Ditemukan 6202 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 10-08-2012 — Putus : 17-12-2012 — Upload : 18-03-2013
Putusan PA JAKARTA PUSAT Nomor 737/Pdt.G/2012/PAJP
Tanggal 17 Desember 2012 — Karmin bin Mustorejo; Sumiyati binti Tareja
190
  • Termohon sudah berlaku durhaka kepada Pemohon dengan pergimeninggalkan Pemohon beserta anakanak tampa izin dan kabarhingga saat ini.. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon terjadi pada pertengahan tahun 2005 yang,berakibat terjadi pisah tempat tinggal oleh karena Termohon pergimeninggalkan Pemohon dan sampai sekarang Ternohon tidak diketahuikeberadaannya;5.
    Termohon sudah berlaku durhaka kepada Pemohon dengan pergimeninggalkan Pemohon beserta anakanak tampa izin dan kabarhingga saat ini.
Register : 09-07-2018 — Putus : 26-07-2018 — Upload : 19-11-2019
Putusan PTA AMBON Nomor 2/Pdt.G/2018/PTA.AB
Tanggal 26 Juli 2018 — Identitas Pihak Tidak Dipublikasi
12634
  • halaman Putusan Nomor 2/Pdt.G/2018/PTA.AB Bahwa berdasarkan keterangan para saksi Tergugat Rekonvensi dan parasaksi Penggugat Rekonvensi, maka dapat disimpulkan bahwa PenggugatRekonvensi dan Tergugat Rekonvensi tidak pernah tinggal bersama dalamsatu rumah layaknya suami istri, akibatnya kewajibankewajiban utamaPenggugat Rekonvensi sebagai istri tidak dapat dilaksanakan; Bahwaberdasarkan' pertimbangan tersebut maka Majelis Hakimberpendapat bahwa Penggugat Rekonvensi telah melakukan perbuatannusyuz (durhaka
    ) terhadap Tergugat Rekonvensi sebagai suaminya karenaPenggugat Rekonvensi tidak melaksanakan kewajibankewajibanutamanya yakni berbakti lahir dan batin kepada suami dalam batasbatasyang dibenarkan oleh hukum Islam kecuali dengan alasan yang sah pasal84 ayat (1) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam; Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berkesimpulanPenggugat Rekonvensi telah melakukan suatu perbuatan nusyuz (durhaka)kepada Tergugat Rekonvensi (Suami), oleh karena
    Tergugat Rekonvensipada saat itu bekerja ditempat Penggugat Rekonvensi melahirkan;Bahwa Meajelis Hakim tingkat banding menilai bahwa tidakterlaksanakannya kewajiban rumah tangga bukanlah karena kelalaianPenggugat Rekonvensi namun karena memang mereka belum pernahtinggal serumah dan ternyata tidak ada hal prinsipil yang dilanggar olehPenggugat Rekonvensi, dari itu Penggugat Rekonvensi tidaklah dapatHalaman 11 dari 18 halaman Putusan Nomor 2/Pdt.G/2018/PTA.ABdikatagorikan sebagai isteri yang nusyuz (durhaka
Register : 03-06-2021 — Putus : 21-07-2021 — Upload : 27-07-2021
Putusan PA PELAIHARI Nomor 450/Pdt.G/2021/PA.Plh
Tanggal 21 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
2813
  • Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
    terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
    dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
Register : 25-09-2020 — Putus : 27-10-2020 — Upload : 28-10-2020
Putusan PA PELAIHARI Nomor 623/Pdt.G/2020/PA.Plh
Tanggal 27 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
3011
  • Dan berdasarkan fakta dalam perkara a quoMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagaisuami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secaraex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepadaPenggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta
    yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
Register : 02-07-2019 — Putus : 29-08-2019 — Upload : 29-08-2019
Putusan PA NGAWI Nomor 988/Pdt.G/2019/PA.Ngw
Tanggal 29 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
123
