Ditemukan 14167 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 25-04-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 522 K/Pdt/2017
Tanggal 25 April 2017 — SIGIT BHISMO NUGROHO, dk VS PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk, JAKARTA cq PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk WILAYAH JAWA TENGAH cq PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG SURAKARTA, SUDIRMAN, dk
5217 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ada kesalahan (schuld);Bahwa Setelah Tergugat membaca keseluruhan isi gugatan Para Penggugat,tidak ada satupun dalil gugatan a quo yang menunjukkan bahwa perbuatanyang dilakukan Tergugat telah memenuhi syaratsyarat tersebut diatasterutama syarat adanya kesalahan (schuld) yang dibuat oleh Tergugat ;Maka: Berdasarkan halhal tersebut diatas, Tergugat memohon kepadaMajelis Hakim Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa, mengadiliserta memutus perkara a quo untuk menolak gugatan Para Penggugat atausetidaktidaknya
Register : 12-02-2015 — Putus : 17-03-2015 — Upload : 18-05-2015
Putusan PN PADANG Nomor 91/Pid.Sus/2015/PN Pdg
Tanggal 17 Maret 2015 — Joni Efriandi Bin Efendi Panggilan Joni Alias Jojong;
354
  • Unsur yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan karena kelalaiannyadalam unsur ini adalah terhadap meninggalnya seseorang haruslahterlebin dahulu terpenuhi unsur schuld atau culpa pada diri pelaku yangmana menurut Profesor SIMONS dalam buku DelikDelik Khusus Kejahatan terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan serta Kejahatan yangMembahayakan bagi Nyawa, Tubuh dan Kesehatan karangan Drs.P.A.F.Lamintang, SH., halaman 178, Cetakan Pertama, Februari
    1986,Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 91/Pid.Sus/2015/PN Pag.Penerbit Binacipta Bandung, seseorang itu dapat disebut mempunyaischuld jika perbuatan itu telah ia lakukan tanpa disertai dengan kehatihatian dan perhatian yang perlu dan yang mungkin dapat ia berikan (denodige en mogelijke voorzichtigheid en oplettenheia);Menimbang, bahwa oleh karenanya schuld itu terdiri dari dua unsurmasingmasing yaitu : a.tidak adanya kehatihatian (het gemis aanvoorzichtigheid) dan b.kurangnya perhatian terhadap akibat
    Lamintang, SH., halaman181, Cetakan Pertama, Februari 1986, Penerbit Binacipta Bandung, yangmenyatakan bahwa dengan kata lain schuld itu kurang lebih merupakansuatu sikap kurang berhatihati, Kurang perhatian dan kurang waspadaatau suatu kelalaian yang sifatnya berat atau menyolok;Menimbang, bahwa schuld dinyatakan terbukti bilamanakemungkinankemungkinan yang secara umum dapat menjadi penyebabterjadinya suatu kecelakaan tidak dibayangkan sebelumnya akan terjadioleh seseorang sehingga orang tersebut
Register : 04-05-2017 — Putus : 20-06-2017 — Upload : 10-10-2017
Putusan PN BATULICIN Nomor 98/Pid.B/2017/PN Bln.
Tanggal 20 Juni 2017 — SARWANI ABDAN Bin SYAHRANI
7225
  • Lamintang dalam Bukunya HukumDelikdelik Khusus Terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan Hal. 178, kealpaansama artinya dengan Schuld / Culpa . Menurut SIMONS Seseorang dikatakanmempunyai Schuld dalam perbuatannya jika perbuatan tersebut dilakukan tanpadisertai dengan kehatihatian atau perhatian yang perlu ia lakukan sehinggamenurut SIMONS Shuld terdiri dari dua unsur yaitu :a. Tidak adanya kehatihatian ;b.
    Kurangnya perhatian terhadap akibat yang akan timbul ;Menimbang, bahwa jika pengertian dari Schuld / Culpa/ Lalai dihubungkandengan fakta persidangan yang diperoleh dari keterangan saksisaksi, keteranganterdakwa, barang bukti yang diajukan didepan persidangan dan juga bukti surat berupa Visum Et Repertum, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :Halaman 9 dari 14Putusan Nomor 98/Pid.B/2017/PN Bin.
