2.
Suami sesuai kemampuannya wajidb memberikan nafkah kepadaistri setelah istri tamkin Sempurna dan nafkah itu menjadi gugur ketika istrinusyuZ;2. Suami yang tidak memberikan nafkah kepada istri yang tamkinsempurna hingga lewat suatu masa, maka nafkah tersebut tetap menjadihutang suami kepada istri dan tidak mengenal kedaluwarsa;2.
bulan Mei2021 sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dengan alasan karenaselama itu Tergugat Rekonpensi/Terbanding tidak memberikan nafkah kepadaPenggugat Rekonpensi/Pembanding;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, olehkarena Penggugat Rekonpensi/Pembanding menuntut nafkah terhutang,selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding akanmempertimbangkan benar tidaknya sejak November 2018 sampai dengan Mei2021 Penggugat Rekonpensi/Pembanding sebagai istri yang tamkin
Ini berarti terbukti selama dalam perkawinanPenggugat Rekonpensi/Pembanding telah tamkin sempurna di manaPenggugat Rekonpensi/Pembanding sebagai seorang istri telah merelakandirinya digauli dan bahkan meminta untuk digauli oleh TergugatRekonpensi/Terbanding sebagai Suaminya, sehingga dengan demikian sejaktahun 2018 sampai Mei 2021 Penggugat Rekonpensi/Pembanding berhakuntuk mendapatkan nafkah dari Tergugat Rekonpensi/Terbanding atau dengankata lain selama itu) Tergugat Rekonpensi/Terbanding sebagai
19 — 15
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz,Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah lampau, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuz,Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada TergugatRekonvensi sebagai
suaminya dan keduanya telah dikaruniai 1 (Satu) orang anakdan Penggugat Rekonvensi telah mendampingi Tergugat Rekonvensi selama lebihkurang 1 tahun 5 bulan, dengan demikian Majelis Hakim memandang PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah bertindak tamkin dan tas/imMenimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah menjadi fakta hukumtetap di persidangan telah terbukti bahwa Penggugat rekonvensi pergiHalaman 27 dari 22 halaman Putusan Nomor0588/Pat.G/2016/PA.AGMmeninggalkan tempat kediaman bersama karena
dibayar Tergugat Rekonvensikepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 1.500.000, (satu juta lima ratus riburupiah) selama pisah 3 bulan ;Halaman 29 dari 22 halaman Putusan Nomor0588/Pdt.G/2016/PA.AGMTentang Nafkah Iddah:Halaman 30 dari 22 halaman Putusan Nomor0588/Pdt.G/2016/PA.AGMMenimbang, bahwa terhadap gugatan nafkah iddah yang dituntutPenggugat Rekonvensi Majelis akan mempertimbangkan sebagaiberikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin
53 — 14
Pasal 80 ayat (2), (4) huruf a dan b KompilasiHukum Islam yang berbunyi, "bahwa suami berkewajiban melindungi isterinyadan memberikan segala sesuatu keperluan hidupnya (nafkah, pakaian, tempatkediaman, biaya rumah tangga, biaya perawatan dan sebagainya) sesuaidengan kemampuannya, dan suami berkewajiban menafkahi istri dengan syaratapabila istri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak bertindaknusyuZ;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan PenggugatRekonvensi mengenai
nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebih dahulumempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (tas/im) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada TergugatRekonvensi sebagai suaminya dan Penggugat Rekonvensi telah mendampingiTergugat Rekonvensi sejak tahun 2012 serta telah dikaruniai satu orang anak,dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat
Rekonvensi sebagaiisteri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/lim);Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang telah menjadi faktahukum tetap di persidangan oleh karena telah terjadi perselisihan danpertengkaran yang menyebabkan terjadinya pisah tempat tinggal antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, meskipun menurutTergugat Rekonvensi penyebab terjadinya perselisinan dan pertengkaran karenaPenggugat Rekonvensi susah diatur, namun dibantah oleh PenggugatRekonvensi, adapun puncak
perselisihnan dan pertengkaran antaraHlm.17 dari 21 Halaman, Putusan Nomor 0365/Pdt.G/2018/PA.Mnakeduanya berujung kepada perpisahan tempat tinggal keduanya, dimanaPenggugat Rekonvensi diantar pulang ke rumah orang tuanya oleh keluargaTergugat Rekonvensi, sedangkan Tergugat Rekonvesi pulang ke rumah orangtuanya, dengan demikian majelis hakim memandang bahwa PenggugatRekonvensi tidak dapat dikategorikan sebagai isteri yang nusyuZ;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti reladigauli (tamkin
77 — 30
tidak diterima, dengan konsekwensi jikawaktunya telah tiba, gugatan tersebut dapat diajukan kembali, oleh karena itu amartersebut patut dibatalkan, sehingga gugatan a quo harus dinyatakan tidak dapatditerima.Tentang Nafkah /ddah, Maskan, dan Kiswah :Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat Rekonvensi,selain menyatakan tidak sanggup membayar sejumlah yang ditutntut, jugamenyatakan tidak mau membayar dengan dalil Penggugat Rekonvensi adalah istriyang nusyuz dengan alasan tidak adanya tamkin
yang sempurna sebagaimanamaksud Pasal 80 ayat 5 Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa terhadap nusyuznya Penggugat Rekonvensi,Pengadilan Agama Medan menyatakan bahwa tidak adanya tamkin yag sempurna,bukanlahn merupakan kesalahan Penggugat Rekonvensi semata, sehinggaPenggugat Rekonvensi tidak dipandang nusyuz.
Majelis Hakim Tinggi patutmenambah pertimbangan tersebut dengan menyatakan bahwa tamkin yangsempurna tidak terjadi karena permintaan Penggugat Rekonvensi untukmenembok rumah tidak disetujui oleh Tergugat Rekonvensi, sehingga PenggugatRekonvensi merasa tidak nyaman dan meninggalkan Tergugat Rekonvensi.Tindakan Penggugat Rekonvensi dapat dibenarkan karena pada dasarnya untukmenentukan tempat kediaman bersama harus didasarkan kesepakatan bersamasuami istri.
23 — 11
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah lampau, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuZ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan Penggugatsebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tergugat sebagaisuaminya dan keduanya
telah dikaruniai 2 orang anak dan Penggugat telahmendampingi Tergugat sejak tahun 2012 hinga Maret 2019 dengan demikianMajelis Hakim memandang Penggugat sebagai isteri telah bertindak tamkindan taslim;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat terbukti telah tamkin,taslimserta tidak berprilaku nusyuz, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugatberhak mendapatkan nafkah lampau dan nafkah iddah dariTergugat olehkarenanya gugatan Penggugat atas nafkah lampau yang tidak diberikanolehTergugat patut untuk dikabulkan
) perhari, dan tidak ada penghasilan lainnya, maka Majelishakim menetapkan besaran nafkah lampau yang harus dibayar Tergugatrekonvensi kepada Penggugat rekonvensi sejumlah Rp 250.000,00 (duaratuslima puluh ribu ) rupiah perbulan, terhitung dari bulan Maret 2019 sampaiperkara diajukan dengan total = Rp 250.000,00, x 6 bulan sebesar Rp1.500.000,00,(Satu juta lima ratus ribu ) rupiah;Tentang Nafkah Iddah:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin
9 — 0