  • gugatanPenggugat mengenai nafkah iddah dan mengenai nafkah anak sebagai berikutMenimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan nafkahiddah sebesar Rp. 700.000, (tujuh ratus ribu rupiah)perbulan, lalu Tergugatdalam jawabannya menyatakan bahwa Tergugat sanggup memberikan nafkahiddah Rp. 100.000, (Seratus ribu rupiah)perbulan ;Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskandan kiswah sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
    suatu kewajiban seorang suami bertujuan untuk menghibur hati sangistri yang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraiansuami, sebagaimana ketentuan Pasal 149 dan 158 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Ayat (4) KompilasiHukum Islam menyatakan Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuzdari istri harus didasarkan atas bukti yang sah, dan berdasarkan pemeriksaandi persidangan diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat tidak terbukti berbuatnusyuz (durhaka
    patut untuk dikabulkan dandipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa iddah adalah masa tunggu bagi wanita untukmelakukan perkawinan setelah terjadinya perceraian dengan suaminya selamamasa 3 (tiga) kali suci (90 hari atau 3 bulan), baik cerai hidup maupun ceraimati dengan tujuan untuk mengetahui keadaan rahimnya atau untuk berfikirbagi suami, dan selama masa tersebut istri tetap berhak mendapatkan nafkah,maskan dan kiswah yang harus dipenuhi oleh suaminya sepanjang istri tidakberbuat nusyuz (durhaka
Register : 20-10-2016 — Putus : 10-01-2017 — Upload : 28-02-2017
Putusan PA MALANG Nomor 2015/Pdt.G/2016/PAMlg
Tanggal 10 Januari 2017 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
174
  • Sehingga faktafakta yang telahTergugat uraikan ini jelas membuktikan SIKAPSIKAP NUSYUZ(DURHAKA) DARI PIHAK PENGGUGAT KEPADA PIHAK T ERGUGATdan sikap tidak rela menerima dan tidak merasa cukup atas hasil yangdiusahakannya serta selalu merasa kurang;Bahwa tidak benar dalil Gugatan Penggugat pada Nomor 5 (/ima), justruPenggugatlah yang selama ini seringkali berkatakata kasar kepadaTergugat, serta Penggugat berulangkali meminta untuk diceraikan, akantetapi tidak Tergugat tanggapi demi keutuhan rumah
    Hal ini juga semakin menunjukkan sikap nusyuz(durhaka) dari Penggugat kepada Tergugat;Bahwa sikapsikap Penggugat tersebut di atas telah memenuhi ketentuanketentuan nusyuz (kedurhakaan) menurut Syara, sedangkan Tergugatsebagai suami telah menempuh ilaj (terapi dan upaya penyelesaian),namun tidak bisa efektif lagi karena persengketaannya telah memuncak,sehingga Tergugat sudah tidak lagi ridho kepada Penggugat karena sikapsikap nusyuz (kedurhakaan) tersebut.
Register : 26-06-2018 — Putus : 29-08-2018 — Upload : 12-02-2019
Putusan PA DEPOK Nomor 1908/Pdt.G/2018/PA.Dpk
Tanggal 29 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1310
  • Dan sering kali mengakatan bahwa Penggugatadalah seorang istri durhaka, yang membuat Penggugat sakit hati.Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugatterjadi sejak November 2017 yang akibatnya Penggugat dan Tergugat pisahrumah;Bahwa pihak keluarga telah berupaya mendamaikan Penggugat danTergugat agar kembali rukun dalam membina rumah tangga, namun upayatersebut tidak membuahkan hasil;Bahwa dengan beberapa kejadian tersebut di atas, rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat sudah
    Dan sering kali mengakatan bahwa Penggugatadalah seorang istri durhaka, yang membuat Penggugat sakit hati. danpuncaknya pada bulan November 2017 Penggugat dan Tergugat telah pisahrumah;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, jawabanTergugat tidak dapat didengar di persidangan karena Tergugat tidak pernahhadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yangsah untuk menghadap ke persidangan meskipun telah dipanggil secara resmiHal. 6 dari 10 Hal.