Register : 16-04-2019 — Putus : 22-05-2019 — Upload : 22-05-2019
Putusan PN PRABUMULIH Nomor 116/Pid.Sus/2019/PN Pbm
Tanggal 22 Mei 2019 — Penuntut Umum:
M. ALKINDI, SH., MH.
Terdakwa:
BAGUS SATRIA LUBIS BIN MAHYUDIN LUBIS
2622
  • pidana, kecuali apabilapengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut undangundang,mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat bertanggungjawab, telah bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya.Ketentuan ini mengandung sedikitnya 3 (tiga) asas hukum fundamentalsebagai dasar pemidanaan yaitu asas legalitas atau asas tiada pidanatanpa aturan undangundang yang telah ada (vide: Pasal 1 ayat (1) KUHP),asas Culpabilitas yaitu asas tiada pidana tanpa kesalahan (afwijzigheid vanalle schuld
    tanpa sifat melawan hukum(afwijzigheid vanallematerielewederrechtelijkheid).Ketiga asas di atas yaitu asas legalitas dan asas culpabilitas serta asastiada pidana tanpa sifat melawan hukum secara terpadu harus menjadisandaran dalam Putusan Hakim sehingga Hakim tidak hanyamempertimbangkan aspek yuridis (formal legalistik) dengan berpegang padaasas legalitas semata melainkan harus pula mempertimbangkan aspek nonyuridis yang berlandaskan pada asas tiada pidana tanpa kesalahan(afwijzigheid van alle schuld
    pembuktian ada tidaknya kesalahan pada diri terdakwa denganbersandar pada asas tiada pidana tanpa kesalahan (afwijzigheid van alleschuld) dan asas tiada pidana tanpa sifat melawan hukum (afwijzigheidvan alle materiele wederrechtelijkheid) dalam hal bagaimana dan dengancara apa narkotika itu berada di dalam pemilikan/penguasaan terdakwasebagai alas bukti terpenuhi atau tidaknya unsur tanpa hak atau melawanhukum.Adapun tentang ajaran kesalahan (schuld) yang dikenal dalam ilmu hukumpidana yaitu sebagaimana
    terurai dibawah ini.Kesalahan (schuld) terdiri atas kKesengajaan (dolus/opzet) atau kealpaan(culpa).
Register : 17-09-2015 — Putus : 23-11-2015 — Upload : 03-12-2015
Putusan PN PURWOREJO Nomor 160/Pid.Sus/2015/PN Pwr
Tanggal 23 Nopember 2015 — SURANTO Bin TUWUH TRIYATNO
437
  • Alasan mengapa culpa menjadi salah satu unsur kesalahanadalah bilamana suatu keadaan, yang sedemikian membahayakankeamanan orang atau barang, atau mendatangkan kerugian terhadapseseorang yang sedemikian besarnya dan tidak dapat diperbaiki lagi.Oleh karena itu, undangundang juga bertindak terhadap laranganpenghatihati, sikap sembrono (teledor), dan pendek kata schuld(kealpaan yang menyebabkan keadaan seperti yang diterangkan tadi).Jadi, suatu tindak pidana diliputi kealbaan, manakala adanya perbuatanyang
    Kealpaan yang disadari (bewuste schuld)Disini si pelaku dapat menyadari tentang apa yang dilakukan besertaakibatnya, akan tetapi ia percaya dan mengharapharap bahwaakibatnya tidak akan terjadi2.
    Kealpaan yang tidak disadari (onbewuste schuld).Dalam hal ini si pelaku melakukan sesuatu yang tidak menyadarikemungkinan akan timbulnya sesuatu akibat, padahal seharusnya iadapat menduga sebelumnya.Perbedaan itu bukanlah berarti bahwa kealpaan yang disadari itusifatnya lebin berat dari pada kealpaan yang tidak disadari. Kerapkalijustru karena tanpa berfikir akan kemungkinan timbulnya akibat malahterjadi akibat yang sangat berat.