Putusan Nomor 1459/Pat.G/2013/PA.Ngj.Majelis Hakim akan mempertimbangkan masingmasing tuntutan sebagaimanauraian pertimbangan di bawah ini;Menimbang bahwa berdasarkan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia disebutkan bahwa perolehan hak ( baik Nafkah Iddah maupunNafkah Madliyah) bagi bekas isteri dipersyaratkan adanya sikap tamkin secarasempurna, dan berdasarkan Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam di Indonesiadisebutkan bahwa perolehan hak mut,ah bagi bekas isteri apabila perceraianatas kehendak
keterangan Penggugat Rekonvensi yangtidak dibantah oleh Tergugat Rekonvensi didukung dengan keterangan saksisaksi Penggugat Rekonvensi pada materi pokok perkara yang telahdipertimbangkan ditemukan fakta bahwa perpisahan Penggugat Rekonvensisemula Termohon dengan Tergugat Rekonvensi semula Pemohon terjadikarena Tergugat Rekonvensi yang pergi meninggalkan tempat kediamanbersama, maka Majelis berpendapat, telah terdapat alasan yang cukup untukmenyatakan bahwa Penggugat Rekonvensi tetap dalam kondisi tamkin
untuk membayar sebagiannominal tuntutan Penggugat Rekonvensi, maka Majelis denganpertimbangannya sendiri berpendapat bahwa Tergugat Rekonvensi dapatdinyatakan dalam kondisi mampu secara sosial ekonomi;Menimbang bahwa terhadap gugatan rekonvensi perihal Nafkah Iddah,Mutah dan Nafkah Madliyah sebesar Rp. 6.000.000, (Enam juta rupiah )meskipun di persidangan Tergugat Rekonvensi menyatakan keberatan, dandari sebab telah dipertimbangkan di depan bahwa Penggugat Rekonvensiadalah sosok isteri yang taat, tamkin
Putusan Nomor 1459/Padt.G/2013/PA.Ngj.e Nafkah Madliyah selama 2 bulan sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah ) atau keselurunhan sebesar Rp.3.000.000, (tiga juta rupiah);nominal penetapan mana oleh Majelis dianggap telah sesuai dengan kondisisosial ekonomi dan telah memenuhi rasa keadilan bagi para pihak, in casuPenggugat Rekonvensi yang telah memenuhi syarat tamkin dan tidakmelakukan tindakan nusyuz sedang Tergugat Rekonvensi dapat dinyatakandalam kondisi mampu secara sosial ekonomi, karenanya
6 — 0
keseluruhan tuntutan PenggugatRekonpensi tersebut, Tergugat Rekonpensi menyatakan keberatan untukmemenuhi seluruh tuntutannya hanya bersedia memberi sejumlahRp.1.000.000.00 (satu juta rupiah) dan untuk hal tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan masingmasing tuntutan sebagaimana uraianpertimbangan di bawah ini;Menimbang bahwa berdasarkan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia disebutkan bahwa perolehan hak ( baik Nafkah Iddah, maupunNafkah Madliyah) bagi bekas isteri dipersyaratkan adanya sikap tamkin
keterangan Penggugat Rekonvensi yang tidakdibantah oleh Tergugat Rekonpensi didukung dengan keterangan saksisaksiPenggugat Rekonvensi pada materi pokok perkara yang telah dipertimbangkanditemukan fakta bahwa perpisahan Penggugat Rekonpensi semula Termohondengan Tergugat Rekonpensi semula Pemohon terjadi karena TergugatRekonpensi yang pergi meninggalkan tempat kediaman bersama, maka Majelisberpendapat, telah terdapat alasan yang cukup untuk menyatakan bahwaPenggugat Rekonvensi tetap dalam kondisi tamkin
dengan pertimbangannya sendiriberpendapat bahwa Tergugat Rekonpensi dapat dinyatakan dalam kondisimampu secara sosial EKONOMI; nnn nnn ene nen nnnnMenimbang bahwa terhadap gugatan rekonpensi perihal Nafkah Iddah,Mutah dan Nafkah Madliyah sebesar Rp. 3.000.000, (Tiga juta rupiah )meskipun di persidangan Tergugat Rekonpensi menyatakan keberatan danhanya sanggup membayar Rp.1.000.000, (satu juta Rupiah) dari sebab telahdipertimbangkan di depan bahwa Penggugat Rekonpensi adalah sosok isteriyang taat, tamkin
13 — 5
berdasarkan bukti surat P2, terbukti menurut hukumbahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah danterbukti pula Tergugat telah mengucapkan shighat talik talak sesudah akad nikahtersebut;Menimbang, bahwa sekalipun perkara ini diperiksa dan diputus secaraverstek, akan tetapi karena perkara ini adalah mengenai perceraian, maka dalilgugatannya perlu dibuktikan kebenarannya;Menimbang, bahwa dalil gugatan yang harus dibuktikan kebenarannyaoleh Penggugat adalah apakah Penggugat masih tamkin
Oleh sebabitu, Penggugat masih tamkin dan tidak bersikap nusyuz kepada Penggugat,karenanya tindakan Penggugat mengajukan gugatan cerai dengan alasan Tergugattelah melanggar sighat taklik talak tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatanmelawan hukum, Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi Penggugattersebut di atas, bila dihubungkan dengan dalil gugatan Penggugat, diketemukanfakta sebagai berikut:e bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersamadi rumah orang tua Penggugat
10 — 3
diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, danyang telah diubah pula dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, perkaratersebut menjadi wewenang Pengadilan Agama Kajen;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P2, terbukti menurut hukumbahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah danterbukti pula Tergugat telah mengucapkan shighat talik talak sesudah akad nikahtersebut;Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan terlebih dahulu oleh Penggugatadalah apakah Penggugat masih tamkin
Oleh sebabitu, menurut pendapat Majelis, Penggugat masih tamkin dan tidak bersikapnusyuz terhadap Tergugat, karenanya maka tindakan Penggugat mengajukangugatan cerai dengan alasan Tergugat telah melanggar sighat taklik talak tidakmerupakan tindakan atau perbuatan yang melawan hukum, dan karenannya dapatdibenarkan;Menimbang, bahwa selanjutnya yang harus dibuktikan kebenarannya olehPenggugat adalah mengenai dalil Tergugat telah membiarkan Penggugat sejaksekitar bulan September 2009 sampai dengan diajukannya
36 — 11
mengembalikanPenggugat Rekonpensi kepada orang tua Penggugat Rekonpensi bulanPebruari 2016 hingga perkara ini diajukan di Pengadilan Agama Demak padatanggal 24 Maret 2017 telah berlangsung selama 12 bulan dan selama ituPenggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi berpisah tempat tinggal,serta selama itu pula Tergugat Rekonpensi tidak pernah memberi nafkahkepada Penggugat Rekonpensi, oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Bandingberpendapat bahwa Penggugat Rekonpensi tetap dinyatakan sebagai isteriyang tamkin
On SilaArtinya : Jika isteri tamkin yang mewajibkan suami memberi nafkah, dan suamitidak juga memberi nafkah lewat beberapa waktu, (kewajiban)memberi nafkah menjadi hutang yang jadi tanggung jawab suami(untuk membayarnya) dan tidak gugur dengan lewatnya waktu ......Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutHal. 8 dari 13 Salinan Putusan Nomor 82/Pdt.G/2018/PTA.Smg.di atas, maka kepada Tergugat diwajiobkan untuk membayar nafkah madhiyahselama berpisah sebesar Rp.9.000.000, (sembilan
10 — 7
dan kesehatan ;Menimbang bahwa tergugat/pemohon dalam repliknyamenyatakan bahwa pemohon hanya menyanggupi nafkah selamaberpisah dan Nafkah idah seluruhnya Rp. 1.000.000, sedangkannafkah anak tidak sanggup karena tergugat/pemohon menyangsikankeberadaan anak tersebut sebagaimana pada posita permohonanpemohon ;Menimbang bahwa penggugat/termohon dalam dupliknyamenyatakan menerima sesuai kemampuan pemohon;Menimbang bahwa berdasarkan pasal 80 ayat 5 KompilasiHukum Islam kewajiban suami adanya setelah tamkin
sempurna daritermohon /penggugat, namun tamkin sempurna itu tidak terujud karenapemohon/tergugat setelah akad nikah lansung pergi meninggalkanpenggugat/termohon begitu juga mut'ah dan nafkah idah dalamperceraian gqablad dukhul berdasarkan pasal 149 huruf a.
