/PN.Kbu24Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yangmengandung zat adiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yangditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis sabusabuberada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampu melakukanaktifitasnya seharihari (sekolah) walaupun tanpa perlu mengkonsumsi Narkotika dandari keterangan saksi maupun keterangan terdakwa sendiri tidak ada yangmenerangkan kalau terdakwa dalam keadaan ketergantungan atau sakau

apabila penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secaratibatiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yan khas, sedangkan yangdimaksud dengan penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotikaHalaman 22 dari 25 Putusan Nomor 17/Pid.Sus/2019/PN Klatanpa hak atau melawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa Terdakwa mengakui tidak pernah merasakan sakau

adiktif, harus memenuhi standarddan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis SABUSABU berada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampumelakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsiNarkotika dan dari keterangan saksisaksi yaitu saksi Arikson Sibarani, saksiLeonardo Silalahi dan saksi Andika Lesmana Alias Dika maupun keteranganterdakwa sendiri tidak ada yang menerangkan kalau terdakwa dalam keadaanketergantungan atau sakau

Selanjutnya sekira pukul 10.15 WIB, Saksi danTerdakwa istirahat dari pekerjaannya dan pada saat itu Saksi merasagelisah/sakau sehingga Saksi kemudian mencoba mengubungi Kardidengan menggunakan handphone namun pada saat itu handphone milikKardi tidak dapat dihubungi sehingga Saksi kemudian langsung pergi kerumah Kardi dengan menggunakan becak dan sekira pukul 10.30 WibSaksi sampai di rumah Kardi yang berada di Desa Durin KecamatanBlangkejeren Kabupaten Gayo Lues dan langsung bertemu dengan Kardikemudian

di dalampompa air yang terletak di dapur;Bahwa setelah itu saksi di bawa ke Polres dan terdakwa sudahduluan di bawa ke Polres;Bahwa di Polres ditanyakan dapat barang dari mana dan Saksijawab dapat dari Firman;Bahwa Isteri saksi tidak tahu saksi memakai sabu;bahwa saksi biasa pakai karena ada keluhan leher sakit, ulu hatisakit dan merasa gelisah;bahwa saksi memakai dengan terdakwa lebih dari 1 kali danpakai di rumah Ssaksi;Bahwa saksi rehab ke dokter Putu sudah selama 1 tahun;bahwa apabila saksi sakau

digunakan untukbermain judi;Bahwa pada saat penggerebekan di rumah Saudara Harto, SaudaraHarto tidak ada ditempat, sudah melarikan diri;Bahwa di rumah Saudara Harto tersebut yang dijadikan kamarhanya satu ruangan saja, tidak ada perlengkapan tidur hanya lantaibiasa saja;Bahwa pada saat dilakukan penangkapan, para terdakwa sedangduduk di lantai berjajar, dan barang bukti ada di tengah paraterdakwa;Bahwa pada saat dilakukan penggerebekan dua orang terdakwasedang duduk dilantai, ada yang dalam keadaan sakau

Republik Indonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yangmengandung zat adiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yangditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis shabushabu berada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampumelakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanoa perlu mengkonsumsi Narkotikadan dari keterangan saksi maupun keterangan terdakwa sendiri tidak ada yangmenerangkan kalau terdakwa dalam keadaan ketergantungan atau sakau

mengkonsumsi Putau selama 15 Tahun, dan terdakwa inginberhenti dari metadon; Bahwa cara terdakwa menjalani rehabilitasi adalah terdakwamenjalani 6 (enam) bulan rehabilitasi dengan proses rehabilitasi 3 (tiga)bulan rawat inap dan 3 (tiga) bulan rawat jalan ; Bahwa obat yang diberikan kepada terdakwa selama menjalaniproses rehabilitasi adalah obat anti psikotik, dan obat anti nyeri yanggunanya untuk mengurangi / menghilangkan ketergantungan dimana saatitu yang bersangkutan putus metadon sehingga sering sakau

Kesehatan Republik Indonesia serta untuk menghindaripenggunaan bahan yang mengandung zat adiktif, harus memenuhi standarddan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis SABUSABU berada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampumelakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsiNarkotika dan dari keterangan saksisaksi maupun keterangan terdakwa sendiritidak ada yang menerangkan kalau terdakwa dalam keadaan ketergantunganatau sakau

sebelumnyamengkonsumsi Putau selama 15 Tahun, dan terdakwaingin berhentidari metadon;Bahwa cara terdakwa menjalani rehabilitasi adalah terdakwa menjalani 6(enam) bulan rehabilitasi dengan proses rehabilitasi 3 (tiga) bulan rawatinap dan 3 (tiga) bulan rawat jalan ;Bahwa obat yang diberikan kepada terdakwa selama menjalani prosesrehabilitasi adalah obat anti psikotik, dan obat anti nyeri yang gunanyauntuk mengurangi / menghilangkan ketergantungan dimana saat itu yangbersangkutan putus metadon sehingga sering sakau

