Kepada Pengadilan tersebut saya memberikuasa untuk menerima uang iwadh tersebut dan menyerahkannya kepadaBadan Amil Zakat Nasional setempat untuk keperluan ibadah sosial;Menimbang, bahwa untuk terwujudnya dasar gugatan Penggugat yangmenyatakan Tergugat telah melanggar janji sighat taklik talaknya angka 2 danHim 9 dari 13 him Pts No 25/Pdt.G/2016/MSLSMangka 4 tersebut, harus dilandasi pula oleh sikap tidak ridhonya Penggugat,sebagaimana terdapat dalam shighat taklik talak yang telah diucapkan Tergugat

6 asdl sles ae, di aaaiArtinya: Apabila talak itu bada dhuhul tanpa ridhonya, maka ia (istri) berhakmutah yaitu nafkah 1 (satu) tahun sesudah berakhirnya masaiddah.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaMajelis Hakim Tingkat Banding menyatakan menghukumPemohon/Terbanding untuk membayar mutah kepada Termohon/Pembanding sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) x 12 bulan =Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah);Menimbang, bahwa tentang masalah yang berkaitan dengan NafkahIddah

makaselanjutnya Penggugat diberi kesempatan untuk mengajukan kesimpulan;Bahwa, Penggugat telah memberikan kesimpulan secara lisan yangpada pokoknya Penggugat tetap dengan gugatan semula dan mohon kepadaMajelis Hakim agar menjatuhkan putusan yang mengabulkan gugatanPenggugat, karena Penggugat telah membuktikan segala dalil gugatanPenggugat di persidangan dan Penggugat bersedia membayar uang iwadhHal. 6 dari 18 Putusan Nomor 0215/Pdt.G/2017/PA.TDNsebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) atas tidak ridhonya

Bahwa mengingat Tergugat tidak pernah mau diajak kerjasama dalamhal usaha untuk mencari solusi agar segera mendapatkan momongan,akhirnya Penggugat bertindak sendiri dengan bertanyatanya kepadateman, saudara dll sembari berdoa kepada Allah SWT, memohon ridhoNya agar segera dikaruniai anak. Dalam hal ini pun Tergugat juga tidakpernah menanyakan hasilnya seperti apa, hanya diam dan terkesantidak pernah memperdulikan Penggugat;7.

No. 0174/Pdt.G/2017/PA.Mwmana kenyataan ini membuktikan bahwa Penggugat dan Tergugat telah gagalmewujudkan tujuan perkawinan.Menimbang, bahwa Penggugat telah dinasehati rukun kembali denganTergugat mempertahankan rumah tangganya, namun Penggugat tetapbersikukuh pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat, sehinggadengan keengganan Penggugat untuk mempertahankan rumah tangganyatersebut dapat dinilai sebagai sikap tidak ridhonya Penggugat denganperbuatan Tergugat yang meninggalkan Penggugat dan

kebutuhan nafkahnya seharihari, Penggugatbekerja sebagai pembantu rumah tangga dan dibantu orang tuanya ;e Bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk menyatukan Penggugat danTergugat ;Bahwa atas keterangan saksi Penggugat tersebut, Penggugat tidakmengajukan pertanyaan kepada saksi;Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan dipersidangan, yang pada pokoknya menyatakan tetap dengan gugatanPenggugat dan mohon kepada Majelis Hakim mengabulkan gugatanPenggugat;Bahwa Penggugat atas ketidak ridhonya

Tahun2018 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Peradilan;Menimbang, bahwa tentang besarnya mutah, Majelis berpendapatbahwa mutah dapat berupa biaya hidup bekas isteri untuk waktu paling lamasatu tahun terhitung sejak lepas iddah, sebagaimana pendapat SyehMuhammad Abu Zahra dalam kitab Anwalus syahsyyah Daarul Fikri Al Arabi,Halaman 334, yang diambil alin sebagai pendapat Majelis :sdallelgtilaadindday adetalgly Sila ) praJ dollaey gdbllylsialailArtinya : Jika isteri ditalak bada dukhul dengan tanpa ridhonya

ditalak bada dukhul dengan tanpa ridhonya, maka isteri diberikan mutah yaituselama 1 (satu) tahun selesainya iddah maka Majelis Hakim menetapkan sebagaihukum, menghukum Tergugat untuk membayar Mutah kepada Penggugat yangjumlahnya sebagaimana dalam amar putusan;Menimbang, bahwa dengan mengambil nilainilai filosofis perlindunganhukum perempuan pasca perceraian yang termuat dalam SEMA Nomor 2 Tahun2019 angka 1 huruf b, meskipun terkait nafkah iddah dan mutah secara tersurattidak dimuat dalam posita

kedua orang saksitersebut dan menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi, makaselanjutnya Penggugat diberi kesempatan untuk mengajukan kesimpulan;Bahwa, Penggugat telah memberikan kesimpulan secara lisan yangpada pokoknya Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkanputusan yang mengabulkan gugatan Penggugat, karena Penggugat telahmembuktikan segala dalil gugatan Penggugat di persidangan dan Penggugatbersedia membayar uang iwadh sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)atas tidak ridhonya

Kepada Pengadilan tersebut saya memberi kuasa untukmenerima uang iwadh tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil ZakatNasional setempat untuk keperluan ibadah sosial;Menimbang, bahwa untuk terwujudnya dasar gugatan Penggugat yangmenyatakan Tergugat telah melanggar janji sighat taklik talaknya angka (2), danangka (4) tersebut, harus dilandasi pula oleh sikap tidak ridhonya Peng gugat,sebagaimana terdapat dalam shighat taklik talak yang telah diucapkan Tergugatsetelah akad nikah dilangsungkan,

menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi, makaselanjutnya Penggugat diberi kesempatan untuk mengajukan kesimpulan;Bahwa, Penggugat telah memberikan kesimpulan secara lisan yangpada pokoknya Penggugat tetap dengan gugatan semula dan mohon kepadaMajelis Hakim agar menjatuhkan putusan yang mengabulkan gugatanPenggugat, karena Penggugat telah membuktikan segala dalil gugatanPenggugat di persidangan dan Penggugat bersedia membayar uang iwadhsebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) atas tidak ridhonya

