Bahwa dari pengujiankomposisi kimia material Bajak Singkal belum memenuhi draft standar RSNI140807 termasuk Baja Karbon Rendah (C 0.18%) dan Struktur komponenpenghubung Bajak Singkal Pearlitik Type Grafhite Flakes dikelilingi FasaFerrite dan partikel Mangan Eutektikum.

Bahwa dari pengujiankomposisi kimia material Bajak Singkal belum memenuhi draft standar RSNI140807 termasuk Baja Karbon Rendah (C 0.18%) dan Struktur komponenpenghubung Bajak Singkal Pearlitik Type Grafhite Flakes dikelilingi FasaFerrite dan partikel Mangan Eutektikum. Baut penyetel Bajak Singkaldiharapkan sesuai dengan Standar M 16 (terpasang M 12) sehinggamengurangi kinerja Bajak Singkal;14.

Bahwa dari pengujiankomposisi kimia material Bajak Singkal belum memenuhi draft standar RSNI140807 termasuk Baja Karbon Rendah (C 0.18%) dan Struktur komponenpenghubung Bajak Singkal Pearlitik Type Grafhite Flakes dikelilingi FasaFerrite dan partikel Mangan Eutektikum. Baut penyetel Bajak Singkaldiharapkan sesuai dengan Standar M 16 (terpasang M 12) sehinggamengurangi kinerja Bajak Singkal;12.

Putusan Nomor 176/Pid.B/2018/PN Lbbalternatif (pilihan), serta mengatur tentang tatacara yang dilakukan dalammelakukan tindak pidana yang sifatnya alternatif (pilihan);Menimbang, bahwa pengertian waktu, menurut Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI), adalah (waktu), kata Nomina (kata Benda): 1) seluruhrangkaian saat ketika proses; pembuatan; atau keadaan berada atauberlangsung, 2) lamanya (saat tertentu), 3) saat yang tertentu untuk melakukansesuatu, 4) kesempatan; tempo; peluang, 5) ketika, saat (Partikel

Kemudian yang Saksi FUT JUNbersama dengan Saksi NOVIANTO kerjakan seharihari adalahmelakukan proses Granulasi (proses untuk memperbesar ukuran partikeldari partikel yang kecil / halus menjadi agregat yang lebih besar denganbentuk yang beraturan) dan proses Aquaregia (proses pemisahan danpemurnian emas dari logamlogam ikutan lainnya dengan menggunakancairan kimia asam klorida dan asam nitrat).

Dimensi partikel emas ini adalah 4,593mm.Sertifikat analisis laboratorium pengujian TekMIRA, nomor: 0173/LK/IV2014 tanggal10 Februari 2014, yang dibuat dan ditandatangani oleh Manager Teknis LaboratoriumKimia Ani Suryani NIP. 19680824 199003 2 001 dengan hasil analisis: kode contohsampel emas, Au 94,7 % dengan metode AAS, Ag 4,71 % dengan metode AAS,keterangan contoh dianalisis dari bahan asal.31Menimbang, bahwa atas keterangan saksisaksi, keterangan ahli, keteranganterdakwa, bukti surat dan barang

Dimensi partikel emas iniadalah 4,593 mm.Menimbang, bahwa terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaantunggal, yaitu diancam pidana dengan pasal 161 UU RI No. 04 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batu Bara Jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHPidana, yangmempunyai unsurunsur sebagai berikut :TsUnsur Setiap orang atau pemegang IUP operasi produksi atau IUPK operasiProduksi Khusus:Unsur Yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian,pengangkutan, penjualan mineral dan batu baraUnsur

Ir.Bambang Hero Saharjo, Ahli kebakaran hutan dan lahan, sekitar833,0 Ha, adalah sesuai dengan hasil pengukuran oleh DinasPerkebunan Provinsi Kalimantan Tengah,Bahwa berdasarkan hasil penghitungan emisi gasgas rumah kacadan partikel dari kebakaran lahan yang terjadi di areal perkebunankelapa sawit PT. Kalimantan Lestari Mandiri, Desa Kalumpang dandesa Mantangai Hulu, Kecamatan Mantangai, Kabupaten KapuasProvinsi Kalimantan Tengah yang dilakukan oleh Ahli, Prof. Dr.

