Ditemukan 6199 data
31 — 12
Dan berdasarkan fakta dalam perkara a quoMajelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namunsebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagaisuami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secaraex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepadaPenggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
30 — 13
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
65 — 3
Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taatdikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat.Suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwabeliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita punbertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwadiantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya.
Jika bukan urusantersebut, maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkan dengan izinsuaminya.Syaikhul Islam berkata, Tidak halal bagi seorang wanita keluar rumahtanpa izin suaminya, jika ia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telahberbuat nusyuz (durhaka), bermaksiat kepada Allah dan RasulNya, serta layakmendapat hukuman.Bahwa pada pion 12 dalil Penggugat sangatlah membuat sedih Tergugat, sampaitegateganya Penggugat menuduh hal seperti itu kepada Tergugat, tidak jelas dantidak pernah
Amin;Bahwa pada poin 15, 16, dan 17 Gugatan Penggugat, dapat Tergugat jelaskan bahwadengan seringnya Penggugat minggat atau kabur tanpa ijin suami Penggugatmerupakan Istri yang Nusyuz (durhaka terhadap suami);Bahwa setidaknya ada 20 perilaku durhaka istri terhadap suami diantaranya adalahsebagai berikut :1 Mengabaikan Wewenang Suami.Di dalam rumah tangga, istri adalah orang yang berada di bawah perintahsuami.
Bila ia tidak minta izin dan keluarrumah dengan kemauannya sendiri, maka ia telah melanggar kewajibannyaterhadap suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka terhadapsuaminya.Melarikan Diri Dari Rumah SuamiRasulullah saw bersabda :"Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yangmelarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikandiri dari rumah suaminya sampai ia kembali." (HR.
208 — 129 — Berkekuatan Hukum Tetap
tidak mampu lagi untuk memeliharanya;Anak angkat sendiri yang menginginkan supaya dikembalikan kepada orang tuakandungnya berdasarkan sebabsebab tertentu yang disetujui oleh orang tuaangkat;Anak angkat tidak menjalankan kewajiban sebagai anak;Anak angkat tidak menjalankan kewajiban sosial keagamaan;Anak angkat tidak pernah memperhatikan nasehat orang tua angkatnya;Anak angkat melakukan tindakan atau perbuatan mencaci maki, pemalas, dantidak mau membantu orang tua angkatnya;Bersikap boros dan selalu durhaka
membunuh orang tua angkatnya;Bahwa dengan demikian telah ternyata Judex Facti dalam putusannya nyatanyata salah dalam memberikan penerapan hukum setidaktidaknya tidakmenjalankan ketentuan hukum positif sebagaimana mestinya, oleh sebab ituputusannya haruslah dibatalkan;Bahwa tidak terlepas dari semua itu, ada hal dalam perkara ini yang harusdicermati dan menjadi subtansi pokok persoalan yaitu tidak disangkal adanyasengketa/permasalahan Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi yang manaTermohon Kasasi telah durhaka
9 — 0
SehinggaPemohon merasa kurang dihargai oleh Termohon;5,Bahwa puncak perselisihan terjadi pada bulan Agustus 2009 Termohonpergi meninggalkan Pemohon, dengan alasan pergi bekerja selama itu pulaantara Pemohon dan Termohon tidak pernah tidak pernah kirim kabar beritaserta Termohon tidak diketahui alamat yang jelas dan pasti di wilayahRepublik Indonesia, selama itu pula antara Pemohon dan Termohon tidakada lagi saling berkomunikasi dan Termohon telah bersikap durhaka(Nusyuz);Halaman 2 dari 12 Ptsn.No
Bahwa Pemohon telah berusaha keras mencari Termohon antara lainkepada kerabat dan teman Termohon, namun tidak ada yang mengetahuikeberadaan Termohon;7 pronenenne Bahwa selama berpisah tempat tinggal, Pemohon tinggal di rumahorangtua Pemohon dan Termohon tidak diketahui keberadaannya;8.Bahwa dengan demikian Termohon telah pergi selama 9 tahun berturutturut dan Tergugat telah bersikap durhaka (nusyuz) kepada Pemohon;Q, Bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sulit untukdipertahankan karena sudah
26 — 9
Sehingga Majelis Hakim berpendaHalaman 8 dari 23 Putusan Nomor 85/Pdt.G/2021/PA.Plhpat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 danSEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yangmelakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai Suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitumsubsidair di dalam gugatan Penggugat mengenai asas Ex
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
31 — 6
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah),
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
17 — 11
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMANomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidakterbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara exofficio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugatsebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah), Mutah
(a) dan (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akanmenjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadi sangat pentingdalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugat yangmenjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalammenyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugat sebagaiHalaman 10 dari 23 Halaman, Putusan Nomor 153/Pdt.G/2021/PA.PIhisteri yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang menyatakanwalaupun
9 — 1
Bahwa perbuatan Termohon yang pergi meninggalkan Pemohon dan melalaikantugasnya sebagai isteri adalah perbuatan yang durhaka (nusyuz) kepadaPemohon;7. Bahwa saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah sedemikian rupadan tidak ada harapan untuk dapat dirukunkan kembali karena Termohon tidakmenunjukan perubahan sikap dan melalaikan kewajibannya sebagai isteri;8.