Islam,antara lain:a Mutah,b Nafkah, maskan dan kiswah selama dalam iddah, danc Biaya hadlonah untuk anak yang belum mencapai umur21 tahun.a).Mut ah:Bahwa Penggugat Rekonpensi selama mendamping sebagai istri selama+ 16 (enam belas) tahun banyak mengalami suka dan dukanya denganadanya permohonan dari Tergugat Rekonpensi mengajukan permohonancerai talak di Pengadilan Agama membuat Penggugat Rekonpensi merasakaget, dimana selama ini Penggugat Rekonpensi merindukanrumahtangga bahagia dan harmonis dalam ridhoNya

secara formal dapat diterima ;Menimbang, bahwa Terdakwa telah menyerahkan / mengajukanMemori Banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi padatanggal 22 Maret 2020 dan Memori' Banding tersebut telahdiberitahukan/disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 26Maret 2020 dengan seksama ;Menimbang, bahwa Terdakwa dalam Memori Bandingnya telahmengemukakan sebagai berikut ; Majelis Hakim yang mulia saya dengan yakin bahwa saya mendapatkebaikan dari Tuhan yang Maha Kuasa atas ridhoNya

Karena selama mi Penggugat susahdinasehati dan susah diajak oleh Tergugat menjalankn ibadah untukmendapatkan Ridhonya ALLAH.ds Bahwa tidak benar kalau Tergugat sering tidak jujur mengenai penghasilan.Soal penghasilan sudah di jelaskan berulangkali dimana penghasilan yangdidapat dari harus kerja Tergugat dibagibagi selain untuk memenuhikebutuhan hidup juga untuk mengangsur pinjamanpinjaman dan angsuranangsuran kridit sepeda motor Tergugat supaya cepat lunas, karena Tergugatpekerjaannya Wiraswasta

Bahwa pihak keluarga termasuk orang tua Penggugat telah berupayasecara optimal mencari Tergugat yang pada akhirnya menyatakan tidaksanggup lagi menanti kKedatangan Tergugat.Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan bahwa sesaat setelah akad nikahTergugat mengucapkan sighat talik talak, dalil mana juga terbukti namun Penggugattidak menyerahkan iwadh sebagai tanda tidak ridhonya, maka sesuai dengan faktaHal. 9 dari 13 hal.

lagi, sebab ikatan batin antarasuami isteri itu Sudah tidak ada sehingga ikatan perkawinan telah rapuh, halmana kenyataan ini membuktikan bahwa Penggugat dan Tergugat telah gagalmewujudkan tujuan perkawinan.Menimbang, bahwa Penggugat telah dinasehati agar rukun kembali danmempertahankan rumah tangganya, namun Penggugat tetap bersikukuh padapendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat, sehingga dengan keenggananPenggugat untuk mempertahankan rumah tangganya tersebut dapat dinilalsebagai sikap tidak ridhonya

isteri a quo, sehingga MajelisHakim berpendapat sesuai dengan asas keadilan, kepastian hukum dankemanfaatan hukum terhadap perkara a quo, berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, dengan memperhatikan rasa keadilan,kepatutan, kepastian hukum dan manfaat hukum, sebagaimana pendapatSyeh Muhammad Abu Zahra dalam Kitab Anhwalus Syakhsiyyah Daarul FikriAl Arabi, halaman 334 yang diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakimyang artinya jika seorang isteri ditalak bada dukhul dengan tanpa ridhonya

antarasuami isteri a quo, sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai dengan asaskeadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum terhadap perkara a quo,berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di tas, denganmemperhatikan rasa keadilan, kepatutan, kepastian hukum dan manfaathukum, sebagaimana pendapat Syeh Muhammad Abu Zahra dalam KitabAhwalus Syakhsiyyah Daarul Fikri Al Arabi, halaman 334 yang diambil alihsebagai pendapat Majelis Hakim yang artinya jika seorang isteri ditalak badadukhul dengan tanpa ridhonya

Pemohon mampumemenuhi kebutuhan hidup istriistri Pemohon beserta anakanak, karenaPemohon bekerja sebagai Wiraswasta (Pedagang) dan mempunyalpenghasilan setiap bulan kurang lebih Rp. 10.000.000, (Sepuluh jutarupiah);Pemohon sudah meminta restu serta ridho istri pertama dan istri sudahmemberikan restu serta ridhonya;Pemohon menginginkan pernikahan secara resmi Ssesuai UndangUndangdan Peraturan Pemerintah, maka dari itu Pemohon berharap agarpermohonannya dikabulkan pihak Pengadilan Agama;Pemohon sanggup

Untuk itu dengan kepasrahan diri kepadaALLAH SWT dan memohon ridhoNya, saya tidak akanmemberikan sanqqahan atas alasan gugatan cerai dariSuaMi Saya; rrr reer ere eee eeeHal tersebut, saya lLakukan sematamata untuk menghindaritimbulnya saling berbantah, saling menjelekan dansebagainya, yang tentu akan menimbulkan dosa, fitnahdan dendam kebencian, padahal hanya untuk = satuSemoga langkah saya dengan tidak memberikan sanggahantersebut dapat memberikan kedamaian dan kebaikan,serta kelancaran proses perceraian