pasal 54 UU Narkotika);Bahwa berdasarkan faktafakta yang diperoleh dalam persidanganTerdakwa tidak termasuk dalam dua kategori tersebut, terdakwa bukansebagai pecandu dikuatkan dengan hasil Asessment BNNP Gorontaloyang menyatakan para Terdakwa sebagai TIPE B ke C (adiksi sedangke berat) bukan sebagai Katergori Tipe C (Pecandu);Berdasarkan fakta yang diperoleh depan persidangan selama beradadalam Lapas Kelas IIA Gorontalo Terdakwa terdakwa juga tidak pernahmenunjukkan gejalagejala Kecanduan atau Sakau

meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabilapenggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tibatiba menimbulkan gejala fisikdan psikis yan khas, sedangkan yang dimaksud dengan penyalahguna adalah orang yangmenggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1huruf 15 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika; Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa TerdakwaTerdakwa mengakui tidak pernah merasakan sakau

Marfianatergolong ketergantungan narkotika/kecanduan;Bahwa diagnose terdakwa Tri Eka Marfiana mengalami gangguanmental dan perilaku akibat penggunaan narkotika jenis ganja, heroindan metadon;Bahwa yang dimaksud pengguna narkotika mengalami gangguanmental misalnya halusinasi, depresi tanopa ada sebab yang jelas,untuk gagguan perilaku misalnya cemas, kuatir yang berlebihan,emosi yang tidak bisa dikendalikan, bahagia yang tidak terkendalikan;Bahwa pengguna narkotika mengalami kecanduan apabila dalamkondisi sakau

Bahwa pernyataan Penasehat Hukum Terdakwa yangmenyatakan kalau kliennya (Terdakwa) adalahsebagai korban penyalahgunaan narkoba yangseharusnya dilindungi, diselamatkan, direhabilitasisesuai dengan pengakuan Terdakwa dimukapersidangan adalah salah besar dan merupakankebohongan karena berdasarkan fakta di persidanganpada saat Majelis Hakim menanyakannya secaralangsung tentang kondisi Terdakwa apakah Terdakwamengalami ketergantungan terhadap shabushabudan mengalami depresi atau sakau apabila tidakmemakai

yang meningkat agarmenghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangdan/ atau dihentikan secara tibatiba menimbulkan gejala fisik danpsikis yang khas, sedangkan yang dimaksud dengan penyalah gunaadalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawanhukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15 UndangUndang RINomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung,Majelis Hakim mendapatkan fakta bahwa Terdakwa mengakui tidakpernah merasakan sakau

pernah melihat Terdakwa ketikamemakai narkotika sambil merokok;Bahwa apabila Terdakwa menggigil dia lalu merokok;Bahwa rokok yang Terdakwa hisap tersebut baunyabeda dengan rokok yang biasa;Bahwa tanggal 23 Januari 2014 Terdakwa memangada pergi ke Padang;Menimbang,sebagai berikut:Bahwa ketika saksi tanya sama adek Terdakwa,adeknya bilang Terdakwa pergi sama temannya;Bahwa saksi tidak pernah melihat Kristal sepertibarang bukti yang diperlihatkan kepada saksi dikamar Terdakwa;Bahwa Terdakwa pernah sakau

Tempat kejadiannya diKafe My Way, Jalan Bonecom, Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, KotaHalaman 35 dari 53 Putusan Nomor 22/Pid.Sus/2021/PN Baumau keluar dari pekerjaan tetapi tidak dikasin dan masih sering sakau sehingga maumemesan shabu untuk dipakai.

Republik Indonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yang mengandungzat adiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis SABUSABUberada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampu melakukanaktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsi Narkotika dan dariketerangan saksi maupun keterangan terdakwa sendiri tidak ada yang menerangkankalau terdakwa dalam keadaan ketergantungan atau sakau

kategori pemakaian 1 (satu) hari serta Terdakwa tidakdalam kategori tertangkap tangan, berdasarkan fakta persidanganHal. 11 dari 32 halaman Putusan Nomor 82/PID.SUS/2020/PT GTOpenangkapan terhadap Terdakwa dilakukan pada hari selasa tanggal04 Pebruari 2020 sedangkan Terdakwa terakhir mengkonsumsinarkotika pada hari jumat tanggal 31 Agustus 2020.Berdasarkan fakta diperolen depan persidangan selama berada dalamLapas Kelas II A Gorontalo Terdakwa juga tidak menunjukkan gejalagejala kecanduan atau Sakau

terdakwa mengkonsumsi shabushabu 3 kali dalam 1 hari ; Bahwa kategori ketergantuangn terdakwa adalah sudah pada tingkatketergantungan berat; Bahwa menurut ahli menjadi suatu hal yang wajar terdakwa yangmengalami ketergantungan shabushabu menyimpan shabushabu sebanyak7 gram dengan tujuan akan dikonsumsi karena biasanya orang yangketergantungan ketika mempunyai uang yang banyak dia akanmenyimpan/menyetok shabushabu sebanyakbanyaknya agar jangan sampaimengalami putus obat; Bahwa terdakwa pernah mengalami sakau