KLM,tertanggal 4 Desember 2018;Fotocopy Surat Hasil Analisis LaboratoriumKebakaran Hutan dan Lahan, tertanggal 4Desember 2018;Halaman 61 dari 91 Putusan Nomor 51/Pdt.G/LH/2018/PN KIk31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.Bukti P29Bukti P30Bukti P31Bukti P32Bukti P33.ABukti P34Bukti P35Bukti P36.ABukti P36.BBukti P36.CBukti P36.DBukti P36.EBukti P36.FAsli Surat Penunjukan Abii NomorPT.34/PHLHK/PSLH/GKM.1/12/2018, tanggal 18Desember 2018;Fotocopy Perhitungan emisi gasgas rumah kacadan partikel dari

yang terbakar;Bahwa menurut hasil verifikasi yang Ahli lakukan lapisan permukaanyang terbakar sekitar 833.000 m* yang dipertegas lagi dengankehadiran abu dan arang sementara pada lapisan bawah permukaankarena masih tingginya kadar airnya tampak tidak terbakar namundengan adanya dampak panas telah memanaskan lapisan di bawahnya;Bahwa selama pembakaran terjadi telah dilepaskan 3748,5 ton C;1311.98 ton CO2; 13.64 ton CH4; 6.04 ton NOx; 16.79 ton NH3; 13.91ton O3 dan 242.72 ton CO serta 291.55 ton partikel

Kalista Alam maka telah berhasil dilepaskanGas Rumah Kaca selama berlangsungnya kebakaran yaitu 13.500 ton karbon; 4.725ton CO2;49,14 ton CH4; 21,74 ton NOx; 60,48 ton NH3; 50,08 ton O3; 874,12 tonCO serta 1050 ton partikel, maka bila dibandingkan dengan standar baku mutu yangada maka gas yang dilepaskan selama kebakaran berlangsung telah melewati batasambang yang berarti telah mencemarkan lingkungan di lahan terbakar dansekitarnya serta gambut yang terbakar tidak mungkin kembali lagi karena telahrusak.Dalam

JURI bin MAHORI telah melakukan halhal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 Ayat (1) huruf a KUHAP yaitutidak menerapkan atau menerapkan peraturanperaturan hukum tidaksebagaimana mestinya, sebagai berikut: Majelis Hakim Telah Salah Menerapkan Hukum Pembuktian;Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang dalam pertimbangannyahanya menilai dan mempertimbangkan keterangan Terdakwa danketerangan saksisaksi secara partikel/tidak utuh dan menyeluruh yangHal. 17 dari 24 hal Putusan Nomor 1271 K/PID/2017menguntungkan

;e Surat Hasil Perhitungan Emisi GasGasrumah kaca dan partikel yangdihasilkan dari pembakaran di lahanmasyarakat di Desa Teluk BakauKabupaten Indragiri Hilir yangditandatangani oleh ARDHY YUSUF,S. Hut, M. Agr.;e Surat Hasil Analisis Tanah dariLaboratorium Ilmu Tanah FakultasPertanian Universitas Riau tanggal 18Februari 2015 yang ditandatangani olehIr. Wardati, M.Sc.

Gas rumah kacayang dilepaskan selama kebakaran berlangsung diareal PT.Sumber Sawit Sejahtera (SSS ) bertempat di Desa Kuala PandukKecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Propinsi Riauadalah 675 ton C; 236.25 ton CO2; 2.475 ton CH4; 1.09 ton NOx;3.024 ton NH3; 2.50 ton O3 dan 43.71 ton CO serta 52.5 ton TotalBahan Partikel, dan berdasarkan perhitungan yang dilakukanmenggunakan persamaan Seiler dan Crutzen (1980) sepertitercantum dalam perhitungan emisi gas rumah kaca yangdihasilkan selama kebakaran