Register : 30-06-2014 — Putus : 23-07-2014 — Upload : 22-09-2014
Putusan PTA JAKARTA Nomor 66/Pdt.G/2014/PTAJK
Tanggal 23 Juli 2014 — PEMBANDING VS TERBANDING
9916
  • Nomor 3 tahun 2000dan Nomor 4 Tahun 2001 maka patutlah permohonan tersebut ditolak;DALAM REKONVENSIMenimbang, bahwa mengenai gugatan rekonvensi yang diajukan olehTergugat/Penggugat Rekonvensi, yang pada intinya, bahwa oleh karenaPenggugat/Tergugat Rekonvensi telah murtad, maka Pengugat/TergugatRekonvensi untuk tidak mendapatkan pembagian harta bersama;Menimbang, bahwa atas gugatan Tergugat/Penggugat Rekonvensi tersebutperlu dikemukakan, bahwa istri yang tidak mendapatkan hak nafkah karenamurtad, durhaka
    Menurut pendapat Majelis Hakim tingkatbanding, bahwa istri yang murtad termasuk dalam katagori durhaka, sehinggatidak ada kewajiban bagi suami untuk memberikan nafkah, dan murtadmerupakan salah satu alasan perceraian sebagaimana yang diatur dalam pasal116 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan harta bersama adalahmerupakan hak bagi suami isteri yang apabila suami isteri bercerai, maka hartabersama dibagi dua masingmasing mendapat 2 (Seperdua), sebagaimana yangdiatur dalam pasal 97 Kompilasi Hukum
Register : 11-10-2018 — Putus : 05-03-2019 — Upload : 12-03-2019
Putusan PA BATUSANGKAR Nomor 486/Pdt.G/2018/PA.Bsk
Tanggal 5 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
257
  • Benar selama berpisah (3 tahun 3 bulan), Tergugat Rekonvensi tidakpernah memberikan nafkah kepada Penggugat Rekonvensi, hal inidikarenakan Tergugat beranggapan Penggugat adalah isteri yangnusuz (durhaka), dimana Penggugat sudah tidak menginginkanTergugat kembali ke rumah kediaman bersama, dan selama berpisahlebih kurang 3 tahun 3 bulan baik Penggugat maupun keluargaPenggugat tidak pernah ada yang menemui Tergugat (mendamaikanPenggugat dengan Tergugat) yang mengakibatkan Tergugat sangatteraniaya lahir
    Tergugat Rekonvensi tidak bersedia sama sekali/ tidak berkewajibanmembayar nafkah yang lalu/madhiyah, nafkah selama masa iddahdan mutah buat Penggugat Rekonvensi karena PenggugatRekonvensi adalah isteri yang nusyuz (durhaka), telah lalaimenjalankan kewajiban Penggugat selaku isteri terutama dalammemberikan nafkah batin Tergugat (pernah menolak saat Tergugatmembutuhkan dengan cara diam dan menutup seluruh badanPenggugat), selalu berkata kotor dan kasar, tidak sopan sepertimengatakan Tergugat anjing
    , sehingga Tergugat teraniaya lahir dan batin;Tergugat tidak bersedia sama sekali menanggung nafkah selamamasa iddah oleh karena Penggugat isteri yang nusyuz (durhaka);Oleh karena Penggugat adalah isteri yang nusyuz, maka Tergugatjuga tidak bersedia sama sekali untuk memberikan mutah buatPenggugat;Tergugat bertanggung jawab dan bersedia membayar hutang di BPRAmpek Angkek Candung;Tergugat mengakui dan bersedia membayar sisa hutang di BPRPiladang;Tergugat mengakui dan bersedia membayar utang kepada
    kasar dan kotor kepada Tergugat serta selalu bersikapcemburu terhadap Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban dan duplik Penggugat sertaselama proses persidangan tidak ada indikasi yang menunjukan Penggugatnusuz/durhaka sebagaimana yang didalilkan oleh Tergugat, buktinya sampalakhir pemeriksaan Penggugat menyatakan tidak bersedia diceraikan karenamasih mengharap kehadiran Tergugat dalam rumah tangga dankeharmonisan rumah tangga masih mungkin untuk diwujudkan, iktikad baikPenggugat tersebut
