Ditemukan 196 data
162 — 61
merupakan peristiwa yang bertentangan dengan hukum dan kemudianmenentukan siapa pelaku dalam peristiwa hukum tersebut dan selanjutnya untukmenentukan apakah si pelaku dapat dipertanggungjawabkan atas peristiwa yangbertentangan dengan hukum tersebut; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perkara korupsi adalahmerupakan kejahatan yang luar biasa ( extraordinarycnme) yang juga haruslah memerlukanextra ordinary enforcement ( tindakan yang luar biasa ) haruslah ditinggalkan paham yangforma/istis legal thingking
124 — 65
menjadi kebiasaan dalam praktek selama ini, ternyatapenyidik hanya berusaha untuk membuat dan mendapatkan Surat PernyataanTersangka Yang Isinya Tidak Bersedia Didampingi Penasihat Hukum .Padahal, sekalipun surat pernyataan dari tersangka ini ada, seharusnya tidakdapat melumpuhkan dan/atau menghilangkan ketentuan undang undang yangmewajibkan pejabat yang bersangkutan untuk menunjuk penasihat hukum bagitersangka sebagaimana ditegaskan Pasal 56 ayat (1) KUHAP.non Dari segi pendekatan formalistic legal thingking
Ferry Irawan, SH.
Terdakwa:
Budi Prasetyo Herlianto
200 — 121
tingkah lakuharus dijaga, harus jin dulu kepada mama, tidak bolehciuman, tidak boleh berpelukan, kalau berboncengan dengansepeda motor jangan berpelukan dijalan.Bahwa sekira bulan Desember 2019, sewaktu Saksi barupulang dari luar rumah, Saksi melihat Terdakwa seperti orangngosngosan (bernafas dengan cepat) dan batukbatukseperti baru selesai kerja berat, sehingga Saksi menaruhcuriga dan menanyakan apa yang telah dilakukan Saksi dan Terdakwa, namun Saksi mengatakan Kenapa orangbatuk kok negative thingking
71 — 25
Untuk masalah ketidaknyamanan yang di ungkapkan oleh Pemohon,adalah sebenanrnya sikap Pesimis dan negative thingking dalam halpenerimaan dalam setiap masalah yang ada, terutama dalam hal mencaripekerjaan yang sesuai. Sebgai istri, terpmohon hanya mendorong suami agarmendapat pekerjaan lebih baik dengan meberikan refferal pekerjaan, namunPemohon selelu mengeluh mengenai pekerjaanyang di referalkankarenatidak cocok dengan bidangnya.
19 — 5
Kendala yang munculadalah sikap Penggugat yang masih negative thingking dan menuduhTergugat masih berbohong (peristiwa yang lalu) over reaction;16. Tidak ada pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat.Kesemua itu hanyalah emosi/ kemarahan Penggugat yang stress/depresi karena memiliki kenyataan/ kondisi yang tidak sesuaiharapannya. Namun Tergugat masih melakukan komunikasi denganPenggugat meski selalu ditanggapi dingin olen Penggugat.
Terbanding/Tergugat : PT. BPR Natasha Bintang Anugrah Diwakili Oleh : HARAPAN SILALAHI, SH.
137 — 55
Bahwa Perlawanan Pelawan (Tuan Johanes) adalah tidakjelas, kabur (obscuur libell, yang tidak menggambarkan adanyaDistinctive Thingking dan asas berpikir rasional, cekak aos atau kortmaar bondig end hardig (singkat, padat, mencakup, dan menggigit).Bahwa terhadap Eksepsi dari Terlawan (BAGUS SETYA MULYAWAN,SE/Direktur Utama PT.
79 — 48 — Berkekuatan Hukum Tetap
Djasman yang merupakan atasan Penggugat apakah ituke Jakarta, Kalimantan, Batam, Denpasar, Jogja, Surabaya, Semarang dllTergugat nguntapke istilah jawanya sampai depan rumah karena Tergugatpositif thingking;Dalam dua/tiga tahun terakhir penggugat sering pergi keluar kota tanpa pamitbahkan menginap, sebagai hakim yang sudah berpengalaman dan telahHal. 30 dari 38 hal.
