Ditemukan 6202 data
19 — 11
Firman Allah Swt yang terdapat di dalam surat AnNisa, ayat 128:Artinya: Jika seorang istri khawatir suaminya berlaku durhaka atau bersikapacuh, maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk melakukanperdamaian, perdamaian itu adalah lebih baik... (Q.S. alNisak, 4:128).2. Firman Allah Swt yang terdapat di dalam surat AnMaidah, ayat 1:Artinya: Jika seorang istri khawatir suaminya berlaku durhaka atau bersikapacuh, maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk melakukan3.
7 — 0
selama kurang lebih 11 tahun 8 bulan,Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal karena Termohon telah pergimeninggalkan tempat kediaman bersama tanpa pamit Pemohon, yang mana dalam pisahrumah tersebut saat ini Pemohon bertempat tinggal di Karanganyar dan Termohonbertempat tinggal di Karanganyar dan selama itu sudah tidak ada hubungan/komunikasiBahwa dengan demikian Termohon telah dengan sengaja pergi meninggalkan Pemohonselama 11 tahun 8 bulan dan karenanya Termohon telah berbuat nusyuz(durhaka
25 — 4
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesual amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMANomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untukmembayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga jutarupiah), Mutah dalam bentuk
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
28 — 12
Dasaristeri durhaka !;Bahwa pada hari Jumat, tanggal 17 Januari 2020 sekira pukul 10.00 WIT,Pemohon mendapat telpon dari kakak Pemohon yang tinggal di LubukAlung, kakak Pemohon menanyakan ada apa dengan isterimu?, inianakmu yang besar ada disini lagi nanggis ingin bicara dengan dengankamu?
Pemohon pergikerumah orang tua Afdal, Pemohon mendapat informasi dari keluarga sdraXxxxx, bahwa Termohon dan xxxxx telah menikah siri sejak tiga bulan yanglalu;Bahwa Termohon sebagai seorang istri tidak patuh kepada Pemohon, dantidak menghormati Pemohon sebagai seorang Suami, Termohon telahmencoreng nama baik Pemohon, Termohon telah berselingkuh dengan lakilaki lain sampai melakukan persetubuhan di rumah dan didalam kamarPemohon dan Termohon;Bahwa Termohon adalah seorang istri yang Nusyuz (durhaka
Memberikan izin kepada Pemohon Pemohon untuk menjatuhkan talaksatu raji'l terhadap Termohon xxxxxx. xxxxx di depan sidang PengadilanAgama Padang;Menyatakan Termohon adalah Istri Nuzyus (durhaka);4.
12 — 2
permohonan cerai yang diajukan oleh pihak suami sebagaiPemohon kepada istri sebagai Termohon untuk menjatuhkan talaknya di depanpersidangan Pengadilan Agama, sehingga sebagai akibat hukum dari adanyacerai talak tersebut mantan istri berhak mendapatkan hakhaknya sebagai akibatcerai talak;Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminyasebagaimana tersebut adalah mendapatkan jaminan selama masa /ddah (tunggu)3 bulan berupa nafkah, maskan dan kiswah sepanjang istri tidak berbuat nusyuz(durhaka
) serta mendapatkan mutah dari mantan suami sebagai suatu kewajibanHalaman 7 dari ll halaman Putusan Nomor 1801/Pdt.G/2016/PA.Ngwseorang suami bertujuan untuk menghibur hati sang istri yang sedang dalamkesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraian oleh suami;Menimbang, bahwa selama dalam pemeriksaan persidangan telahditemukan fakta bahwa Termohon tidak terbukti berbuat nusyuz (durhaka)terhadap Pemohon, maka Majelis Hakim karena jabatannya ex officio dapatmenentukan kewajibankewajiban bagi Pemohon
42 — 18
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibansebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hakHalaman 19 dari 26 halaman.Putusan Nomor 2/Pat.G/2022/PA.Bjb.dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkara perceraian;, bahwapendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidah
8 — 2
bentuk perceraian dalam perkara aquo adalah cerai talak,dimana permohonan cerai yang diajukan oleh pihak suami sebagai Pemohon kepadaistri sebagai Termohon untuk menjatuhkan talaknya di depan persidangan PengadilanAgama, sehingga sebagai akibat dari adanya cerai talak tersebut mantan istri harusmenjalani masa tunggu (iddah) dan berhak mendapatkan jaminan selama masa iddahtersebut serta berhak pula untuk mendapatkan mutah dari mantan suami sebagai suatukewajiban, sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
) ;Menimbang, bahwa selama dalam pemeriksaan persidangan telah ditemukanfakta bahwa Termohon tidak terbukti berbuat nusyuz (durhaka) terhadap Pemohon,maka Hakim secara ex officio dapat menentukan kewajibankewajiban bagi Pemohonuntuk memberikan jaminan selama masa iddah (3 bulan) dan pemberian mutah (taliasih) kepada Termohon, hal ini sebagaimana pada ketentuan Pasal 41 huruf (c)UndangUndang Nomor tahun 1974 jo.