    Oleh karena itu menurutMajelis dalil Terguggat yang menyatakan Penggugat nusuz/durhaka tidakterbukti adanya, justru itu gugatan Penggugat patut dipertimbangkan;Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat terhadap nafkah yang lalusebanyak Rp 700.000.000,00 (fujuh ratus juta rupiah) terlalu tinggi jikadibandingkan dengan penerimaan/ penghasilan Tergugat perbulan sebanyakRp 9.000.000,00 (Sembilan juta rupiah), maka berdasarkan penghasilanTergugat dan azaz kepatutan menurut Majelis pantas Tergugat dihukumuntuk
Register : 15-06-2021 — Putus : 22-06-2021 — Upload : 24-06-2021
Putusan PA PELAIHARI Nomor 490/Pdt.G/2021/PA.Plh
Tanggal 22 Juni 2021 — Penggugat melawan Tergugat
179
  • Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPemohon tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Termohon sebagaisuami, namun sebaliknya Termohon yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPemohon mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTermohon untuk membayar
    terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPemohon dan Termohon yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Pemohon sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
    dengan baik dan benar, atau apakah Termohon sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
Register : 13-01-2021 — Putus : 21-01-2021 — Upload : 21-01-2021
Putusan PA PELAIHARI Nomor 107/Pdt.G/2021/PA.Plh
Tanggal 21 Januari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
1818
  • Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk
    yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
Register : 14-10-2019 — Putus : 13-11-2019 — Upload : 13-11-2019
Putusan PA Sukadana Nomor 1766/Pdt.G/2019/PA.Sdn
Tanggal 13 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2213
  • Firman Allah Swt yang terdapat di dalam surat AnNisa, ayat 128:Artinya: Jika seorang istri khawatir suaminya berlaku durhaka atau bersikapacuh, maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk melakukanperdamaian, perdamaian itu adalah lebih baik... (Q.S. alNisak, 4:128).2. Firman Allah Swt yang terdapat di dalam surat AnMaidah, ayat 1:Artinya: Jika seorang istri khawatir suaminya berlaku durhaka atau bersikapacuh, maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk melakukan3.
Register : 12-05-2017 — Putus : 14-06-2017 — Upload : 13-07-2017
Putusan PTA SAMARINDA Nomor 26/Pdt.G/2017/PTA.Smd
Tanggal 14 Juni 2017 — Pembanding VS Terbanding
9632
  • Sedangkan 2 orang saksi Terbanding (Xxxx dan Xxxx) tidakmemberikan keterangannya dengan sebenarnya, karena berada di bawahtekanan dan ancaman Terbanding, padahal mereka mengetahui dan hadirPutusan PTA Samarinda Nomor 26/Pdt.G/2017/PTA Smd. halaman 3 dari 10pada saat Terbanding melakukan pengusiran terhadap Pembanding untukpergi dari rumah :Dalam RekonvensiBahwa Pembanding keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim yang dalamputusannya menyimpulkan bahwa Pembanding dengan sengaja (durhaka)dengan pergi
    yaitu di saat Terbanding dalam keadaan strok ;Bahwa Pembanding belum dapat digolongkan istri yang durhaka, sehinggatidak dapat dijadikan alasan yang menggugurkan hak Pembanding untukmendapatkan nafkah madiyah, nafkah iddah dan mutah ;Berdasarkan keberatankeberatan tersebut, Pembanding memohon kepadaMajelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda berkenan sebagai berikut :Dalam Konvensi1:2Menerima permohonan banding Pembanding ;Membatalkan putusan Pengadilan Balikoapan Nomor 1770/Pdt.G/2016/PABpp
Putus : 16-09-2011 — Upload : 19-10-2011
Putusan PTA MATARAM Nomor 48/Pdt.G/2011/PTA.MTR
Tanggal 16 September 2011 — H. ABDUL HANAN V H. MUSTA
9234
  • Akan tetapidalam kenyataannya, Para Terbandingmemaksakan kehendaknya untukmengambil barang hibahan tersebutsebelum Pembanding meninggal duniadan senyatanya juga tidak taat(durhaka) kepada Pembanding, sehinggaberalasan hukum bahwa pembatalanhibah ini diajukan ;.