Gas rumah kacayang dilepaskan selama kebakaran berlangsung di areal lahan PT.Sumber Sawit Sejahtera (SSS. ) bertempat di Desa Kuala PandukKecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau,adalah : 675 ton C; 236.25 ton CO2; 2.475 ton CH4; 1.09 tonNOx; 3.024 ton NH3; 2.50 ton O3 dan 43.71 ton CO serta 52.5 tonTotal Bahan Partikel, dan berdasarkan perhitungan yang dilakukanmenggunakan persamaan Seiler dan Crutzen (1980) sepertitercantum dalam perhitungan emisi gas rumah kaca yangdihasilkan

SumberSawit Sejahtera ( SSS ) bertempat di Desa Kuala PandukKecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Propinsi Riauadalah 675 ton C; 236.25 ton CO2; 2.475 ton CH4; 1.09 ton NOx;3.024 ton NH3; 2.50 ton O3 dan 43.71 ton CO serta 52.5 ton TotalBahan Partikel, dan berdasarkan perhitungan yang dilakukanmenggunakan persamaan Seiler dan Crutzen (1980) sepertitercantum dalam perhitungan emisi gas rumah kaca yangdihasilkan selama kebakaran berlangsung, maka emisi gas rumahkaca yang dihasilkan telah melampaui

Kalista Alam maka telah berhasildilepaskan Gas Rumah Kaca selama berlangsungnya kebakaran yaitu13.500 ton karbon; 4.725 ton CO2:49,14 ton CH4; 21,74 ton NOx; 60,48ton NH3; 50,08 ton O03; 874,12 ton CO serta 1050 ton partikel, maka biladibandingkan dengan standar baku mutu yang ada maka gas yangdilepaskan selama kebakaran berlangsung telah melewati batas ambangyang berarti telah mencemarkan lingkungan di lahan terbakar dansekitarnya serta gambut yang terbakar tidak mungkin kembali lagi karenatelah

Akibat lain dari kejadian kebakarantersebut yaitu dilepaskan gas rumah kaca selama berlangsungnya kebakaransebanyak 13.500 ton karbon, 4.725 ton C02, 49,14 ton Ch4, 21,74 ton Nox,60,48 ton Nh3, 50,08 ton 03, 874,12 ton Co serta 1050 ton partikel, sehinggamengakibatkan standar baku mutu lingkungan melewati ambang batas; Bahwa perbuatan Terdakwa a quo selaku Pengurus PT.

Selama pembakaran telah dilepaskan 1,1125 ton C; 0,39 ton CO2; 0,004ton CH4; 0,002 ton NOx; 0,005 ton NH3; 0,004 ton O3 dan 0,072 ton COserta 0,875 ton partikel;.

lahanmelainkan tergolong kepada pengolahan lahan dan hal tersebut tidak dibenarkanoleh Undangundang;Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut telah merusaklapisan permukaan dengan tebal ratarata sekitar 510 cm sehingga 500 m3terbakar dan tidak kembali lagi sehingga akan menggangu kesetimbanganekosistem di lahan bekas terbakar tersebut dan selama pembakaran telahdilepaskan 1,1125 ton C; 0,39 ton CO2; 0,004 Ton CH4; 0,002 ton NOx; 0,005ton NH3; 0,004 ton O3 dan 0,072 ton CO serta 0,875 ton partikel

memulai penggalian untuk mencari batu yangmengandung emas, kami membuat lobang secara horizontal dengan ukurandiameter 80 Cm, setelah kedalaman 5 M kami baru menemukan batubatuyang diduga mengandung emas, selanjutnya kami memecah batu tersebutdengan mesin gelondongan yang telah dipasang selama 8 jam denganmencampurnya air Sampai menjadi bubur batu, setelah itu barulah bubur batutersebut didinginkan selama 1 Jam, setelah itu bubur batu tersebut dicampurdengan mercuri untuk memisahan emas dengan partikel

ahli dalam bidang pengeboran PanasBumi ;e Bahwa pengeboran Gethernal adalah proses membuat lubang bor didaerahpulkanik (gunung) denan memakai pahat atau bor dari ukuran besar sampaiukurankecil ;e Bahwa ada dua jenis pengeboran yaitu pengeboran Eksplorasi danpengeboranEksploitasi ;e Bahwa dalam pengeboran Eksplorasi ada banyak kendala seperti orangberjalan dilorong yang gelap, kedala tersebut antara lain semburan uap,Halaman 35 dari 57 Putusan No.149/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel.Blow out (semburan luar), Partikel

