Ditemukan 16313 data
14 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki
22 — 19
Wahbah Zuhaili dalam kitab alFigh alIslamy wa Adillatuh juz6,Penerbit Dar Al Fikr, Bairut, 1984, halaman 559:J9F29 Haall 9 milly ISU! 09 goluttl soleil qaigdg rein Yl rambulld oli! aVoq ailpol We Jolpeice j90)1 032 OY Llariwl o 8b yo le opel 13 poolgoluitl doleiull lad Keds alely Wu! Lalas Lgl! ales,Halaman 9 dari 16 Penetapan Nomor 221/Pdt.P/2021/PA. Tgrjg ASJlell Jig (1).elS>9! Jalasig Cyl GI po!
6 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PBI 585 andl Sha ge jen Ge ge BM le Lye atl GUAM eae GISEY 5e jell gh plete piel GalleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
10 — 4
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waHalaman 14 dari 18 halaman Putusan 505/Padt.G/2021/PA.SdnAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oY osL gi glauU Wola! and, sil gM!yer Les, SWI!
11 — 6
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz 1X, halaman 482 yang diambil aliholeh Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:he 6 geek!) ae Tle mM Tht eh EL etl Me Lyd ee Sug! oe *Jr See es ee oes rh is Le: ae . SD ae a ,.
101 — 55
adaharapan lagi untuk kembali membina rumah tangga;Menimbang, bahwa adanya fakta Penggugat dan Tergugat sudahberpisah tempat tinggal sejak Tahun 2012, dan Tergugat pergi meninggalkankediaman bersama, menunjukkan bahwa unsur ketiga telah terpenuhi, dimana salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahunberturutturut tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemauannya,sehingga hal ini juga telah mencerminkan pendapat dari Ulama Malikiyah danUlama Hanafiyah yang dikutip oleh Wahbah
24 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 BN OBS andl Shai Ge peel ee ail de Lye atl GLY sae olDEYN ye jem gh ple Cae Sey UlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
134 — 36
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnyaFigh AlIslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikut:Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanhatinya akibat ceral talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukun kembalisebagai suami ister!
56 — 29
Bahwa menurut pendapat Wahbah Zuhaili, Figih Imam Syafii (alFiqhu asySyafii alMuyassar), Juz 3, alin bahasa Muhammad Afifi dan Abdul Aziz,(Jakarta: Almahira, 2010), h. 49 mengatakan: Nusyuz yang dilakukan olehistri menurut Syafiiyyah berakibat pada hilangnya hak nafkah istri yangwajib diberikan suami.
sepengetahuan Tergugat rekonvensiPenggugat rekonvensi sering tidak berada didalam rumahPenggugat rekonvensi tidak mampu memberikan nafkah bathin sesualmaksud pasal 84 KHI yaitu dengan alasan yang sahPenggugat rekonvensi bersikap kasar kepada Tergugat rekonvensiBahwa terkait angka 5 Penggugat rekonvensi tidak bisa mensamakanantara narasi dengan bunyi pasal 149 KHI yang mana pada huruf (b) telahdisebutkan bahwa ada pengecualian maka dengan adanya pengecualiantersebut telah sejalan dengan pendapat Wahbah
7 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBS BS age She 6 jena eee Ge al de Ly pe antl GLA poe glWEYL Ge penal gl yee ee yl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
8 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:bal Ae So S5h antal 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
28 — 2
Penetapan Nomor 23/Pdt.P/2018/PA.Msa.Menimbang, bahwa terkait hal tersebut Majelis mendasarkankepada pendapat Ahli Fiqh Wahbah AZZuhaili dalam Kitab Al Figh AlIslami Wa Adillatuhu Juz Vil halaman 681682, dimana dijelaskanbahwasanya Jumhur Ulama (mayoritas) telah bersepakat bahwa anakyang lahir dalam pernikahan yang sah (shahih) dapat dinisbahkan kepadaayah kandungnya dengan memenuhi tiga syarat, yaitu sebagai berikut:1.
4 — 1
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab A/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ciball 1s Spe D5i ala 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
10 — 0
Wahbah alZuhayli dalam kitab alFigh allslamy wa adillatuh, juz 7 tentangalAhwal alSyakhshiyah hlm. 675 sebagai pendapat Majelis Hakim yangberbunyi :Artinya : Nasab seorang anak terhadap ibunya berlaku tetap dalam semuakelahiran, baik kelahiran yang sesual ketentuan hukum maupun tidak,sedangkan nasab seorang anak terhadap ayahnya hanya bisaditetapkan berdasarkan adanya sebuah pernikahan, baik penikahanyang sah maupun yang tidak sah, atau karena wathi syubhatataupun adanya pengakuan seorang ayah terhadap
8 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PBI 585 andl Sha ge jen Ge ge BM le Lye atl GUAM eae GISEY 5e jell gh plete piel GalleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
8 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PBI GE a gel Shat 6 jen Gee oy ald de pe atl GLY pos glWEY 5e joel pl GLY Ce tl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.Menimbang, Majelis
17 — 10
dapatmemenuhi nafkah Penggugat, dan Tergugat pernah melakukan kekerasan fisikterhadap Penggugat; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juni2015 serta keduanya tidak lagi menjalankan kewajibannya sebagai suami istri; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah diupayakan didamaikan akan tetapitidak berhasil; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
9 — 7
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
19 — 11
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oV fgslb ob glaw wold! ardg, sill gb!
26 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482:2 BU OSS a dl Sheil Ge pet cp Ay de lype atl Sle roe glWEY 5 peel pl ple Cee yl OlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3. Kitab Syargowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:Ut Zi HE GR GH ER fi Hal. 12 dari 17 Hal.