    Bahwa berdasarkan pasal 212 KompilasiHukum Islam juncto pasal 714Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ,bahwa pada asasnya hibah tidak dapatditarik kembali, kecuali hibah orangtua kepada anaknya, sehingga olehkarenanya hibah Pembanding kepadaPara Terbanding dapat ditarik kembalidan sudah seharusnya dapat dibatalkanoleh judex facti karena ParaTerbanding telah durhaka (tidak taat)kepada Pembanding.
Register : 19-02-2019 — Putus : 13-03-2019 — Upload : 13-03-2019
Putusan PA DEPOK Nomor 0826/Pdt.G/2019/PA.Dpk
Tanggal 13 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
116
  • Seperti Tergugat pernahn mengancamPenggugat menggunakan pisau di depan anak bersama, meneriakiPenggugat istri durhaka, membentak anak bersama, memasukkananak bersama ke dalam karung dan berkata anjing kepada anakbersama;3. Bahwasanya, Tergugat selalu memancing emosi Penggugatbahkan cenderung sulit untuk diberi masukan dan selalu berujung padaperdebatan, terutama persoalan uang dan ekonomi keluarga;5.
    Seperti;Tergugat pernah mengancam Penggugat menggunakan pisau di depan anakbersama, meneriaki Penggugat istri durhaka, membentak anak bersama,memasukkan anak bersama ke dalam karung dan berkata anjing kepada anakbersama, Tergugat selalu memancing emosi Penggugat bahkan cenderung sulituntuk diberi masukan dan selalu berujung pada perdebatan, terutamapersoalan uang dan ekonomi keluarga. dan puncaknya pada bulan Februari2019 Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah;Hal. 6 dari 10 Hal.
Register : 25-02-2014 — Putus : 10-04-2014 — Upload : 24-09-2014
Putusan PA KARANGANYAR Nomor 350/Pdt.G/2014/PA.Kra
Tanggal 10 April 2014 — PEMOHON, TERMOHON
90
  • selama kurang lebih 11 tahun 8 bulan,Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal karena Termohon telah pergimeninggalkan tempat kediaman bersama tanpa pamit Pemohon, yang mana dalam pisahrumah tersebut saat ini Pemohon bertempat tinggal di Karanganyar dan Termohonbertempat tinggal di Karanganyar dan selama itu sudah tidak ada hubungan/komunikasiBahwa dengan demikian Termohon telah dengan sengaja pergi meninggalkan Pemohonselama 11 tahun 8 bulan dan karenanya Termohon telah berbuat nusyuz(durhaka
Register : 22-03-2019 — Putus : 27-06-2019 — Upload : 27-06-2019
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 0738/Pdt.G/2019/PA.Lpk
Tanggal 27 Juni 2019 — Pemohon melawan Termohon
75
  • Bahwa tindakan yang dilakukan Termohon tersebut merupakanperbuatan nusyuz (durhaka ) karena tidak menjalankan kewajibankewajiban selaku istri yaitu berbakti lahir dan batinh kepada suami,justru Termohon cenderung mengikuti Kemauan orang tuannya, hal inibertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 83ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI).