ARSAM HIDAYAT
Termohon:
Kepolisian Resort Tulang Bawang cq KASAT RESKRIM Kepolisian Resort Tulang Bawang
43 — 27
Penerapan hukumterlalu stict law atau formal legal thingking, sehingga menuntut segalasesuatunya due process tanpa discretion, sering mendatangkan akibat yangtidak adil (unjust result); (Bandingkan dengan: M.
113 — 62
menjadi kebiasaan dalam praktek selama ini, ternyatapenyidik hanya berusaha untuk membuat dan mendapatkan Surat PernyataanTersangka Yang Isinya Tidak Bersedia Didampingi Penasihat Hukum .Padahal, sekalipun surat pernyataan dari tersangka ini ada, seharusnya tidakdapat melumpuhkan dan/atau menghilangkan ketentuan undang undang yangmewajibkan pejabat yang bersangkutan untuk menunjuk penasihat hukum bagitersangka sebagaimana ditegaskan Pasal 56 ayat (1) KUHAP.non Dari segi pendekatan formalistic legal thingking
60 — 65 — Berkekuatan Hukum Tetap
pemeriksaan perkara pidana adalahmencari dan menemukan kebenaran yang sesungguhnya berdasarkanketentuanketentuan hukum acara pidana yang berlaku ;Bahwa dalam mengajukan Tambahan Memori Peninjauan Kembali dimulaidengan suatu harapan kepada Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembaliagar dalam mengadili perkara ini demi kepentingan keadilan (for interestfor the justice) bukan semangat demi kepentingan Hakim (for interest forthe judge) dan menghindari sikap pemikiran hukum yang formalistis(formalistis legal thingking
185 — 56
Trust MultiFinance tidak pernah mendaftarkan untuk mengikuti seminar di Bangkoktersebut;Bahwa ALFA tidak pernah menerima uang sebesar Rp.5.080.000, dariterdakwa untuk seminar Leasing the Evolution Innovation & CEO Speachdi JW Mariot Hotel Bangkok Thailand;Bahwa benar ALFA pernah mengadakan seminar BreakthroughThingking in the Finance Industry di Hotel Royal Taipeh tanggal 1314Maret 2008;Bahwa ALFA tidak pernah menerima uang sebesar Rp.5.888.000,dariterdakwa untuk seminar Breakthrough Thingking in
65 — 24
sebagaimana diuraikan dibawah ini;Menimbang, bahwa dalam uraian surat dakwaan Jaksa Penuntut Umumbaik dalam Dakwaan Kesatu, atau Dakwaan Kedua, atau Dakwaan Ketiga secarategas disebutkan bahwa substansi perouatan yang didakwakan kepadaTerdakwa adalah mengenai perbuatan pemalsuan surat /dokumen/aktesebagaimana dikehendaki dalam ketentuan (unsur) Pasal 264 Ayat (2) KUHPatau Pasal 266 Ayat (2) KUHP atau Pasal 263 Ayat (2) KUHP;Menimbang, bahwa bila dicermati serta diteliti secara objektif dan benar(pure of thingking
melawan
PT. BANK DANAMON Tbk. KANTOR PUSAT JAKARTA cq PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk. Divisi SEMM Malang Dkk
41 — 21
Namun demikian oleh karena nyatanya Tergugat II telah hadir di persidangan danmengajukan jawaban untuk kepentingan hukumnya, tentunya kesalahan penulisansubyek hukum Tergugat II seperti ini haruslah dinilai secara utuh denganmemperhatikan pokok permasalahan yang dikemukakannya (posita fundamentumpetendi) maupun tuntutan (petitum), karena sesuai sistem pendekatan yang jauh darisikap formalislic legal thingking secara sempit dan ekstrem, keteledoran penyebutankualitas Tergugat II tersebut, tidaklah
98 — 42
karenanya pendapatpendapat tersebut tidak akandipertimbangkan secara sendirisendiri kecuali apabila terhadap halhal yang dipandang perluuntuk dipertimbangkan secara tersendiri, maka akan dipertimbangkan secara tersendirisebagaimana tersebut dibawah ini ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perkara korupsi adalah merupakankejahatan yang luar biasa ( extra ordinary crime ) yang juga haruslah memerlukan extraordinary measures ( tindakan yang luar biasa ) haruslah ditinggalkan paham yang formalistislegal thingking