    bisa juga oleh orang lain, dan terhadap pejalan kaki lebihdiutamakan, terlebih saat kejadian tabrakan cuaca saat itu dalamHalaman 19 dari 24 Putusan Nomor 160/Pid.Sus/2015/PN PwrAd. 3.keadaan cerah dan lalulintas tidak terlalu ramai dan kondisi jalanbagus/tidak berlubang serta jalan lurus sehingga bila dihubungkandengan teori kealpaan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya denganfakta yang terungkap dipersidangan, maka perbuatan terdakwa dapatdikategorikan sebagai Kealpaan yang disadari (bewuste schuld
Register : 13-02-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 28-05-2019
Putusan PN PADANG SIDEMPUAN Nomor 52/Pid.Sus/2019/PN Psp
Tanggal 26 Maret 2019 — Penuntut Umum:
Halfeus Hangoluan Samosir, SH
Terdakwa:
Rahmat Rusli
3811
  • Kecelakaan Lalu Lintas berat;selanjutnya pada ayat (5) Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat disebabkan oleh kelalaian Pengguna Jalan, ketidaklaikanKendaraan, serta ketidaklaikan Jalan dan/atau lingkungan;Menimbang, bahwa mengenai kealpaan (schuld/culpa), Undangundang tidak memberikan definisi ataupun pengertiannya.
    Di dalam Memorievan Toelichting hanya disebutkan bahwa schuld/culpa itu disatu pihak iamerupakan kebalikan yang murni dari opzet dan dilain pihak ia merupakankebalikan dari kebetulan (linat : Drs. Paf. Lamintang, SH : Delikdelik KhususKejahatan terhadap nyawa, tubuh dan kesehatan serta kejahatan yangmembahayakan bagi nyawa, tubuh, kesehatan, halaman : 178).
    Kemudian Prof.Van Bemmelen menegaskan bahwa telah berulang kali Hoge Raadmemutuskan bahwa kata schuld dalam rumusan Pasal 359 dan Pasal 360Halaman 10 dari 16 Putusan Nomor 52/Pid.Sus/2019/PN PspKUHP itu harus diartikan sebagai suatu sikap kurang berhatihati, kurangperhatian atau kelalaian yang sifatnya berat atau menyolok (Ibid, halaman :181). Sedang Mr. D.
Putus : 20-11-2017 — Upload : 07-07-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 129 PK/PID.SUS/2017
Tanggal 20 Nopember 2017 — ACHMAD TARIQ bin MOHAMMAD MURTADHO
13497 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Ketentuan ini mengandung sedikitnya 3 (tiga)asas hukum fundamental sebagai dasar pemidanaan yaitu asas /egalitasatau asas "tiada pidana tanpa aturan undangundang yang telah ada" ( VidePasal 1 ayat (1) KUHP), asas culpabilitas yaitu asas "tiada pidana tanpakesalahan" (afwijzigheid van alle schuld) dan asas "tiada pidana tanpa sifatmelawan hukum" (afwijzigheid van alle materiele wederrechtelijkheid);Sedangkan merujuk pada ilmu hukum pidana, kesalahan (schuld) terdiri darikesengajaan (do/us/opzet) atau
    Sedangkan "kealpaan" (culpa) dapatdibedakan dalam dua bentuk yaitu kealpaan dengan kesadaran (bewusteschuld) dan kealpaan tanpa kesadaran (onbewuste schuld).
Putus : 17-09-2013 — Upload : 21-03-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 519 K/Pid/2013
Tanggal 17 September 2013 — SUPRIADI BIN BACO TAKKA
5038 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Kealpaan yang disadari (bewuste schuld)Disini pelaku dapat menyadari tentang apa yang dilakukan besertaakibatnya, akan tetapi ia percaya dan mengharapharap bahwa akibatnyatidak akan terjadi;b.
    Kealpaan yang tidak disadari (onbewuste schuld)Dalam hal ini si pelaku melakukan sesuatu yang tidak menyadarikemungkinan akan timbulnya sesuatu akibat, padahal seharusnya ia dapatmenduga sebelumnya;Bahwa dari Kedua syarat kelalaian dan gradasi kelalaian di atas, seharusnyaMajelis Hakim memperhatikan dan mempertimbangkan semua alat bukti danbarang bukti yang terungkap dalam persidangan telah cukup, tetapi MajelisHakim berpendapat kurang karena dalam pertimbangan putusan Majelis Hakimterhadap Perbuatan
Register : 22-12-2015 — Putus : 08-03-2016 — Upload : 26-07-2016
Putusan PN BATULICIN Nomor 461/Pid.B/2015/PN Bln.
Tanggal 8 Maret 2016 — ZAINUDIN BIN H. KADE
9326
  • Lamintang dalam Bukunya Hukum Delikdelik Khusus Terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan Hal. 178, kealpaansama artinya dengan Schuld / Culpa . Menurut SIMONS Seseorangdikatakan mempunyai Schuld dalam perbuatannya jika perbuatan tersebutdilakukan tanpa disertai dengan kahatihatian atau perhatian yang perlu ialakukan sehingga menurut SIMONS Shuld terdiri dari dua unsur yaitu :a. Tidak adanya kehatihatian ;b.