    Bahwa didalam Pasal 80 ayat (7) Kompilasi hukum Islam telahmenegaskan apabila seorang istri tidak menjalanakan kewajibanya untukpatuh dan berbakti secara lahir dan batin, maka jelas perbuatan tersebutmerupakan perbuatan nusyuz (durhaka).Himn 9 dari 27 Hlmn Put No 0738/Pdt.G/2019/PA.Lpk Bahwa oleh karena Termohon telah melakukan perbuatan nusyuzkarena tidak patuh, berbakti lahir batin kepada Pemohon, maka apabilaterjadi perceraian kewajiban suami terhadap istri gugurDALAM REKONPENSI.
    Bahwa apa yang dikemukakan Penggugat Rekonpensi/TermohonKonpensi terlalu berlebihan dan mengadangada dan patut untukdikesampingakan, karena Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensiseorang yang istri yang patuh dan berbakti lahir dan batin kepada suamijustru. sebaliknya Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi telahnusyuz (durhaka) kepada suami karena tidak menjalankan kewajibanseorang istri yang mempunyai kewajiban untuk patuh, berbakti lahir danbatin derngan pergi meninggalkan rumah.
    Bahwa adapun yang termasuk golongan istriistri musyuzdikatagorikan istri yang durhaka yaitu :1. Istri yang meninggalkan rumah kediamanya.2 Istri yang tidak mengurus rumah tangganya, anak dan suaminya.3.
Register : 21-10-2014 — Putus : 10-02-2015 — Upload : 08-04-2015
Putusan PA SUBANG Nomor 2233/Pdt.G/2014/PA.Sbg
Tanggal 10 Februari 2015 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
120
  • Inti permasalahan beliau mengusir kami pada wakiu itu menurut kami sudahtermasuk dzolim / durhaka padahal waktu itu kami dalam keadaan parah,adapun beliau melontarkan akan memberi uang sebanyak itu kebetulan adaanak kami yang bernama Yuni Susanti dia ikut campur setelah anak kamiberbicara sama kami bagaimana bapak mengenai hal tersebut, maka kamijawab boleh asalkan ada uang sebanyak satu milyar.
    Hal tersebut disampaikanoleh anak kami, dia tidak menjawab pada waktu itu kami masih ada hubunganbaik pada anak, tetapi kami sangat prihatin pada keadaan sekarang, anak kamimemponis tidak usah mengaku anak padahal yang sangat disesalkan anakkami orang pesantren, kami yakin dia mengerti mengenai perbuatan durhakapada orang tua padahal tahu hukum agama tetapi sangat disesalkan tidakdipakai (durhaka);5.
    Sudah jelas ibu mengakui mengusir kami, asumsi kami tersebut merupakanperbuatan dzolim atau durhaka, padahal pada waktu itu kami dalam keadaantidak berdaya atau sakit;.