Bahwa dalamPengeboran Eksplorasi terdapat kendalakendala, ibarat orang bejalan dilorong yang gelap,kendalanya antara lain adanya semburan uap, blow out (semburan luar yang tidak dapatdikendalikan, partikel los (hilangnya sebagian cairan), total los (hilang sirkulasi) dan stuckpail (pipa terjepit).

dibayarkan tersebut lebih kecil daripada nilai yang tercantumdalam dokumen kontrak ; Bahwa ternyata Loose furniture/meja kerja dan kursi yang dikirim dandiserahkan oleh Koperasi Swadharma (ketuanya terdakwa Drs.SUKOYONO) ke 94 (sembilan puluh empat) outlet diseluruh Indonesiadimaksud tidak sesuai dengan prototype semula, sebagaimana di KantorLayanan Nasabah Pondok Indah Mall yaitu bahan material loose funiturehal13 dari 61 hal Perkara No.45/PID/TPK/2013/PT.DKI 14yang awalnya plywood telah diganti dengan partikel

Dengan demikianjumlah yang dibayarkan tersebut lebih kecil daripada nilai yang tercantumdalam dokumen kontrak ; Bahwa ternyata Loose furniture/meja kerja dan kursi yang dikirim dandiserahkan oleh Koperasi Swadharma (ketuanya terdakwa Drs.SUKOYONO) ke 94 (sembilan puluh empat) outlet diseluruh Indonesiadimaksud tidak sesuai dengan prototype semula, sebagaimana di KantorLayanan Nasabah Pondok Indah Mall yaitu bahan material loose funitureyang awalnya plywood telah diganti dengan partikel board yang

BNI Kantor Cabang Semarangsebesar Rp. 362.363.760,;Bahwa kualitas barang untuk pengadaan loose furniture di 94outlet BNI dalam rangka proyek Rebranding BNI ternyatakualitasnya tidak sama seperti di KLN Pondok Indah yang menjadi2Proyek percontohan ( prototype ) yaitu dimana untuk 94 outlet BNIdi seluruh Indonesia yang mendapat proyek Rebranding BNI,bahan material untuk Loose Furniture telah diganti dari plywoodmenjadi partikel board, ketebalan meja lebih tipis dari 36 mmdiganti dengan 24 mm, permukaan

BNI Kantor Cabang Semarangsebesar Rp. 362.363.760,;Bahwa kualitas barang untuk pengadaan loose furniture di 94outlet BNI dalam rangka proyek Rebranding BNI ternyatakualitasnya tidak sama seperti di KLN Pondok Indah yang menjadiProyek percontohan ( prototype ) yaitu dimana untuk 94 outlet BNIdi seluruh Indonesia yang mendapat proyek Rebranding BNI,bahan material untuk Loose Furniture telah diganti dari plywoodmenjadi partikel board, ketebalan meja lebih tipis dari 36 mmdiganti dengan 24 mm, permukaan

terbakar tersebut telah merusak lapisan permukaan gambutdengan tebal ratarata 510 cm sehingga 3.000.000 m3 terbakar dantidak kembali lagi sehingga akan menganggu keseimbangan ekosistemdilahan bekas terbakar tersebut.Bahwa akibat terjadinya kebakaran baik pada petakpetak yang belumproduktif maupun yang sudah produktif maka telah dilepaskan gasgasrumah kaca sebagai berikut, yaitu 27.000 ton Karbon, 9.450 ton C02,98.28 ton CH4, 43.47 ton NOX, 120, 96 ton NH3, 100.17 ton O83,1748.25 ton CO serta 2.100 ton partikel

