Ditemukan 197470 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 02-10-2017 — Putus : 23-10-2017 — Upload : 14-03-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0098/Pdt.P/2017/PA.TDN
Tanggal 23 Oktober 2017 — Pemohon melawan Termohon
132
  • No. 0098/Pdt.P/2017/PA.TDN.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah
    fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
Register : 26-02-2018 — Putus : 25-04-2018 — Upload : 14-05-2019
Putusan PA MANOKWARI Nomor 28/Pdt.G/2018/PA.Mw
Tanggal 25 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
2111
  • No. 28/Pdt.G/2018/PA.Mwmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, karena itu Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah beradapada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudah sangatsulit untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, sehingga rumah tanggakeduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankandapat menimbulkan mudharat yang lebih besar bagi keduanya, oleh karena ituyang Majelis Hakim mengambil alin pendapat sebagai
    pertimbangan atasTeori Hukum Islam dalam kitab Al Qawa'id Al Fighiyyah Li Syekh MuhammadHalim Al 'Utsaimin pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Lepadh WY Gy) well al OSArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan yang lebih besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam
    menyelesaikan koniflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (maslahah) bagi penyelesaiankonflik perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian.Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim sependapatpula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 44 K/AG/1999 tanggal19 Februari
Register : 13-07-2016 — Putus : 24-11-2016 — Upload : 03-07-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0152/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 24 Nopember 2016 — Penggugat melawan Tergugat
363
  • Allia uc: glb Lfrjjl jJJI Z&j IP jU/ /3/jArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    yang lebih besar bagi keduanya.Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaad alFiqhiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambil alihsebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Artinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatifyang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehinggajalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinanPenggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
Register : 04-07-2019 — Putus : 31-07-2019 — Upload : 31-07-2019
Putusan PA PANGKAL PINANG Nomor 0018/Pdt.P/2019/PA.Pkp
Tanggal 31 Juli 2019 — Pemohon melawan Termohon
85
  • mempelai lakilaki) belummencapai usia 19 tahun sebagaimana surat Penolakan Pernikahan tertanggal15 Mei 2019, bukti (P.1) :Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai danpara orang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara keduacalon mempelai telah sedemikian akrabnya, bahkan calon mempelai wanitatelah hamil 3 bulan dan telah dikuatkan dengan bukti (P.6) dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orang tuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    lebih besar apabila pernikahan merekatidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut :Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipeliharayang lebin berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringandaripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan paraorang tua, apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebihbesar lagi dimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepadadosa lebih besar lagi, apa lagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalautidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat tidak hanya kepada keduabelah pihak, tapi juga kepada anak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketikaia lahir tanpa ayah, akan merasakan dampak psikologis berkepanjangan ;Menimbang, bahwa orang tua
Register : 12-04-2013 — Putus : 28-08-2013 — Upload : 24-12-2013
Putusan PA SIDOARJO Nomor 1165/Pdt.G/2013/PA Sda
Tanggal 28 Agustus 2013 — 'PENGGUGAT' dan 'TERGUGAT'
70
  • menyatakan tetap bersikukuh pada pendiriannya untukbercerai dengan pihak lainnya, maka telah terdapat cukup alasan untuk tidakmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, karena itu) Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah beradapada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanya sudah sangatsulit untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, sehingga rumah tangga keduanyasangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapatmenimbulkan mudharat
    16s V oaypsoll asl OS 5Artinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kKemudaratan yang cukup besar sebagaimana dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara penggugat dan tergugat adalah perceraian karena mempertahankan rumahtangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat
    negatif yang lebin besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan penggugat dan tergugatadalah perceraian.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, makaPengadilan berpendapat bahwa alasan Penggugat untuk bercerai denganTergugat telah terbukti menurut hokum dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 juncto.
Register : 15-09-2020 — Putus : 25-01-2021 — Upload : 26-01-2021
Putusan PA BIMA Nomor 1434/Pdt.G/2020/PA.Bm
Tanggal 25 Januari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
359
  • itu Pemohon sudah tidak mempunyai harapan lagi bersamaTermohon terlebih lagi dengan sikap Termohon selama ini yang sama sekalitidak mempedulikan kebutuhan rumah tangganya, sehingga Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah beradapada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudah sangatsulit untuk hidup rukun lagi sebagai suami Istri, sehingga rumah tanggakeduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankandapat menimbulkan mudharat
    yang lebih besar bagi keduanya, oleh karena ituyang Majelis Hakim mengambil alin pendapat sebagai pertimbangan atasTeori Hukum Islam dalam kitab Al Qawa'id Al Fiqhiyyah Li Syekh MuhammadHalim Al Utsaimin pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Loauil LY oap pall as OS ouArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan
    yang lebih besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Pemohon dan Termohon adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (maslahah) bagi penyelesaiankonflik perkawinan Pemohon dan Termohon adalah perceraian.Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim sependapatpula
Register : 17-05-2018 — Putus : 04-07-2018 — Upload : 23-07-2018
Putusan PA BITUNG Nomor 70/Pdt.G/2018/PA Bitg
Tanggal 4 Juli 2018 — Penggugat: Paulina Julita Kuntel binti Felix Joseph Kuntel Tergugat: Angga Budi Prasetyo Purnomo bin Purnomo
168
  • G/2018/PA Bitgdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yanglebih besar bagi keduanya.