21 — 3
tinggal; Bahwa sebelum berpisah antara Pemohon dan Termohon sering terjadiperselisinan dan pertengkaran tersebut karena sikap Termohon yangtidak patuh kepada Pemohon, sebab Termohon tidak mau diajak tinggaldi rumah orangtua Pemohon, dan kondisi tersebut terjadi karenaTermohon sakit; Bahwa pihak keluarga Pemohon telah berusaha merukunkan Pemohondan Termohon namun tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang dikemukakan di atas,majelis menilai bahwa Termohon telah berbuat nusyuz/durhaka
Gumay Talang dan Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat untukdicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu:Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini terjadi atas kehendakPemohon~ selaku~ suami, dan setelah memperhatikan jawabanTermohon/walinya terhadap alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon,dan dikuatkan pula oleh keterangan saksisaksi yang telah diajukan olehPemohon dan Termohon di persidangan, tidak terdapat data dan fakta yangmenunjukkan bahwa Termohon sebagai isteri telah berbuat nusyuz (durhaka
)terhadap Pemohon, dan adapun mengenai sikap Termohon yang tidak bersediadibawa oleh Pemohon untuk tinggal di rumah orangtua Pemohon, makamenurut majelis hal ini bukanlah karena Termohon durhaka/nusyuz terhadapPemohon melainkan karena saat itu (tinggal terakhir bersama Pemohon)kondisi kesehatan Termohon agak terganggu ;Menimbang bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas, makamajelis berkesimpulan bahwa Pemohon dapat dihukum untuk membayarNafkah iddah dan juga muthah berupa uang kepada Termohon
23 — 2
Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akan menjadi berbeda faedahHalaman 16 dari 35 halaman, Putusan Nomor 603/Pdt.G/2020/PA.Mtphukumnya dan hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukansubyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugat yang menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat sehingga menjadi tidak rukun dan harmonis, hal ini dikarenakanMajelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukanapakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka
)dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai isteri denganbaik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yang melakukannusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukandalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukungkuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang menyatakan
walaupun dalam perkara perceraian hakim tidak perlu melihat siapa yang salah, tetapi yang penting dilihat adalah sejauh mana hati rumah tangga suami isteri, namun dalam hal terjadi perceraian karena gugatan isteri yangdisebabkan oleh kesalahan dan kelakuan buruk dari suami, maka suamidihukum untuk memberikan nafkah iddah, maskan, kiswah dan mutah yang layak kepada bekas isterinya,Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami
, namun sebaliknya Tergugat sebagai suami yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka), sehinggamenciptakan kondisi ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat yang di dalamnya telah ada 2 (dua) orang anak hasil dari perkawinan,sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan dan sesuai dengan tuntutan Penggugat dipersidangan, maka Majelis Hakim mengabulkan tuntutan Penggugat dan menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mut'ah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
24 — 6
Bahkan teman temannya pun sudahtidak mau seakrab dulu lagi karena teman temannya takut dan tidakingin dikatakan anak durhaka seperti anak pertama kami. Yangmenyedihkan anak kami yang pertama yang beberapa bulan ini ikutPemohon (Ayah dan Neneknya) tidak mendapat pendidikan yang baikdan benar. Dikatakan tidak baik dan benar karena :a.