terbakar tersebut telah merusak lapisanpermukaan gambut dengan tebal ratarata 510 cm sehingga3.000.000 m3 terbakar dan tidak kembali lagi sehingga akanmenganggu keseimbangan ekosistem dilahan bekas terbakartersebut.Akibat terjadinya kebakaran baik pada petakpetak yang belumproduktif maupun yang sudah produktif maka telah dilepaskangasgas rumah kaca sebagai berikut, yaitu 27.000 ton Karbon,9.450 ton C02, 98.28 ton CH4, 43.47 ton NOX, 120.96 ton NH3,100.17 ton O83, 1748.25 ton CO serta 2.100 ton partikel

, total partikel 400 mg/M, danHalaman 22 dari 165 Putusan Nomor190/Pid.B/LH/2020/PN Plwbaku mutu udara ambien nasional untuk O; adalah 235 ug/Nm?

, NH; adalah 1 mg/M, total partikel 400 mg/M, dan bakumutu udara ambien nasional untuk Oz adalah 235 ug/Nm? dan CO adalah30.000 g/Nm? untuk periode waktu 1 jam;b) Ketentuan yang mengatur tentang batas maksimal yang dapatditenggang seperti juga tertulis dalam Keputusan Ketua MahkamahAgung RI No.36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan PedomanPenanganan Perkara Lingkungan Hidup adalah Keputusan MenteriNegara Lingkungan Hidup No.13 tahun 1995 tentang Baku mutu emisisumber tidak bergerak.

Gas rumahkaca yang dilepaskan selama kebakaran berlangsung di areal PT ADEIPLANTATION AND INDUSTRI (PT ADE) adalah 9,36 ton C; 3,276 ton CO2;0,034 ton CH4; 0,015 ton NOx; 0,042 ton NH3; 0,035 ton O3 dan 6,61 ton COserta 0,728 ton Total Bahan Partikel.a) Batas yang dapat di tenggang untuk SO2 adalah 1500 mg/M3, NO2adalah 1700 mg/M3, NH3 adalah 1 mg/M3, total partikel 400 mg/M3,dan baku mutu udara ambien nasional untuk O3 adalah 235 ug/Nm3dan CO adalah 30.000 ug/Nm3 untuk periode waktu 1 jam.b) Ketentuan

Tampan KotamadyaPekanbaru, dikeluarkan 06 Agustus 2018.SOP Penanggulangan Kebakaran.Surat Perhitungan GasGas Rumah Kaca Dan Partikel Dari Pembakaran LahanYang Terletak Di Areal Perkebunan Kelapa Sawit PT. ADE PLANTATION ANDINDUSTRY, Divisi I Ds. Batang Nilo Kecil Kec. Pelalawan Kab. PelalawanProvinsi Riau tanggal 03 Oktober 2019 (beserta lampiran dokumennya) yangdibuat oleh Ahli Prof. Dr. Ir.

ADEIlPLANTATION AND INDUSTRY adalah 9,36 ton C; 3,276 ton CO2; 0,034 tonCH4; 0,015 ton NOx; 0,042 ton NH3; 0,035 ton O3 dan 6,61 ton CO serta 0,728ton Total Bahan Partikel, yang mana dengan ketentuane Batas yang dapat di tenggang untuk SO2 adalah 1500 mg/M3, NO2adalah 1700 mg/M3, NH3 adalah 1 mg/M3, total partikel 400 mg/M3, danbaku mutu udara ambien nasional untuk O3 adalah 235 ug/Nm3 dan COadalah 30.000 yg/Nm3 untuk periode waktu 1 jam.e Ketentuan yang mengatur tentang batas maksimal yang dapatditenggang

HCT tersebut juga menyebabkan pencemaran udara dengandilampauinya baku mutu udara ambien dimana selama kebakaran terjaditelah terjadi pelepasan gas rumah kaca berupa 1782 ton C; 1603,8 ton CO2;5,13 ton CH4; 3,37 ton NOx; 1,44 ton NH3; 7,69 ton O8 dan 136,3 ton COserta 79,2 ton Total Bahan Partikel .