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab A/ Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Artinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan
    keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat
Register : 07-08-2017 — Putus : 19-10-2017 — Upload : 10-01-2018
Putusan PA CIBINONG Nomor 3002/Pdt.G/2017/PA.Cbn
Tanggal 19 Oktober 2017 —
1719
  • kenyataan demikian sebagaimana tersebut diatas sulitsekali bagi Penggugat untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupperkawinan antara Penggugat dengan Tergugat mengingat tujuanperkawinan itu sendiri adalah untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasrakan Ketuhanan Yang Maha Esa;Bahwa dengan demikian kerukunan kehidupan berumah tangga sebagaisuami istri tidak mungkin tercapai dengan kehendak salah seorang suami /istri, sehingga apabila terus berlangsung perkawinan tersebut akanmembawa mudharat
    Bahwa demikian pula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalahmendatangkan mudharat maka dimohonkan Bapak Hakim membebaskanPenggugat dan Tergugat dari belenggu kemudharatan tersebut dengnajalan menceraikan satu sama lain.
    Hal ini berdasarkan hadits yangmenyatakan :Tidak boleh mudharat dan tidak boleh memberi mudharat pada orang lainBahwa berdasarkan adanya alasanalasan tersebut diatas, maka mohondengan hormat kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Cibinong yangmengadili perkara ini berkenan memutus / menjatuhkan putusan sebagaiberikut :1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERMOHON) terhadapPenggugat (RIEKA ANDRIANI BINTI H. HAMDAN);3.
Register : 24-04-2019 — Putus : 08-05-2019 — Upload : 08-05-2019
Putusan PA PANGKAL PINANG Nomor 0015/Pdt.P/2019/PA.Pkp
Tanggal 8 Mei 2019 — Pemohon melawan Termohon
148
  • calon mempelai lakilaki) belum mencapai usia 19tahun sebagaimana surat Penolakan Pernikahan tertanggal 15 April 2019, bukti(P.1) ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai danorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, bahkan calon mempelai wanita telah hamil8 bulan dan telah dikuatkan dengan bukti (P.6) dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga orang tuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    No. 015/Pdt.P/2019/PA.PkpMenimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut :Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yanglebin berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringandaripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan orang tua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebihbesar lagi, apa lagi ketika calon mempelai wanita telan hamil, kalau tidakdinikahkan, akan mendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belahpihak, tapi juga kepada anak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahirtanpa ayah, akan merasakan dampak psikologis berkepanjangan ;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing
Register : 05-01-2016 — Putus : 16-03-2016 — Upload : 14-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0011/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 16 Maret 2016 — Penggugat melawan Tergugat
216
  • uolall ade sll igogj a>g Jl acy prc rid lilyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fiqhiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Lom sal LOsY Gu yg poll os) US,Artinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisinan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi Penggugat dengan Tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 09-08-2018 — Putus : 27-08-2018 — Upload : 15-01-2019
Putusan PA JAMBI Nomor 70/Pdt.P/2018/PA.Jmb
Tanggal 27 Agustus 2018 — Pemohon:
xxxxxx
162
  • calonmempelai lakilaki) belum mencapai usia 19 tahun, sebagaimana suratPenolakan Pernikahan tertanggal 07 Agustus 2018 (P. 4);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan keterangankedua calon mempelai maka telah ternyata bahwa hubungan antara keduacalon mempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga kalau tidak dinikahkandikhawatirkan akan terjadi halhal yang tidak diinginkan dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikian kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahanmereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, bahwa berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut :Artinya : Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipeliharayang lebih berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebihringan dari padanya;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudharat, namun berdasarkan keterangan paraorang tua dan para saksi, apabila tidak dinikahkan akan mendatangkanmudharat yang lebih besar lagi
    Jmbmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua calon mempelai, tetapijuga kepada keluarga kedua belah pihak;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga anak mereka nantinya, hal ini menjadi pertimbanganbagi Majelis dalam memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur adalah mudharat, sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharatlagi;Menimbang, bahwa
Register : 03-03-2016 — Putus : 20-04-2016 — Upload : 14-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0054/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 20 April 2016 — Penggugat melawan Tergugat
95
  • siLyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yang lebih besar bagikeduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Led sil LEY yg mca Odd) SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisinan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 21-09-2020 — Putus : 07-10-2020 — Upload : 07-10-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 1931/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 7 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
2921
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    kemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengancus ladlle p> 5 cl Lolkalimat i> (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)Putusan nomor 1931/Pdt.G/2020/PA.Tbn, halaman 8 dari 11 halamanmengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, Seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) jo.