59 — 24
dana asuransi yang terdakwa terima pada tahun2002 dan tahun 2003 terdakwa pakai untuk keperluan kesehatan dankeperluan keluarga terdakwa;e Bahawa benar terdakwa telah mengembalikan semua uang sejumlahRp.180.000.000, (Seratus delapan puluh juta rupia) .Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perkara korupsi adalahmerupakan kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) yang juga haruslahmemerlukan extra ordinary measures (tindakan yang luar biasa) haruslahditinggalkan paham yang formalistis legal thingking
Jhony P Lantang
Tergugat:
1.PT. Pagasindo Mujur Sejati Palu
2.PT. Harapan Mujur Mitra Niaga Palu
3.RIZAL TJAHJADI alias RISAL TJAHJADI
48 — 12
Sulawesi Tengah, setelah Majelis Hakimcermati dengan seksama dan teliti isi gugatan Penggugat, maka dapatdisimpulkan bahwa gugatan Penggugat adalah perselisihan pemutusanhubungan kerja;Menimbang, bahwa adanya penulisan dalam gugatan Penggugattentang perbuatan melawan hukum sesungguhnya memang kurang tepat dalamgugatan di Pengadilan Hubungan Industrial, namun demikian tidak perlu sampaiberakibat hukum gugatan dinyatakan kabur (Obscuur Libel), karena yangdemikian merupakan sikap formalistic legal thingking
64 — 23
dana asuransi yang terdakwa terima pada tahun2002 dan tahun 2003 terdakwa pakai untuk keperluan kesehatan dankeperluan keluarga terdakwa;e Bahawa benar terdakwa telah mengembalikan semua uang sejumlahRp.180.000.000, (Seratus delapan puluh juta rupia) .Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perkara korupsi adalahmerupakan kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) yang juga haruslahmemerlukan extra ordinary measures (tindakan yang luar biasa) haruslahditinggalkan paham yang formalistis legal thingking
209 — 101
Tumpa dalam menghadapi dalilyang demikian semestinya Hakim menyesuaikan dengan peristiwa atau faktakejadian yang sebenarnya, tidak boleh berpendapat yang bersifat formalistic(formalistic legal thingking); Menimbang, bahwa berdasar Pasal 178 HIR/189 Rbg dan Putusan MARINOMOR 1043 k/Sip/1971, tanggal 3 Desember 1974 Hakimlah yang menentukankwalifikasi hukum atas suatu peristiwa yang diajukan kepadanya;Menimbang, bahwa adanya perbedaan antara wanprestasi disatu pihakdengan perbuatan melawan hukum dipihak
105 — 86
karenanya pendapatpendapat tersebut tidak akan dipertimbangkansecara sendirisendiri kecuali apabila terhadap halhal yang dipandang perlu untukdipertimbangkan secara tersendiri, maka akan dipertimbangkan secara tersendiri sebagaimanatersebut dibawah ini ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perkara korupsi adalah merupakan kejahatanyang luar biasa ( extra ordinary crime ) yang juga haruslah memerlukan extra ordinary measures (tindakan yang luar biasa ) haruslah ditinggalkan paham yang formalistis legal thingking
47 — 29 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena itu dalammemutuskan perkara pidana harus dihindari jalan pikiran dan penelaahansecara Formalistic Legal Thingking sehingga Judex Facti dalammemberikan putusan harus dan wajib mengikuti penalaran, yang tidak sajadidapat dalam persidangan, tetapi harus menggali dan menemukan rasiorasio yang berkembang dan mengurangi pikiranpikiran irasionil, hal ini harusdilakukan agar terhindar dari peradilan yang keliru, karena konstruksiperkara yang didakwakan kepada Pemohon Kasasi hanya didasarkan padaUnlaw