    Kurangnya perhatian terhadap akibat yang akan timbul;Bahwa jika pengertian dari Schuld/ Culpa / Lalai dihubungkan dengan faktapersidangan yang diperoleh dari keterangan saksisaksi, keteranganterdakwa, barang bukti yang diajukan didepan persidangan dan juga bukti surat berupa Visum Et Repertum maka diperoleh kesimpulan bahwa :1.
Register : 03-06-2016 — Putus : 22-08-2016 — Upload : 01-02-2017
Putusan PN PARIAMAN Nomor 108/Pid.Sus/2016/PN Pmn
Tanggal 22 Agustus 2016 — BET FITRA SM Panggilan BET
9111
  • Unsur yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan karena kelalaiannya dalam unsurini adalah terhadap meninggalnya seseorang haruslah terlebin dahulu terpenuhiunsur schuld atau culpa pada diri pelaku yang mana menurut Profesor SIMONSdalam buku DelikDelik Khusus Kejahatan terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatanserta Kejahatan yang Membahayakan bagi Nyawa, Tubuh dan Kesehatan karanganDrs.P.A.F.
    ., halaman 178, Cetakan Pertama, Februari 1986, PenerbitPutusan Nomor : 108/Pid.Sus/2016/PN.Pmn halaman 16 dari 26 halaman.Binacipta Bandung, seseorang itu dapat disebut mempunyai schuld jika perouatanitu telah ia lakukan tanpa disertai dengan kehatihatian dan perhatian yang perlu danyang mungkin dapat ia berikan (de nodige en mogelijke voorzichtigheid enoplettenheid) ;Menimbang, bahwa oleh karenanya schuld itu terdiri dari dua unsur masingmasing yaitu : a.tidak adanya kehatihatian (het gemis aan
    Lamintang, SH., halaman 181,Cetakan Pertama, Februari 1986, Penerbit Binacipta Bandung, yang menyatakanbahwa dengan kata lain schuld itu kurang lebih merupakan suatu sikap kurangberhatihati, Kurang perhatian dan kurang waspada atau suatu kelalaian yang sifatnyaberat atau menyolok ;Menimbang, bahwa schuld dinyatakan terbukti bilamana kemungkinankemungkinan yang secara umum dapat menjadi penyebab terjadinya suatukecelakaan tidak dibayangkan sebelumnya akan terjadi oleh seseorang sehinggaorang tersebut
Putus : 20-01-2011 — Upload : 29-02-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2231 K/Pid/2009
Tanggal 20 Januari 2011 — RUBEN LIOW
2812 Berkekuatan Hukum Tetap
  • penipuan itu cukup jika orangorang yangdigerakkan pelaku itu telah melaksanakan perobuatan menyerahkan suatubenda, mengadakan perikatan utang atau meniadakan suatu piutang sepertiyang dikehendaki pelaku, tanoa harus digantungkan pada kenyataan apakahpelaku sudah mendapat keuntungan atau belum;Dalam arrestarrestnya masingmasing tanggal 28 November 1921, NJ1922Halaman 184, W.10847 dan tanggal 20 Januari 1913, NJ1912 Halaman 504,W.9453 antara lain telah memutuskan bahwa:Het bewegen tot aangaan van een schuld
    dipakai oleh pelaku dengan penyerahan bendabersangkutan;Dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa yang terjadi adalahbenarbenar murni merupakan ruang lingkup hukum perdata karena unsurunsur penipuan tidak ada adalah merupakan penafsiran yang sangatsangatkeliru karena apa yang diperbuat Terdakwa sesungguhnya merupakantindak pidana penipuan;Hoge Raad dalam arresinya tanggal 14 januari 1981, NJ1981 Halaman 200,W.10227 antara lain telah mengatakan bahwa:Het doet niet ter zake, of de aangegane schuld
    een geoorloofde oorzak heft.Voor de toepassing van sr. 326 doet de geldigheid der schuld naar burgerlijkrecht niet ter zake;(Cremers Wetboek van Strafrecht Halaman 197);Artinya:Tidak menjadi soal apakah perikatan utang yang telah diadakan itumempunyai dasar yang dapat dibenarkan atau tidak, untuk memberlakukanketentuan pidana yang diatur dalam Pasal 378 KUHP itu, orang tidak perlumemperhatikan apakah perikatan utang yang bersangkutan sah menuruthukum perdata atau tidak;Berdasarkan uraian tersebut
Putus : 17-12-2014 — Upload : 17-08-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1040 K/PID/2014
Tanggal 17 Desember 2014 — DONI APRIANSYAH bin HARMANSYAH
1811 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 1040 K/PID/2014Het bewegen tot aangaan van een schuld door het gebruik van een deroplichtingsmiddelen hudt het oogmerk van wederrechtelijke bovoordeling in.
    untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum.Dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa yang terjadi adalah benarbenarmurni merupakan ruang lingkup Hukum Perdata karena unsurunsur penipuan tidak adaadalah merupakan penafsiran yang sangatsangat keliru karena apa yang diperbuatTerdakwa sesungguhnya merupakan tindak pidana penipuan;Hoge Raad dalam arrestnya tanggal 14 Januari 1981, NJ 1981 halaman 200, W.10227antara lain telah mengatakan bahwa:Het doet niet ter zake, of de aangegane schuld
    Voor detoepassing van Sr. 326 doet de geldigheid der schuld naar burgerlijk recht niet terzake. (Cremers Wetboek van Strafrecht halaman 197)artinya:Tidak menjadi soal apakah perikatan utang yang telah diadakan itu mempunyai dasaryang dapat dibenarkan atau tidak.
Putus : 29-11-2016 — Upload : 13-11-2017
Putusan PN TANJUNG KARANG Nomor 124/Pdt.G/2016/PN.Tjk
Tanggal 29 Nopember 2016 — -Hi.RADEN AMIRUDDIN lawan -SURYADI ANGGA KUSUMA (Ang Tien Su)
15917
  • Kerugian disebabkan Kesalahan (Schuld)b. Dasar Hukum YurisprudensiBahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 2831 K/Pdt/1996tertanggal 7 Juli 1996, menetapkan bahwa Penggugat harusmembuktikan adanya unsurunsur perbuatan melawan hukummenurut ketentuan Pasal 1865 KUH Perdata, yakni sebagai berikut:1. Adanya perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige Daad);2.Adanya perbuatan Tergugat s/d Tergugat IV yang bersifatmelawan hukum;Halaman 9 dari 53 Putusan Perdata Gugatan Nomor 124/Pdt.G/2015/PN. Tjk.3.
    WirJono Prodjodikoro, SH menyebutkan bahwa:Dalam hal perbuatan melawan hukum, Penggugat dalamgugatannya harus mengutarakan tidak hanya adanya suatuperbuatan melanggar hukum dan suatu kerugian, melainkan jugaunsur kesalahan (schuld) dan pihak Tergugat.Halaman 10 dari 53 Putusan Perdata Gugatan Nomor 124/Pdt.G/2015/PN. Tjk.(Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH Perbuatan Melanggar Hukum :Dipandang dari Sudut Hukum Perdata, halaman 103, CV. MandarMaju, Bandung, 2000).Unsur kesalahan menurut J.
    Satrio:....kesalahan/schuld disini adalah sesuatu yang tercela, yangdapat dipersalahkan, yang berkaitan dengan perilaku dan akibatperilaku, yaitu. kerugian, perilaku dan kerugian mana dapatdipersalahkan dan karenanya dapat dipertanggungjawabkankepadanya. Jadi perilaku dan akibat perilaku yang onrechtmatig ituharus dapat dipersalahkan kepada si pelaku.(R. Setiawan, SH, PokokPokok Hukum Perikatan, halaman 84,Bincipta, Bandung, Cetakan Kelima, 1994).Doktrin: Unsur Kerugian menurut Prof. Dr.
    Tjk.perbuatan melanggar hukum dan suatu kerugian, melainkan jugaunsur kesalahan (schuld) dan pihak Tergugat.(Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH Perbuatan Melanggar Hukum :Dipandang dari Sudut Hukum Perdata, halaman 103, CV. MandarMaju, Bandung, 2000).Unsur kesalahan menurut J.