Register : 14-03-2017 — Putus : 31-05-2017 — Upload : 30-07-2019
Putusan PA BATAM Nomor 0370/Pdt.G/2017/PA.Btm
Tanggal 31 Mei 2017 — Penggugat melawan Tergugat
126
  • nafkah selama masa iddah sebesarRp5.000.000,00( lima juta rupiah) satiap bulan atau Rp15.000.000,00 (limabelas juta rupiah) selama masa iddah, dan mutah yang bentuk dan ataujumlahnya terserah kepada Pemohon;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut majelsmempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa istri yang ditalak berhak menerima mutahberupa kenangkenangan dari berkas suaminya dan nafkah selama masaiddah, maskan (tempat tinggal), kiswah (pakaian), kecuali jika istri dalamkeadaan nusyuz (durhaka
    Oleh karena ituPenggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi menuntut kepada TergugatRekonpensi/Pemohon Konpensi selama masa iddah sebesarRp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), sedangkan Tergugat Rekonpensidalam reflik dan kesimpulannya menolak dengan alasan PenggugatRekonpensi/Termohon Konpensi adalah termasuk istri yang nusyuz(durhaka);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terggugat Rekonpensidikuatkan dengan keterangan 2 (dua) orang saksi dibahwah sumpahnyayang menerangkan bahwa selama Tergugat
    rekonpensi bekerja di luar negri,Penggugat Rekonpensi sering bepergiaan keluar negri seperti Singaporadan Malaysia untuk beberapa hari dengan ditemani lakilaki lain, dan saat iniPenggugat Rekonpensi bekerja di Holidy lin sebagai Asesten Managersehingga lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, majelisperpendapat dan berkesimpulan bahwa Penggugat Rekonpensi termasukisteri yang nusyuz (durhaka), karena terbukti Penggugat Rekonpensisebagai istri
Register : 13-05-2019 — Putus : 16-09-2019 — Upload : 16-09-2019
Putusan PA SITUBONDO Nomor 818/Pdt.G/2019/PA.SIT
Tanggal 16 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3310
  • (Surabaya al Fitrah,2000) juz IV, halaman 106, Nusyuz nya seorangperempuan ialahn sikap durhaka yang ditampakkannya dihadapansuami dengan jalan tidak melaksanakan apa yang Alloh wajibkanpadanya yakni taat terhadap suami, nusyuiznya perempuan inihukumnya haram dan merupakan satu dari beberapa dosa besarkarena Termohon tidak taat pada suami malah Termohon berkaraokedengan pria lain serta makan malam bersama lakilaki yang bukanHal.17 dari hal 46 Putusan Nomor 0818/Pdt.G/2019/PA.Sitmuhrimnya sehingga
    Bahwa telah jelas pula sebagaimana yang dijelaskan oleh IbnuTaimiyah yakni ; Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya makatidak ada nafkah dan pakaian , tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluardari rumah suaminya kecuali dengan jjinnya maka istri telah berbuatnusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan RasulNya dan layakmendapat adzab;Hal.18 dari hal 46 Putusan Nomor 0818/Pdt.G/2019/PA.Sit13.Bahwa rumah tangga yang semulanya bertujuan membentuk keluarga yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan
    Bahwa Pemohon melalui Penasehat Hukumnya sudah kekurangankata kata (dalil dalil) untuk dijadikan materi seolah olah kesalahanhanya dilimpahkan kepada Termohon dan berulang ulang mengatakanNUSYUZ (Durhaka), yang sangat membosankan, beginilah kalau seorangAdvokat tidak Profesional terkesan asal asalan bertolak belakangdengan Advokat Kondang Hotman Paris.4.
    Bahwa Pemohon melalui Penasehat Hukumnya KUASA HUKUMPEMOHONselalu dan selalu bahwa Termohon dikatakan durhaka olehPemohon dan dianggap tidak pantas menerimanafakah maupun bajukarena hanya Termohon tidak dapat melayani hubungan badan layaknyasuami istri, Sangatlan keliru Advokat KUASA HUKUM PEMOHONyanghanya tahu KULITNYA SAJA tanpa mengetahui yangsebenarnya, danselalu. mengatakan Termohon adalah istri yang NUSYUZ (Durhaka)padahal Pemohonlah yang dapat digolongkan orangorang yang tidakBeriman yang
    adalah anak mudayang fisiknya dapat diandalkan di lapangan, seharusnya apa bila seorangistri pulang larut malam tidak menjadi masalah tetapi Pemohon belumpernah menegur Termohon karena selama membina rumah tanggaTermohon belum pernah menghianati cinta Pemohon, dan apa yangdituduhkan Pemohon melalui Kuasa Hukumnya semuanya tidak benar(Bohong) dan Termohon dapat membuktikan kebenarannya bahkanTermohon menjadi sapi perah yang hanya dimanfaatkan oleh Pemohonlakilaki seperti ini termasuk golongan orang durhaka