Ditemukan 585 data
1.SRI. M JOISANGADJI, SH
2.DEDY SANTOSA, SH
3.ASNIAR,SH
Terdakwa:
SERLI GUMODE Alias SERLI
69 — 50
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Seorang Wanita adalahsetiap orang yang memiliki identitas dan dibuktikan dengan ciriciri yang dimilikioleh orang tersebut dimana menandakan bahwa ia adalah seorang wanita danbukan seorang lakilaki (pria), yang dalam hubungannya dengan perkara inidianggap sebagai subyek tindak pidana adalah manusia / orang (natuur lijkePersoonen) berjenis kelamin perempuan yang mampu mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Gendak/Perzinahan(Overspel
75 — 50
Dewi Anggraeni SudarwatiSoerianata Djoemena atau Dewi Anggraeni Sudarwati selaku Penggugatyang disebabkan karena Penggugat telah melakukan tindakan gendak(overspel) yaitu perbuatan yang dilarang oleh agama dan telah menodaihubungan rumah tangga Pengggat dan Tergugat dengan menjalinhuhungan serius dengan lakilaki lain yang diakui oleh Penggugat dalamsurat gugatan cerainya No.666/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Bar. tanggal 15September 2010.
68 — 17
Toba Samosir atau padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum PengadilanNegeri Balige, seorang lakilaki yang turut melakukan perbuatan itu(overspel) sedang diketahuinya bahwa yang turut bersalah itu bersuami.Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa terdakwa mengenal saksi Renova di Medan dan terdakwa jugasudah mengetahui bahwa saksi Renova sudah menikah denan saksi korbanPriden Sinaga pada tanggal 12 Januari 2010 karena diberitahu oleh saksiRenova melalui
65 — 17
SusAnak/2018/PN MtpMenimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencaripegertian istilah (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologipengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan = hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel/) maupun tidak, yang didasari oleh lingkupnafsu birahi;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta
143 — 111
Unsur yang telah kawin melakukan zina ;3233Menimbang, bahwa makna dari Pasal 284 KUHP adalah hanyapelaku persetubuhan yang sudah terikat perkawinan yang dapatdisebut sebagai pezinah/ pegendak (overspel). Sedangkan yangdimaksud dengan Zinah adalah persetubuhan yang dilakukan olehlakilaki atau perempuan yang telah kawin dengan perempuan ataulakilaki yang bukan istri atau suaminya.
1.SRI. M JOISANGADJI, SH
2.DEDY SANTOSA, SH
3.ASNIAR,SH
Terdakwa:
YOHANIS PAPULING Alias ATO
93 — 34
adalah setiaporang yang memiliki identitas dan dibuktikan dengan ciriciri yang dimiliki olehorang tersebut dimana menandakan bahwa ia adalah seorang Pria dan bukanseorang Wanita atau perempuan, yang dalam hubungannya dengan perkara iniHalaman 18 dari 28 Putusan Nomor 51/Pid.B/2020/PN Sosdianggap sebagai subyek tindak pidana adalah manusia / orang (natuur lijkePersoonen) berjenis kelamin Pria yang mampu mempertanggung jawabkansetiap perbuatannya;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Gendak/Perzinahan(Overspel
ENDAH PURWANINGSIH, S.H.
Terdakwa:
SOEDJOKO bin PAIMAN
107 — 18
KUHPidana:ATAUKEDUA :Bahwa terdakwa SOEDJOKO Bin PAIMAN pada hari Kamis tanggal 29Oktober 2020 sekira pukul 23.00 Wib atau setidaktidaknya pada waktu laindalam bulan Oktober tahun 2020 bertempat di Pangen Juru Tengah RT. 01RW. 02 Kelurahan Pangen Juru Tengah Kecamatan Purworejo KabupatenPurworejo, atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Purworejo yang berwenang memeriksadan mengadili, seorang pria yang telah kawin yang melakukan gendak(overspel
1.BAIQ NURUL HIDAYATI,SH.
2.BAIQ NURJANAH,SH.
3.M A AGUNG S.FAIZAL, SH
Terdakwa:
H.M. NUR ALS HAJI NUR
100 — 33
NUR ALS HAJI NUR, pada hari yang sudahtidak dapat diingat lagi tanggal 13 Juli 2019 sekitar pukul 17.00 Wita atausetidaktidaknya pada Tahun 2019, bertempat di Dusun Gerebegan RT/RW :009/000 Kelurahan Jembatan gantung, Kelurahan Lembar, Kabupaten LombokBarat atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Mataram, Seorang pria yang telahkawin yang melakukan gendak (overspel), padahal diketahui bahwa pasal 27Halaman 3 dari 29 Putusan Nomor 706
73 — 22
perbuatan yang Anak lakukanyakni apakah dengan cara melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohonganatau membujuk anak;Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencaripegertian istilah (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologipengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan = hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel
139 — 67
perbuatan yang Anak lakukanyakni apakah dengan cara melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohonganatau membujuk anak;Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencaripegertian istilah (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologipengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel
27 — 14
No. 1000/Pdt.G/2020/PA.Kab.Mn.21.22.23.24.25:26.27.28.29.30.Bahwa perbuatan yang dilakukan Penggugat sebagaimana dalil bantahanTergugat tersebut pada angka 1 sampai dengan 19, oleh Pengugatdijadikan modus untuk perbuatan lain, yang bertentangan dengan hukumpositif, agama, maupun kaidah sosial;Bahwa Penggugat tidak memenuhi kewajiban sebagai istri Tergugatkarena sejak dinikahi Tergugat Sampai saat ini, ternyata Penggugat masihmasih menjalin hubungan atau berpacaran atau overspel/gendak denganseorang
34 — 12
Dengandemikian dalam tinjauan Hukum Pidana, baik Pemohon maupunXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX telah melanggar Pasal 284 KUHPidana yang menurutSatochid Kartanegara dalam bukunya Hukum Pidana, halaman 50, menerangkan:Perbuatan Zina (Overspel) bisa diancam dengan dua macam sanksi yang berasal dari1. Hukum Perdata: Pihak yang menderita dapat meminta schtheiding (cerai) darihakim; 2.