Termohon tetap tidak mau pulang dan tidak lagimenjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu rumah tangga; Bahwa perbuatan Termohon yang pergi meninggalkan Pemohon dan melalaikantugasnya sebagai isteri adalah perbuatan yang durhaka (nusyuz) kepadaPemohon;Menimbang, bahwa Pemohon untuk meneguhkan dalil permohonannya selaintelah mengajukan bukti P.1 juga mengajukan bukti P. 2 dan saksisaksi yang telahmemberikan keterangan di bawah sumpah; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 sesuai ketentuan Pasal 7
14 — 0
Tergugat tidak menghargai Penggugat sebagai seorang isteri dimanaTergugat sering mencaci maki Penggugat dengan katakata kasarseperti goblok, isteri durhaka dan sebagainya;c.
disimpulkan, pada intinya, bahwa sejak Agustus2010 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak rukun yangdisebabkan : antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisinanmengenai masalah keuangan yang dikarenakan Tergugat tidak bisamemberikan nafkah yang mencukupi sehingga Penggugat terpaksa bekerjauntuk mencukupi kebutuhan dalam rumah tangga, Tergugat tidak menghargaiPenggugat sebagai seorang isteri dimana Tergugat sering mencaci makiPenggugat dengan katakata kasar seperti goblok, isteri durhaka
11 — 0
Durhaka kepada orang tua Penggugat;5. Bahwa setelah itu Tergugat marahmarah dan pulang kerumahorangtuanya hingga selama 2 bulan;6. Bahwa Penggugat telah 2 bulan tidak ada pulang Penggugat mencarikerumah orang tuanya juga tidak ada dan orangtuanya Penggugattidak mengetahui;7. Bahwa sejak saat itu Penggugat setelah mencari dan mengetahulkalau Penggugat tidak ada di rumah orangtua Tergugat, makaPenggugat sudah tidak tahan lagi akhirnya mengajukan Gugat ceralkarena sudah mencari Kemanamana;8.
Durhaka kepada orang tua Penggugat;Dan selama 2 bulan Tergugat tidak pulang, Penggugat mencari kerumahorang tuanya juga tidak ada dan orangtuanya Penggugat tidakmengetahui;Menimbang, bahwa Penggugat telah meneguhkan dalil gugatannyadengan mengajukan bukti surat P.1, P.2 dan P.3 berupa fotokopi KartuTanda Penduduk, Kutipan Akta Nikah dan fotokopi Surat Keterangan,telah bermaterai cukup serta telah sesuai dengan aslinya, maka buktifotokopi tersebut mempunyai nilai pembuktian yang sama dengan suratHal
89 — 61 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 1631 K/PDT/2009, tanggal 14 Desember 2009, yang terdapat dalam halaman 11mengenai alasanalasan ke1 sampai dengan 5 pada alinea ke2 (dua)menyatakan bahwa kalaupun seandainya, Pemohon Kasasi adalah anakangkat (quod non), maka anak angkat yang kemudian pergi meninggalkanorang tua angkat, durhaka atau membuat orang tua tertekan, maka anakangkat dapat dianggap atau dapat dihilangkan haknya sebagaimana hakseorang anak angkat/batal merupakan pertimbangan yang sangat kelirudan tidak beralasan hukum
,berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor 274/Pdt.P/2008/PNSda, tertanggal 31 Desember 2008 (Novum PK2) dan PenetapanPengadilan Negeri Sidoarjo Nomor 102/Pdt.P/2009/PNSda, tertanggal 3April 2009 (Novum PK3);Bahwa, mohon dicermati pula dalam pertimbangan Judex Yuris yangmenyebutkan atau menguraikan anak durhaka atau memberikan tekananterhadap orang tua merupakan pertimbangan yang tidak sesuai fakta dantidak berlandaskan pada hukum pembuktian.