87 — 33
dan dikuatkan;Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Agama yang menghukumTergugat untuk membayar kepada Penggugat berupa nafkah madliyah dan nafkahiddah, oleh Pengadilan Tinggi Agama tidak dapat menyetujuinya, dengan alasandan pertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 80 ayat (4),(5) dan (7),pasal 84 ayat (1) dan (2) serta pasal 149 huruf (b) dan pasal 152 Kompilasi HukumIslam, berhak atau tidaknya Penggugat terhadap nafkah yang digugatnya itusangat tergantung pada tamkin
tindakan seorang istri yang tidakmengindahkan kewajibannya untuk taat kepada suami, seperti menolak untukbergaul intim, keluar rumah tanpa izin suaminya dan perbuatan lain yangmencerminkan ketidak patuhannya kepada suami;Menimbang, bahwa dengan kepergian Penggugat meninggalkan pergiTergugat dengan tanpa izin Tergugat, dan Penggugat tidak melaksanakankewajibannya sebagai seorang istri dengan baik, maka Pengadilan Tinggi Agamaberpendapat bahwa Penggugat dinyatakan telah terbukti nusyuz atau tidak tamkin
8 — 0
Termohon tersebut, Pemohon memberikan jawaban dalam repliknya bahwa Pemohon keberatan dan sanggup membayar Nafkah Madliyahsebesar Rp.1.000.000,, Nafkah Iddah sebesar Rp.600.000, dan Mutah berupa uang sebesarRp.450.000,, sedangkan dalam Dupliknya Termohon menyatakan menerimanya, olehkarenanya berdasarkan pasal 41 huruf (c ) Undangundang nomor 1 tahun 1974 maka MajelisHakim akan menetapkan kewajibankewajiban kepada Pemohon mengenai apa yang dituntut Termohon tersebut ;n Menimbang, bahwa Termohon telah tamkin
kewajibankewajiban yang menjadi hakhak Termohon, sebagai berikut :n Menimbang, bahwa sebagai suami, Pemohon wajib melindungi Termohon sebagaiistrinya dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga, biaya perawatan danpengobatan, sebagaimana ditentukan dalam pasal 34 ayat (1) Undangundang No.1 tahun 1974jo pasal 80 ayat (2) dan ayat (4) Kompilasi Hukum Islam sesuai dengan dalil syar'i dalam Kitab Al Bajuri juz II halaman 189 yang berbunyi :Artinya: Suami wajib memberi nafkah kepada isteri yang telah tamkin
12 — 6
surat P2, terbukti menurut hukum bahwaantara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah dan terbukti pulaTergugat telah mengucapkan shighat ta lik talak sesudah akad nikah tersebut; Menimbang, bahwa sekalipun perkara ini diperiksa dan diputus secara verstek,akan tetapi karena perkara ini adalah mengenai perceraian, maka dalil gugatannyaperludibuktikan kebenarannya;Menimbang, bahwa dalil gugatan yang harus dibuktikan kebenarannya olehPenggugat adalah mengenai apakah Penggugat masih tamkin
Oleh sebab itu, Penggugatmasih tamkin dan tidak bersikap nusyuz kepada Penggugat, karenanya tindakanPenggugat mengajukan gugatan cerai dengan alasan Tergugat telah melanggar sighattaklik talak tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawanMenimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi Penggugat tersebut diatas, bila dihubungkan dengan dalil gugatan Penggugat, diketemukan fakta sebagaiberikut:e bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama selama sekitar5 (lima) tahun, dan
20 — 18
yang oleh Majelis Hakim Tingkat Bandingdi anggap kurang memenuhi rasa keadailan, maka akan dipertimbangkanulang sebagai berikut:Tentang nafkah madliyahMenimbang, bahwa sejatinya nafkah madliyah adalah nafkah yanglalai dibayarkan oleh suami dalam hal ini Tergugat Rekonvensi/Terbandingselama kurun waktu perkawinannya dengan isteri dalam hal ini PenggugatRekonpensi/Pembanding, karena menurut pasal 80 ayat (2) dan ayat (4)Kompilasi Hukum Islam bahwa suami wajib memberi nafkah kepada istrisetelah istri tamkin
sempurna menurut pasal 80 ayat (5), dan terbuktiPenggugat rekonpensi/Pembanding adalah telah tamkin sempurna,kemudian ternyata Tergugat Rekonpensi/Terbanding telah lalai ataskewajiban tersebut selama 4 bulan, maka itu menjadi Hutang TergugatRekonpensi/ Terbanding yang harus dibayar;Menimbang, bahwa seberapa lama Tergugat Rekonpensi/Terbandinglalai memberikan nafkah kepada Peggugat Rekonpensi/Pembanding danseberapa banyak nafkah madhiyah telah dibayarkan oleh TergugatRekonpensi/Terbanding dalam perkara
wajib membayar nafkah iddah sejumlah Rp.10.000.000, (Ssepuuh juta rupiah) sebagaimana tuntutan penggugatrekonpensi/ Pembanding ;Tentang mutahMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 huruf (a) KompilasiHukum Islam sebagai akibat terjadinya perceraian karena talak, maka suamiwajib : membenkan mutah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupauang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dhuhul, dan faktatetap persidangan adalah Penggugat Rekonpensi/Pemanding telah taslimdan telah tamkin