HCT tersebut juga menyebabkan pencemaran udara dengandilampauinya baku mutu udara ambien dimana selama kebakaran terjadi telahterjadi pelepasan gas rumah kaca berupa 1782 ton C; 1603,8 ton CO2; 5,13ton CH4; 3,37 ton NOx; 1,44 ton NH3; 7,69 ton O38 dan 136,3 ton CO serta79,2 ton total bahan partikel .

HCT adalah 1782ton C; 1603,8ton CO2; 5,13 ton CH4; 3,37tonNOx; 1,44ton NH3; 7,69 ton O3 dan 136,3 ton CO serta 79,2 ton TotalBahan Partikel:1. Batas yang dapat di tenggang untuk SO2 adalah 1500 mg/M3, NO2adalah 1700 mg/M3, NH3 adalah 1 mg/M3, total partikel 400 mg/M3,dan baku mutu udara ambien nasional untuk O3 adalah 235 yg/Nm3dan CO adalah 30.000 ug/Nm3 untuk periode waktu 1 jam;2.

HCT tersebut juga menyebabkan pencemaran udaradengan dilampauinya baku mutu udara ambien dimana selama kebakaranterjadi telah terjadi pelepasan gas rumah kaca berupa 1782 ton C; 1603,8ton COQ2; 5,13 ton CH4; 3,37 ton NOx; 1,44 ton NH3; 7,69 ton O3 dan136,3 ton CO serta 79,2 ton Total Bahan Partikel .

HCT tersebut juga menyebabkanpencemaran udara dengan dilampauinya baku mutu udara ambien dimanaselama kebakaran terjadi telah terjadi pelepasan gas rumah kaca berupa 1782ton C; 1603,8 ton CO2; 5,13 ton CH4; 3,37 ton NOx; 1,44 ton NH3; 7,69 ton O3dan 136,3 ton CO serta 79,2 ton Total Bahan Partikel .

Hal itudidasarkan pada penggunaan kata dasar yang dalam konteks tulisan dasaragama sesat berposisi sebagai partikel (bukan kata benda) sehinggamembentuk makna memang seperti itu atau begitulah. Selanjutnya, tulisanagama sesat dapat dimaknai sebagai Agama yang tidak benar atau agamayang menyimpang dari kebenaran. Agama dimaksud adalah agama yangtelah disebutkan pada bagian pertama, yaitu Islam.

Agr,kebakaran yang terjadi di Lahan Kebun Terbakar telah menghasilkanTotal Bahan Partikel (TBP) yang dilepaskan selama kebakaranberlangsung adalah sebanyak 450 ton dan gas rumah kaca yangterdiri dari 10.125 ton C, 3.543,75 ton COs, 36,855 ton CHy, 16,301ton Nox, 45,360 ton NHs, 37,563 ton Oz, dan 655,59 ton CO, serta totalmassa gambut yang terbakar sebanyak 22.500 ton;5. Akibat Kebakaran Di Lahan Kebun Tergugat Menimbulkan Ancaman SeriusTerhadap Lingkungan Hidup5.1.

Bahwa kebakaran yang terjadi di Lahan Kebun Terbakar telahmenghasilkan emisi gas rumah kaca dan Total Bahan Partikel(TBP) yang dilepaskan selama kebakaran berlangsung adalahsebanyak 450 ton dan gas rumah kaca yang terdiri dari 10.125ton C, 3.543,75 ton COs, 36,855 ton CH.4, 16,301 ton Noy,45,360 ton NHz, 37,563 ton O3, dan 655,59 ton CO, serta totalmassa gambut yang terbakar sebanyak 22.500 ton (vide buktisurat P30, keterangan ahli Prof. Dr. Ir. Bambang HeroSaharjo, M.Agr.);c.