Yangdikatakan anak durhaka kalau melawan ibunya yang sholeh, walaupunibu yang melahirkan kalau anaknya diajarkan tidak benar, tidaklan akanberdosa anak itu meninggalkan ibunya. Contohnya anaknya disuruhdiajarkan berhutang dengan cara berbohong dan dilarang ke rumahneneknya, bahkan kalau anak Termohon makan di rumah nenek nyadibilang sudah DI DUKUNIN.
BUKAN KEPADA PEMOHON.Hal 15 dari 30 hal Putusan Nomor 0514/Pdt.G/2014/PA.Lt.No. 9 Meminjam istilah reflik Pemohon, dikatakan anak durhaka kalaumelawan ibunya yang sholeh, walaupun ibu yang melahirkannyakalau anaknya diajarkan tidak benar, tidaklan akan berdosa anak itumenginggalkan ibunya. Contohnya anak disuruh berbohong. Apakahorang tua Pemohon paham kalimat itu?
kepada orang lain tanpa setahu Tergugat, maka dalam hal inimajelis berpendapat bahwa dari data dan fakta yang ada (terutama keterangansaksi kedua dari Penggugat, atas nama WINDA ANGGRAINI binti WANCIKLAKONI) ternyata salah satu hutang yang dilakukan oleh Penggugat adalah untukmembayar angsuran motor milik Penggugat dan Tergugat, artinya hutang tersebutdibuat untuk mengatasi kesulitan bersama antara Penggugat danTergugat,sehingga dengan demikian tidak dapat dinilai bahwa Penggugat telahberbuat nusyuz/durhaka
terhadap Tergugat;Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai sikap Penggugat yang telahberkata kasar dan tidak sopan terhadap Tergugat dan ibu mertuanya sebelumTergugat pergi dari tempat kediaman bersama, maka dalam hal ini majelis menilaibahwa hal tersebut juga tidaklah dapat dipandang sebagai suatu perbuatan nusyuz(durhaka) Penggugat terhadap Tergugat, sebab dari data dan fakta yang ditemui dipersidangan diketahui bahwa Penggugat melakukan tindakan tersebut adalahdidasarkan pada sebuah kondisi dimana
52 — 15
sebesarRp. 70.000.000, Dan uang sebesar Rp. 70.000.000, (Obyek Sengketa VI) tersebuttelah dikuasai secara melawan hak oleh Tergugat;Bahwa mengenai Mesin Bajak merek Quick Kubota milik Penggugat seharga Rp.16.000.000, ternyata telah dijual secara melawan Hak oleh Tergugat ; Dan uanghasil penjualan Mesin bajak merek Quick Kubota sebesar Rp. 16.000.000, (ObyekSengketa VII) telah dikuasai secara sepihak oleh Tergugat ;Bahwa atas perbuatan Tergugat yang telah menelantarkan Penggugat dan telahbertindak durhaka
kepada Penggugat selaku Ibu Angkatnya ;Menyatakan bahwa sejak Tergugat bertindak durhaka kepada Penggugat, makaPenggugat sudah tidak mengakui Tergugat sebagai anak angkat Penggugat lagi ;Menyatakan bahwa Tergugat sudah tidak mempunyai hak lagi terhadap seluruh harta/kekayaan milik Penggugat dan almarhum suami Penggugat ;Menyatakan bahwa Obyek Sengketa I, II, III, IV, V, VI dan VII adalah merupakanharta sah milik Penggugat dan almarhum suami Penggugat ;Menyatakan bahwa penguasaan Tergugat atas Obyek