Register : 03-02-2017 — Putus : 23-02-2017 — Upload : 19-07-2019
Putusan PA PADANG SIDEMPUAN Nomor 53/Pdt.G/2017/PA.Psp
Tanggal 23 Februari 2017 — Penggugat melawan Tergugat
174
  • yang kuat untukmengakhiri rumah tangganya dengan Tergugat dan bahwasanya jika salahsatu. pihak sudah menyatakan tidak mau lagi mempertahankanperkawinannya maka perkawinan tersebut tidak perlu lagi dipertahankan.Sebagaiman Firman Allah di dalam AlQuran Surat AlBagoroh ayat 227yang artinya : Dan jika mereka berazzam (bertetap hati) untuk Talaq,maka sesungguhnya Allah Maha Mendenganr Lagi Maha Mengetahui.Dan jika dihubungkan dengan kaidah fighiyah untuk memberikan petunjukbahwa dalam menghadapi kedua Mudharat
    yang mungkin timbul, makahendaklah diambil Mudharat yang paling ringan sebagaimana yangtercantum dalam kitab AlAsybah Wan Nadhoir yang selanjutnyapendapat tersebut dijadikan pendapat hukum: yang artiya: Apabila terjadidua mudharat harus diambil mudharat yang lebih ringan;Bahwa berdasarkan alasanalasan tersebut di atas gugatan inidisampaikan kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kota Padangsidimpuanuntuk menentukan hari persidangan dan memanggil kami kedua belah pihakuntuk didengar keterangannya dan
Register : 14-02-2018 — Putus : 01-03-2018 — Upload : 10-04-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0027/Pdt.P/2018/PA.TDN
Tanggal 1 Maret 2018 — Pemohon melawan Termohon
111
  • alasan bahwa anak Pemohon (calonmempelai lakilaki) belum mencapai usia 19 tahun sebagaimana surat PenolakanPernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagi dimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, di mana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
Register : 08-03-2013 — Putus : 08-05-2013 — Upload : 20-12-2013
Putusan PA SIDOARJO Nomor 808/Pdt.G/2013/PA Sda
Tanggal 8 Mei 2013 — 'PENGGUGAT' dan 'TERGUGAT'
101
  • menyatakan tetap bersikukuh pada pendiriannya untuk bercerai dengan pihaklainnya, maka telah terdapat cukup alasan untuk tidak mempertahankan ikatan perkawinantersebut, karena itu Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga penggugat dengantergugat telah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah sangat sulit untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, sehingga rumah tanggakeduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapatmenimbulkan mudharat
    Los V yaypoll os US.Artinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudaratan yang cukup besar sebagaimana dalam kasus ini, maka jalankeluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinan antarapenggugat dan tergugat adalah perceraian karena mempertahankan rumah tangga seperti ituhanya akan menimbulkan akibat negatif
    yang lebih besar (mudharat) terutama kepada parapihak berperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan penggugat dan tergugat adalah perceraian.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, makapengadilan berpendapat bahwa alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telahterbukti berdasarkan dan atau tidak melawan hukum, memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 juncto.
Register : 12-03-2018 — Putus : 02-04-2018 — Upload : 10-09-2018
Putusan PA BITUNG Nomor 35/Pdt.G/2018/PA Bitg
Tanggal 2 April 2018 — Penggugat: Mastin Yusuf binti Yusuf Jalali Tergugat: Roni Sui bin Rahim Sui
166
  • BitgArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), Keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yanglebih besar bagi keduanya
    ods/ SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang
    lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat terus menerus dan tidakada harapan untuk dirukunkan kembali, telah terpenuhi, oleh karena tujuanperkawinan demi membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana
Register : 21-08-2019 — Putus : 10-09-2019 — Upload : 11-09-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 162/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 10 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
168
  • oll lero) amo JI ac, pre rail llywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si Suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, Ssehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alih sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasY pyr yg pol asl USiyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
Register : 19-11-2020 — Putus : 16-12-2020 — Upload : 16-12-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 2355/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 16 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
3412
  • berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariPutusan nomor 2355/Pdt.G/2020/PA.Tbn, halaman 8 dari 11 halamanselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    nia(mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak daripada mempertahankan
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk dirukunkan, namun tetap tidak berhasil.Kondisi rumah tangga
Register : 13-12-2017 — Putus : 15-01-2018 — Upload : 02-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0141/Pdt.P/2017/PA.TDN
Tanggal 15 Januari 2018 — Pemohon melawan Termohon
121
  • alasan bahwa anak Pemohon (calon mempelai lakilaki)belum mencapai usia 19 tahun sebagaimana surat Penolakan Pernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.4) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Hal. 8 dari 12 Pen.