25 — 7
Benar selama berpisah (3 tahun 3 bulan), Tergugat Rekonvensi tidakpernah memberikan nafkah kepada Penggugat Rekonvensi, hal inidikarenakan Tergugat beranggapan Penggugat adalah isteri yangnusuz (durhaka), dimana Penggugat sudah tidak menginginkanTergugat kembali ke rumah kediaman bersama, dan selama berpisahlebih kurang 3 tahun 3 bulan baik Penggugat maupun keluargaPenggugat tidak pernah ada yang menemui Tergugat (mendamaikanPenggugat dengan Tergugat) yang mengakibatkan Tergugat sangatteraniaya lahir
Tergugat Rekonvensi tidak bersedia sama sekali/ tidak berkewajibanmembayar nafkah yang lalu/madhiyah, nafkah selama masa iddahdan mutah buat Penggugat Rekonvensi karena PenggugatRekonvensi adalah isteri yang nusyuz (durhaka), telah lalaimenjalankan kewajiban Penggugat selaku isteri terutama dalammemberikan nafkah batin Tergugat (pernah menolak saat Tergugatmembutuhkan dengan cara diam dan menutup seluruh badanPenggugat), selalu berkata kotor dan kasar, tidak sopan sepertimengatakan Tergugat anjing
, sehingga Tergugat teraniaya lahir dan batin;Tergugat tidak bersedia sama sekali menanggung nafkah selamamasa iddah oleh karena Penggugat isteri yang nusyuz (durhaka);Oleh karena Penggugat adalah isteri yang nusyuz, maka Tergugatjuga tidak bersedia sama sekali untuk memberikan mutah buatPenggugat;Tergugat bertanggung jawab dan bersedia membayar hutang di BPRAmpek Angkek Candung;Tergugat mengakui dan bersedia membayar sisa hutang di BPRPiladang;Tergugat mengakui dan bersedia membayar utang kepada
kasar dan kotor kepada Tergugat serta selalu bersikapcemburu terhadap Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban dan duplik Penggugat sertaselama proses persidangan tidak ada indikasi yang menunjukan Penggugatnusuz/durhaka sebagaimana yang didalilkan oleh Tergugat, buktinya sampalakhir pemeriksaan Penggugat menyatakan tidak bersedia diceraikan karenamasih mengharap kehadiran Tergugat dalam rumah tangga dankeharmonisan rumah tangga masih mungkin untuk diwujudkan, iktikad baikPenggugat tersebut
Oleh karena itu menurutMajelis dalil Terguggat yang menyatakan Penggugat nusuz/durhaka tidakterbukti adanya, justru itu gugatan Penggugat patut dipertimbangkan;Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat terhadap nafkah yang lalusebanyak Rp 700.000.000,00 (fujuh ratus juta rupiah) terlalu tinggi jikadibandingkan dengan penerimaan/ penghasilan Tergugat perbulan sebanyakRp 9.000.000,00 (Sembilan juta rupiah), maka berdasarkan penghasilanTergugat dan azaz kepatutan menurut Majelis pantas Tergugat dihukumuntuk
17 — 4
Sehingga faktafakta yang telahTergugat uraikan ini jelas membuktikan SIKAPSIKAP NUSYUZ(DURHAKA) DARI PIHAK PENGGUGAT KEPADA PIHAK T ERGUGATdan sikap tidak rela menerima dan tidak merasa cukup atas hasil yangdiusahakannya serta selalu merasa kurang;Bahwa tidak benar dalil Gugatan Penggugat pada Nomor 5 (/ima), justruPenggugatlah yang selama ini seringkali berkatakata kasar kepadaTergugat, serta Penggugat berulangkali meminta untuk diceraikan, akantetapi tidak Tergugat tanggapi demi keutuhan rumah
Hal ini juga semakin menunjukkan sikap nusyuz(durhaka) dari Penggugat kepada Tergugat;Bahwa sikapsikap Penggugat tersebut di atas telah memenuhi ketentuanketentuan nusyuz (kedurhakaan) menurut Syara, sedangkan Tergugatsebagai suami telah menempuh ilaj (terapi dan upaya penyelesaian),namun tidak bisa efektif lagi karena persengketaannya telah memuncak,sehingga Tergugat sudah tidak lagi ridho kepada Penggugat karena sikapsikap nusyuz (kedurhakaan) tersebut.