Tergugat tidakada marahmarah, mendorongdorong, apalagi sampai mengeluarkan katakata Anjing yang ditujukan pada Penggugat selaku Ibu angkat Tergugat ;Bahwa begitu pula dengan point 12 dalil gugatan Penggugat, adalah tidak benar danTerugat mnolaknya dengan tegas ;Bahwa tidak benar jika dikatakan bahwa tergugat telah menelantarkan Penggugat dantelah bertindak durhaka kepada Penggugat sebagaimana dalil gugatan penggugatpoint 13 ;Bahwa selama ini Tergugat selalu menyantuni Penggugat secara rutin (maaf
Menimbang, bahwa untuk itu akan dipertimbangkan sebagai berikut :Menimbang, bahwa mengenai status Tergugat apakah benar anak angkat dariPenggugat akan dipertimbangkan sebagai berikut :Menimbang bahwa dalam dalil gugatannya, Penggugat menyatakan Tergugat telahmenelantarkan Penggugat dan bertindak durhaka kepada Penggugat, sehingga Penggugatmenganggap Tergugat bukan lagi anak angkat Penggugat;Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah menyangkal dalil Penggugattersebut dengan menyatakan bahwa
Abdul Mukti;Menimbang, bahwa Penggugat dalam dalil positanya telah menyatakan Tergugatbukan anak angkat Penggugat lagi dikarenakan Tergugat telah durhaka kepada Penggugat.Dalil mana diperkuat dengan keterangan saksi Jumali alias P.
28 — 1
Durhaka karena penggugat tidak pernah dantidak mau melayani tergugat, penggugat tidak pernah menyiapkanmakan, penggugat juga tidak patuh dan tidak menghargai tergugat. Bahwa tergugat sebagai karyawan perusahaan swasta, tidakmemiliki penghasilan yang memadai.
.= Bahwa berdasarkan jawaban di atas, terbukti gugatan penggugattidak beralasan hukum, sehingga harus dinyatakan ditolak.Menimbang bahwa terhadap jawaban tergugat, penggugatmemberikan replik pada pokoknya tetap pada gugatan sebagai berikut: Bahwa tidak benar penggugat durhaka kepada tergugat denganalasan penggugat tidak pernah melayani tergugat, tidak benarpenggugat tidak menghargal tergugat, dan tidak benar penggugattidak pernah menawarkan makanan kepada tergugat.
Durhaka karena penggugat tidak pernah dantidak mau melayani tergugat, penggugat tidak pernah menyiapkanmakan, penggugat juga tidak patuh dan tidak menghargai tergugat.= Bahwa tergugat sebagai karyawan perusahaan swasta, tidakmemiliki penghasilan yang memadai.
Ketiga : Apakah benar penggugat durhaka sehinggamenggugurkan haknya untuk menuntut nafkah kepadatergugat ?.Menimbang bahwa disamping itu, tergugat juga mengemukakandalil mengenai adanya sejumlah uang yang telah diberikan kepadapenggugat sebelum pisah tempat tinggal. Dan terhadap dalil barutersebut, penggugat memberikan pengakuan berkualifikasi sebagaiberikut: Bahwa benar selama hidup bersama, penggugat diberikansejumlah uang oleh tergugat sebegaimana yang didalilkan tergugat.
layaknya suami, tidak didukung buktibukti sah dipersidangan, sehingga secara hukum dalil tersebut, tidak benar.Menimbang bahwa mengenai pokok masalah kedua, ternyata daliltergugat yang mendalilkan bahwa penggugat banyak menolak untukmelakukan hubungan suami isteri dengan tergugat, dan penggugat seringminta diceraikan oleh tergugat, tidak didukung buktibukti sah dipersidangan, sehingga secara hukum dalil tersebut, tidak benar.Menimbang bahwa dengan demikian, sangkalan tergugat yangmendalilkan penggugat durhaka
15 — 9
Nafkah Iddah sebesar Rp. 50.000, x 90 hari =Rp. 4.500.000, dan nafkah mutah sebesar Rp. 5.000.000, dan sebagaiseorang Guru PNS yang menjabat Kepala Sekolah tentu mampu memenuhituntutan Penggugat Rekonvensi karena sekali lagi bilamana perkawinanputus karena talak, maka bekas Suami wajib memberikan nafkah lampau,mutah dan Iddah yang layak kepada bekas istrinya, sepanjang bekas istrinyatersebut tidak tergolong istri durhaka dan oleh karenanya Penggugatrekonvensi bukanlah tergolong istri yang durhaka
rekonvensi dianggapjuga diuraikan pada jawaban dalam konvensi ini;Bahwa oleh karena Penggugat tidak bersedia mengikuti dan mendampingiPenggugat ditempat tugas yang baru di Desa XXXX maka tuntutan Penggugatkepada Penggugat tentang nafkah lampau selama 3 tahun 8 bulan sejumlah Rp.66.000.000, Nafkah Iddah sejumlah Rp. 4.500.000, dan Mut ah Rp. 5.000.000,Tergugat menolak dengan tegas untuk membayarnya, karena Penggugattermasuk istri yang membangkang atau sudah bisa dikategorikan sebagai seorangistri yang durhaka
Menolak gugatan rekonvensi Penggugat kepada Tergugat berupanafkah lampau sejumlah Rp. 66.000.000, Nafkah Iddah sejumlah Rp.4.500.000, dan Mutah sejumlah Rp. 5.000.000, dengan alasanPenggugat sebagai seorang istri yang membangkang terhadap suamiatau telah durhaka terhadap Tergugat;3.
bulan sejumlah Rp.66.000.000, (Enam puluh enamjuta rupiah) dengan alasan karenaPenggugat tidak bersedia mengikutidan mendampingi Tergugat ditempat tugas di XXXX;Bahwa Tergugat juga menolakuntuk membayar nafkah Iddahsejumlah Rp. 4.500.000, (Empatjuta lima ratus ribu rupiah) danMutah sejumlah Rp. 5.000.000,(Lima juta rupiah) dengan alasankarena Penggugat tidak bersediamengikuti dan mendampingiTergugat di tempat tugas di XXXXdan oleh karena itu Penggugatsudah dapat dikategorikan sebagaiistri yang durhaka
16 — 9
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara exofficio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugatsebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah), Mutah
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
19 — 0
Termohon sudah berlaku durhaka kepada Pemohon dengan pergimeninggalkan Pemohon beserta anakanak tampa izin dan kabarhingga saat ini.. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon terjadi pada pertengahan tahun 2005 yang,berakibat terjadi pisah tempat tinggal oleh karena Termohon pergimeninggalkan Pemohon dan sampai sekarang Ternohon tidak diketahuikeberadaannya;5.
Termohon sudah berlaku durhaka kepada Pemohon dengan pergimeninggalkan Pemohon beserta anakanak tampa izin dan kabarhingga saat ini.
21 — 13
Bahwa berdasarkan posita 4.1 s.d 4.6 diatas Termohon telah nyata Nuzuskepada Pemohon (sebagai suami) sedangkan anakanaknya yang tidakdapat berdiri sebagai penengah dalam konflik Pemohon dan Termohon saatitu, bahkan sampai berani menyatakan bapak anjiang maka anak Pemohonyang tega meninjak Pemohon pada pertengkaran pagi hari adalah anak yangHalaman 3 dari 26 halaman Put.No.1360/Padt.G/2020/PA.Pbrtersebut sudah durhaka oleh karenanya saya tidak ridho atas perbuatannya,dan haram baginya masuk surga
Dan pemohontertindih oleh anak pemohon dan pemohon menggigit perut anakpemohon hingga luka dalam Pemohon mengatakan bahwa termohon telah nusyus dan anakpemohon anak yang durhaka.terlebin lagi sumpah serapah yangditujukan kepada termohon dan anakanak termohon;> Sebenarnya yang durhaka itu dalah pemohon sendiri yangtidak memberi nafkah,kasin sayang, dan bimbingan kepadaHalaman 7 dari 26 halaman Put.No.1360/Padt.G/2020/PA.Pbrtermohon dan anakanak termohon.
anakanaknya sehingga anakanak Pemohon saat inisemua membenci pemohon padahal termohon sebagai pendidik (guru)SMP dengan mengajar mata pelajaran PPKN atau (PMP) telah gagalmenanamkan jiwa akhlak dan budi pekerti kepada anak anak terhadaporang tuanya, sedangkan dalan ajaran agama kita walaupun seorangayah itu berbeda keaykinan sekalipun maka anak wajib menghormatiapalagi saat ini Pemohon masih dlam beragama Islam, tapi anakanakHalaman 10 dari 26 halaman Put.No.1360/Pdt.G/2020/PA.PbrPemohon berani durhaka
Harapan untuk anakanakku, Perjalanan hidupmu masih panjangnak, berkah kehidupan mu sangat tergantung keridhoan kedua orangtua, apa yang kamu miliki sekarang belum tentu dapat menjaminkebahagian dunia maupun akherat, nak bertobatlah dan dan carilahridho Allah dengan melalui Ridhonya ayahmu, ingat nak dosa yangpaling besar setelah syirik adalah durhaka kepada orang tua;11.
27 — 13
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
28 — 7
Dan berdasarkan fakta dalam perkara a quoMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagaisuami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secaraex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepadaPenggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
63 — 24
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehinggaberdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp1.500.000,00 (satuHalaman 17 dari 24 Putusan Nomor
dalam yurisprudensi a quo dikorelasikandengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akan menjadiberbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukansubyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinyapermasalanan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal inidikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakahPenggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagaisuami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hakHalaman 18 dari 24 Putusan Nomor 16/Pdt.P/2022/PA.
15 — 5
tersebut, Pemohon telah mengajukan replik dalam konvensiserta jawaban rekonvensi, yang disampaiukan secara lisan pada pokoknyasebagai berikut:Dalam Konvensi:Bahwa Pemohon tetap pada permohonannya sebagaimana pada suratpermohonan serta menolak jawaban Termohon;Dalam RekonvensiBahwa Pemohon/Tergugat Rekonvensi menolak membayarkan nafkahiddah yang dituntut Penggugat Rekonvenisi Rp 50.000,00 (lima puluh riburupiah) perhari, karena menurut Pemohon/Tergugat Rekonvens, PenggugatRekonvenisi adakah isteri yang durhaka
Apabila permohonan cerai talak Tergugat Rekonvensidikabulkan, Penggugat Rekonvenisi menuntut hak iddah yaitu agar TergugatRekonvensi memberikan nafkah iddah Penggugat Rekonvenisi Rp 50.000,00(lima puluh ribu rupiah) perhari;Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi i tersebut,Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan menolak membayarkannafkah iddah yang dituntut Penggugat Rekonvenisi Rp 50.000,00 (lima puluhribu rupiah) perhari, karena Penggugat Rekonvenisi adakah isteri yang durhaka
/MA.TknMenimbang, bahwa dari proses jawab menjawab antara PenggugatRekonvenisi dengan Tergugat Rekonvenisi, maka yang menjadi pokokpersengketaan dalam gugatan rekonpensi ini adalah apakah PenggugatRekonvenisi berhak mendapatkan nafkah iddah, nafkah lampau, dan uangmut'ah, sebagai akibat dari terjadinya perceraian;Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvenisi telah menyatakantidak bersedia memberi nafkah iddah kepada Penggugat Rekonvenisi denganalas an Penggugat Rekonvensi adalah isteri yang durhaka
sebagaimana nominaltersebut diatas, sedangkan keterangan Saksi kedua Penggugat Rekonvensi(Saksi 2 T) hanya mengetahui Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai petani danmempunyai kebun kopi dan bila keduanya bercerai, wajar Termohonmendapatkan nafkah iddah dari Pemohon, selanjutnya ternyata pihak TergugatRekonvensipun dari keterangan saksisaksi yang diajukan yang jugamerupakan saksi dalam konvensi, juga tidak dapat membuktikan bahwaPenggugat Rekonvensi adalah sebagai isteri dalam katagori sebagai nisterinyang durhaka