24 — 6
mengangkat puncak peristiwa tanggal 16 Maret 2013 sekitarjam 19.45 WIB dengan menggelar penggerebekan terhadap tamu Termohonlakilaki lain diduga ada perselingkuhan di kamar Termohon, setelahdiadakan penggerebekan ternyata lakilaki itu seorang diri tanpa orang laindi kamar, dengan demikian telah terungkap fakta bahwa dalildalilperselingkuhan sebagaimana yang dipersangkakan melanggar pasal 284KUHP usurunsurnya tidak terpenuhi dengan tidak terbuktinya saat ituberarti tidak ada perselingkuhan atau tidak ada overspel
284 — 96
Unsur Melakukan zina (overspel)Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan zina adalah persetubuhanyang dilakukan oleh lakilaki atau perempuan yang salah satunya atau keduanyatelah terikat perkawinan dengan perempuan atau lakilaki yang bukan istrinyaatau suaminya, sedangkan yang dimaksud dengan persetubuhan adalahmasuknya alat kemaluan lakilaki ke dalam alat kemaluan perempuan;Menimbang berdasarkan keterangan para saksi, surat, petunjuk danketerangan terdakwa di persidangan diperoleh fakta sebagai berikut
NOORHANIYAH, S.H.
Terdakwa:
YUDI SAPUTRA alias YUDI bin ASPANDI
50 — 16
perbuatan yang Terdakwalakukan yakni apakah dengan cara melakukan tipu muslihat, serangkaiankebohongan atau membujuk anak;Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencaripegertian istilan (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologpengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel
1.RM INDRA ADITYO, S.H.
2.NOORHANIYAH, S.H.
Terdakwa:
MUHAMMAD INDRA SAPUTRA bin M.AGUS MAULANA.
36 — 19
cara melakukan tipu muslihat, serangkaiankebohongan atau membujuk anak;Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencariPutusan Nomor 94/Pid.Sus/2019/PN MtpPage 26 of 37pegertian istilan (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologpengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel
47 — 51
bathin yang satu kepada yang lainDan Pasal 77 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi sebagai berikut:Pasal 77(4) Suami isteri wajib memelihara kehormatannyaBahwa patut diduga ketidaksetiaan TERMOHON tersebut di atas, dapatdikategorikan sebagai pelanggaran tehadap ketentuan pasal 284 KUHPtentang tindak pidana kejahatan Perselingkuhan yang berbunyi sebagai berikutPasal 284(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan:39.40.a. seorang pria yang telah kawin yang melakukan gendak(overspel
ANDRE RONALD PANJAITAN
Tergugat:
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH MALUKU
233 — 85
;Bahwa perbuatan perseligkuhan atau gendak (overspel) adalahmerupakan ranah keperdataan sebagaimana mandat Pasal 27 BW danmasuk dalam ranah privat, pelanggaran tersebut tidak terkait dengantanggungjawab tugas dan jabatan yang di embannya, sehinggapenerapan hukumnya masuk dalam lingkup pelanggaran disiplin bukanKode Etik sebagaimana dimaksud dalam BAB Ketentuan Umum Pasal 1angka 5 Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polriyang berbunyi Kode Etik Profesi Polri yang selanjutnya disingkat
156 — 57
badankemaluan terdakwa sudah lemas akan tetapi terdakwa mengakui bahwaselama berhubungan dengan saksi J dr awal bertemu 2014 sampai dengantiga hari sebelum penggerebekan sering melakukan hubungan layaknya suamiistri dan dilakukan lebih dari 20 kali;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat berdasarkan analisaterhadap fakta tersebut di atas telah ditemukan kebenaran yang memberikankeyakinan kepada Majelis Hakim bahwa benar telah terjadi hubunganintim/nubungan badan/persetubuhan di luar kawin/nikah (Overspel
49 — 11
perbuatan yang Terdakwalakukan yakni apakah dengan cara melakukan tipu muslihat, serangkaiankebohongan atau membujuk anak;Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan tidak terdapat definisi yangjelas dalam undangundang, sehingga majelis hakim perlu untuk mencaripegertian istilah (begript) persetubuhan tersebut, dimana secara etimologipengertian persetubuhan dapat diartikan sebagai bertemunya alat kelamin lakilaki dan perempuan hingga terjadi keluarnya sperma bagi lakilaki maupunorgasme bagi perempuan (overspel