25 — 2
Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akan menjadi berbeda faedahHalaman 16 dari 35 halaman, Putusan Nomor 603/Pdt.G/2020/PA.Mtphukumnya dan hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukansubyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugat yang menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat sehingga menjadi tidak rukun dan harmonis, hal ini dikarenakanMajelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukanapakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka
)dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai isteri denganbaik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yang melakukannusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukandalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukungkuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang menyatakan
walaupun dalam perkara perceraian hakim tidak perlu melihat siapa yang salah, tetapi yang penting dilihat adalah sejauh mana hati rumah tangga suami isteri, namun dalam hal terjadi perceraian karena gugatan isteri yangdisebabkan oleh kesalahan dan kelakuan buruk dari suami, maka suamidihukum untuk memberikan nafkah iddah, maskan, kiswah dan mutah yang layak kepada bekas isterinya,Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami
, namun sebaliknya Tergugat sebagai suami yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka), sehinggamenciptakan kondisi ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat yang di dalamnya telah ada 2 (dua) orang anak hasil dari perkawinan,sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan dan sesuai dengan tuntutan Penggugat dipersidangan, maka Majelis Hakim mengabulkan tuntutan Penggugat dan menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mut'ah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
59 — 15
sebesarRp. 70.000.000, Dan uang sebesar Rp. 70.000.000, (Obyek Sengketa VI) tersebuttelah dikuasai secara melawan hak oleh Tergugat;Bahwa mengenai Mesin Bajak merek Quick Kubota milik Penggugat seharga Rp.16.000.000, ternyata telah dijual secara melawan Hak oleh Tergugat ; Dan uanghasil penjualan Mesin bajak merek Quick Kubota sebesar Rp. 16.000.000, (ObyekSengketa VII) telah dikuasai secara sepihak oleh Tergugat ;Bahwa atas perbuatan Tergugat yang telah menelantarkan Penggugat dan telahbertindak durhaka
kepada Penggugat selaku Ibu Angkatnya ;Menyatakan bahwa sejak Tergugat bertindak durhaka kepada Penggugat, makaPenggugat sudah tidak mengakui Tergugat sebagai anak angkat Penggugat lagi ;Menyatakan bahwa Tergugat sudah tidak mempunyai hak lagi terhadap seluruh harta/kekayaan milik Penggugat dan almarhum suami Penggugat ;Menyatakan bahwa Obyek Sengketa I, II, III, IV, V, VI dan VII adalah merupakanharta sah milik Penggugat dan almarhum suami Penggugat ;Menyatakan bahwa penguasaan Tergugat atas Obyek
Tergugat tidakada marahmarah, mendorongdorong, apalagi sampai mengeluarkan katakata Anjing yang ditujukan pada Penggugat selaku Ibu angkat Tergugat ;Bahwa begitu pula dengan point 12 dalil gugatan Penggugat, adalah tidak benar danTerugat mnolaknya dengan tegas ;Bahwa tidak benar jika dikatakan bahwa tergugat telah menelantarkan Penggugat dantelah bertindak durhaka kepada Penggugat sebagaimana dalil gugatan penggugatpoint 13 ;Bahwa selama ini Tergugat selalu menyantuni Penggugat secara rutin (maaf
Menimbang, bahwa untuk itu akan dipertimbangkan sebagai berikut :Menimbang, bahwa mengenai status Tergugat apakah benar anak angkat dariPenggugat akan dipertimbangkan sebagai berikut :Menimbang bahwa dalam dalil gugatannya, Penggugat menyatakan Tergugat telahmenelantarkan Penggugat dan bertindak durhaka kepada Penggugat, sehingga Penggugatmenganggap Tergugat bukan lagi anak angkat Penggugat;Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah menyangkal dalil Penggugattersebut dengan menyatakan bahwa
Abdul Mukti;Menimbang, bahwa Penggugat dalam dalil positanya telah menyatakan Tergugatbukan anak angkat Penggugat lagi dikarenakan Tergugat telah durhaka kepada Penggugat.Dalil mana diperkuat dengan keterangan saksi Jumali alias P.