Register : 29-03-2017 — Putus : 02-05-2017 — Upload : 26-07-2017
Putusan PN TENGGARONG Nomor 155/Pid.B/2017/PN.Trg
Tanggal 2 Mei 2017 — ARI DARMAWAN Bin SUWADI
317
  • Bewuste Schuld (Culpa dengan kesadaran), yaitu Si pelaku telahHalaman 12 dari 20 Putusan Nomor 155/Pid.B/2017./PN. Trg.membayangkan atau menduga akan timbul suatu akibat, tetapiwalaupun ia berusaha untuk mencegah tetapi toh timbul masalah.b.
    Onbewuste Schuld (Culpa tanpa kesadaran), yaitu Si pelaku tidakmembayangkan atau menduga akan timbul suatu akibat yang dilarangdan diancam dengan hukuman oleh undangundang, sedang iaseharusnya memperhitungkan akan timbulnya akibat.Menurut Yurisprudensi melalui HR dengan Arrestnya tanggal 21 Nopember1932 merumuskan kelalaian sebagai berikut, "Sedikit banyak merupakankesalahan disebabkan karena tidak ada kehatihatian yang mencolok;Dari faktafakta persidangan yang diperoleh dari keterangan saksisaksi
    Bewuste Schuld (Culpa dengan kesadaran), yaitu Si pelaku telahmembayangkan atau menduga akan timbul suatu akibat, tetapiwalaupun ia berusaha untuk mencegah tetapi toh timbul masalah.b.
    Onbewuste Schuld (Culpa tanpa kesadaran), yaitu Si pelaku tidakmembayangkan atau menduga akan timbul suatu akibat yang dilarangdan diancam dengan hukuman oleh undangundang, sedang iaseharusnya memperhitungkan akan timbulnya akibat.Menurut Yurisprudensi melalui HR dengan Arrestnya tanggal 21 Nopember1932 merumuskan kelalaian sebagai berikut, "Sedikit banyak merupakankesalahan disebabkan karena tidak ada kehatihatian yang mencolok" Keterangan saksi korban EKA RETNO FEBRIYANTI BintiRUSMANSYAH yang menerangkan
Putus : 08-03-2017 — Upload : 20-03-2019
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 241 PK/PID.SUS/2016
Tanggal 8 Maret 2017 — NOVIA ROSALIN ARIYANI binti ARIRARIO NUMBAT BALANTEK
8956 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 241 PK/PID.SUS/2016atau asas tiada pidana tanpa aturan undangundang yang telah adasebagaimana Pasal 1 ayat (1) KUHP, asas culpabilitas yaitu asastiada pidana tanpa kesalahan (afwijzigheid van alle schuld) danasas tiada pidana tanpa sifat melawan hukum (afwijzigheid van allemateriele wederrechtelijkheid);Bahwa ketiga asas di atas secara terpadu harus menjadi sandarandalam Putusan Judex Facti sehingga Judex Facti tidak hanyamempertimbangkan aspek yuridis (formal legalistik) denganberpegang pada
    asas legalitas semata melainkan harus pulamempertimbangkan aspek non yuridis yang berlandaskan pada asastiada pidana tanpa kesalahan (afwijzigheid van alle schuld) dan asastiada pidana tanpa sifat melawan hukum (afwijzigheid van allemateriele wederrechtelijkheid);Bahwa dengan melihat aspek filosofis dan aspek sosiologis, antaralain aspek psikologis dan aspek sosial ekonomis Terdakwa dan lainsebagainya sehingga diharapkan Putusan Judex Facti tersebutmemenuhi dimensi keadilan, yaitu mendekati keadilan
    egal justice) belaka;Bahwa berdasarkan pemikiran di atas, maka diperoleh simpulandimana untuk menentukan apakah Terdakwa dapat dipidana atautidak dalam perkara a quo tidak cukup dengan hanya ditinjau sebatasmateriele daad saja atau tidaklan sekedar membuktikan Terdakwamemiliki/menguasai narkotika saja secara tanpa hak atau melawanhukum, melainkan harus pula mencakupi pembuktian ada tidaknyakesalahan pada diri Terdakwa dengan bersandar pada asas tiadapidana tanpa kesalahan (afwijzigheid van alle schuld
    ) dan asastiada pidana tanpa sifat melawan hukum (afwizigheid van allemateriele wederrechtelijkheid), dalam hal bagaimana dan dengancara apa narkotika itu berada di dalam pemilikan/penguasaanTerdakwa sebagai alas bukti terpenuhi atau tidaknya unsur tanpahak atau melawan hukum;Bahwa ajaran kesalahan (schuld) yang dikenal dalam ilmu hukumpidana terdiri dari kesalahan (schuld) terdiri atas kesengajaan(dolus/opzet) atau kealpaan (culpa).
    ) dan kealpaan tanpa kesadaran (onbewuste schuld);Bahwa dari pembahasan di atas dapat disimpulkan apabila tidak adabukti yang dapat menunjukkan adanya kesalahan (schuld) dalam halbagaimana dan dengan cara apa narkotika bisa ada dalamkepemilikan Terdakwa (yang mana tidak dibahas dalampertimbangan hukum Judex Facti) dan sesuai fakta persidanganpada saat penangkapan barang bukti (secara nyata) tidak ada dalampenguasaan Terdakwa melainkan dalam penguasaan (dalam helm)saksi Fauzi Rathami (Terpidana dalam
Putus : 24-01-2017 — Upload : 30-01-2017
Putusan PN JEPARA Nomor 212/Pid.Sus/2016/PN Jpa
Tanggal 24 Januari 2017 —
3813
  • Yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintasdengan korban meninggal dunia;Menimbang, bahwa undangundang sendiri tidak =memberikanpenjelasannya tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan schuld atau culpatersebut.
    Di dalam Memorie van Toelichting orang hanya sedikit mendapatpenjelasan mengenai arti culpa, yang mengatakan bahwa :nschuld is de zuivere tegenstelling van opzet aan de cene kant, van toevalaan de andere zijdeYang artinya : "schuld (atau culpa) itu di satu pihak merupakan kebalikan yangmurni dari opzet, dan dilain pihak ia merupakan kebalikan dari kebetulan;Menurut profesor SIMONS, seseorang dapat disebut mempunyai "schuld dalammelakukan perbuatannya, jika perbuatan itu dilakukan tanpa disertai "
Putus : 05-02-2014 — Upload : 10-09-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 695 K/Pid/2013
Tanggal 5 Februari 2014 — ANOM FERIANSYAH Als ANOM Bin ZULKARNAINSYAH
3414 Berkekuatan Hukum Tetap
  • penipuan itu cukup jika orang orang yangdigerakkan pelaku itu telah melaksanakan perbuatan menyerahkan suatubenda, mengadakan perikatan utang atau meniadakan suatu piutang sepertiyang dikehendaki pelaku, tanpa harus digantungkan pada kenyataan apakahpelaku sudah mendapat keuntungan atau belumDalam arrestarrestnya masingmasing tanggal 28 November 1921, NJ 1922halaman 184, W.10847 dan tanggal 20 Januari 1913, NJ 1913 halaman 504,W.9453 antara lain telah memutuskan bahwa:Het bewegen tot aangaan van een schuld
    untukmenguntungkan diri sendiri secara melawan hukumDalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa yang terjadi adalahbenarbenar murni merupakan ruang lingkup Hukum Perdata karena unsurunsur penipuan tidak ada adalah merupakan penafsiran yang sangatsangatkeliru Karena apa yang diperbuat Terdakwa sesungguhnya merupakan tindakpidana penipuan;Hoge Raad dalam arrestnya tanggal 14 Januari 1981, NJ 1981 halaman 200,W.10227 antara lain telah mengatakan bahwa:Het doet niet ter zake, of de aangegane schuld
    een geoorloofde oorzak heeft.Voor de toepassing van Sr. 326 doet de geldigheid der schuld naar burgerlijkrecht niet ter zake(Cremers Wetboek van Strafrecht halaman 197)artinya:Tidak menjadi soal apakah perikatan utang yang telah diadakan itumempunyai dasar yang dapat dibenarkan atau tidak.
Register : 22-04-2019 — Putus : 24-07-2019 — Upload : 25-07-2019
Putusan PN PRABUMULIH Nomor 119/Pid.Sus/2019/PN Pbm
Tanggal 24 Juli 2019 — Penuntut Umum:
DAVID SIANTURI, SH.
Terdakwa:
NUDI SUANTO Als EDO Bin DERUSMAN
2220
  • Ketentuan ini mengandung sedikitnya3 (tiga) asas hukum fundamental sebagai dasar pemidanaan yaituasas legalitas atau asas tiada pidana tanpa aturan undangundangyang telah ada (vide: Pasal 1 ayat (1) KUHP), asas culpabilitas yaituasas tiada pidana tanpa kesalahan (afwijzigheid van alle schuld) danasas tiada pidana tanpa sifat melawan hukum (afwyzigheidvanallematerielewederrechtelijkheid).Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 119/Pid.Sus/2019/PN PbmKetiga asas di atas yaitu asas legalitas dan asas culpabilitas
    ) belaka.Bertolak dari pokokpokok pemikiran di atas maka dapat diperolehsimpulan dimana untuk menentukan apakah terdakwa dapat dipidana atautidak dalam perkara a quo tidak cukup dengan hanya ditinjau sebatasmateriele daad saja atau tidaklan sekedar membuktikan terdakwamemiliki/menguasai narkotika saja secara tanpa hak atau melawan hukum,melainkan harus pula mencakupi pembuktian ada tidaknya kesalahan padadiri terdakwa dengan bersandar pada asas tiada pidana tanpa kesalahan(afwijzigheid van alle schuld
    ) dan asas tiada pidana tanpa sifat melawanhukum (afwijzigheid van alle materiele wederrechtelijkneid) dalam halbagaimana dan dengan cara apa narkotika itu. berada di dalampemilikan/penguasaan terdakwa sebagai alas bukti terpenuhi atau tidaknyaunsur tanpa hak atau melawan hukum.Adapun tentang ajaran kesalahan (schuld) yang dikenal dalamiimu hukum pidana yaitu sebagaimana terurai dibawah ini.Kesalahan (schuld) terdiri atas kesengajaan (dolus/opzet) ataukealpaan (culpa).
Register : 26-03-2019 — Putus : 16-05-2019 — Upload : 21-06-2019
Putusan PN SORONG Nomor 83/Pid.B/2019/PN Son
Tanggal 16 Mei 2019 — BALTASAR TAKOYE
215113
  • Bahwakesalahan/kealpaan (grove schuld) meskipun Grove schuld ini belum tegasseperti kesengajaan (ibid Hal. 73) dapat diartikan pula yakni dua jenis kealpaanyakni kealpaan yang disadari atau (bewuste Schuld) dan Kealpaan yangtidak disadari atau bukan niat (onbewuste Schuld), pada akhirnya Prof.Wirjono Prodjodikoro, SH mengatakan bahwa seorang Hakim juga tidakboleh menggunakan sifatn ya sendiri sebagai ukuran, melainkan memperhatikansifat kKeadaan dimasyarakat, jadi pada dasarnya yang dijadikan tolak
Register : 03-02-2021 — Putus : 17-03-2021 — Upload : 12-08-2021
Putusan PN NGAWI Nomor 25/Pid.B/2021/PN Ngw
Tanggal 17 Maret 2021 — Penuntut Umum:
FARID ACHMAD, SH. M.H
Terdakwa:
NUR AZIZAM Bin YAIMUN
24571
  • dan telah sesuai pula dengan identitas Terdakwa dalam suratdakwaan Penuntut Umum dan saksisaksi yang didengar keterangannya dipersidangan juga mengakui bahwa Terdakwa yang diajukan di persidangandalam perkara ini adalah benar Terdakwa Nur Azizam Bin Yaimun, sehinggamenurut Majelis Hakim, unsur Barangsiapa ini telah teroenuhi menurut hukum;Ad.2 Unsur Karena Kealpaannya Menyebabkan Orang Lain MeninggalDunia ;Halaman 12 dari 18 Putusan Nomor 25/Pid.B/2021/PN NgwMenimbang, bahwa mengenai Kealpaan (schuld
    /culpa), undangundang tidak memberikan definisi ataupun pengertiannya, di dalam MemorieVan Toelichting hanya disebutkan bahwa schuld/culpa itu disatu pihak iamerupakan kebalikan yang murni dari opzet dan di lain pihak ia merupakankebalikan dari kebetulan (Drs.
    Lamintang, SH : Delikdelik KhususnKejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan serta Kejahatan yangmembahayakan bagi nyawa, tubuh, kesehatan, halaman 178), kemudianmenurut Prof Van Bemmelen menegaskan bahwa telah berulang kali HogeRaad memutuskan bahwa kata schuld dalam rumusan Pasal 359 dan pasal360 KUHP itu harus diartikan sebagai suatu sikap kurang berhatihati, Kurangperhatian atau kelalaian yang sifatnya berat atau menyolok, sedang menurutMr. D.