27 — 6
Bahkan teman temannya pun sudahtidak mau seakrab dulu lagi karena teman temannya takut dan tidakingin dikatakan anak durhaka seperti anak pertama kami. Yangmenyedihkan anak kami yang pertama yang beberapa bulan ini ikutPemohon (Ayah dan Neneknya) tidak mendapat pendidikan yang baikdan benar. Dikatakan tidak baik dan benar karena :a.
Yangdikatakan anak durhaka kalau melawan ibunya yang sholeh, walaupunibu yang melahirkan kalau anaknya diajarkan tidak benar, tidaklan akanberdosa anak itu meninggalkan ibunya. Contohnya anaknya disuruhdiajarkan berhutang dengan cara berbohong dan dilarang ke rumahneneknya, bahkan kalau anak Termohon makan di rumah nenek nyadibilang sudah DI DUKUNIN.
BUKAN KEPADA PEMOHON.Hal 15 dari 30 hal Putusan Nomor 0514/Pdt.G/2014/PA.Lt.No. 9 Meminjam istilah reflik Pemohon, dikatakan anak durhaka kalaumelawan ibunya yang sholeh, walaupun ibu yang melahirkannyakalau anaknya diajarkan tidak benar, tidaklan akan berdosa anak itumenginggalkan ibunya. Contohnya anak disuruh berbohong. Apakahorang tua Pemohon paham kalimat itu?
kepada orang lain tanpa setahu Tergugat, maka dalam hal inimajelis berpendapat bahwa dari data dan fakta yang ada (terutama keterangansaksi kedua dari Penggugat, atas nama WINDA ANGGRAINI binti WANCIKLAKONI) ternyata salah satu hutang yang dilakukan oleh Penggugat adalah untukmembayar angsuran motor milik Penggugat dan Tergugat, artinya hutang tersebutdibuat untuk mengatasi kesulitan bersama antara Penggugat danTergugat,sehingga dengan demikian tidak dapat dinilai bahwa Penggugat telahberbuat nusyuz/durhaka
terhadap Tergugat;Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai sikap Penggugat yang telahberkata kasar dan tidak sopan terhadap Tergugat dan ibu mertuanya sebelumTergugat pergi dari tempat kediaman bersama, maka dalam hal ini majelis menilaibahwa hal tersebut juga tidaklah dapat dipandang sebagai suatu perbuatan nusyuz(durhaka) Penggugat terhadap Tergugat, sebab dari data dan fakta yang ditemui dipersidangan diketahui bahwa Penggugat melakukan tindakan tersebut adalahdidasarkan pada sebuah kondisi dimana
16 — 4
Bahwa yang sebenarnya Termohon sering keluar rumah tanpa ijinPemohon dan bahkan pernah tidak pulang rumah beberapa hari tanpaiin Pemohon jika ditanya Termohon menjawab bahwa itu bukan urusanPemohon, tindakan seperti itu adalah perbuatan yang berani kepadaPemohon sebagai Ssuaminya dalam hal tersebut adalah durhaka kepadasuami atau di sebut nusyus dalam agama islam sehingga Pemohon tidakwajib memberi nafkah kepada istri yang demikian tersebut;C.
Bahwa karena Penggugat Rekonpensi adalah istri yang durhaka beranikepada suami dengan sering mengusir, meludahi, memukuli dan menghinaTergugat Rekonpensi maka Tergugat Rekonpensi tidak wajid untukmemberi segala tuntutan Penggugat Rekonpensi sebagai mana jawabanPenggugat Rekonpensi pada poin 6 tersebut;7.
Tentang Nafkah Madhyah (Nafkah terhutang)Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum angka 2.1 gugatanrekopensi, telah menuntut nafkah (terhutang) selama 15 (lima belas) bulansetiap bulan sebesar Rp. 6.000.000, (enam juta rupiah) sehingga seluruhnyasebesar Rp. 90.000.000, (Sembilan puluh juta rupiah);Menimbang bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat telahmenolaknya, dengan alasan Penggugat adalah istri yang durhaka, beranikepada suami dengan sering mengusir, meludahi, memukuli dan menghinaTergugat,
(nusyuz) terhadap Tergugat, Penggugat adalah istri yang durhaka, beranikepada suami yakni sering mengusir, meludahi, memukuli dan menghinaTergugat (vide replik dalam rekonpensi, posita angka 6);Menimbang, bahwa sesuai dengan asas pembuktian dalam hukumacara perdata, oleh karena dalildalil gugatan Penggugat telah dibantah atauditolak oleh Tergugat, maka sesuai pasal 163 HIR semestinya Penggugatyang harus membuktikan bahwa Penggugat bukanlah isteri yang durhaka(nusyuz) terhadap suami (Tergugat) sehingga
selama Tergugat perglmeninggalkan Penggugat, Penggugat tetap berhak memperoleh nafkah wajibdari Tergugat, namun demikian oleh karena dalil gugatan Penggugat tersebutbersifat negatif, maka asas pembuktiannya menggunakan asas "pembuktianterbalik", yakni Tergugat yang harus membuktikan bahwa Penggugat adalahisteri yang durhaka (nusyuz) terhadap suami (Tergugat) sehingga selamaTergugat pergi meninggalkan Penggugat, Penggugat tidak berhak memperolehnafkah wajib dan Tergugat;halaman 43 dari 53 halaman
13 — 3
gugatanPenggugat mengenai nafkah iddah dan mengenai nafkah anak sebagai berikutMenimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan nafkahiddah sebesar Rp. 700.000, (tujuh ratus ribu rupiah)perbulan, lalu Tergugatdalam jawabannya menyatakan bahwa Tergugat sanggup memberikan nafkahiddah Rp. 100.000, (Seratus ribu rupiah)perbulan ;Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskandan kiswah sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
suatu kewajiban seorang suami bertujuan untuk menghibur hati sangistri yang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraiansuami, sebagaimana ketentuan Pasal 149 dan 158 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Ayat (4) KompilasiHukum Islam menyatakan Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuzdari istri harus didasarkan atas bukti yang sah, dan berdasarkan pemeriksaandi persidangan diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat tidak terbukti berbuatnusyuz (durhaka
patut untuk dikabulkan dandipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa iddah adalah masa tunggu bagi wanita untukmelakukan perkawinan setelah terjadinya perceraian dengan suaminya selamamasa 3 (tiga) kali suci (90 hari atau 3 bulan), baik cerai hidup maupun ceraimati dengan tujuan untuk mengetahui keadaan rahimnya atau untuk berfikirbagi suami, dan selama masa tersebut istri tetap berhak mendapatkan nafkah,maskan dan kiswah yang harus dipenuhi oleh suaminya sepanjang istri tidakberbuat nusyuz (durhaka
16 — 7
Majelis Hakim merujuk 2 (dua) Yurisprudensi MARI yang mengaturmengenai kewajiban suami membayar nafkah iddah kepada mantan isterinyasekalipun perceraian terjadi karena talak bain sugrah serta diperoleh faktafakta yang tetap di dalam persidangan bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim merujuk kepada YurisprudensiMARI
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteriHalaman 17 dari 29 Putusan Nomor 159/Pdt.G/2021/PA.Plhdengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud